Kembali Cinta

Sandy menyusuri parkiran setelah mengunci mobilnya. Dia melihat sekeliling parkiran terlihat masih sepi. Mobil Hotel berjajar rapi menunggu digunakan. Beberapa sopir terlihat mengelap mobil mereka sambil menyapa, mengucapkan selamat pagi kepada Sandy. Sandy melihat tempat parkir mobil Niken masih kosong. Setiap kali melewati parkiran dia selalu berharap bertemu dengan Niken. Kakinya melangkah suara sepatu seperti menggema dalam perkiran.
“Pagi Bu! Sapa Pak Ahamad sambil berdiri dengan sikap sopan ketika Sandy melewati pos penjagaan.
“Pagi pak! Masuk pagi hari ini?Tanya Sandy berbasa-basi.
“Iya bu!Jawab Pak Ahmad dengan sopan.

Sandy berjalan terus, ketika sampai di depan lift, dia langsung memencet lift dan menunggu lift turun ke basement. Dia mengeluarkan hp-nya mengecek whatsapp. Dia membuka wa dari Robby anak semata wayangnya yang sangat dia cintai. Robby sedang kuliah di Jerman mengambil jurusan music. Senyum tersungging di wajah Sandy yang cantik, membaca wa Robby. Robby memberitahukan kalau dia terpilih ikut kompetisi piano dan meminta dia mendoakan supaya menang. Sandy segera membalas wa Robby. Hanya Robby yang membuatnya bertahan menjalani kehidupan perkawinannya dengan Richard. Robby selalu menjadi pusat kehidupannya dan memberikan kebahagian yang tak terkira.

Ketika Robby berangkat kuliah 2 tahun yang lalu ada perasaan sedih yang luar biasa dalam dirinya. Tiba-tiba hidupnya terasa sepi dan akhirnya dia memutuskan untuk pindah Jakarta. Setidaknya di Jakarta dia masih memiliki saudara dan teman baik. Kebetulan hotel tempat dia bekerja memiliki cabang di Jakarta dan sedang membutuhkan manager keuangan. Richard keberatan meninggalkan Singapore  karena bisinisnya semua berada disana tetapi dia juga tidak melarang Sandy untuk pindah ke Jakarta. Sebulan sekali Richard ke Jakarta atau Sandy yang ke Singapore.

Hubungannya dengan Richard memang sudah lama mendingin. Mereka tidak pernah melakukan hubungan seks sejak 15 tahun yang lalu. Kehidupan mereka seperti berjalan sendiri-sendiri. Richard sibuk dengan bisnisnya dan sering melakukan perjalan bisinis ke Hongkong, China, Korea, Jepang. Sandy juga tidak pernah bertanya tentang pekerjaan Richard. Begitupula Richard juga tidak pernah bertanya mengenai pekerjaan Sandy. Mereka masih tetap bersama karena Robby. Mereka memang tidak pernah bertengkar tetapi juga tidak pernah bermesraan. Kehidupan mereka datar dan hambar. Hanya dengan Robby dia bisa tertawa bercerita, makan bersama nonton video streaming bareng atau melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama.

Sebetulnya dia tidak ingin menikah tetapi orang tuanya terus mendesak dia untuk segera menikah. Mereka mencarikan pria yang cocok dan baik buat dia. Richard memang baik dia tidak pernah kasar selama mereka menikah, tetapi tidak pernah menunjukan sikap romantis atau mesra. Dia pekerja keras, meskipun beberapa kali usahanya gagal, dia tetap terus berusaha. Karena terlalu sibuk bekerja sampai lupa mencari jodoh, begitu kata keluarga Richard. Usianya dengan Richard memang berbeda jauh, sepuluh tahun. Ketika usia Robby 12 tahun dan mulai memasuki SMP, usaha Richrad mulai menunjukan hasil. Akhirnya mereka pindah ke Singapore karena Richard ingin Robby bersekolah disana dan dia bisa menjalankan bisnisnya.

Pintu lift terbuka dan memutuskan lamunan Sandy. Dia keluar dari lift, menyusuri lorong berkarpet yang masih sepi. Memang masih jam tujuh kurang dan belum ada yang datang. Kantor terasa hening sampai detik jam dinding terdengar begitu jelas. Di ujung lorong dia melihat office boy yang mulai membagikan gelas berisi minuman di meja para staff. Dia memasuki ruangannya, rasa dingin dari AC langsung terasa menyejukan dirinya. Ketika hendak duduk dia melihat sebatang coklat dairy queen bertema Valentine diatas mejanya dengan sebuah sticky note.

Happy Valentine, wish your day will cheer up! NW.

Wajah Sandy langsung menjadi sumringah dan dia baru sadar kalau hari ini tanggal 14 Februari. Entah sudah berapa puluh tahun dia tidak merayakan valentine. Bahkan rasanya dia tidak pernah mendapatkan hadiah valentine dari seseorang. “ahh kamu selalu bisa saja membuat hatiku berbunga-bunga. Kata Sandy dalam hati. Sejak pertama kali bertemu 1,5 tahun yang lalu ketika dia baru pindah, Sandy sudah merasakan suka dengan Niken. Dia merasa Niken seorang teman yang baik, tulus dan tidak suka berpolitik di kantor. Dari Niken dia tahu banyak cerita tentang office politik yang ada dan siapa saja yang perlu diwaspadai. Mereka berdua sering meeting bareng untuk membahas budget renovasi hotel.

Sandy sendiri tidak tahu kenapa dia selalu merasa ada yang bergetar hebat dalam dadanya ketika berdekatan dengan Niken. Sandy masih ingat waktu meeting bersama pertama kali. Waktu itu dia memasuki ruang meeting dan terlihat sudah ada beberapa orang yang berada di ruang meeting. Wajah-wajah yang tidak dia kenal dan sedang sibuk dengan gadget atau laptopnya. Matanya menyapu sekeliling ruangan dan pandangannya bertemu dengan seorang perempuan yang memandang dirinya dan tersenyum, lalu menunjuk kursi di sebelahnya yang masih kosong. Wajah ramah dan menyenangkan, Sandy menghampiri  dia duduk di sebelahnya. Dia mengeser kursinya sambil mengulurkan tangannya “Niken!Katanya. Sandy menyambut uluran tangannya “Sandy!Jawabnya dengan tersenyum. Sandy dapat melihat dengan jelas wajahnya yang putih dan matanya yang berbinar memancarkan persahabatan.

Sandy merasakan sambutan yang hangat dari Niken. Belum sempat mengobrol GM mereka memasuki ruangan dan memulai meeting dengan memperkenalkan Sandy kepada seluruh manager dan supervisor. Tidak banyak perempuan yang menduduki jabatan Manager atau supervisor. Hampir sebagian besar laki-laki yang memegang jabatan penting. Sandy cukup terkejut ketika mengetahui kalau Niken adalah Manager Building di Hotel. Jabatan yang biasanya dipegang oleh laki-laki. Diam-diam dia menganggumi Niken, apalagi ketika Niken memberikan laporan bulan dan rencana renovasi hotel yang akan dilakukan. Niken terlihat cerdas dan menguasai pekerjaannya.

Dia tidak tahu kenapa tiba-tibanya menjadi panas dan deg-deg-an ketika secara tidak sengaja bersentuhan dengan Niken. Sandy dapat merasakan kalau Niken orang yang baik dan tidak sombong. Ketika selesai meeting, Niken mengajaknya berkeliling hotel dan memperkenalkan Sandy ke semua divisi. Lalu mereka makan siang bersama di restoran jepang di hotel. Mereka saling bertukar cerita tentang keadaan hotel di Singapore dan Jakarta. Sejak saat itu mereka berdua jadi akrab dan sering bersama entah untuk meeting atau makan siang bersama.

Sudah satu tahun perasaan Sandy bercampur aduk bila berdekatan dengan Niken. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Semakin lama dia semakin menyukai Niken. Bila dia ke Singapore dia selalu merindukan Niken dan rasanya ingin segera kembali ke Jakarta. Ketika liburan ke Jerman mengunjungi Robby ketika Natal, hati Sandy jadi galau merindukan Niken. Baru kali ini dia bersama dengan Robby tetapi pikirannya ke orang lain. Biasanya bila bersama dengan Robby dia selalu fokus dengan Robby. Memasakan makanan kesukaannya atau mendengarkan dia bercerita kegiatannya selama di Jerman.

Sering Sandy bertanya pada dirinya sendiri, apakah aku jatuh cinta dengan Niken? Dia merasa gelisah dan cemas akan apa yang dia rasakan. Kenapa aku bisa jatuh cinta dengan Niken? Apakah aku lesbian?Tanyanya dalam hati. Tapi dia tidak bisa mengingkari perasaannya. Selalu ada yang berbeda ketika bersama Niken. Dia bisa tertawa dan merasakan senang bila bersamanya. Dan kadang dia menjadi salah tingkah bila Niken menatapnya.

Bila malam hari tiba Sandy sering membayangkan Niken, meraba wajahnya yang cakep seperti Tara Baso. Sandy sering bertanya-tanya apakah Niken sudah memiliki pacar atau belum. Pernah suatu hari dia tidak sengaja bertanya dengan Luluk salah satu stafnya.
“Bu Niken itu sudah berkeluarga belum sih?Tanya Sandy.
“Belum bu!Jawab Luluk “Kenapa bu?Tanya Luluk kembali.
“Nggak apa-apa, cuma ngggak enak aja kalau mengajak lembur kalau ada keluarga di rumah!Jawab Sandy sambil menyembunyikan perasaan senangnya dengan pura-pura menatap Mac-nya.
“Iya, bu! Malah sering menginap di hotel!Jawab Luluk. “Katanya dia itu lgbt bu!
“Oya!Seru Sandy antara kaget dan juga senang. “Kok kamu tahu? Apa dia pernah pacaran dengan anak hotel?Lanjut Sandy.
“Nggak pernah sih bu! Dia selalu sopan dan baik dengan semua orang!Jawab Luluk

Sandy makin penasaran dengan Niken. Dia juga tidak memiliki FB sehingga dia tidak bisa mengecek tentangnya. Yang dia tahu, Niken lulusan Amerika dan pernah bekerja di Hotel Amerika, lalu kuliah lagi di Swiss sebelum akhirnya pulang ke Indonesia.

Sandy suka dengan sikap Niken yang selalu gentle, penuh perhatian dan care terhadap dirinya. Pernah mobil Sandy tiba-tiba mati ketika sedang hujan deras dan banjir. Jalanan di depan terlihat gelap dan sepi. Sandy merasa tidak tenang dan kuatir kalau dirinya keluar dan membuka kap mobil. Dia terus berusaha menstater mobilnya tetapi tetap tidak mau menyala. Dia berusaha google mobil derek tetapi dia tidak tahu mana yang baik. Akhirnya dia menelpon Niken bertanya tentang mobil derek, tetapi akhirnya Niken yang datang bersama teknisi perawatan mobil hotel.

“Sudah kamu ikut mobilku aja, biar mobilmu nanti dibawa anak-anak!Kata Niken sambil memayungi dirinya dan membukakan pintu mobil untuknya. Ini pertama kalinya Sandy berdua dengan Niken di luar kantor dan mengantar dia pulang ke rumah. Selama ini meskipun sering makan siang bersama tetapi mereka tidak pernah membahas persoalan pribadi. Sandy merasa malu kalau ingin mengajak Niken keluar bareng. Dia memandang wajah Niken dari samping yang terlihat gagah dan keren. Mobil pajeronya terlihat bersih dan terawat dengan baik. Sandy memberikan arahan jalan menuju komplek perumahannya.

Ketika sampai depan pagar rumahnya Niken turun membawa payung dan memayungi dirinya memasuki halaman rumah. “Aku langsung balik ya! besok mau aku jemput?Tanya Niken dengan tersenyum.
“Apa nggak merepotkan kamu?Tanya Sandy
“Nggak apa-apa, daripada kamu naik taksi!Jawab Niken.
Entah darimana datangnya keberanian, Tiba-Tiba tanganSandy menggapai leher Niken dan mencium pipi Niken. Niken terkejut dengan apa yang dilakukan Sandy. Melihat Niken terkejut muka Sandy langsung memerah seperti kepiting rebus, dengan tersipu dia mengucapkan”Makasih ya!
Niken langsung menguasai dirinya dan tersenyum. Dia tahu keterkejutannya membuat Sandy malu. “My pleasure! Sampai besok ya!Jawabnya. Sandy menatap kepergian Niken dan ingin sekali rasanya memanggil dia dan mengajak masuk ke dalam rumahnya. Berlama-lama dengan dia, bermesraan atau bercengkrama. Tapi Niken sepertinya tidak ingin masuk ke dalam rumahnya. “Apa mungkin dia takut kalau ada Richard di dalam”batin Sandy. Semalaman Sandy tidak bisa tidur dan teringat dengan Niken. Perasaannya makin galau dan dia makin menyadari kalau dia memang jatuh cinta dengan Niken. Ada keinginan untuk bisa selalu bersama Niken.

Sandy mencoba mengingat kapan terakhir jatuh cinta dengan seseorang. Rasanya hampir seumur hidup dia tidak pernah jatuh cinta. Dia hanya menganggumi seseorang karena kecerdasannya atau keberaniannya ketika masih sekolah atau kuliah. Tetapi serius pacaran hanya dengan Richard dan itupun tidak lama langsung menikah. Setelah menikah tak lama dia hamil dan ketika melahirkan Robby, dia merasakan jatuh cinta dengan putranya itu. Semua perasaan cinta dan kasih sayang dia curahkan semua untuk Robby. Sejak itu hidupnya berubah dan semua hanya untuk kebahgian Robby dan masa depan dia.

Lamunan Sandy terhenti ketika office boy memasuki ruangan dan mengantarkan minuman buat dia. “Pagi bu!Sapa Arif.
“Pagi!Jawabnya dan segera membuka wa-nya mengucapkan terima kasih kepada Niken.
‘morning, happy valentine, makasih ya coklatnya, kejutan yang menyenangkan, memulai hari dengan yang manis2. Dan memasukan icon smiley yang love dan kiss. Lalu mengirimya  
Sandy menantap hpnya, sudah terkirim tapi belum dibaca. Mungkin masih di jalan pikirnya. Lalu dia menaruh hpnya dan memulai bekerja sambil memakan coklat pemberian Niken. Senyumnya tersunging dan merasakan bahagia.

****

Niken meletakan tasnya di atas meja dan duduk sambil membuka hp-nya. Dia melihat wa yang masuk begitu banyak. Yang paling atas adalah wa dari Sandy, dia membacanya sambil tersenyum. Lalu di bawahnya ada wa dari Andra, Happy Valentine yaa, cintaku selalu ada untuk kamu dan akan selalu ada. Ini Valentine pertama tanpa dirimu. Semoga kemarahan itu segera berlalu.

Tiba-tiba Niken merasa bersalah dengan Andra dan Sandy. Kemarin dia membeli coklat dan dipikirannya ada wajah Andra, tetapi rupanya dia masih marah lalu memberikan coklat itu kepada Sandy. Sudah hampir enam bulan perpisahannya dengan Andra. Bayangan Andra bersama Tika masih saja terus mengganggu pikirannya. Dia masih ingat dengan jelas foto yang dikirmkan ke wa-nya, foto Andra yang tertidur tanpa pakaian, dalam pelukan seseorang yang tidak terlihat wajahnya di sebuah hotel. Ketika dia mencoba menelpon nomer tersebut sudah tidak aktif hingga sekarang. Dadanya bergemuruh dengan kencang, badannya terasa panas membara. Tiba-tiba dunianya menjadi gelap dan seakan runtuh. Dia langsung tidak dapat konsentrasi bekerja, mencoba meneliti apakah foto itu asli atau hanya rekayasa photoshop.

Waktu itu dia langsung memutuskan pulang karena dia merasa tidak dapat konsentrasi bekerja, perasaan sedang berantakan dan kemarahannya hendak meledak. Dia menunggu kedatangan Andra dengan segala macam perasaan yang bercampur aduk, marah, sedih, terluka dan kecewa semua menjadi satu. Dadanya terasa sesak, bergemuruh dan marah. Dia dapat merasakan aliran darahnya naik menunjuk kepala. Niken berusaha mengatur nafas dan takut kalau tiba-tiba menjadi stroke karena marah.

Dia berusaha tidak mempercayai atau menganggap itu hanya rekayasa photoshop. Dia masih berharap bahwa itu adalah tidak benar.Dilihat dari bentuk tubuhnya, Niken tahu kalau itu adalah Tika salah satu direktur Andra. Niken masih ingat bagaimana Andra begitu menganggumi direktur barunya yang katanya super kreatif, cool dan Lesbian. Waktu itu Niken sempat berkata “Awas kamu jatuh cinta sama dia lho ya! coba liat fotonya?
Dan Andra menunjukan foto Tika di facebook. “Nggak terlalu cakep, standart!Kata Niken waktu itu. “Tapi khan orang nggak dinilai dari wajahnya, tapi karyanya!Sahut Andra.
Niken merasa cemburu karena Andra memuji Tika yang banyak menghasilkan karya-karya keren dan mendapat penghargaan Internasional.

Niken masih ingat waktu itu Andra melakukan perjalanan Dinas ke Singapore bersama Tika. Ketika itu dia sedang ke Amerika untuk menghadiri training selama dua minggu di sana. Niken sadar kalau akhir-akhir ini dia terlalu sibuk dengan urusan hotel yang akan melakukan renovasi besar-besaran. Dia sering lembur dan kadang menginap di hotel. Dia juga sadar kalau perhatiannya ke Andra menurun. Dia mencoba mengingat sikap Andra akhir-akhir ini. Andra terlihat lebih pendiam dari biasanya dan dia berpikir kalau Andra sedang tidak ingin diganggu. Kadang dia sering lupa wa atau tidak memberi kabar sedang berada dimana.

Niken terus bertanya-tanya, kenapa Andra melakukan itu? Apakah dia sudah tidak mencintai dirinya lagi? Apakah dia tidak bahagia dengan kehidupan mereka selama ini? Apakah aku kurang baik menurut dia? Semua pertanyaan kenapa memenuhi otaknya. Perasaan cemburu karena Andra memilih Tika menyelimuti pikiran dan perasaannya. Ada perasaan kalah bersaing dengan Tika dan terhempaskan begitu saja. 

Ketika Andra datang, Niken membiarkan Andra untuk mandi, bahkan dia masih bertanya apakah dia sudah makan malam atau belum.
“Aku ingin bicara!Kata Niken ketika Andra selesai mandi. Dia menatap bayangan Andra yang sedang berdiri di depan kaca. Niken yang duduk di pinggir ranjang dengan perasaan tak menentu dan gelisah.
“Ada apa?Tanya Andra terlihat wajahnya berubah ketika melihat ekspresi Niken seperti sedang sedih dan terluka.

Niken menyerahkan HPnya yang berisi foto Andra. Andra mengambil HP Niken dan duduk di sampingnya. Wajah Andra memerah, tangannya bergetar dan matanya berkaca-kaca. Niken mengusap airmatanya dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, mengacak rambutnya yang terasa panas, kemarahan itu sudah sampai diubun-ubun. Kecemburuannya membuncah dalam hatinya. Tidak hanya jantungnya yang berdegub dengan kencang tetapi kepalanya juga ikut berdenyut seperti hendak meledak.
“Apakah foto itu benar?Tanya Niken dengan berusaha menahan emosinya
Andra mengangguk dengan lemah dan airmatanya menetes.
“Aku nggak tahu harus bilang apa, aku memang bodoh! Maafkan aku!Kata Andra dengan suara bergetar.
Niken terguncang dan airmatanya makin deras keluar tak terbendung lagi, perasaannya hancur berkeping-keping.
“Aku pikir kamu mencintaiku!Kata Niken diantara isak tangisnya
“Aku mencintai dan ini tidak seperti yang kamu bayangkan!Jawab Andra dengan menangis.
“Kalau kamu mencintaiku, kamu tidakakan melakukan itu semua!Jawab Niken dengan emosi dan setengah berteriak.
“Maafkan aku, aku tahu aku salah, aku menyesal, aku memang bodoh!Kata Andra diantara tangisnya dan terduduk lemas di lantai.
“Mungkin aku tidak cukup baik menurut kamu, aku memang tidak sekreatif dan sekaya Tika, Mungkin cintaku tidak cukup buat kamu!Mungkn ini salahku yang tidak memberikan perhatian buatmu! Mungkin aku tidak cukup membahagiakanmu! Kata Niken dengan sedih dan menangis.
Andra merasakan kesedihan Niken dan itu menghancurkan hatinya sendiri,  dia merasakan betapa bodohnya dirinya, yang membiarkan dirinya masuk dalam jebakan.
“Maafkaan aku Nik! Kamu tidak salah!Aku yang salah, aku memang bodoh!Kata Andra Berlutut di depan Niken, mencium lutut Niken dan menangis. 
Bagaimanapun Niken sangat mencintai Andra, dia tidak tega melihat Andra yang berlutut di depannya dengan tubuh gemetar dan meminta maaf berulang-ulang kali. Dia memeluk tubuh Andra yang gemetar ketakutan, dia dapat merasakan ketakutan dan kesedihan sekaligus dalam mata Andra. Mata yang selama ini selalu berbinar tiba-tiba berubah penuh kesedihan. Niken memeluk dengan erat seakan-akan itu adalah pelukan terakhir mereka. Mereka berdua sama-sama menangis. Niken berusaha mengendalikan dirinya, menguasai emosinya. Dia tidak ingin berlaku kasar terhadap Andra. Dia sangat menyayangi Andra.
“Mungkin sebaiknya aku pergi!Kata Niken lirih seperti bergumam. Andra makin kencang menangis dan makin erat memeluk Niken.
“Aku tidak ingin kehilangan dirimu, Nik! Aku hanya mencintaimu!Katanya dengan tangisan yang makin kencang.
“Aku tidak ingin menyakiti kamu! Kamu tahu khan aku terlalu mencintaimu, aku takut menjadi posesif karena kecemburuan, menjadi paranoid dan aku takut sikapku akan menyakitimu! Aku takut setiap hari aku akan bertanya-tanya, apa yang sedang kamu lakukan dengan Tika! Aku kuatir tidak bisa mengendalikan kecemburuanku!Kata Niken dan menciumi kening Andra dengan perasaan sedih. “Mungkin ini yang terbaik, aku butuh waktu, aku terluka Dra! Dan mungkin kamu juga bisa melihat kembali perasaanmu siapa yang kamu cintai! Kalau memang Tika bisa lebih membahagiakanmu, jalani saja!Kata Niken dengan terluka.
“Aku tidak mencintai Tika, Nik! Aku tahu aku melakukan kesalahan terbesar! Jangan pergi dariku Nik!Kata Andra sedih.
“Kamu tahukan cintaku selalu ada buat kamu tapi aku butuh waktu menghilangkan bayang-bayang Tika dalam pikiranku. Aku harap kamu mengerti!Kata Niken yang mulai bisa menguasai dirinya.
“Kamu akan kemana?Tanya Andra, Ini khan rumah kita Nik!Lanjut Andra dengan kesedihan dan bingung bagaimana menjelaskan semuanya.
“Aku mungkin akan menyewa apartemen deket kantor!Jawab Niken yang merasa itu keputusan yang terbaik. Dia kuatir kalau dia akan curiga terus atau marah-marah dengan Andra, mengitrograsi dia sedang apa atau ngapain dengan Tika. Dia tidak ingin membuat Andra menderita dengan sikapnya yang paranoid atau posesif.
“Nik, apa yang harus aku lakukan untuk menebus kesalahanku?Tanya Andra dengan suara yang menyesal dan penuh kesedihan. Andra ingin menceritakan keadaan yang sebenarnya tetapi dia takut dan ragu apakah Niken bisa menerima penjelasannya.
“Aku juga tidak tahu dra akan seperti apa hubungan kita ke depan! Aku tidak bisa berpikir sekarang!Jawab Niken. “Sebaiknya kita bobo aja!Lanjut Niken dan menghapus airmata Andra.
Andra tidur dengan memeluk erat tubuh Niken dan air matanya membasahi dada Niken. Dia dapat merasakan ketakutan kehilangan yang sangat besar. Dia belum pernah merasakan ketakutan dan penyesalan yang begitu mendalam seperti sekarang ini.

Niken akhirnya meyewa sebuah apartemen studio di dekat kantornya. Dengan perasaan terluka dan kesedihan yang mendalam, dia hanya bisa menangis. Sebelum pergi dia menatap setiap sudut rumah yang mereka bangun bersama enam tahun yang lalu. Setiap sudut selalu ada percintaan mereka berdua. Dia mendesain  sendiri rumah mereka sesuai dengan keinginan Andra. Setiap detail rumah adalah buah cinta mereka berdua dan kini dia harus meninggalkannya. Dia merasa gagal membahagiakan Andra. Kalau Andra bahagia dengan dirinya tidak mungkin dia akan tidur dengan perempuan lain. Niken meng-deactive FB-nya karena dia tidak ingin stalking FB Andra sambil berpikr apa yang mereka lakukan.

Setiap hari Andra mengirim wa dan semakn rajin memberitahukan keberadaannya atau sedang kemana. Dia selalu pulang on time dan di rumah meskpun hari libur. Kadang dia wa mengabarkan kalau tanaman mereka sedang berbunga dan atau bercerita kegiatannya. Niken selalu membaca wa Andra tetapi dia tidak pernah membalas. Pernah Andra wa dan memberitahu kalau rumah mereka sedang bocor. Dia hanya menjawab iya. Lalu dia datang mengecek ketika Andra sedang di kantor dan membetulkan genteng yang melorot. Niken beberapa kali pulang mengambil pakaian atau barang pribadinya. Tidak ada yang berubah dengan rumah mereka. Di dalam kamar dia mencium pakaian tidur Andra, mendekapnya erat dalam dada dan menangis karena merindukannya. Dia merebahkan diri di ranjang mereka, memeluk guling dengan penuh kerinduan akan Andra.

Ketika dia menolong mobil Sandy yang mogok, ternyata mobil Andra juga sedang mogok. Malam hari ketika sudah sampai di rumah, Andra baru memberitahu kalau dia pulang terlambat karena mobilnya mogok.
Tadi mobilnya mogok lho, trus aku berhenti, membuka kap mobil seperti yang kamu ajarkan, melihanyat sampai kehujanan. Untung disitu ada tukang tambal ban trus ada yang bantu. Aku mau wa kamu, tapi takut kamu sedang repot.
Seketika Niken merasa bersalah dan sedih karena membiarkan Andra, orang yang dicintai harus menghadapi masalah sendirian, sementara dia menolong perempuan lain dan mengantarnya pulang.
Lain kali kasi tau aja ya!Balas Niken singkat
“Iya makasih! Aku mandi dulu ya!Jawaban wa Andra

Niken sadar kalau dirinya sangat mencintai Andra dan belum bisa menggantikan posisinya dengan perempuan lain. Meskpun dia tahu kalau Sandy suka dengan dirinya tetapi dia sadar kalau hatinya hanya untuk Andra.  Kedekatannya dengan Sandy seperti pelarian akan kesedihannya. Sifat Sandy hampir mirip dengan Niken. Tetapi Niken sadar kalau Sandy bukan Andra dan dia masih memiliki suami serta seorang anak yang kuliah di luar negeri. Dia juga merasa kalau hubungan Sandy dengan suaminya kurang baik. Meskipun Sandy tidak pernah menceritakan masalah rumah tangganya tapi dia dapat merasakannya. Sandy selalu bercerita tentang anak semata wayangnya. Dari ceritanya Niken tahu kalau Sandy sangat mencintai anaknya dan kadang seperti over protective.

Niken menyukai Sandy hanya sebatas seorang teman atau sahabat saja. Dia selalu berusaha menjaga sikap dan tidak ingin memberikan harapan kepada Sandy. Kemarahannya kepada Andra sudah mulai berkurang tetapi terkadang pikirannya masih mempermainkan perasaannya dan cemburu itu masih menyelimuti hatinya. Kadang dia mengendarai mobil melewati rumah mereka sekedar ingin melihat Andra. Dia tahu kalau dia sangat merindukan Andra, rindu memeluk tubuhnya, menciumi seluruh tubuhnya. Rindu akan bau tubuh Andra yang wangi, kulitnya yang lembut. Rindu merasakan percintaan yang menggila. Dan setiap kali dia hendak masturbasi dengan membayangkan Andra, Dia selalu gagal karena bayangan Andra yang sedang bercinta dengan Tika tiba-tiba muncul dan itu membuat dia marah.

Kadang ada keinginan untuk membalas perbuatan Andra dengan bercinta dengan perempuan lain atau bercinta dengan Sandy karena dia tahu kalau Sandy tidak akan menolak dirinya. Tapi Niken sadar kalau hanya dengan Andra dia bisa menikmati semua percintaan. Niken sadar kalau Dia tidak mengingkan perempuan lain, dia hanya menginginkan Andra. Tetapi Harga dirinya terluka, perasaannya tercabik-cabik. Dia sendiri tidak tahu sampai kapan harus marah dengan Andra. Sampai kapan dia bisa berdamai dengan semuanya. Menghilangkan bayangan Tika dalam kepalanya

*****
Hari ini Sandy merasa senang sekali ketika melihat pembagian kamar Family Gathering. Dia senang karena akan sekamar dengan Niken. Dia sudah tidak sabar menunggu saat malam tiba. Sandy mengikuti semua acara dengan sabar. Suasana puncak yang dingin menambah resah hatinya ingin berdekatan dengan Niken. Dari tadi dia melihat ketangkasan Niken dalam beberapa permainanan. Dia bersama anak buah beberapa kali memenangkan game-game yang diadakan.

Dia sebetulnya ingin bersama-sama dengan Niken ketika berangkat tadi pagi. Tetapi dia merasa malu karena Niken tidak menawari atau bertanya dia akan berangkat dengan siapa. Beberapa hari ini dia memang jarang bertemu Niken karena dia sibuk mengawasi proyek renovasi hotel. Sandy terus gelisah dan merasa waktu berjalan sangat lambat. Semalaman dia juga gelisah memikirkan dan berharap bisa sekamar dengan Niken. Dia bingung mencari pakaian tidur yang cocok. Sandy kadang merasa heran kenapa Niken tidak pernah bercerita tentang pacarnya. Ketika ditanya dia tinggal dengan siapa, dia menjawab sendirian lalu mengalihkan pembicaraan ke hal lain.

Acara Makan malam dengan karoke bersama telah selesai. Semua orang kembali ke kamarnya masing-masing. Besok pagi ada acara senam bersama, setelah itu acara bebas dan pulang habis makan siang. Sandy masuk ke kamar duluan karena Niken masih ngobrol bersama yang lain. Ketika Sandy sedang mandi, Niken mengebel pintu kamar mereka.
“Aku di kamar mandi!Teriak Sandy dari dalam
Niken membuka pintu kamarnya dan masuk. Dia agak terkejut ketika melihat ranjang mereka bukan twin bed. Lalu dia melepaskan sepatunya dan membuka tas ranselnya mengambil celana pendek dan kaos untuk tidur. Sandy keluar dari kamar mandi, aroma sabunnya tercium oleh Niken dan mengingatkannya akan Andra. Sandy memakai kaos warna putih yang tipis dan tanpa menggunakan bra, payudaranya terlihat samar-samar. Niken berusaha tidak melihatnya meskipun sekilas dia dapat melihatnya.
“San, ranjangnya bukan twin, kamu nggak apa-apa khan?Tanya Niken kepada Sandy.
“O nggak apa-apa kok!Kata Sandy. Padahal dia sangat senang bisa satu ranjang dengan Niken.  
“Aku mandi dulu ya!Kata Niken kepada Sandy dan masuk ke kamar mandi
“O bentar aku mau mengambil sesuatu dalam kamar mandi!Kata Sandy dan dia masuk ke dalam kamar mandi. Kamar Mandi yang sempit membuat tubuh mereka tanpa sengaja bergesekan. Niken dapat merasakan payudara Sandy yang menyentuh tubuhnya. Hatinya tiba-tiba jadi bergetar. Sudah hampir enam bulan dia tidak pernah bersentuhan dengan tubuh perempuan, tidak pernah bercinta dengan siapapun. dan tiba-tiba ada Sandy yang sepertinya dengan sengaja menggoda dirinya. Begitupula dengan Sandy yang bertahun-tahun tidak pernah merasakan sentuhan kasih sayang ataupun merasakan hangatnya tubuh seseorang, ingin bercinta dengan Niken.

Sandy menanti Niken yang sedang mandi dengan menonton film sambil rebahan di atas ranjang. Jantungnya berdebar-debar menunggu kedatangan Nike. Dia tahu kalau tadi Niken melihat payudaranya dan ketika di kamar mandi, dia juga merasakan kalau Niken juga menginginkannya.

Niken yang sedang mandi menjadi gelisah. Entah kenapa dia seperti melihat bayangan Andra pada Sandy. Andra suka sekali memakai kaos yang seksi untuk menggoda dirinya, sengaja memperlihatkan belahan payudaranya atau memakai kaos yang transparan atau kadang menggunakan lingire yang sangat seksi dengan sengaja sebagai ajakan untuk bercinta dan biasanya akan diakhir dengan percintaan yang memabukan.  
“Nonton apa? tanya Niken ketika keluar dari kamar mandi sambil melihat ke telivisi.
“Ini Conjuring, horor nih!Kata Sandy yang melihat Niken segar setelah mandi.
“Kalo takut kok di tonton!Kata Niken sambil masuk ke dalam selimut dan duduk sebelah Sandy.
Niken dapat mencium bau wangi dari tubuh Sandy dan membayangkan bahwa itu Andra. Sandy memepetkan tubuhnya ke Niken dan sekali-kali membenamkan kepalanya ke tubuh Niken ketika ada adegan yang menegangkan. Entah bagaimana Niken dengan reflek memeluk Sandy. Sandy merasakan betapa nyaman dalam pelukan Niken. Pelukan hangat dan melindungi yang tak pernah dia rasakan selama ini. Jantungnya berdebar sangat kencang. Ingin sekali dia mencium Niken.

Sandy mendongakan kepalanya dan mencium leher Niken. Niken memejamkan matanya menikmati ciuman Sandy di lehernya. Tubuhnya merasakan sensasi ciuman dan kerinduan akan percintaan, gairahnya membakar setiap persendihannya. Bagaikan musim kering yang tersiram air hujan. Akhirnya pertahanannya runtuh, mereka berciuman bibir. Niken merebahkan tubuh Sandy dan menciumnya dengan lembut. Sandy menikmati ciuman itu dan ketika tangan Niken menyentuh payudaranya, tubuhnya seketika merinding dan menginginkan lebih dari itu. Dia mulai mengerang dan memanggil nama Niken.
“Oh Niken!
Mendengarkan namanya disebut dengan berbeda dari biasanya Andra menyebutnya, Niken menjadi tersadar dan membuka matanya. Sadar kalau dia bersama dengan Sandy bukan Andra. Dia segera berhenti dan duduk, “Maafkan aku San! Aku sudah kurang ajar! Tidak seharusnya aku melakukan ini!Katanya gugup sambil berusaha menenangkan debaran jantungnya.
Sandypun kaget dengan sikap Niken yang tiba-tiba berhenti dan berkata seperti itu.
“Aku suka kamu, Niken! Dan aku ingin bercinta dengan kamu!Katanya sambil melepaskan kaosnya dan mengambil tangan Niken, menaruhnya di payudaranya.
“Jangan San!Kata Niken menarik dengan lembut tangannya dan memakaikan kaos Sandy kembali. Muka Sandy langsung memerah dan malu.
“Aku seperti perempuan murahan yang menawarkan dirinya!Kata Sandy dengan mata berkaca-kaca dan merasa ditolak.
“Bukan seperti itu San!Kata Niken menggenggam tangan Sandy. “Aku tidak ingin membuat kamu dalam posisi yang complicted denga hubungan kita! Aku tidak ingin merusak hubungan kerja kita dan merusak rumah tangga orang, apalagi mengambil istri orang! Aku yakin Robby pasti tidak suka kalau tahu mamanya mempunyai hubungan asmara dengan perempuan!Kata Niken mencoba memberi pengertian kepada Sandy. Airmata Sandy meleleh dan merasakan kecewa. Niken menghapus airnata Sandy dan memeluknya. “Maafkan aku ya!Kata Niken. Dia membiarkan Sandy tidur dalam pelukannya.
“Please, jangan sedih San!Kata Niken memeluknya erat dan mencium kepalanya. “Lebih baik aku menjadi sahabatmu daripada kekasihmu! Aku akan selalu ada buat kamu bila kamu membutuhkan teman!Kata Niken sambil membelainya lembut.

Diam-diam Niken merasa bersalah dengan Andra. Dia marah dengan Andra karena tidur dengan perempuan lain dan sekarang dia juga melakukan hal yang sama. Tiba-tiba dia merasakan kerinduan yang amat sangat akan Andra. “Sedang apa kamu sayangku!Batin Niken membayangkan wajah Andra yang tertidur. Wajah yang penuh kelembutan dan selalu memeluk dirinya bila sedang tidur.

Niken merasakan kalau Sandy telah terlelap, dengan pelan-pelan dia menarik lengannya. Dia turun dari ranjang dan mengambil hp-nya. Dilihat sudah jam satu malam lebih, dari tadi dia lupa mengecek wa-nya apakah Andra sudah di rumah atau belum. Dia melihat ada email masuk dari Andra jam dua belas tadi. Niken segera masuk ke kamar mandi dan membaca email dari Andra.

Buat Kekasihku tercinta Niken,
 Entah kenapa malam ini aku rasanya kangennnnnn sekali sama kamu dan merasa takut kehilangan kamu. Aku merasakan ada sesuatu yang akan menjauhkan cinta kita. Entah kenapa malam ini aku merasa akan kehilangan kamu untuk selama-lamanya.  Semoga kamu baik-baik ya dan cinta untuk aku selalu ada.

Niken seakan-akan berhenti jantungnya dan menghentikan membaca. “Mungkin Andra merasakan apa yang terjadi barusan!Batin Niken. Lalu dia melanjutkan kembali membaca email Andra.

Aku tahu mungkin apa yang aku lakukan tidak termaafkan bagimu dan aku cuma bisa berharap kemarahanmu cepat reda. Mungkin aku berharap terlalu banyak kalau kamu bisa memaafkanku. Tapi aku ingin kamu tahu satu hal kalau aku sangat mencintaimu. Sebenarnya Aku tidak ingin membuat pembelaan atas apa yangterjadi atau pembenaran atas perbuatanku. Tetapi aku ingin menceritakan kejadian yang sebenarnya. Kamu tahukan diantara kita tidak pernah ada kebohongan dan kita berdua selalu terbuka akan apapun.

Selama delapan tahun berelasi dengan kamu tak pernah sekalipun aku berkhianat atau mengkhianati cinta kita. Tidak pernah terlintas sedikitpun dalam pikiranku untuk selingkuh atau mencari perempuan lain. Kita berdua bukan lagi anak ABG yang masih dalam tahap pencarian. Aku sudah menemukan pasangan impianku yaitu kamu. Dimana kita berdua mempunyai keinginan dan mimpi yang sama di masa depan. Aku masih ingat betapa bahagianya diriku ketika kita membeli rumah dan membangun impian kita bersama. Dan masih banyak mimpi-mimpi kita berdua yang belum terwujud dan aku ingin mewujudkannya bersamamu, menua bersamamu. Menjalani semuanya bersama kamu.

Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa setelah hampir enam bulan baru sekarang aku menceritakan padamu. Karena bagiku kejadian ini adalah hal yang sangat memalukan dalam sejarah  hidupku,menghancukan  harga diriku hingga luluh lanta. Waktu itu aku ingin mengatakan yang sebenarnya tapi aku tahu kamu sedang marah dan aku sendiri tidak yakin dengan apa yang terjadi. Karena semuanya menjadi blur, aku berusaha mengingat apa yang sebenarnya terjadi waktu di Singapore.

Aku masih ingat waktu itu kita memenangkan tender yang sangat besar dan terbesar dalam sejarah pencapaian di kantor. Terus terang waktu itu aku terbawa suasana, suasana kemenangan dan kebanggaan.Untuk merayakan keberhasilan, kami pergi minum-minum ke bar. Aku sendiri tidak tahu apa yang aku minum. Aku hanya ingat waktu itu aku mabuk berat dan aku dibopong ke kamar oleh Tika. Samar aku ingat dia berusaha menciumku tapi aku tidak mau dan setelah itu aku tidak ingat. Ketika aku terbangun menjelang pagi, aku melihat diriku dalam keadaan telanjang bersama dia di sampingku. Aku kaget dan marah sekali dengan Tika, aku merasa aku telah dilecehkan dan diperkosa. Tetapi dia bilang kalau kita melakukannya suka sama suka. Bahkan dia bilang jangan sok jual mahal, khan kamu juga menikmati kok tadi, dengan enteng dia bilang buktinya V-ku basah.

Aku benar-benar marah, malu, sedih, terlecehkan, terinjak-injak harga diriku dan waktu itu yang kuingat hanya kamu. Aku sendiri tidak tahu harus bercerita kepada siapa. Semua orang menganggap tinggi Tika dan tentu tidak akan ada yang percaya dengan ceritaku. Tidak akan ada yang percaya kalau dia bajingan yang suka mengambil kesempatan. Aku ingin sekali bercerita ke kamu tetapi waktu itu kamu masih di Amerika. Sekembali dari Singapore, aku berusaha menghindar dari dia. Aku benar-benar ingin membunuhnya waktu itu.

Dia bilang, dia suka denganku dan ingin menjadikanku kekasihnya. Itu semakin membuatku jijik. Dia terus berusaha mendekati aku dan mengatakan pada teman-teman di kantor kalau kami sudah jadian. Meskipun ada yang tidak percaya karena mereka tahu kalau aku pasanganmu. Ketika aku marah dia mengancam akan memberitahu kamu. Aku tidak tahu kalau dia memfoto kejadian itu dan mengirimkannya kepadamu. Dia memang berniat merusak hubungan kita. Dan itu membuatku semakin sadar kalau dia memang bukan orang yang baik, pengecut dan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Aku juga baru tahu kalau dia memenangkan tender dengan menyuap salah satu staff perusahaan untuk membocorkan penawaran agency lain.

Beberapa kali aku ingin bercerita ke kamu tetapi aku merasa malu. Malu karena kamu sudah sering mengingatkan aku untuk berhati-hati dengan dia, tapi waktu itu  aku merasa kalau kamu hanya cemburu. Terus terang aku pertama kagum dengan dia tetapi hanya sebatas kagum yidak lebih dan tidak ada sedikitpun keinginan untuk menjadikan dia pasanganku. Ketika kamu mengatakan bahwa kamu merasa dia bukan orang yang baik, aku tidak mepercayainya. Dan itu membuatku malu untuk bercerita ke kamu. Seandainya aku menuruti perkataanmu dan berhati-hati mungkin ini tidak akan pernah terjadi. Aku malu kenapa aku tidak bisa mengontrol diriku, membiarkan diriku mabuk dan kehilangan kesadaran. Kenapa aku tidak bisa menjaga diriku dan menempatkan diri sendiri pada keadaan yang lemah. Kenapa aku bisa begitu teledor. Mungkin aku terlalu naif seperti katamu dan terlalu percaya dengan orang lain. dan aku merasa harus menyelesaikan masalahku ini sendiri.

Aku juga takut kalau kamu akan marah dan menghajar Tika. Aku tidak ingin menjerumuskanmu dalam masalah dan terlibat hukum. Aku tidak ingin masa depan kita berdua hancur. Aku memang marah dengan Tika dan ingin menghancurkannya. Tetapi aku tidak ingin hidup dalam dendam dan membuat kehidupan kita menjadi buruk. Aku hanya ingin hidup tenang bersama dengan kamu. Menjalani hari-hari kita dengan penuh cinta seperti selama ini.

Sejak kepergianmu, aku benar-benar seperti orang yang jatuh dan tertimpah tangga. Setiap hari aku hidup dalam penyesalan dan menangis. Aku seperti orang gila dan hanya bisa menangis. Meskipun aku tahu itu tidak dapat menyelesaikan masalah. Beberapa kali aku ingin mendatangimu di hotel tetapi aku tidak ingin mempermalukanmu di sana. Aku hanya bisa menatapmu dari jauh dengan penuh kerinduan dan itu menyebabkanku sakit sampai beberapa hari. Orang-orang bilang aku menjadi kurus, (enak khan nggak usah diet hehehe). Aku menulis ini bukan minta untuk dikasihani tetapi aku cuma ingin menceritakan keadaanku. Setiap kali ketika membeli makanan, aku selalu teringat kamu, teringat makanan kesukaanmu dan membelinya. Ketika sampai di rumah, ingat kamu tidak ada di rumah aku jadi tidak ingin memakannya. 

 Ohya, untuk kamu ketahui aku sudah mengundurkan diri dari perusahaan 2 bulan yang lalu. Aku merasa ini keputusan yang terbaik buatku. Semua direktur mencegahku untuk keluar dan menawarkan partnership serta imbalan yang menggiurkan, tetapi aku menolaknya.  Aku sekarang bekerja sama dengan Lia (Kamu masih ingatkan, temen kuliahku di Sydney yang orang surabaya) kebetulan dia mau buka biro adv di Jakarta dan mengajak aku kerjsama. Memang biro kami masih kecil tetapi aku melihat ini sebagai peluang dan start over buatku. Aku tidak ingin berlama-lama dengan orang yang tidak pantas. Dan aku tidak ingin hanya menjadi bayang-bayang dia saja. Aku akan membuktikan kalau aku juga bisa menjadi yang terbaik.

Bukan kekayaan atau populeritas yang aku cari. Aku hanya ingin ketika pulang ke rumah ada cinta yang hangat. Setiap kali pulang aku selalu berharap akan ada kamu di rumah atau ketika di dalam rumah dan ada mobil yang lewat aku selalu berharap bahwa itu kamu yang pulang. Setiap malam aku tidak pernah memasang kunci di pintu atau gerendel karena berpikir siapa tahu kamu akan pulang malam hari. Aku merindukanmu cintaku, rindu hari-hari kita. Rumah kita tidak akan pernah sama tanpa kehadiranmu. Semoga cinta akan datang kembali bersama kta.

Aku kadang merasa mungkin ini hukuman yang setimpal dengan apa yang aku lakukan. Aku selalu berpikr seandainya waktu bisa diputar ulang tetapi aku tahu semua telah terjadi, luka telah kutoreh di hatimu. Maaf saja tidak akan pernah cukup dan entah apa yang akan bisa menyembuhkan luka itu. Aku hanya bisa berdoa dan menanti kepulanganmu. Jangan biarkan cinta kita mati termakan oleh waktu. Kita sudah hampir enam bulan terpisah, hidup sendiri-sendiri tak menentu arahnya hendak kemana. Aku juga tidak tega membayangkan kamu sendirian di apartemen padahal kamu memiliki rumah untuk pulang.

Mungkin ini saatnya kamu mengambil keputusan terhadap hubungan kita. Kalau seandainya kamu berpikir aku sudah tidak pantas dan tidak layak lagi menjadi pasanganmu, aku akan menerimanya dengan lapang dada. Kita bukan anak kecil lagi yang terus lari dari kenyataan dan membiarkan cinta kita terkatung-katung. Aku tidak ingin situasi ini akan membuat kita menjadi terbiasa hidup sendiri-sendiri dan cinta kita akhirnya menjadi layu dan mati. Pulanglah kekasihku aku sangat merindukan kebersamaan kita, rindu akan cintamu. Dan aku selalu percaya masih ada cinta di hatimu untukku.

Dari perempuan yang selalu mencintaimu
Andra

Ketika membaca email Andra, hati Niken terasa perih. Dia mengusap airmatanya berulang kali dan merasa bersalah. Kenapa selama ini dia tidak pernah minta penjelasan Andra. Dia terlalu kaget dan marah, hanya memikirkan perasaannya sendiri dan langsung menghakimi Andra tanpa mendengarkan pembelaanya, langsung memutuskan kalau dia bersalah tanpa memberikan kesempatan.  
“Maafkan aku sayang yang justru meninggalkanmu disaat kamu sedang menghadapi kesulitan! Pasangan macam apa aku ini!Kata Niken dalam hati dengan sedih dan menyesal.
“Kurang ajar Tika, ingin rasanya aku menghajar Tika saat ini!Kata Niken dalam hati sambil mengepalkan tangannya.

Niken bergegas keluar dari kamar mandi mengganti pakaiannya dan ingin segera balik ke Jakarta. Dia melihat jam tangannya, sudah jam 2 lebih. Dia mengambil bolpoint dan menulis surat untuk Sandy, kalau ada keadaan emergency dan dia harus balik Jakarta. Dia ingin menemui Andra, memeluknya erat-erat dan meminta maaf atas kebodohannya selama ini.  Dia telah menyia-nyiakan waktu dan cinta mereka untuk keegoisan dan harga dirinya sendiri tanpa memikirkan Andra. Niken merasa seperti orang-orang pada umumnya yang selalu menyalahkan korban perkosaan.

Setelah membereskan barangnya, perlahan dia membuka pintu kamar agar Sandy tidak terbangun. Setengah berlari dia menuju mobilnya. Dia menyetir mobilnya dengan kencang seakan-akan ingin terbang ke rumah dan memeluk Andra. Tetapi dia sadar kalau dia harus berhati-hati dalam mengendarai karena jalanan terlalu sepi. Dia tidak ingin dirinya celaka dan justru tidak bisa bersama dengan Andra. Hatinya berdebar dengan kencang dan gelisah. Kantuknya hilang sejak tadi ketika membaca surat Andra.

Sepanjang jalan otak Niken terus bepikir untuk membalas perbuatan Tika. Aku datangi saja si Tika dan aku hajar langsung biar kapok. Atau aku menyuruh orang untuk menghajarnya. Aku bisa minta si mat solar mantan preman yang sekarang jadi tukang bangunan di tempatnya untuk menghadang di jalan dan menghajarnya. Otaknya terus berputar mencari cara membalaskan sakit hati Andra kepada dirinya. “Shit!!!Kurang ajar!Teriak Niken sambil memukul stir mobilnya dengan kesal dan penuh kemarahan mengingat apa yang dilakukan Tika terhadap Andra. Dia tidak mungkin melaporkan Tika ke polisi, apalagi situasi LGBT yang menjadi sorotan akhir-akhir ini. Dia tidak ingin Andra dipermalukan dan menjadi sulit bila beritanya masuk koran. Apalagi dia sedang merintis usaha baru.

Hanya dalam dua jam Niken sudah sampai di komplek  perumahannya. Dia menyapa satpam yang sedang berjaga di ujung komplek. Dia memarkirkan mobilnya di depan rumah. Dengan pelan-pelan dia membuka pintu pagar rumahnya. Dan berjalan menuju pintu rumah, melepaskan sepatunya dan menaruh di rak sepatu. Dia membuka pintu rumah, ternyata Andra memang tidak mengerendel pintu rumah. Niken menyalahkan lampu ruang tamu dan berjalan menuju ruang tengah sambil melepaskan jaketnya. Andra yang sudah beberapa bulan ini sejak kepergian Niken selalu tidak bisa tidur dengan nyenyak, setiap malam dia selalu terbangun atau terjaga hingga menjelang pagi. Padahal dulu dia selalu gampang tidur dengan nyenyak. Dia selalu merasa aman dan nyaman di sebelah Niken, tahu kalau Niken akan selalu menjaga dan melindunginya. Dia mendengar ada mobil berhenti dan pagar dibuka. Dia bangun untuk melihat dan betapa terkejutnya ketika melihat sosok Niken. Dia masih tidak percaya dengan apa yang dilihat, takut itu hanya mimpi atau bayangan dia saja.
“Nik!kamukah itu?Kata Andra yang keluar dari kamar tidur tak percaya dengan apa yang dilihat.
“Cintaku!Kata Niken yang melihat Andra dengan perasaan bercampur aduk. Dia langsung menyongsong Andra dan memeluknya.
Mereka perpelukan dengan erat. “Maafkan aku sayang! Maafkan aku telah meninggalkanmu!Kata Niken berulang-ulang dan menciumi wajah Andra penuh dengan penyesalan dan kerinduan. Airmatanya keluar tak terbendung begitu juga dengan Andra. Dia tidak bisa berkata apa-apa hanya tangisnya yang meledak. Semua beban yang dia tanggung selama ini tumpah ruah dikeheningan pagi buta. Dia memeluk erat tubuh Niken seakan ingin menumpahkan semua perasaannya selama ini ke Niken. “Aku senang kamu pulang!Katanya diantara isak tangisnya.
“Iya sayang aku pulang untuk selamanya, tak akan ada lagi yang bisa memisahkan kita!Sahut Niken dan menatap wajah Andra yang terlihat tirus dan kuyu. “Maafkan aku ya! maafkan kalau aku meninggalkanmu menghadapi masalah sendirian!Lanjut Niken

Mereka berciuman lama sekali seakan-akan mengobati kerinduan mereka selama ini. Niken mengajak Andra masuk ke kamar. Mereka kembali berciuman dan merebahkan diri di ranjang. Niken melepaskan pakaian Andra dan pakaiannya sendiri. Dengan penuh kerinduan dia menciumi tubuh Andra. Tubuh Andra bergetar seakan-akan seperti pertama kali mereka bercinta. Nafasnya mulai tak teratur dan degub jantung seperti dentuman ombak yang menghantam batu karang. Dia dapat merasakan lembutnya sentuhan Niken yang penuh cinta dan kerinduan. Putingnya langsung mengeras dan perempuannya langsung basah. Dia menikmati semuanya dan sempat berpikir kalau dia tidak akan pernah bisa lagi menikmati sentuhan Niken yang selalu membuatnya bergetar.

Mereka berdua seperti dua orang yang tidak pernah bercinta, saling mengisi cawan mereka dengan anggur kenikmatan yang memabukan. Saling mengantar kepuncak surga dengan lenguhan cinta yang panjang. Mereka terus melakukan dan tak ingin berhenti, sampai matahari telah menampakan sinarnya dengan terang dan suara tukang sayur terdengar menawarkan dagangannya. Mereka berdua tertidur dalam telanjang dan berpelukan. Setelah berbulan-bulan tersiksa tanpa pernah merasakan tidur dengan nyenyak dan tenang. Mereka seperti kembali utuh menemukan belahan jiwanya, menemukan sayap sebelahnya untuk kembali terbang bersama menggapai impian.

Niken yang terbangun menatap wajah Andra yang terlelap. Dia sadar betapa dia mencintai dan merindukan Andra selama ini. Dia menyesal harus belama-lama berpisah dengan Andra tanpa bisa memutuskan untuk kembali. Dia terlalu egois dan menuruti kemarahannya. Dia membelai wajah Andra seperti yang biasa dia lakukan. Dia merasa bersyukur bisa kembali bersatu dengan Andra. Andra membuka matanya dan tersenyum bahagia melihat Niken dihadapannya. “Pagi cintaku!Kata Andra dengan suara serak. Niken kembali menciumnya dengan penuh kemesraan dan kembali mereka bercinta dengan keliaran, mengisi kembali relung-relung yang kosong dan memenuhinya dengan cinta. Dijelajahi setiap lekuk tubuh Andra yang indah bagaikan pendeki yang terus mendaki dan menjelajahi setiap gunung dan gua, bermain dengan anak sungai yang membasahi jemarinya, sambil merasakan cekraman kuat tangan Andra di tubuhnya.

Niken memeluk erat tubuh Andra yang bergetar dan menghantarnya  mendaki puncak cinta mereka, meleburkan semua kegalauan, kemarahan, kesedihan dan menggantinya dengan cinta dan kasih sayang yang tak pernah habis. Mereka seperti ingin saling meleburkan dirinya menjadi satu tak terpisahkan lagi.  

“Cintaku!Kata Niken ketika mereka masih berpelukan setelah kelelahan dalam percintaan panjang. “Ya!Sahut Andra masih memeluk Niken.
“Maafkan aku ya! aku benar-benar menyesal dengan apa yang terjadi denganmu dan aku sepertinya tidak membela kamu!Kata Niken sambil melepaskan pelukan dan melihat mata Andra.
“Kamu tidak salah Nik! Aku yang salah!Kata Andra yang kini telah bisa menguasai perasaan akan kejadian itu.
“Kamu tidak salah tapi dia memang bajingan!Sahut Niken dengan geram. “Ingin sekali aku menghajarnya dan memberi pelajaran!Kata Niken.
“Jangan Nik! Kamu tahu dia itu orang paling licik di dunia. “Dia bisa saja melaporkan kamu sebagai penyerangan, penganiayaan dan kamu bisa masuk penjara! Aku tidak ingin berpisah lagi dengan kamu!Kata Andra
“Atau aku suruh mat solar aja ya!Kata Niken kembali
“Nggak usah, nanti kalo si mat tertangkap dia akan menyebut kamu dan kamu dianggap dalang penyerangan, dan itu sudah termasuk kriminal lho!Kata Andra.
“Aku ingin membalaskan sakit hatimu dan harga dirimu cintaku!kata Niken kembali sambil membelai wajah Andra.
“Makasih sayang, harga diriku telah kembali bersama dengan penerimaan dirimu ke aku. Aku tidak ingin memenuhi hidup kita dengan dendam cintaku! Itu membuat kita berdua hidup dengan tidak tenang. Aku hanya ingin hidup dengan tenang dan move on bersama kamu!Kata Andra dengan penuh cinta.
“Hatimu memang selalu baik!Kata Niken dan memeluk Andra.
“Nik! Janji ya kamu tidak akan membalas dendam kepada Tika! Aku tidak bisa kalau harus kehilangan kamu kembali!Kata Andra dengan nada memohon.
“Iya, aku janji!Sahut Niken sambil mengecup kening Andra.
“Aku akan membalasnya dengan prestasi dan karya, aku akan mengalahkan agencynya!Kata Andra mantab. “Dan untuk itu aku butuh dukunganmu nik!Lanjut Andra.
“Iya, aku akan selalu ada dan aku akan selalu mendukungmu! Dan please kalau ada apa-apa jangan pernah takut cerita ke aku ya! apapun itu dan seburuk apapun akan kita hadapi bersama! Dan aku janji aku akan lebih sabar dan tidak marah!Kata Niken


Andra merasa betapa hatinya dipenuhi kebahagian yang tak terkira. Mereka berdua bisa menghadapi ujian cinta meskipun dengan tertatih-tatih penuh dengan derita. Mereka percaya cinta mereka makin kuat dan siap melanjutkan mewujudkan mimpi-mimpi mereka bersama. Nikenpun merasakan kebahagian yang tak terkira, dan merasa dia harus lebih mempercayai Andra apapun yang terjadi, percaya kalau cinta Andra hanya untuk dirinya. 

Meniti Jalan Menemukan Cinta

Rafik memarkikan trucknya dan memasuki warung ibuknya. Suara lagu dangdut sudah terdengar dari jauh. Dia menyapa beberapa sopir truck yang biasa mangkal di tempat yang sama. Rafik memang tumbuh besar di jalur pantura. Dengan rokok Djie Sam Soe yang masih mengepul di tangan dia memasuki warung ibuknya, Lastri. Perutnya sudah terasa lapar dan keroncongan. Dia menyapa Ibuknya, yang memiliki warung sejak muda, meskipun sudah berumur hampir 60 tapi masih cantik dan terlihat seksi tubuhnya. Rafik duduk agak di pojok, sambil meminta kopi.
“Makan fik?
“”Iya buk!
“Bawa apa fik?Tanya Ridwan salah sopir pantura
“Kain mas!Jawab Rafik sambil menghisap rokoknya
Tiba-tiba pandangan Rafik tertuju pada seorang gadis, mata mereka saling bertemu. Rafik merasakan ada getaran di dalam dadanya, wajahnya menghangat, ada aliran yang kencang mengalir kedalam seluruh tubuhnya. Selama dia menjadi sopir truk pantura tidak sekalipun dia tertarik dengan perempuan yang selalu menggodanya di warung-warung. Rafik sadar siapa dirinya dan ada ketakutan akan jati dirinya. Meskipun semua sopir dan pemilik warung di Pantura tahu siapa dirinya tetapi dia tetap sering merasa tidak percaya diri untuk mendekati perempuan.

********
28 tahun yang lalu.
Malam itu suasana di sekitar warung tempat mangkal para sopir truck sudah ramai. Para sopir beristirahat dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang berada dibilik senang, ada yang tidur di dalam truck-nya, ada yang bermain gaplek, ada yang sekedar ngobrol sambil minum kopi. Tiba-tiba mereka mendengar suara tangis bayi yang samar-samar.
“Kok aku seperti mendengar suara tangis bayi ya?Kata Rois
“Waduh..malam jumat iki!Jawab Kamil
“Ojok-ojok setan!Jawab Nakim
“Hush! Jangan nakut-nakuti aku!Jawab Lastri pemilik warung
“Iyo, suara bayi!Jawab Rois sambil berdiri dan mencoba mendengar lebih jelas datangnya suara bayi. Semua orang yang berada di warung itu ikut berdiri. Para sopir yang berada di luarpun ikut berdiri dan berusaha mencari datangnya suara bayi. Mereka mengambil senter untuk menerangi jalan yang gelap.
“Suara itu datang dari arah sana!Kata Rochmat
Mereka segera berlari kearah datangnya suara. Dan suara tangis itu makin jelas.
“Dari dalam truckmu Is!Kata Kamil
Rois segera membuka pintu truknya dan semua orang tercekat ketika sinar senter yang dibawah mereka menerangi seorang bayi dibalut sewek lurik sedang bergerak meronta menangis berusaha melepaskan diri dari sewek yang melilitnya. Masih ada bekas darah yang mulai mengering disekujur tubuhnya. Tangisnya makin kencang ketika orang ramai berebut ingin melihat.
“Masyallah anak siapa ini?Tanya Lastri.
Rois segera mengangkat bayi tak berdaya itu, ketika digendong dia segera berhenti menangis dan tersenyum melihat wajah Rois. Rois yang tidak mempunyai anak selama ini tiba-tiba merasa jatuh hati dengan bayi dalam gendongannya itu.Bibirnya tersenyum membalas senyuman bayi itu.

Mereka segera membawa bayi itu ke dalam warung Lastri dan berita itu segera menyebar ke semua warung di sepanjang jalan itu. Semua orang ingin mengetahui apakah itu bayi beneran atau makluk jadi-jadian. Kehebohan bayi di dalam truck memecahkan kesunyian malam. Semua orang bertanya-tanya anak siapa dan saling membuat  argumen masing-masing. Warung Lastri  jadi penuh sesak dengan orang-orang yang ingin melihat bayi dadakan itu. Rois menidurkan bayi itu diatas bale-bale dan terlihat kalau bayi itu masih memerah, baru saja dilahirkan. Lastri segera mengambil air hangat dan handuk bersih untuk membersihkan bayi itu.

Para mbak-mbak yang bekerja di warung juga ikut heboh, ada yang membawakan minyak putih, kain dan ada bedak bayi. Kegiatan di warung jadi berhenti, semua ingin melihat bayi itu. “Anak siapa ya ini?Tanya Lastri sambil memberikan bedak.
Dan semua orang bergumam bertanya-tanya anak siapa yang dibuang? “Apa nggak sebaiknya kita lapor polisi?Celetuk salah seorang sopir yang berkerumun.
“Waduhhh jangan bawa-bawa polisi kesini deh, bisa rusak dagangan kita!Sahut seorang mbak yang ikut heboh merawat bayi.
“Iya urursannya bisa jadi panjang nanti!Sahut yang lain
“Lalu siapa yang akan merawat bayi ini?Tanya Kamil
Semua mata menatap Lastri dan berharap Lastri mau merawat bayi itu.
“Wah jangan aku deh! Nggak sanggup aku!Jawab Lastri, Mungkin ada dari kalian yang mau bawa pulang?Tanya Lastri.
“Wah..isteriku bisa mengira anak simpananku dan alamat minta cerai dia!Jawab Kamil
“Anakku sudah enam, nggak sanggup aku!Jawab Rochmat

Satu persatu mereka meninggalkan warung, takut kalau diminta membawa pulang bayi itu. Hanya Rois, Kamil, Rohmat, Lastri dan dua orang mbak yang masih di warung Lastri. Rois menimang bayi itu yang tidur terlelap dalam gendongan. Rois sendiri tidak tahu kenapa dia merasa senang sekali dan merasa ini adalah rejeki buat dia. Rois percaya kalau truknya akan mendapat rejeki dengan adanya bayi itu.
“Kasian sekali kamu nak!Kata Lastri sambil membelai kepala bayi itu. “Siapa ya yang tega menaruh bayi itu ke dalam truck kamu ya Is?Lanjut Lastri
“Tapi ya lebih baik daripada dibunuh ato dibuang di laut!Jawab Kamil
“Lalu mau diapain ini anak?Tanya Lastri
“Apa kita titipkan aja ke panti asuhan ato pondok pesantren?Kata Rohmat
“Biarlah aku yang merawat bayi ini!Jawab Rois tiba-tiba. “Biar dia menjadi anakku dan meneruskan hidupku nanti!Lanjut Rois dengan bahagia dan mencium kening bayi itu.
“Apa kamu wes gendeng? Tanya Kamil keheranan melihat Rois
“Apa kamu bisa? Bagaimana kamu bisa merawat bayi sambil menyopir?Tanya Lastri
“Aku percaya, aku bisa!jawab Rois yakin.
“Kalo kamu sudah yakin ya sudah!Jawab Lastri, mau kamu kasi nama siapa?Lanjut Lastri
Rois tersadar kalau mereka belum mempunyai nama untuk bayi yang mereka temukan. Rois bingung mencari nama untuk bayi perempuan yang baru dia angkat menjadi anaknya. Dia berpikir keras untuk mencari nama, mengingat nama ibunya tapi dia merasa tidak suka. Lalu ketika melihat keluar dia melihat sebuah Truk yang bertuliskan RAFIKA, dan Rois memberi nama Rafika. “Anakku bernama Rafika!Kata Rois
“Wah cantik namanya!Kata Lastri, Kita panggil Fika ya?Tanya Lastri
“Tidak aku ingin dia dipanggil Rafik, karena dia anak yang kuat dan berani. Aku tidak ingin dia menjadi perempuan yang lemah! Aku ingin dia menjadi orang yang kuat dan bisa melindungi dirinya sendiri!Kata Rois

*****
Rois mencari cara agar bisa membawa Rafik dan membuatnya tenang selama perjalanan nanti. Dia teringat di pasar ada orang yang membuat keranjang rotan. Rois menitipkan Rafik ke Lastri dan meminjam motor Mang Acep tukang tambal ban dekat warung Lastri. Dia membeli perlengkapan bayi dan susu formula, botol susu, dan semua kebutuhan Rafik. Lalu dia ke penjual keranjang rotan, Rois memilih yang bisa dijadikan tempat tidur Rafik di Truknya. Dia juga membeli guling dan bantal kecil buat menjaga Rafik dari goncangan.

Setelah selesai belanja, Rois kembali ke rumah Lastri mengambil anaknya. Rois merasa hidupnya jadi lebih berarti dan hidupnya menjadi lebih hidup. Selama ini hidup Rois terasa sepi, apalagi sejak dia bercerai dengan isterinya. Rois tidak pernah pulang lagi ke rumah. Rumahnya di Truck dan hidupnya di Pantura dari Jakarta sampai Banyuwangi. Hanya lebaran dia pulang ke rumah ibunya di Banyuwangi karena Truk tidak boleh beroperasi. Kadang dia menerima pekerjaan sebagai sopir pribadi orang yang ingin mudik.

Rois sudah menjadi kenek ketika berumur 15 tahun. Dia tidak suka dengan sekolah dan ingin bebas berjalan dari satu kota ke kota lain. Dari dulu dia selalu ingin menjadi sopir truck atau sopir bus antar pulau. Dia beruntung diijinkan menjadi kenek oleh Mas Slamet tetangganya. Ibunya juga mengijinkan Rois bekerja daripada luntang lantung nggak karuan. Rois sangat menikmati pekerjaan dan belajar banyak hal termasuk kehidupan malam di sepanjang pantura.

Rois juga melihat bagaimana Mas Slamet suka sekali bercinta dengan siapa saja. Ketika di warung dia selalu bercinta dengan mbak-mbak, kadang di kamar, kadang di dalam mobil, di belakang truck. Tapi yang membuat dada Rois bergetar ketika melihat Mas Slamet bercinta dengan salah satu kenek sopir truck. Ada perasaan cemburu dan dadanya jadi bergetar hebat. Waktu itu dia tidak sengaja ingin pipis di semak semak agak jauh dari warung, dan dia mendengar suara yang aneh. Dikeremangan malam dia melihat sosok Mas Slamet dengan seorang laki-laki muda. Tiba-tiba penis Rois jadi menegang dan dia melakukan onani.

Sejak itu dia selalu mempunyai keinginan untuk bercinta dengan mas Slamet. Kadang diam-diam dia mengintip mas slamet ketika mandi dan menganggumi tubuh mas Slamet yang kekar dan berotot. Rois jadi rajin melatih dirinya agar berotot dan kekar. Tubuhnyapun mulai berisi dan menjadi kuat. Mas Slamet juga tahu kalau Rois diam-diam sering mengintip dia ketika sedang mandi atau ketika bercinta dengan laki-laki atau waria. Slamet juga tahu kalau Rois suka onani ketika melihat dirinya.

Sampai suatu malam ketika mereka menginap di sebuah losmen. Slamet sengaja tidur dengan telanjang dan hanya mengenakan sarung tanpa celana dalam. Rois yang tidur disampingnya menjadi gelisah dan tidak bisa tidur. Dadanya berdebar dengan kencang. Dia terus menatap kemaluan Slamet dibalik sarungnya dan ingin sekali memegangnya. Dia merasa melihat keindahaan yang tiada duanya. Tubuhnya jadi menengang dan berkeringat. Slamet yang pura-pura tidur tahu kegelisahan Rois. Akhirnya dia memegang tangan Rois dan mengarahkan kebalik sarungnya. Muka Rois mendadak jadi merah padam ketika memegang kemaluan mas Slamet yang mulai mengeras.  

Merekapun bercinta, percintaan yang membahagiakan buat Rois dan diikuti dengan percintaan-percintaan selanjutnya. Sejak itu mereka jadi sering bercinta dan Slamet tidak pernah lagi bercinta dengan kenek lain meskipun dia masih juga bercinta dengan mbak-mbak di warung. Rois mencintai Slamet dengan sepenuh hati dan dia juga tidak berani mengeluh atau komplain kalau Slamet bercinta dengan mbak-mbak. Dia hanya menunggu dengan setia di warung atau tidur di dalam truck. Mereka berdua tidak pernah membicarakan hubungan mereka atau perasaan mereka.

Pernah suatu hari Slamet bertanya kepada Rois, “Kamu nggak pengen nyoba sama mbak-mbak di warung?
Wajah Rois hanya memerah dan menggelengkan kepalanya.
“Ayo kamu nyoba, aku temeni kita main bertiga!Ajak Slamet
Slamet sengaja memilih perempuan yang berambut pendek dan bukan di tempat biasa mereka berhenti. Karena dia tidak ingin mempermalukan Rois seandainya dia tidak bisa. Pengalaman Slamet dalam bercinta yang begitu banyak membuat Rois dapat melakukan hubungan seks dengan perempuan meskipun dia tetap berfokus pada Slamet. Tetapi dia tetap lebih menyukai bercinta berduaan saja dengan Slamet daripada bercinta bertiga. Slamet pun menyadari hal itu dan dia tidak pernah lagi mengajak Rois bercinta dengan perempuan. Slamet sadar kalau Rois jatuh cinta dengan dirinya. Dan ketika lebaran, mereka pulang kampung, Rois jadi merindukan Slamet dan rindu perjalanan mereka.

Ketika Rois berusia 20 tahun ibunya meminta dia menikah dan mencarikan jodoh buat Rois. Rois ingin sekali mengelak karena dia tahu kalau dia tidak mencintai perempuan. Tapi dia tidak menolak permintaan ibunya. Dia bingung harus mengatakan apa dengan Slamet, pria yang dia kagumi dan cintai. Sampai akhirnya dia memberanikan diri mengatakan pada Slamet. “Mas, aku mau dikawinkan sama ibuk!Katanya perlahan dengan nada sedih.
“Yo wes lho!Jawab Slamet enteng
“Aku ra pengen Mas!Jawab Rois sedih dan matanya berkaca-kaca
“Wes ndak usah sedih, dijalani ae, paling kawin cuma dua hari trus kamu pamit kerja!Jawab Slamet menangkan Rois.

Pernikahan itupun terjadi dan ternyata tidak hanya dua hari. Selama seminggu Rois harus terus berada di rumah. Setiap malam tiba dia selalu gelisah karena harus menjalankan tugasnya kepada isterinya. Dengan bersusah payah memadamkan semua lampu dan dengan membayangkan Slamet, baru Rois bisa melaksanakan tugasnya meskipun dia tidak tahu apakah istrinya puas atau tidak.  Dia merasa tidak enak dan kasihan dengan istrinya yang terjebak dalam perjodohan ini.
“Maaf ya dek.. kalo aku kurang bisa membahagiakan kamu!Kata Rois di hari ketujuh pernikahannya. “Apa kamu punya pacar?Tanya Rois
Zubaedah isteri Rois menganggukan kepalanya. Rois tahu kalau isterinya pasti sudah pernah bercinta dengan laki-laki lain. Rois merasa lega karena dan dia sudah berencana untuk menceraikan istrinya bila waktunya tepat.
“Kenapa kamu tidak menikah dengan pacarmu?Tanya Rois
“Dia orang flores dan keluargaku tidak suka, kami beda agama!Jawab Zubaedah sedih
“Aku mengijinkan kamu untuk berhubungan dengan pacarmu dan sampaikan maafku buat dia! Kalau waktunya tepat kita bisa bercerai dan kamu bisa menikahi pacarmu. Sebaiknya kamu lari dengan pacarmu ke Bali atau lombok, tinggalkan Banyuwangi. Aku tidak keberatan!Kata Rois.
Zubaedah terlihat bahagia dan senang sekali mendengar apa yang dikatakan Rois. Dia tidak sabar untuk menemui Martin kekasihnya itu.

Sebelum Rois pergi kembali bekerja, dia sempat bertemu dengan Martin dan Zubaedah. Dia memberikan restu kepada Zubaedah untuk lari bersama Martin. Tapi dia meminta agar melakukannya nanti setelah empat bulan pernikahannya sehingga tidak terlalu menimbulkan keributan dan jadi pembicaraan warga kampung mereka.

Rois merasa lega sekali dengan keputusannya itu dan dia menjadi tidak memiliki beban lagi dan telah menjalankan tugasnya sebagai seorang anak. Dia kembali menjalani hidupnya sebagai kenek dan mulai belajar untuk menjadi sopir truck. Dia juga sudah memiliki SIM untuk mengumudi Truck. Sehingga bisa bergantian dengan Slamet mengemudi Truck.

Bertahun tahun Rois mengikuti Slamet, dari menjadi kenek hingga menjadi sopir. Sampai akhirnya Slamet terkena penyakit AIDS. Ketika Slamet sakit Rois segera memeriksakan dirinya di Surabaya. Untung dia tidak tertular penyakit dari Slamet. Rois menjalankan Trucknya dan membiayai ongkos perawatan Slamet di Surabaya. Tidak sampai setahun Slamet meninggal dengan tenang dan Rois menemani saat terakhirnya. Rois merasakan kesedihan yang luar biasa. Hidupnya mendadak menjadi sepi dan hampa. Tapi dia juga tidak tega melihat penderitaan Slamet di saat-saat terakhir. Permintaan terkahir Slamet agar mayatnya dibakar dan abunya disebarkan sepanjang pantura karena sebagian besar hidupnya di sepanjang jalan Pantura. Sebab dia juga tidak memiliki keluarga lagi selain Rois orang terdekatnya. Katanya, agar dia bisa melindungi Rois salama di jalan. Rois tidak dapat menahan perasaannya, dia menangis mendengar permintaan terkahir Slamet.

Dengan bersimbah air mata, Rois menekan tombol pembakaran  jenasah. Tubuhnya menjadi lemas, ada kesedihan yang tak tertahankan. Matanya terus mengucurkan air mata. Dia tidak peduli dengan petugas yang melihat dia bersedih. Dia tidak peduli dengan semuanya, Dia terduduk lemas di perabuan di daerah Kembang Kuning. Badanya menjadi meriang panas, membayangkan orang yang dicintainya terbakar dan menjadi abu. Rois terus menunggu hingga semua selesai, dia seperti tidak sanggup meninggal tempat pembakaran jenasah.
Petugas meminta dia kembali besok untuk mengambil abunya Slamet.

Keesokannya, ketika abu sudah diserahkan, Rois membawa dengan penuh kesedihan. Sepanjang perjalanan dia mendekap erat-erat abu Slamet, seakan-akan ingin melebur dan menyatu dengan abu tersebut. Dia menyewa kamar di daerah pasar kembang dan tidur sambil memeluk abu Slamet yang sudah ditempatkan dalam tempat abu. Dia ingin memeluk Slamet untuk terakhir kalinya sebelum memulai perjalanan dan menyebarkan abu Slamet di sepanjang Pantura.

Rois melanjutkan pekerjaannya dan setiap hasil keringat selalu dia tabungkan dan sebagian dia kirimkan uangnya ke ibunya. Ibunya tidak pernah lagi membicarakan soal isterinya yang lari dari rumah dan dia juga tidak berusaha menjodohkan Rois dengan perempuan lain. Uang pemberian Rois, Ia belikan tanah dan disewakan dan bagi hasil dengan petani.

******

Kehidupan Rois berubah ketika dia memiliki Rafika. Ibunya terkejut ketika dia pulang ke Banyuwangi membawa anak. Dia mengira Rois memiliki isteri diluar sana. Rois tidak berani memberitahu kalau dia menemukan anak itu. Dia mengatakan bahwa Ibunya Rafika meninggal ketika melahirkan. Ibunya Rois senang sekali karena dia mendapatkan seorang cucu dari Rois. Ibunya melarang Rois membawa Rafika karena masih bayi dan takut terjadi sesuatu.

Dengan adanya Rafika di rumah, Rois jadi sering pulang dan berlama-lama di rumah. Rafika tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat. Sejak kecil dia lebih suka mengenakan baju laki-laki daripada perempuan. Dia juga lebih suka mainan anak laki-laki daripada perempuan. Ibunya Rois pernah berkata kepada Rois, “Anakmu iki Bandu!Katanya dengan bahasa madura. Bandu kalau orang madura sama dengan wandu di pulau jawa. Rois tidak keberatan anaknya wandu karena itu akan lebih memudahkan dia bila ingin mengajaknya naik truck.

Ketika umur tiga tahun lebih Rois sudah mengajak Rafika ikut bekerja. Rafika sangat senang naik mobil dan dia menikmati perjalanannya bersama bapaknya. Sepanjang jalan dia banyak bertanya tentang segala hal yang dia lihat. Dengan sabar Rois menjawab semua pertanyaan Rafika. Rois berhenti di tempat Lastri dan mengajaknya turun. Lastri yang melihat Rois menggandeng anak kecil segera menyambutnya.
“Wah iki Rafik yo!Tanya Lastri
“Iyo, Ayo Salim karo Bude!Kata Rois menyuruh Rafika memberi salam ke Lastri.
“Wes gede yo, ayo mau maem apa nak, jangan panggil Bude ya, ibuk ae!Jawab Lastri sambil menggandeng Rafika dan mendudukan di kursi panjang. Lastri membuatkan susu buat Rafika dan mengambilkan nasi sop berserta ayam goreng. Dia Duduk di samping Rafika. “Mau makan sendiri atau disuapin?Tanya Lastri dengan lembut.
“Makan sendiri!Jawab Rafika dengan tegas.
“Wah pinter!Jawab Lastri
“Wah anakmu wes gede yo!Kata Kamil yang baru datang.
“Kok koyok lanang?lanjut kamil
“Kulo lanang pak de!Jawab Rafik dengan polos
Dan semua orang di warung yang mendengar tertawa bersama. Rois merasa senang dengan keberanian Rafik menjawab. Dia percaya kalau Rafik akan bisa bertahan hidup dan bisa menjadi sopir menggantikan dirinya. Rois akan mengajarkan semua pengetahuannya dan ingin menjadikan Rafik anak yang kuat. Dia ingin melatih Rafik dengan ilmu beladiri.

*****
Hampir 3 tahun Rois mengajak Rafika bersama dirinya. Rafika selalu menuruti semua perintah Rois. Ketika Rois menurunkan barang, Rafika mengawasi dari dalam mobil dan berusaha mengingat apa yang dilakukan Rois. Rois juga mengajarkan berhitung kepada Rafika dan mengenalkan huruf dan membaca. Rafika selalu belajar mengeja semua tulisan yang ada di semua truk yang dia lihat.

Rafika menjadi kesukaan semua sopir di pantura. Mengingatkan mereka dengan anak mereka di rumah. Tetapi yang paling mencintai Rafika adalah Lastri. Dia sering membelikan pakaian atau mainan kepada Rafika. Lastri menganggap Rafika seperti anaknya karena dia sendiri tidak bisa memiliki anak.
“Is, Rafik sudah mulai gede, apa nggak sebaiknya dia sekolah?Tanya Lastri suatu hari
Rois memandang Rafika yang tertidur dalam pangkuan Lastri. Dia sadar kalau harus membekali Rafika dengan pendidikan. Tiba-tiba Rois sadar kalau dia tidak mempunyai akte kelahiran Rafika. Kalau sekolah khan pasti diminta.
“Iyo,  aku nggak punya akte kelahiran Rafika gimana ya?Tanya Rois
“Nanti aku uruskan, sodaraku ada yang kerja di kelurahan, tapi pake namaku yang jadi ibunya, awakmu nggak keberatan? Khan harus ada ibu kandung yang melahirkan !Jawab Lastri.
“Iya rapopo, tapi apa beneran bisa?Tanya Rois dengan semangat dan senang.
“Gampang, nanti aku suruh saudaraku yang ngatur, seng penting punya akte lahir!Jawab Lastri.
Rois segera mengeluarkan beberapa lembar uang limapuluh ribuan.
“nanti kalau kurang kamu talangi dulu ya!Kata Rois.
“Iya!Jawab Lastri sambil menerima uang Rois.

Rois mulai memikirkan rencana sekolah Rafika. Dia tahu Rafika bukan seperti anak perempuan lainnnya. Dia cenderung seperti laki-laki. Dia takut teman-temannya akan mengolok-olok Rafik. Tiba-tiba Rois teringat sepupunya yang mempunyai pondok dan tidak mempunyai anak. Mungkin aku sebaiknya menitipkan Rafik disana. Hati Rois menjadi tenang dengan rencananya itu. Dia akan meminta Wahid sepupunya untuk mengajari Rafik pencak silat dan ilmu kanoragan lain.

******
Sudah sembilan tahun berlalu dengan cepat Rafika tumbuh makin besar dan menjadi kekar. Dia tidak terlihat seperti layaknya anak perempuan tetapi lebih seperti anak laki-laki. Badannya berotot dan tidak terlihat memiliki payudara. Setiap liburan Rafik selalu ikut ayahnya keliling pantura dan sekarang dia bisa membantu ayahnya mencatat muatan atau menulis surat pengiriman.
“Yah, kalau saya nggak mau sekolah SMA boleh?Tanya Rafik suatu hari sehabis menurunkan barang.
“Kalau kamu nggak sekolah trus mau ngapain?Tanya Rois berusaha sabar dan mencari tahu keinginan anaknya.
“Aku ingin kursus montir aja yah! Sehingga bisa memperbaiki truk yang rusak!Jawab Rafik mantab. “Nanti kalau sudah mahir kita bisa buka bengkel truck yah!Lanjut Rafik
“Kamu pengen punya bengkel? Nggak mau jadi sopir truck?Tanya Rois kembali
“Bukan yah! Nanti kalau kita punya bengkel Ayah yang jaga aku yang menyopir truck ayah! Masa Ayah sudah tua masih jadi sopir terus!Jelas Rafik.
Airmata Rois lagsung keluar dia merasa terharu dengan pemikiran Rafik yang memikirkan dirinya. Dia tidak menyangka Rafik yang masih muda bisa mempunyai pemikiran yang begitu jauh ke depan.
“Ayah nggak setuju ya? kok ayah jadi sedih!Tanya Rafik dengan kuatir
“Ayah nggak sedih, ini ayah terharu karena senang! Ayah senang kalau kamu punya pemikiran yang maju seperti itu!Jawab Rois.
“Jadi Ayah setuju?Tanya Rafik dengan semangat
“Setuju 100%!Jawab Rois “Yang penting kamu harus rajin belajar dan mencari pengalaman!Lanjut Rois.
“Iya yah!Jawab Rafik senang.

Mereka terus membicarakan rencana Rafik dan keinginan-keinginan Rafik. Rois selalu senang bila bisa mengobrol atau berdiskusi dengan Rafik. Rois tidak tahu kenapa Rafik tidak pernah bertanya tentang ibunya kepada dirinya. Tetapi dia pernah diberitahu oleh Lastri kalau Rafik pernah bertanya, apakah benar dia ditemukan Ayahnya di dalam Trucknya. Lastri berusaha memberikan pengertian kepada Rafik betapa ayahnya sangat mencintai dirinya.

******
Waktu berjalan dengan cepat dan Rafika sudah berumur 17 tahun. Badanya semakin seperti laki-laki, tinggi dan berotot. Rafik juga mahir beladiri, semua orang merasa segan dengan Rafik apalagi tahu kalau dia murid Wahid, mantan Bajing Loncat di Pantura. Dia sekarang yang menyetir truck Ayahnya dan Rois duduk disampingnya. Rafik juga sering membantu para sopir di tempat Lastri ketika truk mereka sedang bermasalah.
“Is, kamu ngak kuatir sama Rafik?Tanya Lastri ketika mereka berdua sedang melihat Rafik membetulkan truk salah satu sopir.
“Kuatir opo?Tanya Rois
“Anakmu wes 17 kok durung mens yo?Tanya Lastri
“lho yo ra ngerti aku, yo durung paling!Jawab Rois enteng yang memang buta soal perempuan.
“cah wedok iku mens mulai umur 11 koyok aku biyen!Jawab Lastri
“Yo nggak apa-apa, ngak mens khan lebih baik! Seng penting dia sehat!Jawab Rois Kalem
“Ojok-ojok, Rafik ancen lanang yo!Jawb Lastri yang juga bingung
Rois tersenyum dan merasa senang dengan komentar Lastri. Memang kadang Rois kuatir dengan Rafik yang perempuan. Dengan kehidupan sopir di Pantura yang keras dia kuati kalau ada yang melecehkan dia atau berbuat kekerasan dengan Rafik. Oleh sebab itu dia selalu mendidik Rafik dengan segala kemampuan untuk survival. Banyak sopir baru yang mengira dia laki-laki, apalagi wajahnya yang ganteng sehingga banyak perempuan yang mulai menggoda dia. Tapi semua takut dengan Lastri karena  mereka mengira Rafik anak Lastri dengan Rois.

Rafik pernah ditantang salah seorang sopir, karena cemburu. Sebetulnya Rafik tidak berminat meladeni Aspari. Tetapi Aspari langsung memukul Rafik, untung reflek Rafik cukup kuat sehingga dia bisa menghindar. Aspari makin kalap, apalagi semakin banyak sopir dan kenek yang menonton sambil bertaruh. Harga dirinya makin tertantang ketika semua memasang taruhan untuk Rafik. Rafik dengan mudah mengalahkan Aspari hanya dalam beberapa jurus. Dan akhirnya dilerai oleh Rois dan para sopir senior lainnya. Aspari akhirnya meminta maaf kepada Rafik ketika dia mengetahui siapa sebenarnya Rafik. Dia merasa takut karena Rafik anak Rois dan murid Wahid yang terkenal sakti. Dan sejak itu mereka jadi berteman baik.

Bertahun-tahun Rafik menjalankan truck ayahnya. Rois yang kondisi fisiknya menurun lebih sering tinggal di bengkel seperti rencana mereka berdua. Rois mencarikan kenek buat Rafik salah satu murid Wahid dan adik sepergeruan Rafik. Dia telah mengetahu siapa Rafik dari sejak mereka kanak-kanak. Aswandi, selalu mengidolakan Rafik karena pintar dalam segala hal. Rafik juga sering jadi pelindung Aswandi dari ganguan teman-temannya.

Rafik yang pandai juga membeli truck baru untuk disewakan dengan sistem bagi hasil. Aspari yang menjadi sahabat Rafik berminat menjalankan truck Rafik. Karena dia ingin mempunyai penghasilan yang lebih baik sejak menikah dengan Ayu salah satu perempuan di warung Pantura.

*******
Ketika Cinta Datang Menghampiri
Rafik memasuki warung Lastri. Dia tidak melihat Lastri dan tiba-tiba matanya bertemu pandang dengan Nanik. Rafik tiba-tiba menjadi salah tingkah dan memerah mukanya. Dia celingukan mencari keberadaan Lastri.
“Mau makan atau minum mas? Tanya Nanik sambil memberikan senyumnya ke Rafik
Rafik jadi terdiam dan mematung bingung harus menjawab apa. Biasanya dia langsung duduk dan Lastri mengambilkan makan dan minum kesukaan dia.
“Ibuk Kemana ya?Tanya Rafik ketika bisa menguasai dirinya
“Ibuk sopo?Tanya Nanik sambil mengaduk kopi buat salah satu sopir.
“Oalah, anakku lanang wes teko!Kata Lastri tiba-tiba keluar dari dalam.
“O ini toh anak ibuk yang terkenal itu! pantes dia kok seperti orang bingung!Kata Nanik dengan tersenyum.
“Kenalkan Fik, ini Nanik baru seminggu disini!Kata Lastri memperkenalkan.
Nanik mengelap tangannya dan mengulurkan tangannya ke hadapan Rafik. Rafik menerima uluran tangan Nanik. “Rafik!Kata Rafik memperkenalkan diri dengan wajah memerah dan perasaan bercampur aduk.

Lastri yang melihat perubahan perilaku Rafik jadi merasa kuatir kalau Rafik menyukai Nanik. Bagaimana kalau Nanik tidak menyukai Rafik? Bagaimana kalau Rafik patah hati sebab selama ini dia tidak pernah melihat Rafik tertarik dengan siapapun entah itu perempuan, laki atau waria. Bahkan ketika ada perempuan yang menggoda dia tidak pernah menanggapi sekalipun. Tetapi sekarang dia melihat perubahan wajah Rafik yang malu-malu dan sekali-kali dia mencuri pandang kepada Nanik. Apakah Nanik tahu kalau bukan laki-laki? Tiba-tiba Lastri menjadi kuatir sendiri dan ingin sekali mendiskusikan dengan Rois.
“Bapakmu piye le?Tanya Lastri kepada Rafik sambil mengambilkan minum buat Rafik.
“Sehat Buk!Jawab Rafik sambil melahap makanannya dan sekali-sekali mencuri pandang ke Nanik.
“Mbok, sekali-kali diajak kesini toh! Ibuk kangen karo bapakmu!Kata Lastri
“Wihhh kangen rek!Sahut Rafik menggoda Lastri
“Hush! Nggak ilok gudho wong tuwek!Jawab Lastri yang berharap ingin membicara masalah Rafik.
“Ditelpon ae lho buk!Jawab Rafik sambil menyalahkan rokok samsunya.
“Bapakmu lek ditelpon suka nggak diangkat!Keluh Lastri
“Iya nanti kalo Bapak telpon, aku suruh nelpon ibuk!Jawab Rafik
“Iyo! Ibuk arep turu! Kamu cepet istirahat nggak usah jagongan dengan sopir lain!Kata Lastri sambil berdiri. “Nik, coba dicek kamar Rafik apa masih bersih spreinya, kalo berdebu diganti aja sprei baru!Lanjut Lastri memberikan perintah kepada Nanik.
“Iya, buk!Jawab Nanik
“Sampeyan mau nambah minum mas?Tanya Nanik dengan memberikan senyum manisnya. Entah kenapa Nanik merasakan ada sesuatu yang menarik dalam diri Rafik dan membuat dia ingin menggodanya.
“Nggak usah nanti aku ambil sendiri aja!Jawab Rafik dengan nada sungkan.

Ketika melihat Rafik, Nanik tahu kalau dia seorang perempuan. Perempuan perkasa seperti kekasihnya dahulu kala ketika dia masih SMA, Ekky. Cinta pertamanya dengan perempuan yang tak pernah dia lupakan dan harus berakhir kandas karena dia dipaksa kawin oleh orang tua. Ekky berusaha mengajaknya lari ketika tahu dia akan dinikahkan, tapi dia tidak mempunyai keberanian dan takut akan membuat sedih orang tua. Ternyata, Suaminya seorang pecundang dan akhirnya menjual dia menjadi pelacur. Nanik akhirnya berhasil melarikan diri ke Jakarta. Sekarang dia terdampar di warung pantura membantu mbak Lastri.

Rafik berpapasan dengan Nanik di depan pintu kamar, mereka sama-sama terhenti dan terpana saling menyukai. Tubuh mereka seperti mematung dan waktu seperti melambat. Handuk yang Rafik pegang terjatuh dari genggamannya. Dia yang selama ini tidak pernah takut dengan apapun dan siapapun, kini tiba-tiba dia menjadi grogi dengan Nanik yang berdiri begitu dekat dengan dirinya. Nanik yang melihat Rafik grogi dan salah tingkah, tersenyum. Dia mengambil handuk Rafik, dia mencantolkan dileher Rafik. Dia menarik pelan sehingga wajah Rafik mendekat ke wajahnya. Dia mengecup bibir Rafik dan meninggalkan Rafik yang masih tercengang dengan kejadian yang begitu cepat. Jantungnya serasa hendak berhenti. Dia masih terpana dan mematung di depan kamarnya. Tanpa sadar dia memegang bibirnya yang telah dikecup oleh Nanik. Dan senyumnya tersunging lalu duduk dipinggir ranjang seperti orang yang habis kena hipnotis.

“Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta! Batin Rafik terus bertanya. Dia selama ini tidak pernah memikirkan tentang percintaan. Dia selalu takut mendekati perempuan. Dia takut kalau mereka akan tahu siapa dirinya. “Apakah Nanik tahu keadaannya?Apakah dia tahu kalau aku bukan laki-laki? Apakah dia menyukai aku? Rafik terus membayangkan wajah Nanik yang bulat dan kulitnya yang sawo matang. Bibirnya begitu indah dan lembut. Tiba-tiba ada gejolak di dalam dirinya, perutnya jadi mulas seperti ada kupu-kupu yang terbang di dalamnya. Tubuhnya jadi panas dingin dan jatungnya berdebar-debar.

Rafik berdiri dan mencoba mengintip keluar. Dia ingin melihat kembali wajah Nanik dan tiba-tiba dia merasa cemburu kalau Nanik akan digoda para sopir. Apakah dia bekerja membantu ibuk memasak dan berjualan atau juga melayani hasrat para sopir? Apa aku tanya ibuk aja ya?  Tapi kalo tanya nanti ibuk jadi curiga!Pikir Rafik. Dia masuk kembali dan rebahan di ranjangnya. Hatinya masih gelisah dan ingin tahu lebih banyak tentang Nanik.  Bagaimana ya caranya? Masak tanya ke Nanik sendiri? Ndak mungkin aku bertanya langsung ke Nanik.

Akhirnya Rafik keluar, duduk di ruang tamu sambil menyedot rokoknya dan menonton berita di TV. Rokok Rafik hampir terjatuh ketika melihat Nanik masuk.
“Belum tidur mas?Tanya Nanik, “Aku buatkan susu jahe ya!Lanjut Nanik.
Rafik hanya bisa menggeleng dan mengangguk, mulutnya seperti terkunci. Tapi dia senang bisa melihat Nanik kembali. Dengan gelisah dia menanti kedatangan Nanik, dia pura-pura melihat berita, tapi pikirannya sibuk sendiri dengan pertanyaan tentang Nanik.
Nanik datang dengan membawa segelas susu jahe, dan meletakan di meja. Rafik jadi salah tingkah dan tidak tahu harus bagaimana, bahkan untuk mengucapkan terima kasih saja mulutnya seperti terkunci.
“Diminum dulu mas, mumpung masih anget!Kata Nanik yang melihat Rafik salah tingkah.
“Iya, makasih!Jawab Rafik sambil menuangkan susu jahe di lepek gelas dan menyeruputnya.
Pikirannya berkecamuk berpikir kerasa mencari kata dan topik agar bisa ngobrol dengan Nanik. Dia takut Nanik akan meninggalkannya sendirian di ruang tamu.
“Sudah lama disini?Tanya Rafik meskipun dia tahu kalau dia tidak ke tempat ini sekitar dua minggu.
“hampir sepuluh hari!Jawab Nanik sambil tersenyum dan merasa senang Rafik mengajaknya ngobrol. Dia ingin berlama-lama dengan Rafik, merasakan getaran yang telah lama mati.
“Aku dari Lampung mas! Ibu dan bapak orang jawa trus ikut transmigrasi ke Sumatera makanya saya ngomong bahasa jawa”Kata Nanik
“O.. trus kok bisa sampai sini?Tanya Rafik penasaran
Wajah Nanik terlihat berubah menjadi sedih, Rafik langsung merasa bersalah dengan pertanyaannya. “Maaf kalau saya lancang bertanya!Kata Rafik buru-buru.
“Ndak apa-apa kok mas! Memang masa lalu saya kurang baik! Saya dijodohkan lebih tepatnya dipaksa kawin sama orang tua saya! padahal saya mau ujian akhir kelas 3 SMA. Orang tua saya berharap suami saya bisa menghidupi keluarga kami! Tetapi suami saya bukan orang baik-baik, tiga tahun menikah, saya sering dipukuli dan bahkan ketika saya melawan, saya malah dijual ke lokalisasi!Kata Nanik sambil meneteskan air mata.

Rafik yang mendengar cerita Nanik jadi tercekat, meskipun dia banyak mendengar mbak-mbak di sepanjang pantura banyak yang mengalami kekerasan dan dijual oleh suaminya, tetapi dengan Nanik dia merasa kesal dan marah. Tiba-tiba Rafik ingin melindungi dan menjaga Nanik.

Selama empat tahun saya di lokalisasi, saya harus tersiksa melayani para laki-laki dan suamiku mengambil semua uang yang aku hasilkan. Beberapa kali mencoba melarikan diri tapi tidak pernah berhasil bahkan saya hampir dibunuh sama suamiku. Sampai suatu hari aku ditolong seorang laki-laki dan berhasil melarikan diri ke Jakarta. Tapi di Jakarta saya tidak punya siapa-siapa dan tidak punya kenalan. Saya jadi geladangan dan mencoba mencari kerja tapi tidak ada yang mau mempekerjakan saya karena saya tidak punya ijasah apapun. Saya mencoba jadi buruh panggul tapi ternyata saya tidak kuat. Sampai suatu hari saya ketemu bu Yayuk, waktu itu warung bu Yayuk ramai dan dia tidak ada yang membantu membersihkan pring kotor. Saya berinisiatif membereskan piring-piring kotor dan mencucinya dengan harapan dapat makan satu piring. Ketika warung tutup bu Yayuk menanyakan siapa saya dan mau kemana, lalu aku menceritakan semua dan akhirnya bu Yayuk meminta saya  membantu di warungnya. Saya merasa senang sekali dan betah bekerja di warung bu Yayuk. Tapi malang tak dapat di tolak untung tak dapat diraih, tidak ada hujan tidak ada geledek Suami saya melihat saya di pasar. Saya akhirnya lari pulang dan memberitahu bu Yayuk. Lalu bu Yayuk mengirim saya ke bu Lastri, yang katanya sepupunya untuk membantu dia. Begitulah cerita saya mas!Kata Nanik sambil menghela nafas.   

Sebetulnya Nanik ingin menceritakan kalau dia dulu mempunyai pacar perempuan tetapi mulutnya serasa terkunci, dia berpikir kalau itu terlalu cepat dan Nanik takut Rafik akan berpikir kalau dia menginginkan Rafik.  

“Kamu aman disini jangan kuatir ya, saya pasti akan melindungi kamu termasuk ibuk!Kata Rafik memegang tangan Nanik. Ada perasaan sayang yang tak bisa dia jelaskan, perasaan ingin selalu melindungi, dan membahagiakan.
“Makasih mas!Kata Nanik dengan wajah memerah bahagia dan malu karena Rafik begitu perhatian dan memegang tangannya. Ingin sekali dia memeluk Rafik merebahkan dirinya dalam pelukannya tapi dia tahu diri. Dia tidak ingin dianggap murahan. “Sekarang, mas Rafik istirahat dulu supaya besok segar kalau mau melanjutkan perjalanan!Kata Nanik sambil menepuk tangan Rafik yang  kekar.

“Maaf!Kata Rafik. Dia tersadar dan segera melepaskan tangannya dan wajahnya jadi ikut memerah. Dia jadi salah tingkah dan malu dengan Nanik. Nanik tersenyum senang dan merasakan bahagia, Nanik dapat merasakan detak jantungnya yang seperti suara bedug. Badanya jadi menghangat di malam yang dingin. Ada secerca harap akan bisa bersatu dan merasakan kebahagian bersama Rafik. Tapi dia tidak berani berharap banyak dan menyadari kelamnya masa lulu yang dia jalani.

*****
Sudah hampir sebulan Rafik mengenal Nanik dan dia semakin sering pulang ke warung. Ketika terakhir kali datang Rafik membelikan Nanik sebuah hp agar mudah dihubungi.Nanik terkejut dengan hadiah yang diberikan rafik. Dia merasa senang dengan perhatian Rafik.  Mereka saling mengirim pesan lewat wa atau sms. Rafik jadi bersemangat dan terlihat lebih bahagia. Dia tidak pernah mengambil trayek yang jauh dan panjang. Dalam seminggu Rafik bisa singgah dua kali dan menginap sehari atau dua hari sebeulm berangkat kembali. Hubungannya makin lama makin dekat. Kedekatan Rafik dengan Nanik membuat Lastri kuatir. Dia kuatir kalau Nanik akan membuat Rafik patah hati.

Setiap Rafik datang dia selalu merasa gelisah. Apalagi dia melihat kalau keduanya makin dekat dan saling menyukai,  meskipun Lastri tahu mereka belum berhubungan. Lastri selalu tidak bisa tidur bila Rafik pulang. Nanik juga mengetahui kalau Lastri belum memberikan lampu hijau  pada dirinya. Dia juga tidak ingin terburu-buru. Padahal sebetulnya dia ingin sekali bercinta dan bermesraan dengan Rafik. Rafik sendiri tidak pernah menyatakan cinta kepada dirinya tapi dia selalu membeikan perhatian. Dia selalu membawakan sesuatu buat dirinya kalau pulang ke warung. Tapi yang paling ditakuti tentu bu Lastri. Karena Bu Lastri sudah seperti ibu buat Rafik.

Lastri akhirnya menelpon Rois, dia tidak sabar ingin minta pendapat Rois.
“Halo, assalamualaikum!Kata Lastri begitu mendengar suara Rois diujung sana.
“waalaikumsalam, tumben kok nelpon? Ono opo toh?Tanya Rois kuatir
“Ora ono opo-opo! Cuma mau guneman, diskusi karo awakmu!Jawab Lastri
“O..tak pikir onok opo!Jawab Rois
“Iki lho Rafik kok rasane seneng yo karo Nanik, yang mbantu-mbantu aku di warung!Kata Lastri
Tiba-tiba Rois teringat kejadian dua minggu yang lalu. Dia melihat Rafik gelisah dan selalu melihat hp-nya. Dan tiba-tiba Rafik mendekat duduk disampingnya ketika dia sedang duduk di teras minum kopi sambil merokok.
 “Yah!Kata Rafik dengan gelisah
“Opoo, awakmu loro tah?Tanya Rois kuatir karena selama ini Rafik tidak pernah sakit.
“Nggak yah, Aku mau cerita!Jawab Rafik ragu-ragu
“Ono opo toh le, kok keliatane penting!Jawab Rois mematikan rokoknya dan menatap Rafik.
“mmmmhh aku...!Rafik terlihat ragu-ragu hendak bercerita dengan Ayahnya. Dia tahu ayahnya selalu mendukng setiap keinginannya, tapi dia tidak tahu bagaimana reaksi ayahnya kalau tahu dia mencintai perempuan.
“Sudah cerita aja, nggak usah disimpen sendiri!Jawab Rois berusaha menenangkan diri menghadapi segala kemungkinan terburuk, Rois kuatir kalau tiba-tiba Rafik ingin mencari ibu kandungnya.
“Aku jatuh cinta dengan perempuan, yah!Jawab Rafik pada akhirnya
“Sopo? Arek ngendih?Tanya Rois kaget juga lega. Dia tidak menyangka kalau Rafik juga seperti dirinya. Dia jadi teringan mas Slamet, orang yang paling dia cintai hingga sekarang.
Rafik menjadi lega melihat reaksi ayahnya yang tidak marah.
“Nanik, namane, sekarang mbantu Ibuk di warung!Jawab Rafik dengan sumringah
Rois dapat melihat binar kebahagian dalam mata Rafik. Dia tahu bagaimana rasanya jatuh cinta dan bahagia, sama seperti ketika bersama mas Slamet.
“Apa dia juga jatuh cinta sama kamu?Tanya Rois
“Sepertinya begitu yah!Jawab Rafik dengan wajah memerah
“Lah kok sepertinya, apa kamu nggak pernah ngomong cinta gitu tah!Tanya Rois ingin ketawa melihat wajah Rafik yang memerah .
“ehh...belum yah!Jawab Rafik salah tingkah
“Lho, piye toh kamu, jangan-jangan kamu cuma ge-er aja dan dia nggak cinta sama kamu!Jawab Rois
“Dia cinta kok sama aku!Jawab Rafik semangat
“Apa dia pernah ngomong sama kamu?Tanya Rois menggoda
“Ya nggak pernah yah! Tapi dia selalu baik sama aku dan ngeladaeni aku yah!Jawab Rafik berusaha menjelaskan
“Dia pasti baik sama kamu wong kamu anak kesayangan ibuk dan juga pasti ngeladeni wong emang sudah tugasnya melayani pengunjung di warung!Jawab Rois
“Duh, ayah bikin aku cemas aja!Jawab Rafik gelisah.

“Is..awakmu masih dengerin nggak!Kata Lastri membuyarkan lamunannya bersama Rafik.
“Iya, aku dengerin! Aku sudah tahu kalau Rafik suka sama Nanik! Gimana sih anaknya? Apa dia anak baik-baik atau nggak?Tanya Rois
“Nanik itu baik anaknya, tapi dia itu pernah jadi balon lho mas! Pernah nikah sama laki-laki trus dijual sama suaminya ke lokalisasi, trus dia lari dan ikut dulurku di Jakarta! Dan disana ketauan sama suaminya lalu dikirim ke aku!Cerita Lastri
“Naniknya suka nggak sama Rafik?Tanya Rois
“Keliatanne sih suka!Jawab Lastri
“Apa dia tahu keadaan Rafik?Tanya Rois
“Nah itu dia aku yang belum tau!Jawab Lastri dengan nada agak kuatir
“Ya udah kamu tanya si Nanik aja biar jelas semuanya! Kalau dia nggak suka sama Rafik, kamu jangan mecat dia lho ya, kasian!Kata Rois.
“Iyo, yowes aku tanyain!Jawab Lastri dan mengakhiri pembicaran mereka.

*******

Lastri segera manggil Nanik untuk diajak bicara, “Nik, ibuk mau bicara sebentar!Kata Lastri
“Iya, buk!Sahut Nanik  sambil mematikan kompor dan menuju ruang makan. Hati Nanik berdebar-debar, dia tahu ini pasti soal Rafik. ‘Duh, jangan-jangan ibuk melarang aku dengan Rafik!Batin Nanik dengan kuatir. “Bismillah semoga semua baik-baik!Amin! Doa Nanik sebelum menuju ruang makan.
“Duduk sini nik!
Nanik duduk dihadapan Lastri dengan gelisah dan cemas memikirkan nasibnya.
“Nik,kamu itu sebenarnya suka sama Rafik atau nggak sih?Tanya Lastri langsung tanpa basa-basi.
“Iya buk, saya suka sama mas Rafik!Jawab Nanik dengan wajah malu dan takut
“Apa kamu tahu kalau Rafik itu bukan laki-laki?Tanya Lastri
“Tau buk dan saya mencintai apa adanya mas Rafik!Jawab Nanik tanpa ragu-ragu.
“Syukurlah kalau kamu tahu dan mencintai Rafik, Ibuk takut kalau kamu membuat Rafik patah hati!Kata Nanik dengan lega. Nanikpun jadi lega dan senang melihat reaksi Lastri. “Apakah ini berarti ibuk sudah merestui hubungan kami!Batin Nanik.
“Ibuk cuma minta kamu baik-baik sama Rafik dan bisa merawat dia ya! Dia itu anak baik dan anak yang spesial”Jelas Lastri
“Insyallah buk!Jawab Nanik

****
Rafik membelai rambut Nanik yang terlelap dalam pelukannya. Dia merasakan betapa bahagia dan merasakan ketenangan yang tak pernah dia rasakan selama ini. Dia tidak pernah menyangka bisa bercinta dan merasakan kenikmatan yang membuat dirinya serasa tidak menapak di tanah. Dia masih ingat ketika pertama kali berciuman jantungnya serasa ingin meledak. Dia seperti bermimpi bisa mencium bibir Nanik. Entah dari mana datangnya keberanian dirinya yang waktu itu dengan berani melepaskan pakaian Nanik. Nanik seperti pasrah dan membiarkan Rafik melakukan apa yang diinginkan.

Rafik memang belum pernah bercinta dengan perempuan, dia hanya menuruti nalurinya dan menikmati kebersamaannya bersama Nanik. Dia menciumi setiap jengkal tubuh Nanik, dia dapat merasakan tubuh Nanik yang bergetar merasakan ciuman dan belaian dirinya. Nanik seperti pasrah menyerahkan dirinya untuk Rafik. Sudah lama dia tidak pernah merasakan sentuhan dan belaian yang begitu penuh cinta dankasih sayang. Dia juga senang karena Rafik tidak malu dengan dirinya. Dia bersedia melepaskan semua pakaiannya dihadapan Nanik.

Ini semua karena mereka berdua sudah saling membuka perasaannya masing-masing dan menerima keadaan dan masa lalu mereka. Mereka berjanji untuk saling setia, saling memiliki dan berbagi dalam suka maupun duka. Nanik berhasil meyakinkan Rafik kalau dia mencintai Rafik seutuhnya dan dia juga memberitahu kalau dulu waktu SMA pacarnya juga seorang perempuan. Perasaan mereka jadi lega ketika mengetahui Ibuk dan Ayah Rafik juga merestui hubungan mereka.

Malam itu menjadi malam yang panjang dan indah buat mereka berdua. Mereka bercinta tanpa henti dan menikmati setiap sentuhan. Nanik dapat merasakan tubuh Rafik yang kekar dan liat. Perpaduan antara keras dan lembut yang sempurna. Rafikpun bergetar jemarinya ketika menelusuri tubuh Nanik yang begitu lembut dan indah. Nafasnya memburu jantungnya berdetak dengan cepat dan dia dapat merasakan kalau vnya langsung basah. Nanik belum pernah merasakan orgasme yang begitu hebat selama dia melakukan hubungan seks. Baru kali dia bisa merasakan kenikmatan yang begitu lepas, tulangnya seperti tidak menempel dengan tubuhnya. Jiwanya seperti melayang entah kemana, semua terasa ringan seperti melayang diatas awan yang putih dan indah. Dia hanya bisa melenguh, mengigit pundak Rafik dan kadang mencakar tubuh Rafik tidak tahan dengan kenikmatan yang luar biasa. 

Rafikpun merasakan kebahagian yang luar biasa, senang bisa membuat Nanik orgasme. Dan dia juga merasakan sensasi yang sulit dijelaskan ketika tangan Nanik merabai dirinya. Ada perasaan malu, geli, merinding, suka mejadi satu. Dia seperti terhipnotis oleh Nanik dan kehilangan kesadaraan, tak kuasa menolak sentuhan jemari Nanik hingga ketempat yang paling sensitif.  Ketika tangannya hendak menolak, Nanik mengambil lengannya dan menciuminya, mengarahkan kebagian tubuhnya. Nanik berhasil membuat Rafik menikmati sentuhannya dan juga merasakan orgasme. Mereka sama-sama terlelap dalam dekapan cinta hingga menjelang subuh.

****
Ketika Cinta diuji
Nanik gelisah sudah tiga bulan dia belum mens. Dia ingn membeli test pack tapi takut ketahuan Ibuk. “Apakah aku hamil ya? ya Tuhan cobaan apa lagi yang kau berikan, ketika aku menemukan cinta dan kebahagiaan kenapa ada saja masalah yang datang! Airmata Nanik terus menetes dan dia tidak tahu bagaimana harus mengatakannya kepada Rafik. Dia takut Rafik akan mengeira dia berhubungan dengan laki-laki. Sejak meninggalkan lampung dia tidak pernah melakukan hubungan seks dengan laki-laki. Memang sewaktu di Lampung dia selalu melayani laki-laki tanpa kondom. Dia hanya meminum pil kb yang diberikan oleh mucikarinya. Para pembeli tidak suka kalau diminta menggunakan kondom.

“Apakah karena ketika lari aku lupa tidak membawa pil kb jadi sekarang hamil?Batin Nanik. Apa yang harus kulakukan, sebentar lagi mas Rafik datang dan aku tidak mungkin menyembunyikannya. Perutku pasti akan membesar dan itu akan membuat mas Rafik marah! Nanik terus merenungi keadaan dan menyesal kenapa ini semua harus terjadi. Kebahagian yang belum lama dirasakan seperti lenyap berganti dengan ketakutan akan kehilangan Rafik.

Dia terus menatap ke jalan raya, melihat mobil yang lalu lalang melintas. Setiap hari dia selalu menanti kedatangan Rafik dengan bahagia. Setiap truck yang datang selalu ditengoknya. Meskipun dia tahu rafik sedang berada dimana tetapi entah kenapa dia selalu reflek melihat seakan-akan yang datang adalah Rafik. Bila melihat truck Rafik datang selalu ada yang berdebar bahagia dan dari jauh dia akan melihat senyum Rafik yang manis. Dan biasanya para sopir yang berada di warung langsung menggodanya.
“Seng ditungu-tunggu wes dateng!
“wes lhan gawe ke ngombe, cepak no maem ne!
Mereka beramai-ramai menggoda Nanik dan langsung berhenti begitu Rafik masuk warung. Dan biasanya Nanik selalu menyambutnya dengan segelas teh jahe kesukaan Rafik lalu mengambilkan makanan. Biasanya Nanik selalu memasak makanan khusus buat Rafik yang tidak dijual di warung. Kini dia menanti kedatangan Rafik dengan gelisah. Hatinya tidak tenang sampai menggoreng ayam jadi gosong.

*****

Malam ini mereka bercinta seperti biasa, tapi pikiran Nanik sedang gelisah sehingga membuat dia sulit untuk orgasme. Rafik mengetahui kalau Nanik sedang gelisah dan tidak seperti biasanya. Rafik dapat merasakan kalau Nanik tidak terlalu menikmati sentuhannya seperti biasanya.
“Kamu kenapa sayang?Tanya Rafik penuh perhatian sambil membelai wajahnya dan menciumnya dengan lembut. Nanik hanya menggelengkan kepalanya, dia dapat merasakan betapa Rafik begitu sayang dan perhati terhadap dirinya. Dia memeluk Rafik erat-erat dan entah kenapa air matanya langsung keluar.
“Hey, kamu kenapa? Kenapa kok menangis? Sakit?Tanya Rafik berusaha melihat mata dan wajah Nanik. Tangis Nanik pun pecah dan dia tidak tahu harus mengatakan apa.
“Ono opo? Cerita dong jangan menangis!Kata Rafik lembut, dia mengusap airmata Nanik dan mencium wajahnya.
“Aku....  Aku sudah tiga bulan tidak mens, mas!Jawab Nanik terbata-bata.
Rafik seperti mendengar geledek di siang bolong, dia melepaskan pelukannya dan menatap lekat-lekat ke Nanik. Dia mencari kebenaran dimata Nanik, dia seperti tidak percaya dengan apa yang didengar. Ada yang terluka dalam hatinya, Hatinya bergemuruh terbakar cemburu. Dia tidak mengeluarkan sepatakatapun. “apakah ketika aku tidak ada dia berhubungan dengan laki-laki lain, para sopir yang suka menggoda perempuan!Batin Rafik bertanya-tanya.
“Mas!panggil Nanik
Rafik mengambil kaosnya mengenakan celana pendeknya dan duduk dipinggir ranjang. Dia menutup wajahnya dengan tangan. Kepalanya mendadak pening! Dia ingin sekali marah, merasa dikhianati oleh Nanik.
Nanik tahu sikap Rafik yang tidak mempercayai dirinya.
“Mas, aku bersumpah, sejak aku datang kemari, aku tidak pernah melakukan hubungan dengan laki-laki lain! mas kamu percaya khan sama aku!Kata nanik berusaha memegang lengan Rafik. Tapi Rafik menarik tangannya, dia menjadi gamang dan tidak tahu harus berbuat apa dan bersikap bagaimana.
Hati Nanik mendadak jadi hancur, dengan sikap dingin Rafik, Dia merasa Rafik jijik melihat dirinya dan sudah tidak menginginkan dirinya.
“Mas, aku memang bekas lonte! Tapi aku punya harga diri mas! Aku bukan perempuan gatek yang kegatelan mau dengan laki-laki! Kamu tahu khan aku tidak suka bercinta dengan laki-laki! Aku mencintaimu mas!Kata Nanik dengan menangis. Hatinya seperti hancur berkeping-keping.
Rafik berdiri dan meninggalkan Nanik di dalam kamar. Dia duduk di ruang makan sambil menghisap rokok, hatinya masih panas, marah, sedih menjadi satu. Dia berusaha untuk tidak menangis, tetap Hatinya terluka dan merasa dikhianati. Dia berusaha mengelap air matanya yang melelh keluar.  

Lastri yang mendengar suara menangis segera keluar, dia melihat kamar Rafik yang terbuka pintunya dan melihat Nanik sedang menangis. “Ada apa Nik?Tanya Lastri, Mana Rafik? Kalian berantem?Tanyanya kembali.
“Buk!Kata Nanik langsung memeluk Lastri dan menangis tersedu-sedu
“Ono opo toh nduk!Tanya Lastri bingung dan berusaha menenangkan Nanik
“Aku hamil buk!Jawab Nanik dan menangis, “Mas Rafik marah dan mengira aku sama laki-laki!Lanjut Nanik
“Kamu sudah tes?Tanya Lastri berusaha menenangkan dirinya dan Nanik.
“Belum, tapi aku ndak mens sudah tiga bulan!Jawab Nanik
“Ya udah di test dulu, bentar ibuk ambilkan test packnya, kamu jangan keburu-buru mutusi hamil sebelum di test!Kata Lastri sambil menangkan Nanik. Lastri kembali ke kamarnya dan melihat Rafik duduk di meja makan dengan wajah kusut. Dia duduk di depan Rafik,
“Kamu itu mbok ya jangan gitu! Nanik itu selama disini nggak pernah goda-godain laki-laki atau kegenitan sama laki-laki! Lha wong dia nggak doyan sama lanangan kok! Mosok kamu itu seng jadi bojone nggak ngerti! Kamu khan ya sudah tahu kalau Nanik itu dulu bekas pekerja seks, ya bisa aja ini resikonya dia hamil akibat pekerjaannya. kalau kamu nggak suka dengan masa lalunya dia ya seharusnya kamu nggak deketin dia dari pertama! Kalau bapakmu tahu kamu seperti ini, kamu pasti dimarahin! Kamu mau nasib anaknya Nanik kayak kamu! Untung Bapakmu itu baik dan merawat kamu!Kata Lastri dengan emosi. “Mbok ya sembarang itu dipikir pake otak jangan pake emosi! Cemburu ae digedhekno, ra mikir!Lanjut Lastri dan pergi meninggalkan Rafik.

Rafik seperti ditampar wajahnya dengan perkataan Lastri dan tiba-tiba dia tersadar. Bagaimana dia menjadi buta karena cemburu. Dia harusnya tahu kalau Nanik tidak menyukai laki-kali. Dia langsung kembali ke kamar dan memeluk Nanik. Mereka berdua menangis bersama.
“Maafkan aku ya Nik! Aku emosi dan cemburu! Apapun yang terjadi sama kamu aku akan bersamamu!Kata Rafik memeluk erat-erat Nanik.  
“Sudah nggak usah tangis-tangisan, coba diperiksa dulu!Kata Lastri sambil memberikan test packnya kepada Nanik.
Nanik langsung ke kamar mandi membawa test pack. Sementara Rafik dan lastri menungg di ruang makan.
“Fik, kamu itu harus belajar mempercayai Nanik, jangan sedikit-sedikit curiga dan emosi! Ibuk tahu kamu cinta banget sama Nanik dan memang Nanik pernah jadi pekerja seks tapi bukan berarti dia terus mau aja sama semua laki-laki! Apa kamu nggak merasa kalau Nanik itu mencintai kamu? Kata Lastri menceramahi Rafik.
“Iya, buk saya khilaf!Jawab Rafik sambil menunduk dan menyesal telah berpikir jelek dengan Nanik.
“Buk, Mas..ternyata negatif!Kata Nanik dengan senang menunjukan hasil testnya.
“Alhammdullilah!Sahut Lastri dan Rafik barengan. Rafikpun tersenyum bahagia dan berdiri memeluk Nanik.
“Kamu mensnya itu selalu teratur atau nggak selama ini?Tanya Lastri kepada Nanik.
“Waktu dulu sering telat buk! Trus waktu dikerjaan dikasi minum pil!Katany sambil menunduk malu menceritakan masa lalunya.
“Ya mungkin itu yang membuat kamu sekarang nggak mens! besok kamu ajak ke dokter di kota, coba diperiksakan kenapa kok nggak mens!Kata Lastri kepada Rafik.
“Iya buk!jawab Rafik
“Sudah Ibuk mau tidur dulu jangan berantem lagi kalian!Kata Lastri meninggalkan mereka berdua dengan perasaan lega.

“Maafkan aku ya Nik!Kata Rafik dengan sungguh-sungguh dan menyesal ketika mereka sudah berada di kamar. “Aku berjanji tidak akan mengulangi lagi! Aku akan berusaha mengendalikan emosi dan lebih terbuka dengan kamu bila ada masalah!Lanjut Rafik.
“Iya, masm aku juga akan selalu jujur dengan kamu dan tidak akan menyimpan rahasia apapun!Kata Nanik.
“Apapun yang terjadi akan kita hadapi bersama ya!Kata Rafik.
“Iya!Jawab Nanik


Mereka berdua berpelukan dan merasakan kelegaan yang luar biasa. Dan menyadari betapa mereka saling mencintai dan takut kehilangan satu sama lain. dalam hati sama-sama berjanji akan melewati semua cobaan dan rintangan bersama, saling mencintai, saling mempercayai  dan saling medukung.