My Courage is Your Love


Aku bertemu dengan Sari tidak sengaja beberapa hari yang lalu. waktu kami sama sama menjaga pameran di expo. Dia menajadi spg mobil sedangkan aku menjual rumah. Aku dikenalkan oleh teman Sari karena sering bertemu di arena pameran. Sudah hampir dua minggu kami sering bersama, entah itu istirahat makan siang atau makan malam. Instingku mengatakan kalau Sari itu lesbian tetapi aku tidak berani memastikan. Aku takut kalau salah. Aku suka sekali bila sedang bersama dia, ada perasaan yang hangat bila berdekatan dengan dia. Aku juga tidak tahu kenapa dia juga menjadi dekat denganku, selalu mengajakku bila istirahat makan. Kadang kalau aku jaga sendirian dan harus ke kamar mandi, aku selalu menitipkan stand ku ke dia begitupula sebaliknya. Aku suka sekali melihat wajah Sari. Dari wajahnya kelihatan sekali kalau dia orangnya sabar dan penuh perhatian. Selain itu aku suka karena dia tidak genit seperti SPG lainnya yang suka bergenit ria kepada pembeli laki laki atau om om berduit. Aku selalu berusaha untuk mendekati dia dan mencoba menggali informasi. Aku masih mencari cara bagaimana agar aku tahu dia L atau bukan. Apa aku langsung cium aja ya? Kalau dia menampar berarti salah, kalau dia diam atau membalas berarti sedang beruntung! Gila! Aku merasa amazing dengan pikiranku yang kreatif ini yang kadang bisa keluar begitu saja. ketika aku sedang asik melamunkan Sari tiba tiba dia sudah berdiri disampingku.
“Makan bareng yuk Cin!
“Duh kaget Aku! Kataku yang memang kaget dengan sapaannya
“Makanya jangan melamun aja! sampe calon pembeli dicuekin!sahut Sari
“Ayo deh kita makan sebelum rame”


Aku berpemaitan dengan temanku untuk makan sebelum pergi dengan Sari. Kami memilih makan bakso disalah satu kedai kedai yang ikut pameran disini. Sambil menunggu pesanan kami duduk tanpa banyak bicara. Dia asik dengan BB nya sedangkan aku asik memandang wajahnya. Akhirnya pesanan kami datang dan aku segera meramu makananku antara saos, kecap dan sambel. Kulihat Sari sudah memulai maka dan kulihat matanya sedang melihat sesuatu. Aku segera menolehkan kepalaku. Kulihat beberapa orang butchi sedang asik bercanda dikedai makanan seberang. Tiba tiba aku langsung dapat ide.
“Kamu suka dengan butchi ya?Tanyaku sambil menantap wajahnya
Dia yang mendapat pertanyaan mendadak dan langsung mengena langsung tersedak dan terbatuk batuk. Aku segera mengambil tissue dan memberikannya.
“Kamu kok ngerti butchi?tanyanya setelah batuknya berhenti.
“Ngerti dong, kita khan sama sama L!Jawabku santai
 “Kok, kamu nggak pernah cerita kalo kamu belok?Tanyanya dengan penasaran
“Aku bukan belok, aku L”Jawabku dengan keukeuh “Emang ada bedanya kalo aku cerita dan nggak?
“Iya, L”Jawabnya. “Kalo tahu khan enak, aku bisa curhat ke kamu sesame femme”
Sari kelihatan senang sekali ketika mengetahui aku juga L. wajahnya langsung ceria dan bersemangat. Rupanya dia mengira aku femme karena penampilanku yang feminism. Penampilanku memang feminism, rambutku panjang, menggunakan high heels, pake make up. Ini semua tuntutan pekerjaanku sebagai marketing rumah mewah. Aku sendiri lebih nyaman kalau dibilang andro ato no label karena aku lebih suka dengan perempuan yang feminism, kalem, lembut, cantik seperti Sari. Apa aku harus meluruskan ke Sari ya kalau aku bukan femme. Kalau dia mengira aku femme pasti dia tidak mau jadi pacarku. Lagi-lagi pikiran gilaku muncul.
“Kata siapa aku femme?
“Jadi kalau bukan femme apa dong?tanyanya.
“Label lesbian itu nggak cuma Butchie dan femme aja, ada andro, soft butch, stone butch, andro femme, andro butch, no label dan masih banyak! Coba deh kamu baca L-smart”
“Iya, aku memang kurang mengerti begituan”Jawabnya dengan wajah sedih
“Kapan-kapan aku ajak ketempat komunitas deh, biar kamu agak gaul dan banyak pengetahuannya”
“Oya, dimana aja komunitasnya di Jakarta? Tanyanya bersemangat
“Ada Ardhanary Insstitute, ada IPP ada LWI ada clietz banyak deh tergantung kamu mau komunitas yang seperti apa?, emang kamu nggak tahu ya? Iya deh nanti aku ajak kalau mereka ada acara”Jawabku dengan senang hati karena melihat adanya peluang.
Kulihat Sari menggeleng dan antusias sangat ingin tahu tentang komunitas lesbian di Jakarta.
“Iya, nanti aku minta ijin dulu ke Andre”Jawabnya
“Andre? Siapa? Kakakmu?Tanyaku mulai deng curiga dan was was
“Bukan, pacarku”Jawabnya dengan malu malu.
“O…! seketika aku menjadi lemas dan kecewa.
Ternyata dia sudah mempunyai pasangan. “Ya, iyalah..cewek secakep ini nggak mungkin nggak laku! Emangnya kamu, yang selalu milih milih dan banyak alasan bila didekati cewek! Please ya.. aku bukan milih milih tapi aku nggak suka sama butchie.. aku suka sama femme yang manis seperti Sari!
Mulailah pikiranku bertengkar sendiri tidak menyadari kalau hatiku sedang sedih dan mereka sibuk saling menyalahkan. Duh, Tuhan kenapa kau buat aku jatuh cinta dengan kekasih orang!

*****

Kulihat Sari belum Nampak di standnya padahal sudah jam sebelas lebih. Seingatku dia hari ini jaga. Aku hanya melihat Heru yang sendirian sambil membersihkan debu dimobil dengan kemuching.
“Sari, libur hari ini ya her?Tanyaku pada Heru.
“Harusnya masuk!Jawab heru tanpa menghentikan aktfitasnya.
Lalu kulihat Sari telah datang dan menaruh tasnya di dalam lemari. Matanya kelihatan sembab dan aku juga melihat dipipinya samar samar seperti ada memar. Dia berusaha menutupinya dengan rambutnya. Sebetulnya aku ingin kesana dan bertanya tapi aku tidak ingin Heru tahu dan menjadi masalah buat Sari. Kulihat herus keluar makan siang, aku segera menghampiri Sari. Untung hari ini senin dan tempat pameran sepi banget. Aku menghampiri Sari yang sedang duduk dan berusaha menutupi memar dipipinya.
‘Kamu kenapa? Itu mukamu siapa yg melakukan?Tanyaku langsung tanpa ba bi bu..
“Kebentur”Katanya masih berusaha menutupi dan berbohong.
“Bagus ya kebenturnya bisa gambar jari?Jawabku dan kulihat tiba tiba Sari menangis.

Aku langsung tidak tega untuk melanjutkan kata kataku. Aku memberikan dia tissue dan membiarkannya menangis. Ingin sekali aku memeluknya dan menghiburnya. Tapi tidak mungkin aku lakukan ditengah pameran seperti ini meskipun sedang sepi.
“Kamu berantem dengan Andre? Tanyaku hati hati dan dia hanya mengangguk.
“Semalam dia tidak pulang dan pagi pagi tadi dia datang. Aku nggak sengaja melihat lehernya merah bekas cupang” lalu aku tanya dan dia menjadi marah. Katanya”Iya, aku sudah tidur dengan cewek lain, kamu mau apa? Kalau nggak suka pergi saja dari sini”
Lalu aku jawab”Kenapa nggak kamu aja yang pergi kerumah cewek itu aja, aku khan yang bayar kost kita” lalu dia marah dan aku ditamparnya. Setelah itu lalu dia pergi lagi dan mengatakan aku perempuan sialan tak tahu diuntung.

Aku terkesima mendengar cerita Sari. Aku belum pernah mengalami seperti itu dengan siapapun aku berelasi. Ini sudah KDRT pada pasangan.
“Apa kamu sering dipukul seperti ini?Tanyaku. sekali lagi Sari mengangguk.
“Kenapa kamu tidak meninggalkan dia saja?Tanyaku lagi.
Terus terang hatiku menjadi panas, kesal dan marah kepada Andre. Ingin rasanya balas menghajar dia biar tahu rasa. Meskipun tampangku feminim begini aku pernah ikut kempo dan aku yakin bisa membanting dia dengan baik.
“Sebenarnya Andre, orangnya baik. Dia pasti sedang khilaf ato pengaruh alkohol makanya dia seperti itu. kalau dia sadar pasti dia akan minta maaf dan baik sama aku”
Aku tercengang mendengar jawaban Sari, sekan akan aku salah dengar. Dia yang sudah digampar masih saja bilang Andre itu baik. Ini benar benar gila dan tidak bisa dibiarkan.
“Kamu sadar nggak sih, Sar, dengan apa yang kamu katakana barusan” Coba kamu lihat biru dipipimu itu, apa itu yang namanya baik?Tanyaku dengan emosi.
“Dia tidak akan melakukan itu kalau aku tidak menyinggung harga dirinya”
“Gila kamu ya! Masih saja kamu membela Andre meskipun sudah ditampar gitu”Kataku dengan emosi dan jengkel
“Kamu nggak tahu tentang aku dan Andre”Katanya lagi
“Aku memang nggak tahu tentang kalian tapi yang aku tahu pasangan itu bukan untuk dijadikan sansak tapi untuk disayang dan dicintai”Jawabku
“Andre, cinta dan sayang kok sama aku!Jawabnya masih saja membela Andre.
Aku jadi emosi dan jengkel. Aku nggak tahu lagi harus mengatakan apa. Apakah aku kesal karena perlakuan Andre atau karena aku cemburu. Aku berdiri dan meninggalkan dia yang terkejut dengan sikapku.
“Cin, jangan pergi!Katanya sambil memegang tanganku.
Aku berhenti dan melihat tatapan wajahnya yang memelas aku jadi iba dan kasihan sama dia. Aku memegang tangannya. Aku semakin merasa kalau sayang dengan dia dan ingin melindungi dia. Aku menggenggam tangannya.
“Sar, kamu itu berhak mendapatkan yang terbaik dan tidak seharusnya kamu diperlakukan seperti ini”Kataku sambil membelai pipinya yang biru. “sakit ya?Tanyaku lagi dan dia hanya mengangguk. “Tadi sudah dikompres belum?Tanyaku
“Nggak sempat, tadi keburu berangkat kesini”Katanya.

Aku nggak tahu apakah aku salah lihat, tapi kutangkap ada binar suka dimatanya dengan belaian dan perhatianku. Aku jadi deg deg an ditatap seperti itu. yang membuatku membatalkan keinginaku pergi dari hadapannya dan duduk kembali didepannya.
“Aku dan Andre sudah berhubungan sejak 5 tahun yang lalu. Dia yang mengajaku ke Jakarta dan menacarikan aku pekerjaan ketika aku lulus SMA. Kami sama sama dari tegal dan ketika SMA aku sudah berhubungan dengan dia. Dia pergi merantau ke Jakarta dan berjanji akan kembali mengajakku. Dia menenpati janjinya. Dulu Andre tidak seperti itu tapi sejak dia bekerja di sebuah club malam dia jadi berubah. Dia mulai memakai obat dan sering minum minuman keras. Sebetulnya dia orangnya baik tetapi aku nggak tahu kenapa dia jadi berubah”

Aku berusaha menjadi pendengar yang baik buat Sari, meskipun ada rasa cemburu didadaku. Aku jadi bertanya tanya dalam hati, apakah aku bisa menggantikan Andre di hati Sari? Apakah ini maksud Tuhan mempertemukan aku dengan Sari agar aku bisa menyelamatkan dia?
“Dia dulu bekerja jualan asuransi tetapi dia kurang telaten dan gampang putus asa jadi berhenti. Ketika aku dapat komisi jual mobil dia minta dibelikan motor katanya mau jadi sales obat supaya dapat gaji yang lumayan. Akhirnya aku membelikan dia motor sesuai dengan keinginannya. Jadi sales obatpun dia nggak tahan lama katanya “capek menunggu dokternya sampe malam-malam”.Cerita Sari
“Motor itu atas nama kamu ato dia?Tanyaku ingin tahu
“Itulah salahku, waktu itu dia bilang supaya gampang mengurusnya dan aku tidak usah bolos kerja jadi pake nama dia” Dulu dia berjanji akan selalu mengantar jemput kalau ada motor sehingga aku tidak perlu repot naik angkot. Dia memang mengantar jemput aku waktu pertama tama tapi lama kelamaan ada aja alasannya dan biasanya dia belum bangun dan selalu marah marah kalau dibangunkan. Sudah dua tahun ini dia menjadi orang asing bagiku. Kadang dia baik sekali begitu romantis dan sangat memperhatikan aku. Tapi kadang dia seperti orang yang sedang kesetanan dan marah marah bila minta uang tidak aku kasih. Biasanya dia akan bersikap manis kalau menginginkan sesuatu. Dia bisa merengek seperti anak kecil dan merajuk bila tidak dituruti dan aku sendiri tidak tahu kenapa aku selalu mengabulkan permintaannya. Terakhir dia minta dibelikan galaxy tab dan akhirnya aku belikan ketika dapat komisi.” Mungkin aku terlalu mencintainya atau aku terlalu bodoh, aku nggak tahu” Kalau masalah uang aku masih tidak masalah tetapi yang paling bikin aku sakit hati ketika dia sudah mulai main perempuan. Kalau aku tegur dia bilang, “Mereka itu tidak ada apa apanya dibandingkan Kamu, kamu tidak perlu kuatir meskipun aku bercinta dengan sepuluh perempuan sekaligus aku tetap akan kembali ke kamu, karena kamu adalah isteriku dan mereka itu untuk senang senang aja. Kamu harusnya bangga dong karena pacarmu ini banyak penggemarnya dan aku lebih milih kamu jadi pasanganku bukan mereka” tetapi kelakuannya makin lama makin parah, dia pernah mengajak perempuan pulang kerumah kita ketika aku tidak ada di rumah dan waktu itu aku sangat marah sekali. Dan dia minta maaf sambil berjanji tidak akan mengulangi lagi dan sikapnya berubah menjadi manis tetapi itu cuma satu minggu saja setelah itu dia kembali lagi. Aku lama lama merasa capek dan pasrah, terserah apa mau dia.
Kulihat ada kesedihan yang menggurat dimatanya, ada rasa lelah dan pasrah. Tetapi disisi lain aku menangkap ada keinginan untuk berhenti tetapi tidak bisa.
“Sejak kapan dia mulai main tangan ke kamau?Tanyaku penasaran
Aku nggak ingat kapan persisnya dan gara gara apa? Biasanya dimulai dari pertengkaran dan kadang aku jadi kesal dan mengeluarkan kata kata yg menyerang dia atau aku kadang menantang dia sehingga dia jadi main tangan” aku sebetulnya juga nggak suka dan capek dengan ini semua.
  “Kenapa kamu tidak putus aja dari dia?Tanyaku heran
Ada kekagetan yang terlihat dari wajahnya ketika aku bertanya seperti itu. ada kegamanagan yang terlihat diwajahnya. Melihat seperti itu ingin rasanya memeluk dia dan mengatakan “Nggak usah takut, aku akan melindungimu sayang”  
“Aku nggak punya siapa-siapa di Jakarta ini dan aku takut kalau harus hidup sendirian” Aku takut Cin, aku juga nggak punya teman kecuali teman kantor. Aku sering berpikir untuk berpisah dengan Andre tapi aku tidak punya cukup keberanian dan dia pasti tidak mau keluar dari kontrakan kita. Uangku sekarang ini juga terbatas kalau aku harus keluar aku mau tinggal dimana?
Aku hanya bisa menggelengkan kepala melihat dia, kok ada perempuan seperti ini. Dia bisa bekerja mencari uang dan dia yang membiayai hidup mereka. Tetapi kenapa kok dia tidak mandiri. Aku jadi ingat cerita gajah yang waktu kecil dirantai dan sampai besarpun dia tidak berani melepaskan rantai meskipun dia mempunyai kekuatan untuk melepaskan diri. Aku nggak tahu harus kasihan aatau kesal.

*****
Sejak kejadian curhat setelah Sari dipukul hubungan kami jadi semakin dekat. Aku nggak tahu dia menganggap aku sebagai apa. Kami jadi sering jalan ke mall bareng atau keluar makan bersama.  Apalagi kalau dia lagi jaga pameran di mall atau aku yang pameran di mall, kami jadi saling mengunjungi.  Andre marah ketika Sari minta ijin akan menginap ditempatku dan dia mengira kalau Sari sedang menjalin hubungan dengan seseorang. lalu Sari mengajak Andre untuk diperkenalkan ke Aku di mall tempat  aku sedang bertugas menjaga pameran rumah. Begitu melihat penampilanku dia langsung berubah sikap dan sikap playboy nya keluar. Dia bahkan berani menggoda aku dengan mengkedipkan matanya. Aku jadi jengkel dan muak terhadap dia. Kurang ajar dikiranya aku cewek apaan.. Aku sebel melihat tampangnya yang sok kegantengan itu.
                “Kenalkan Cin, ini Andre”
“Andre”katanya sambil senyum senyum nggak jelas.
‘Cindy”Jawabku sekenanya

Mungkin aku aja yang nggak suka melihat Andre dan merasa terinitimidasi dengan sikapnya yang begajulan seperti itu. Tapi aku berusaha menekan kekesalanku dan pura pura sedang repot.
“Maaf ya kalau aku sebel sama pacarmu itu”
“Iya nggak apa apa, dia memang menyebalkan kok”Jawabnya santai.
Tumben dia tidak membela Andre, biasanya dia selalu membela dan melindungi Andre. Tapi aku nggak peduli karena hari ini Sari akan menginap di tempat ku. Aku senang sekali dan besok kita berdua berencana keluar dan nonton bareng. Aku membereskan barang barangku sebelum pulang.
“Kita makan dulu yuk”Ajakku
“Boleh, aku juga lapar”

Kami menuju foodcourt yang terletak dilantai paling atas. Aku memesan mie kuah begitu juga dengan Sari. aku memeilih tempat yang agak sepi agar bisa mengobrol dengan leluasa bersama Sari.
“Cin, kamu itu sebenarnya punya pacar nggak sih?
Mendapat pertanyaan yang tiba tiba dan tak terduga membuatku jadi gelagapan. Aku harus menjawab punya atau tidak. Kalau menjawab punya apakah masih ada kesempatan aku pdkt? Tapi bagaimana aku bisa pdkt dengan dia kalau Andre masih sangat beperngaruh terhadap hidupnya. Aku juga tidak tahu bagaimana perasaannya sekarang ini. Apakah dia mencintai Andre atau takut dengan Andre. Aku masih belum bisa menebaknya. Meskipun kami semakin dekat dan jalan bareng tapi akhir akhir dia jarang bercerita soal Andre. Apakah hubungannya sedang mambaik atau bagaiamana? Tapi akhir akhir ini terlihat bahagia dan jarang terlihat sedih.
‘Cin! Kamu ini ditanyain kok malah bengong sih!
“iya, ada, maksudku nggak ada”
“Ada atau nggak?Tanya mendesak.
“Aku suka sama seseorang”jawabku
‘Siapa? Gimana anaknya?Tanyanya bersemangat.
Aku berusaha mencari tanda tanda mungkin ada tanda jealous atau kecewa dimatanya. Tapi aku juga tidak berani menatapnya lama lama.
Dia anaknya manis, mulutnya kecil, alisnya bagus. Orangnya sabar dan suka menolong oranglain”Jelasku.
 Aku cuma berharap dia tidak sadar bahwa semua diskripsi yang aku berikan adalah mengenai dirinya.  Seandainya kamu tahu Sar, kalau aku benar benar telah jatuh cinta sama kamu. Tadi sewaktu melihat Andre aku cemburu sekali dan rasanya ingin memukul wajahnya dan memberi pelajaran atas perlakuannya kepadamu.
“trus, dia tahu kalau kamu suka?Tanyanya lagi
“Aku nggak tahu”
“Kenapa kamu nggak ngomong kalo suka? Apa dia bukan anak belok?
“Dia L kok, aku cuma takut ditolak”Jawabku.
Duh, Sari sari..apa kamu nggak tahu kalau aku suka kamu apa? Makanya kalo suka sama femme jangan pake penampilan seperti itu, sudah tahu Sari sukanya sama Butchie!Nogomong aja sekarang, bilang kalo kamu suka dan bilang kalo kamu lebih baik dari si Sotong itu mulai pikiranku merancu tidak jelas. Tapi aku langsung dapat ide untuk ditanyakan ke Sari.
“Pacar idamanmu itu memang seperti Andre ya?Tanyaku semangat dan penasaran
“Nggak sih! Sebetulnya penampilan tidak terlalu penting. Yang penting orangnya baik dan perhatian. Dulu Andre sangat baik dan perhatian ketika kami masih sama sama di Tegal” tetapi sekarang dia sudah berbeda”Andre dulu juga tidak seperti itu kok, dulu nggak pake tindik dimana-mana, nggak pake tattoo, nggak merokok dan nggak kasar seperti sekarang.”
“Jadi kamu suka sama yang lembut lembut?Tanyaku
“Nggak ah, nanti semua lelembut dan setan mau sama aku lagi”Katanya sambil tertawa
“Ternyata kamu bisa melucu juga ya”Kataku ikut ketawa
“Iya sudah lama aku tidak ketawa, sama kamu ini aku jadi sering ketawa”Katanya dengan mata berbinar binar.
“Sejak kapan sih kamu tahu kalo L? apa karena Andre kamu jadi L?Tanyaku lagi
“Sebetulnya sejak SMP sih, aku suka melihat tetanggaku, mbak Lilis dia seorang polwan dan jago main Volley. Kalau sore aku selalu melihat dia main Volley dan senang sekali kalau dia menggandengku waktu pulang” Jadi ketika Andre mendekati aku, aku ya tidak menolak karena aku memang sudah pengen pacaran”Katanya sambil tersenyum malu.
Mendengar jawaban Sari aku jadi senang banget, aku merasa peluang itu masih ada. tapi apa Sari bisa meninggalkan Andre ya? Apa dia masih mencintai Andre ya.
“Sebetulnya perasaanmu sama Andre itu bagaimana?
“Sekarang ini aku nggak tahu bagaiamana perasaanku, yang ada hanya kecewa dan sakit hati. Aku kadang merasa capek dan jenuh dengan dia”Katanya dengan sedih.
“Ya, sudah nggak usah bahas itu lagi, yuk kita pulang!”

Kami pulang bersama, ada perasaan yang berbeda ketika bersamanya. Apalagi kalau dia sudah menggandeng tangaku dan kalau di busway dia selalu berdiri mepet ke tubuhku. Perasaanku jadi kacau balau dan ingin rasanya buswaynya aku suruh muter muter yang jauh biar aku bisa merasakan hangat tubuhnya. Aku jadi semakin deg deg an membayangkan dia akan tidur seranjang denganku. Semoga aku bisa menahan diri dan tanganku tidak jahil merabai tubuhnya. Semoga bibirku ini tidak sembarangan dan menciumi wajahnya yang cantik. Duh pikiranku ini kenapa kotor sekali sih!

******
Aku membuka kamar kos dan menyalahkan lampu dan AC. Kulihat Sari langsung duduk diranjang dan meletakan tasnya di meja.
“Wah, kos kamu gede ya! Bukumu banyak banget” kamu kuliah ya Cin? Aku dulu juga pengen kuliah”Katanya sambil melihat lihat buku bukuku”
“IYa, aku kuliah sambil kerja dan kebetulan bos ku baik dia juga memberiku beasiswa untuk kuliah S2 dan baru bulan lalu aku lulus” Kamu juga bisa kuliah kok kalau kamu mau dan tidak ada kata terlambat untuk memulai”Kataku member semangat
“Nggak tahu ya, Cin! Apa Andre mengijinkan aku kuliah? Dan uangnya pasti nggak cukup buat kuliah”Katanya pelan
“Andre lagi..Andre lagi! Bisa nggak sih kamu nggak selalu memikirkan dia! Ingat Sar, ini hidupmu bukan hidupnya Andre” Pernah mikir nggak kalau kamu ditinggalkan Andre kamu mau jadi apa? Mau sampai kapan kamu seperti ini terus? Waktu berjalan terus jangan sampai kamu tua dan sudah nggak bisa ngapa-ngapain kamu baru sadar”
Aku kaget ketika melihat Sari menitikan air mata. Aku jadi merasa bersalah dan aku segera menghampiri dia, duduk disampingnya.
“Maaf ya kalau kata kataku keras!Kataku.

Tiba-tiba Sari langsung memelukku dan menangis makin kencang. Aku membiarkan dia menangis dan memeluknya. Kucium rambutnya dengan lembut dan kubelai dengan penuh perasaan. Aku merasakan betapa sayangnya diriku dengan Sari. Aku harus menyelamatkannya dan mengeluarkannya dari kehidupan Andre. Tapi aku tidak akan bisa menolong dirinya kalau dia tidak ingin ditolong. Seperti orang yang terperosok dipasir hisap dan kita mengulurkan tali tapi dia tidak mau mengambil tali itu tentu kita tidak bisa menolongnya. Akhirnya dia berhenti menangis dan melepaskan pelukkannya.
“Maaf ya kalau aku jadi cengeng”Katanya
Aku hanya mengelengkan kepalaku, kutatap wajahnya dan aku menghapus air matanya.
“Ngggak apa apa”kataku. Ingin sekali kucium wajahnya yang memelas ini. “Sudah, kamu sekarang mandi dulu aja” Kamu bawa handuk nggak?Tanyaku.
dia menggelengkan kepalanya, aku membuka lemariku dan mencari handuk buat Sari. Seandainya aku bisa mandi bersamanya tentu akan sangat membahagiakan, bisa menyabuni tubuhnya, berpelukan dibawah guyuran air shower. Sudah ah, jangan piktor! Aku memberikan handuk kepada Sari dan membuat minuman untuk kami berdua. Aku menyalahkan telivisa dan nonton film HBO, Sari telah selesai mandi, mengenakan celana pendek dan kaos bali. Kulihat belahan payudaranya yang seksi dan putingnya terlihat samar samar. Dia terlihat cantik sekali, membuatku semakin jatuh cinta.  Dia memberikan senyum yang manis dan menyuruhku untuk mandi. Aku mandi secepat kilat agar bisa bersama Sari.
“Kok cepet mandinya?Tanyanya heran, “Pasti nggak bersih?
“Bersih kok, boleh dicek kalo mau?Kataku entah kenapa aku jadi menggodanya begini dan kulihat mukanya memerah. “Kok, belum diminum tehnya? Tanyaku sambil memberikan gelas kedirinya.
Kuhabiskan tehku dan naik keatas ranjang, masuk kedalam selimut. Sari segera mengikuti dan masuk kedalam selimut. Dia dari tadi sudah menguap, aku mematikan lampu dikamar dan TV masih menyalah.
“Kamu kedinginan ya?Tanyaku
“Iya, dikamar kosku nggak ada AC jadi nggak biasa”Katanya. “Enak ya, kamar kostmu, pasti mahal ya?Tanyanya lagi sambil menutupi tubuhnya dengan selimut
“Nggak juga kok, kamu juga bisa kalau mau”kataku sambil mematikan televisi.

Dia merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Tidak tahu darimana datangnya keberanianku, aku langsung merentangkan tanganku dan membawanya dalam pelukkanku. Dia sama sekali tidak menolaknya dan malah membalas memeluk tubuhku dan menyandarkan kepalanya didadaku. Kebahagian yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Ini adalah malam terindah yang pernah kualami. Rasanya aku tidak ingin memejamkan mata agar aku bisa menikmati pelukkannya. Kucium keningnya dengan penuh kasih sayang. Aku menciumnya lama sekali seakan akan ini adalah ciuman terakhirku karena aku tidak tahu apakah besok aku masih bisa memeluknya seperti ini. Aku tidak tahu dari mana datangnya perasaan ini, aku juga tidak tahu kenapa aku sayang sekali dengan dia. Aku selalu ingin melindunginya, menjaganya. Apakah aku cuma merasa kasihan atas perlakuan Andre? Aku ingin menolongnya, menyelamatkannya dari Andre. Siapa kamu yang sok sok an ingin menyelematkan Sari? apa dia minta ditolong atau minta diselamatkan? Bagaimana kamu bisa menyelamatkan dia kalau dia tidak merasa butuh pertolongan. Aku dapat merasakan nafas telah teratur. Dia telah tertidur dengan lelap dalam pelukkanku. Wajahnya begitu polos dan cantik, sungguh sayang sekali. Perempuan sebaik ini harus mempunyai pasangan sebrengsek Andre. Apa yang bisa kulakukan untuk menolong dirinya? Andre pasti tidak akan memutuskan Sari karena dia membutuhkan uang Sari. Sari sendiri tidak cukup kuat dan berani untuk meninggalkan Andre kecuali kalau aku membantunya. Apakah Andre bisa bikin masalah kalau Sari minta putus dengan dia? Aku kuatir kalau Andre bikin ribut di tempat kerja Sari atau ketika Sari sedang menjaga pameran. Sari masih muda, dia masih 23 tahun, cerdas, jujur dan baik. Sayang sekali kalau hidupnya harus disia-siakan.

*****

Aku terbangun dengan aroma indomie dikamarku dan aku kaget sekali ketika Sari sudah terbangun dan telah siap dengan dua mangkok indomie.
“Wah, rajin sekali kamu. Enak ya kalau punya pacar kamu” Bangun pagi sudah ada sarapan”
“Sudah gosok gigi dan mandi dulu terus sarapan”Katanya
Senang sekali bangun pagi kalau ada orang yang kita cintai dan ada sarapan yang penuh cinta meskipun itu Cuma semangkok mie instan. Ya, Tuhan ijinkan aku menjadi pacarnya”Amin. Doa pagi yang penuh makna. Aku mandi secepat kilat dan tidak ingin Sari menunggu terlalu lama. Rambutku masih basah ketika aku keluar dan melihat Sari sedang membuat teh.
“Kamu itu kalo mengeringkan rambut mbok yang bener!Katanya sambil mengambil handuk dan menyuruhku duduk.
Aku senang sekali dengan perhatiannya dan aku diam saja menikmati perlakuannya kepadaku. Bahagianya aku hari ini bisa bersama Sari dan dia begitu perhatian kepadaku.
“Rambutmu dipotong aja, model boy band Korea itu lho”pasti kamu keren”Katanya dengan logat jawanya.
“Kenapa? Kamu nggak suka ya aku rambut panjang?”
“Bukan nggak suka sih, tapi wajahmu yang putih dan sipit, pasti cocok kalo kamu potong seperti itu”
‘Apa kamu ingin aku jadi butchie?Tanyaku ingin tahu
“Nggak, aku nggak ingin kamu jadi apa apa, aku lebih suka kamu jadi dirimu sendiri” Aku cuma membayangkan saja”katanya sambil menyisir rambutku.
“Iya deh, nanti kita keluar sekalian aku potong rambut” “Yuk, kita makan sekarang sebelum dingin”Ajakku.
Kami berdua makan dengan nikmat meskipun itu cuma mie instan. Aku suka sekali dia berada disini dan berharap dia selalu ada disini, bersamaku menjadi kekasihku.
“Kalau kamu jadi pacarku, aku pasti akan menjagamu baik-baik”Kataku kepadanya.
Aku nggak tahu dari mna datangnya, aku tiba tiba mengatakan seperti itu. kulihat mukanya memerah dan dia tersenyum tanpa mengatakan apa apa.
                “Sar, boleh tanya yang pribadi nggak?
“Boleh”
“Kamu tuh punya tabungan nggak sih?
Dia menggelengkan kepala dan terlihat matanya mulai berkaca kaca. Dia meletakkan mangkok mienya.
“Aku memang bego, Andre selalu tahu tabunganku dan dia selalu minta uang sampai tabunganku habis”.Katanya sambil mengusap air matanya. “Kadang aku takut kalau aku sakit bagaimana atau terjadi sesuatu maka aku tidak akan punya uang” Setiap kali dia minta uang, aku selalu bertengkar dengan dia”.
“Sampai kapan kamu mau seperti ini terus? Apa kamu nggak ingin mengumpulkan uang, dan kuliah?Tanyaku “Apa kamu masih ingin terus dengan Andre?
“Aku kasihan sama dia, kalau tidak ada aku dia nanti bagaimana?
Aku kaget dan terkesima dengan jawaban Sari. Dia yang sudah diperlakukan tidak baik, masih saja memikirkan Andre. Tiba tiba ada yang sakit dihatiku dan rasa kecewa. Apakah ini tandanya kalau dia benar benar cinta dengan Andre. Aku rasanya ingin menangis dan putus asa, bagaimana aku bisa menolong dia kalau dia masih berpikiran seperti ini. Dia lebih peduli dengan nasib Andre daripada nasibnya sendiri. Apakah ini cinta atau bodoh? Tiba tiba aku jadi sedih, aku seperti pahlawan kesiangan yang ingin menolong orang tapi yang ditolong tidak merasa perlu ditolong. Aku memang tulus ingin menolongnya meskipun dia tidak jadi pacarku. Karena aku tahu cinta itu tidak bisa dipaksa.
“Nanti kita berangkat jam berapa?Tanyanya memutus pikiranku.
“Jam sepulu lebih aja ya” kenapa?Tanyaku
“Nggak, Andre tanya aku pulang jam berapa nanti? Sebab dia ingin mengajakku keluar”
“Kalau kamu mau pulang sekarang juga nggak apa apa kok”Kataku yang tiba tiba menjadi kesal dan sebel.
Aku merasa kesal dan cemburu. Selalu saja Andre yang menjadi pikirannya.
“Kamu marah ya, Cin!Tanyanya kuatir
“Kenapa aku harus marah dia khan memang pacarmu”
“Aku sudah bilang sama Andre kok kalau aku pulangnya malam”Kamu jangan marah ya”Katanya dengan wajah kuatir
Entah kenapa aku jadi nggak tega dan sekaligus senang mendengar jawabannya. Aku mencoba tersenyum kepadanya.
“Nggak kok, aku nggak marah”Kataku sambil membereskan mangkok mie.

******
Aku melihat Sari memberi instruksi kepada yang motong rambutku. Dia juga yang memilihkan model untuk diriku. Aku nggak tahu kenapa membiarkan dia dan menikmatinya. Hitung-hitung latihan punya pacar. Aku memang sudah lama tidak pernah pacaran karena sibuk kuliah dan bekerja. Meskipun ada beberapa anak komunitas yang mencoba pdkt tapi aku tidak pernah merasa sreg atau belum ada yang bisa membuat aku jatuh cinta. Aku juga pernah melakukan one night stand dan aku langsung menjadi kapok karena anak itu langsung menganggap kita pacaran dan menuntut macam macam. Sejak itu aku selalu hati hati dalam menjalin hubungan dengan seseorang. Tetapi aku nggak tahu kenapa aku suka dengan Sari yang sudah jela jelas mempunyai pasangan dan beresiko menimbulkan drama. Aku sadar kalau Andre itu berpotensi menimbulkan bahaya, dia tidak akan melepaskan Sari begitu saja. Apalagi Sari seperti ATM buat dia yang bisa ditarik uangnya kapan saja.
“Sudah selesai mbak, cucok ih.. kayak personel super junior deh!Kata tukang potongnya dengan lembayung.
Aku juga kaget melihat wajahku di kaca. Aku sungguh berbeda dengan penampilanku yang biasanya. Kali ini aku terlihat seperti andro dan lumayan cocok dengan bentuk wajahku. Sari kelihatan senang dan puas dengan hasil potongan rambutku.
“Kamu keren deh”katanya dan aku hanya senyum senyum saja.
“kamu nggak mau potong sekalian?Tanyaku
“Nggak deh, lain kali aja”Jawabnya

Setelah membayar aku mengajak Sari makan siang. Di sebuah restoran jepang. Kami memilih duduk ditempat yang agak mojok biar lebih enak ngobrolnya. Dari tdai aku lihat Sari menatap wajahku terus.
“Kenapa aku jadi aneh ya?Tanyaku penasaran
“Nggak, kamu jadi keren lho”
“Halah, biarpun aku keren kamu juga nggak mau kok sama aku”Jawabku asal nyeplos.
“Emang kamu mau ya sama aku?Tanyanya menantang sambil tersenyum
Belum sempat aku menjawab, blackberry Sari berbunyi. Dia mengangkat telp dan keluar dari restoran. Aku tahu itu pasti dari Andre. Aku meneruskan makanku sambil mengawasi dari jauh. Aku melihat tampang yang kesal dan tidak suka di wajah Sari. Dia sudah selesai bicara dan kembali ke meja kami. Kulihat dia mematikan HPnya.
“Andre? Kenapa dia?Tanyaku
“Nggak ada apa apa”Jawabnya. “Cin, nanti malam kalau aku menginap lagi ditempatmu boleh nggak?Tanyanya
“Boleh”Jawabku dengan senang. “Kamu baik baik khan?Tanyaku agak kuatir melihat perubahan wajahnya setelah telpon.
“Sudahlah, aku nggak mau merusak suasana kita”Jawabnya sambil berusaha senyum.
Aku tahu pasti ada sesuatu yang dia sembunyikan. Mungkin Andre minta uang atau menginginkan seseuatu. Aku juga melihat kejengkelan dan ketidaksukaan wajah Sari ketika sedang telpon. Sebaiknya aku mengajak dia bersenang senang dan melupakan kesedihannya.
“Habis ini kita belanja ya dan nanti kita nonton”Ajakku
“Mau nonton apa?tanyanya senang
“Bagaimana kalau nonton Hunger’s Game?
“Iya mau, ceweknya cakep”Jawabnya semangat
“Dasar ya, nggak bisa lihat cewek cakep sedikit langsung deh”Jawabku
Dia langsung ketawa ngakak dan aku bahagia sekali bisa melihatnya ketawa seperti itu. Matanya seakan ikut tertawa bila dia sedang ketawa dan berbinar binar. Aku akan membahagiakanmu Sari dan menghapus kesedihan diwajahmu.

Aku mengajak Sari ke Metro dept store. Aku memilihkan dia beberapa pakaian yang cocok buat dia. Aku tahu pasti dia lama tidak pernah beli pakian karena uangnya habis buat Andre.
“Emang, buat siapa kok aku yang disuruh coba?Tanyanya heran
“Ya, buat kamulah”Jawabku
“Aku khan lagi nggak mau beli baju”
“Aku yang mau beliin buta kamu” Sudah ayo coba, kamu mau aku masuk ato aku tunggu diluar?Tanyaku. Dia terlihat ragu ragu.
‘Kamu masuk aja deh, biar tahu cocok nggaknya”Jawabnya.
Aku jadi langsung deg deg an ketika diajak masuk ke fitting room. Aku kuatir tidak bisa menahan diri melihatnya setengah telanjang ganti pakaian. Aku kuatir kenakalanku akan keluar. Sari melepas kaosnya dan kulihat tubuhnya yang seksi, payudaranya yang sempurna. Ingin rasanya memeluk dan mencumbunya. Aku tidak tahu apa maksudnya dia mengajakku masuk ke dalam fitting room ini. Apa dia memang sengaja ingin menggoda aku. Dia sudah mencoba satu pakaian.
“Bagaimana?tanyanya
“Bagus, kamu kelihatan cantik” coba yang satu lagi”
Dia kembali melepaskan pakaiannya dan memberikannya kepadaku. Aku kembali melihat tubuhnya yang seksi dan sintal. Akhirnya dia selesai mencoba semua pakaian dan hanya dua yang aku suka. Aku kembali memilih pakaian lain untuk dicoba.
“Aduh Cin, jangan banyak banyak, nanti uangmu habis buat beliin aku baju”
“Sudah nggak apa apa, khan aku nggak setiap hari beliin kamu baju”
Setelah puas dan menentukan pilihan, akhirnya aku bayar di kasir. Aku sendiri membeli hem lengan panjang kotak kotak dan langsung aku pakai. Kata Sari aku makin mirip dengan boyband kalau pakai baju itu. kami segera keluar dari Metro dengan dua tas belanjaan. Sari menggandengku dengan mesra. Kami seperti pasangan L yang sedang pacaran. Aku juga tidak keberatan dan senang digandeng Sari. kami segera menuju ke XXI untuk melanjutkan acara dengan nonton.

Didalam bioskop Sari masih saja menggenggam tanganku. Kucium tangannya dengan lembut dan diapun membalas mencium tanganku. Dia menyandakan kepalanya dibahuku. Aku mencium keningnya dengan lembut. Untung disebelahku kosong sehingga tidak ada yang memperhatikan. Ini adalah hari yang sangat menyenangkan dan paling membahagiakan buat diriku. Aku merasa Sari juga menikmati kebersamaaan kami. Semoga aku bisa selalu bisa bersamanya dan membahagiakannya.
Selesai nonton aku mengajaknya makan malam terlebih dahulu sebelum kembali ke kost. Aku mengajaknya naik taksi karena bawaan kita banyak dan juga capek seharian jalan di mall. Sepanjang perjalan Sari masih saja menggegam tanganku dan kadang menyandarkan kepalanya di bahuku. Dia juga tidak peduli ketika sopir taksi melihat dari spionnya. Akupun juga tidak peduli karena aku terlalu bahagia.

Sesampai di kost aku cepat cepat mandi dan membersihkan diri. Sari masih sibuk mengeluarkan belanjaannya dan merapikannya, memotong label harganya.
“Bajunya aku titip sini dulu aja ya”
“Iya”Jawabku. Aku tahu dia pasti takut kalau Andre tahu dia beli baju. “dicuci dulu aja, taruh dikeranjang laundry biar besok dicuci mbak kost.”Kataku
Sari meletakan pakian barunya kedalam keranjang laundry dan masuk kedalam kamar mandi. Aku memasukan pakian yang telah selesai dicuci kedalam lemari. Setelah membereskan kantong kantong belanja aku naik keatas ranjang dan masuk kedalam selimut, menunggu Sari sambil nonton TV.  Kulihat Sari telah selesai mandi dan mengambil segelas air minum dan memberikannya kepadaku. Diapun langsung masuk kedalam selimut. Aku mematikan lampu, dan dia merapatkan tubuhnya dan memelukku.
“Makasih ya Cin, aku senang sekali hari ini” Rasanya aku lama sekali tidak pernah bersenang senang dan bahagia seperti ini”
“Iya, sama sama” Aku juga senang tadi”Kataku sambil mencium keningnya.
“Kamu baik sekali, rasanya belum pernah ada orang yang baik dan peduli sama aku selama ini”Katanya sambil menatap wajahku, tangannya membelai wajahku dan dia mencium bibirku.
Kami berciuman lama sekali. Aku menikmati ciuman kami. Betapa lembut bibir Sari, dadaku berdegup kencang sekali. Aku tidak tahu apa arti ciuman ini. Apakah Sari juga menyukaiku atau ini cuma pelariannya saja. Aku tidak peduli, aku menikmati saja ciuman ini. Kupandangi wajah Sari dan bibirnya masih basah. Kubelai wajahnya dengan lembut dan perasaan sayang. Aku harus mengatakan perasaanku kepadanya. Aku tidak ingin menyimpannya lagi. Terserah dia mau memutuskan bagaima atau bersikap seperti apa.
“Sar! Aku mau kamu tahu kalau aku sayang sama kamu” “Aku bukan cuma sayang tapi aku juga mencintaimu”Sudah lama aku ingin mengatakan ini dan aku tahu kamu masih berpacaran dengan Andre dan aku tidak menuntut kamu jadi pacarku. Aku cuma ingin kamu tahu perasaanku” kataku dengan perasaan lega.
“Cin, aku nggak tahu, apakah aku mencintaimu atau tidak. Tapi aku selalu merasa nyaman dan tenang bila berada didekatmu. Aku menikmati kasih sayangmu yang lembut, aku suka kamu peluk. Kalau dikantor atau dirumah aku selalu kangen ngobrol dengan kamu dan pengen ketemu kamu” Aku selalu membayangkan seandainya aku menjadi pacarmu” Tapi aku harus tahu diri tentu kamu akan malu punya pacar seperti aku yang cuma lulusan SMA dan dari desa.” Dan aku juga sedang bermasalah saat ini”.
“Sariku sayang, aku mau sekali menjadi pacarmu dan aku tidak pernah malu kamu jadi pacarku. Tapi aku tidak mau selingkuhan dengan kamu. Dan aku juga nggak tahu apakah kamu bisa meninggalkan Andre”Kadang aku merasa kamu masih mencintainya dan membelanya”
“Cin, aku sudah tidak memiliki perasaan apapun dengan Andre” aku juga tidak mau kamu jadi selingkuhanku. Aku tahu, selama ini aku kurang tegas dan terlalu lemah. Aku sadar, aku harus kuat dan keluar dari cengkraman Andre. Aku tidak mau menjadi budaknya” “Beberapa hari ini aku telah memikirkan dan memutuskan untuk meninggalkan Andre” Aku sudah menyimpan surat-surat, ijasah dan lain lain dikantor. Aku juga sudah melihat beberapa tempat kost. Aku cuma menunggu gajian dan keluar dari sana” Aku tahu kalau aku keluar dari sana, aku akan banyak kehilangan dan rugi besar. Hampir semua barang dirumah aku yang beli, TV, kulkas, tape, laptop, motor, semua hasil kerjaku selama tiga tahun.” Tapi aku sudah merelakannya, uang bisa dicari kebahagian tidak bisa dibeli dengan uang. Dan apa yang kamu katakan memang benar. Aku masih muda dan masih banyak hal yang belum aku capai”
“Oh..Sari, aku senang sekali mendengarnya”Kataku sambil menciumi wajahnya”Kamu tidak perlu menunggu gajian, kalau kamu mau, kamu bisa pindah kesini dan kita bisa memulai hidup baru”
“Cin, aku tidak ingin kamu menganggap aku cuma mau menggunakan kamu saja ato menganggap kamu sebagai pelarianku saja”  
“Sayangku, cintaku..aku tidak berpikir seperti itu. kamu khan bisa menyimpan uang itu dan bisa buat kamu kuliah nanti” Aku ingin bisa bersamamu sayang” “Jadi kapan kamu mau pindah kesini?Tanyaku dengan semangat yang tak terbendung.
Kulihat dia terdiam dan seperti sedang berpikir. Melihat kediamannya itu aku menjadi kuatir kalau dia berubah pikiran.
“Kamu takut ya sayang?tanyaku hati hati dan dia mengangguk.
“Kamu mau aku menemani kamu kah?Tanyaku lagi
“Nggak usah nanti tambah ribut dan panjang”Jawab Sari sambil menciumi diriku dan tangannya mulai masuk dibalik kaosku.
Sebetulnya aku tidak ingin bercinta dengan dia tapi sentuhannya di putingku membuatku panas dingin dan tidak kuasa menolak. Apalagi payudaranya yang seksi menempel ditubuhku. Aku pun merespon ajakannya bercinta itu. dengan menahan getaran didada aku menyentuh payudaranya yang indah dan dapat kurasakan putingnya telah tegak berdiri. Aku melepaskan kaosnya dan kulepaskan kaosku sendiri. Aku menikmati setiap jengkal tubuhnya yang sudah menggodaku sejak siang tadi di fiiting room. Aku dapat melihat kalau Sari menikmati setiap sentuhanku. Kami saling menyentuh, saling menjelajahi, saling mencium. Kami bercinta dengan perasaan yang sangat luarbiasa dan mencapai puncak cinta yang tak berujung. Aku seperti musafir yang mendapatkan air ditengah padang pasir. Tiga tahun tidak bercinta dan mendapatkan cinta yang luar biasa malam ini. kami seperti tidak pernah puas untuk saling memuaskan dan dipuaskan. Aku suka sekali mendengar erangan nikmat dari Sari dan bagaimana dia menggigit pundakku ketika orgasme. Kami berpelukan dalam kelelahan nikmat yang luarbiasa.
“Makasih ya sayang, aku tidak pernah bercinta seperti ini” Ini pengalaman pertamaku bercinta yang total dan luarbiasa nikmat”
“Total gimana sayang?tanyaku sambil membelai wajahnya.
 “Aku tidak pernah menyentuh tubuh Andre meskipun aku pengen”
Aku hanya tersenyum dan memulai seranganku kembali, menciumi tubuhnya dan membelainya dengan penuh sayang. Sari menikmati setiap sentuhanku dan kembali dia merasakan orgasme dan memelukku erat erat. Dia pun tidak ingin ketinggalan, dia juga mulai merabai diriku, dan tangannya mulai memainkan clitsku. Kami seperti dua orang kekasih yang telah lama terpisah dan tidak bercinta. Kami melalui malam dan menyambut pagi dengan penuh cinta.

******
“Selamat pagi cintaku, masih ngantuk ya?Godaku sambil menciumi wajahnya.
Sari hanya tersenyum dan kembali memelukku. Dan bibirnya memainkan putingku, sementara tangannya mulai nakal menjelajah tubuhku. Kami kembali bercinta dipagi hari, percintaan yang menyenangkan dipagi hari. Aku nggak tahu apa aku akan kuat berangkat kerja ato nggak hari ini.
“Aku mau bolos aja hari ini”Kata Sari tiba tiba.
“Kok sama sih”kataku dengan bahagia.
“Iya aku hari ini mau menyelesaikan urusanku dengan Andre”
“Kamu yakin tidak mau ditemani?Tanyaku kuatir.
“Nggak usah, aku harus bisa mengahadapi ketakutanku kalau tidak aku tidak akan pernah bisa mengatasinya”Katanya tegas sambil duduk.
Dia berdiri dipinggir ranjang sambil mencari cari celana dalamnya. Ini pemandangan indah yang lama tidak pernah aku lihat.
“Apa seh, kok senyum senyum”katanya sambil memencet hidungku.
“Boleh dong kalo lagi Bahagia”Kataku sambil memeluk dia yang berdiri dipinggir ranjang.
Sari membelai wajahku dan mencium bibirku. Kami kembali berciuman dan aku menariknya kembali keatas ranjang dan menciumnya kembali.
“Aku bahagia sekali sayang”Kataku
“Aku pun juga bahagia, aku belum pernah merasa bahagia dan dicintai seperti ini”
“Brarti hari ini kita resmi jadian ya?Tanyaku. kulihat wajah Sari memerah.
“Ihh, kamu khan belum meminta aku jadi pacarmu!”Katanya dengan tersenyum nakal.
Aku langsung berdiri dan mengambil kaosku dan celana dalamku. Sari kaget melihat tindakanku dan bertanya. ‘Cin, kamu marah ya?tanyanya dengan kuatir.
Aku merapikan rambutku dan berlutut didepannya.
 “Pandan Sari, mau kah kamu menjadi pendampingku, kekasihku sekarang dan selamanya?Kataku dengan serius.
“Ih, kamu bikin kaget aku aja!”aku kira kamu tersinggung”Iya, Cindy Wijaya, aku mau menjadi pendampingmu dan kekasihmu sekarang dan selamanya”Katanya sambil mencium diriku dengan lembut. Ciuaman yang bagitu lembut dan penuh cinta.
Hari ini adalah hari yang bersejarah buatku karena mulai saat ini aku telah mempunyai kekasih yang benar benar aku cintai dan inginkan. Kupeluk dia erat erat seakan akan takut kalau ini cuma mimpi saja. Kupandangi wajahnya yang berseri seri dan terlihat cantik sekali pagi ini.
“Sayang, aku ingin kita seperti ini terus, penuh cinta. Kalau suatu hari kamu ada yang nggak suka tentang aku, kamu kasi tau ya” aku ingin kita bisa saling terbuka dan jujur”Kata Sari
“Iya, sayang, aku juga ingin kamu selalu cerita ke aku apapun yang terjadi dan bila kamu ada masalah ya”Kataku
“Aku hari ini akan ke kostku dan mengambil barang-barang, kamu jangan marah dan cemburu ya sayang”Kata sari sambil menatap wajahku
“Iya sayang, kamu hati hati ya, kalau ada apa apa kamu langsung hubungi aku ya”Kataku masih dengan kuatir.
“Iya, kamu harus belajar mempercayai aku dan belajar tidak terlalu kuatir terhadap aku ya” aku janji untuk hati hati”Katanya lagi sambil merebahkan kepalanya didadaku.

Ya Tuhan terima kasih untuk semua yang telah kau berikan, aku akan menjaga pemberianmu yang terbaik dan tercinta ini. berikanlah aku kekuatan untuk selalu menjaga cinta ini dan membahagiakan dia.

*****
Selama perjalanan hatiku diliputi kebahagian akan cinta Cindy dan juga kecemasan menghadapi Andre. Kedua perasaan yang sama sama kuat, tapi cinta Cindy menguatkanku dan menumbuhkan keberanianku untuk bertindak. Aku tidak boleh takut, kalau aku takut aku akan kalah. Aku harus berani menghadapi Andre. Semakin dekat ke kost, dadaku semakin kencang berdetaknya. Aku berjalan memasuki gang dan kulihat pintu rumah terbuka berarti Andre ada dirumah. Aku membuka pagar dan masuk. Kulihat Andre sedang nonton TV sambil main HPnya.
“Darimana aja kamu baru pulang? Kenapa HPmu mati?Tanyanya dengan ketus.
Aku diam saja dan mencari tasku, aku segera membuka lemari dan memasukan semua pakaianku kedalam tas. Melihat aku cuek, dan meringkes pakaianku membuat Andre menjadi kesal.
“Hei, aku bicara dengan kamu! Kamu mau kemana hah!katanya sambil menggebrak pintu lemari dengan keras.
Aku kaget dan mulai dan semakin deg degan, terus terang aku merasa cemas. Aku harus berani dan aku meneruskan mengambil barang barangku. Tidak ada yang bisa mengehentikanku untuk keluar, tidak juga Andre. Apapun yang terjadi aku harus busa keluar dari sini.
“Aku mau pindah dari sini dan aku mau kita putus”Jawabku berusaha tenang dan tidak menunjukan rasa takut.
“Apa kamu bilang? Pindah? Putus? O..rupanya kamu sekarang jadi berani ya! Siapa yang mengajari kamu teman barumu itu!” Cindy!” Ingat dirimu Sari”.. kamu cuma gadis desa karena aku kamu bisa hidup dan bekerja di Jakarta! Kamu pikir gadis kaya seperti Cindy mau sama kamu! Kamu cuma akan dibuat mainan sama dia”
Andre terus menyerocos dan aku terus mengemasi barang-barangku tanpa memedulikan kata-katanya. Semakin cepat aku keluar semakin baik. Rupanya Andre tidak suka dengan sikapku. Ditendangnya tasku dan dicengkeramnya tanganku kuat-kuat.
“Lepaskan aku Dre!kataku sambil berusaha melepaskan cengkeramannya.
“Kalau nggak kamu mau apa?Tanyanya semakin kuat.
Aku dapat mencium aroma minuman keras dari mulutnya dan matanya merah. Dia pasti habis mabok dan juga baru pulang. Dia melemparku kuat kuat kearah ranjang sehingga aku terjatuh dan pipiku membentur pinggir ranjang.
“Kamu tidak akan keluar dari sini begitu saja”Katanya dengan marah.
Aku berusaha berdiri meskipun pipiku sakit kena benturan ranjang. Aku menguatkan diriku untuk mengambil tasku. Andre makin marah, dengan beringas dan kemarahan dia berusaha mencekeram aku. Dia seperti kesetanan ketika menahan aku dan aku berusaha melepaskan diri dari cengkeramanya. Akhirnya dia melayangkan pukulan kewajahku dua kali dan segera darah segar mengucur dari hidungku, mataku menjadi gelap. Aku terjatuh dilantai.  Gelap!

Aku tersadar dan melihat Andre menangis didepanku, mungkin dia takut aku mati. Aku memegangi hidungku yang masih berdarah. Dengan sempoyongan Aku berusaha berdiri meski kepalaku pusing. Aku mencari kain untuk mengelap hidungku dan menahan supaya darahnya berhenti. Kaosku merah kena darah dari hidungku. Aku segera kekamar mandi dengan sedikit sempoyongan. Kubersihkan hidungku dan berganti kaos.
“Please Sar, kamu jangan tinggalkan aku.. Aku nanti bagaimana kalau tanpa kamu.”kata Andre dengan merengek dan menangis. “Aku mencintaimu Sar! Kamu satu satunya perempuan yang aku cintai” Aku janji akan berubah dan kita bisa memulainya dari awal lagi” aku akan mencari pekerjaan baru kalau kamu nggak suka dengan pekerjaanku”Kata Andre dengan mengiba dan jongkok didepanku.
Aku sudah tidak tergoyahkan dengan rengekan dan janji janji Andre. Sudah cukup bagiku menerima perlakuan Andre selama ini. apalagi barusan dia berani beraninya memukul aku sampai seperti ini. wajahku memeang sakit tapi hatik lebih sakit lagi.
“Dre, hubungan kita selesai sampai disini.  Kamu boleh ambi semua barang yang ada disini”. Dan i jangan pernah ganggu aku lagi!”Kataku sambil siap pergi
Andre terlihat kaget dengan kata kata dan keberanianku. Dia terlihat mau marah lagi dan berdiri. Aku langsung menuding dia dengan sisa tenagaku dan keberanianku yang entah darimana datangnya. Mungkin karena rasa sakit diwajahku dan rasa marah yang selama ini terpendam.
“Cukup Dre, kamu jangan macam macam atau aku akan teriak biar orang-orang datang kesini” kamu pikir aku tidak tahu semua perbuatanmu dengan narkoba?” aku bisa melaporkanmu ke polisi kalau aku mau!” Jadi jangan pernah cari aku lagi atau ganggu aku lagi”Kataku sambil membawa tas dan keluar dari tempat kost.
Kulihat Andre terdiam mematung, dia shock dengan kejadian barusan. Dia tidak menyangka keberanianku dan keputusanku yang berani. Dia hanya bisa menatapku keluar dari pintu rumah tanpa berani menahannya lagi.

Aku sadar wajahku pasti bengkak kebentur ranjang dan dipukul dua kali oleh Andre. Aku segera menuntupinya dengan selendang. Hidungku masih cenut cenut sakit dan sulit bernafas. Wajahku benar benar sakit dan tanganku juga biru kena cengkraman tangan Andre. Aku masih sedikit pusing dan berat kepalaku. Semoga aku masih kuat keluar sampai diujung jalan untuk mencari taksi. Aku segera menyetop taksi yang lewat. Begitu masuk ke dalam taksi, air mataku pecah langsung tumpah tak terbendung sampai sopir taksi bertanya apakah aku baik baik. Ada perasaan lega yang luar biasa dalam diriku. Aku menangis bukan karena rasa sakit yang kurasa tapi perasaan lega yang luar biasa. Perasaan lega karena bisa lepas dan keluar dari rumah. Aku juga heran dengan keberanianku yang berani bertindak, yang harusnya aku lakukan dua tahun yang lalu. Sudah sekian lama aku membiarkan diriku terpenjara dan tidak berani keluar. Selalu aja ada ketakutan untuk keluar dan membiarkan Andre terus berkuasa akan diriku tanpa berani melawan. Dia selalu menanamkan dalam pikiranku “isteri yang baik harus menurut dengan Suami” “Isteri harus melayani suami dengan baik” Betapa bodohnya aku menuruti begitu saja apa kemauannya. Bahkan ketika dia mengambil semua uang yang ada didompetku sampai aku tidak bisa naik angkot dan makan siang. Untung ada teman untuk nebeng dan aku harus puasa dan cuma makan mie instan karena tidak punya uang. Sedangkan dia dengan enaknya menghambur-hamburkan uang untuk beli minuman keras dan check in dimotel bersama perempuan lain. Kenapa baru sekarang aku sadar betapa bodohnya aku.

Akhirnya aku sampai ketempat kost Cindy. Aku mengetuk kamarnya, kudengar dia menyahut dari dalam.
“Aduh sayang, aku sudah kuatir kamu kok belum datang juga”Katanya sambil mengambil tas dari tanganku dan menutup pintu.
Aku tidak tahu bagaimana aku harus menyembunyikan lebam diwajahku. Aku melepaskan selendangku dan duduk dipinggir ranjang dan baru aku rasakan kalau badanku sakit semua. Cindy terkejut sekali ketika melihat wajahku yang bengkak. Wajahnya langsung berubah merah dan marah.
“Kurang ajar, Memang bajingan Andre? Katanya dengan marah dan mengepalkan tangannya.
Dia segera berdiri, mengambil handuk di lemari dan es batu dari dalam kulkas. Dia membaringkan diriku diranjang, melepas celana panjangku, menggantikannya dengan celana pendek Dia mengompres wajahku dengan meneteskan air mata. Dia memeriksa seluruh tubuhku dan melihat biru biru di kedua lenganku.
“Maafkan aku sayang, harusnya aku tadi mengantar kamu, kalau aku tadi mengantar kamu, pasti tidak seperti ini”Kita ke dokter yuk sayang supaya kamu bisa di visum dan lapor polisi”Kata Cindy dan terlihat sekali kalau wajahnya cemas. “Aku akan menghajar Bajingan itu dan kurang ajar sekali, dia menyakiti kamu seperti ini” Kalau berani lawan orang yang selevel dengan dia”Kata Cindy yang masih marah melihat diriku yang babak belur.
“Sudah sayang, kamu jangan marah ya!”. Aku nggak apa apa kok dan nggak usah lapor polisi segala. Aku tidak ingin urusan ini menjadi panjang dan repot. Yang penting mulai saat ini kita akan bersama selamanya.”Kataku berusaha menenangkan Cindy dan menghapus air mataku.
“Bagaimana aku tidak marah melihat wajahmu hancur seperti ini Sar”. “Hatiku sakit sekali sayang, melihat kamu seperti ini dan aku tidak melakukan apa-apa”Kata Cindy dengan menangis karena marah dan kasihan melihatku
Aku segera bangun dan memeluknya erat erat dan menangis. Kami berdua menangis bersama dan berpelukkan. Hidungku makin sakit karena menangis dan buntu.
“Aku senang bisa lepas dari Andre dan aku sangat bahagia memiliki kamu yang mencintaiku sayang” aku bersyukur bisa menemukan cinta bersama kamu sayang” kamu jangan sedih ya, wajahku pasti sembuh dan mulai sekarang hanya ada kita berdua”Kataku menenangkan hati Cindy yang sedang marah.
“Iya, sayang” aku cuma menyesal dan sedih tidak bisa menjagamu dan melindungimu” Lebih baik aku yang sakit dan menderita daripada kamu sayang” Rasanya hatiku sakit sekali melihatmu seperti ini”Kata Cindy dan dia menciumi wajahku yang bengkak dengan perlahan dan hati hati lalu membaringkanku lagi ditempat tidur.

Hari ini benar benar hari yang bersejarah buatku, hari dimana aku akan memulai kehidupan baru dengan kekasih yang sebenarnya. Hatiku sedikit tenang dan lega. Aku tahu Andre tidak akan berani menggangguku lagi. Dia pasti tidak mau berurusan dengan polisi.  Aku menatap wajah Cindy yang merawatku dengan penuh cinta. Aku merasa beruntung bisa mendapatkan kekasih yang begitu baik, penuh perhatian dan cinta dengan aku. Diam diam aku berdoa dalam hati agar hubunganku dengan Cindy bisa sampai selamanya, dan bisa saling mendukung, memberikan kebaikan satu sama lain. Terima kasih Tuhan untuk semuanya dan kebahagian yang akan kami jalani. Semoga cinta kami Abadi. Amin

3 comments:

  1. to tweeettt ikh...
    :)
    like thiss yoo...
    hihihihihi

    ReplyDelete
  2. Andaikan cerita cintamu bisa jadi cerita cintaku

    ReplyDelete
  3. Keren bro? Ni kisah nyatamu? Kalau kisah nyata, Semoga hubunganmu Langgeng ampe kakek nenek...doakan q mga bisa dptakan yg tepat.

    ReplyDelete