Aku
bertemu dengan Sari tidak sengaja beberapa hari yang lalu. waktu kami sama sama
menjaga pameran di expo. Dia menajadi spg mobil sedangkan aku menjual rumah.
Aku dikenalkan oleh teman Sari karena sering bertemu di arena pameran. Sudah
hampir dua minggu kami sering bersama, entah itu istirahat makan siang atau
makan malam. Instingku mengatakan kalau Sari itu lesbian tetapi aku tidak
berani memastikan. Aku takut kalau salah. Aku suka sekali bila sedang bersama
dia, ada perasaan yang hangat bila berdekatan dengan dia. Aku juga tidak tahu
kenapa dia juga menjadi dekat denganku, selalu mengajakku bila istirahat makan.
Kadang kalau aku jaga sendirian dan harus ke kamar mandi, aku selalu menitipkan
stand ku ke dia begitupula sebaliknya. Aku suka sekali melihat wajah Sari. Dari
wajahnya kelihatan sekali kalau dia orangnya sabar dan penuh perhatian. Selain
itu aku suka karena dia tidak genit seperti SPG lainnya yang suka bergenit ria kepada
pembeli laki laki atau om om berduit. Aku selalu berusaha untuk mendekati dia
dan mencoba menggali informasi. Aku masih mencari cara bagaimana agar aku tahu
dia L atau bukan. Apa aku langsung cium
aja ya? Kalau dia menampar berarti salah, kalau dia diam atau membalas berarti
sedang beruntung! Gila! Aku merasa amazing dengan pikiranku yang kreatif
ini yang kadang bisa keluar begitu saja. ketika aku sedang asik melamunkan Sari
tiba tiba dia sudah berdiri disampingku.
“Makan bareng yuk Cin!
“Duh kaget Aku! Kataku yang memang kaget dengan
sapaannya
“Makanya jangan melamun aja! sampe calon
pembeli dicuekin!sahut Sari
“Ayo deh kita makan sebelum rame”
Aku
berpemaitan dengan temanku untuk makan sebelum pergi dengan Sari. Kami memilih
makan bakso disalah satu kedai kedai yang ikut pameran disini. Sambil menunggu
pesanan kami duduk tanpa banyak bicara. Dia asik dengan BB nya sedangkan aku
asik memandang wajahnya. Akhirnya pesanan kami datang dan aku segera meramu
makananku antara saos, kecap dan sambel. Kulihat Sari sudah memulai maka dan
kulihat matanya sedang melihat sesuatu. Aku segera menolehkan kepalaku. Kulihat
beberapa orang butchi sedang asik bercanda dikedai makanan seberang. Tiba tiba
aku langsung dapat ide.
“Kamu suka dengan butchi ya?Tanyaku sambil
menantap wajahnya
Dia yang
mendapat pertanyaan mendadak dan langsung mengena langsung tersedak dan
terbatuk batuk. Aku segera mengambil tissue dan memberikannya.
“Kamu kok ngerti butchi?tanyanya setelah
batuknya berhenti.
“Ngerti dong, kita khan sama sama L!Jawabku
santai
“Kok,
kamu nggak pernah cerita kalo kamu belok?Tanyanya dengan penasaran
“Aku bukan belok, aku L”Jawabku dengan keukeuh
“Emang ada bedanya kalo aku cerita dan nggak?
“Iya, L”Jawabnya. “Kalo tahu khan enak, aku
bisa curhat ke kamu sesame femme”
Sari
kelihatan senang sekali ketika mengetahui aku juga L. wajahnya langsung ceria
dan bersemangat. Rupanya dia mengira aku femme karena penampilanku yang
feminism. Penampilanku memang feminism, rambutku panjang, menggunakan high
heels, pake make up. Ini semua tuntutan pekerjaanku sebagai marketing rumah
mewah. Aku sendiri lebih nyaman kalau dibilang andro ato no label karena aku
lebih suka dengan perempuan yang feminism, kalem, lembut, cantik seperti Sari. Apa aku harus meluruskan ke Sari ya kalau
aku bukan femme. Kalau dia mengira aku femme pasti dia tidak mau jadi pacarku.
Lagi-lagi pikiran gilaku muncul.
“Kata siapa aku femme?
“Jadi kalau bukan femme apa dong?tanyanya.
“Label lesbian itu nggak cuma Butchie dan femme
aja, ada andro, soft butch, stone butch, andro femme, andro butch, no label dan
masih banyak! Coba deh kamu baca L-smart”
“Iya, aku memang kurang mengerti
begituan”Jawabnya dengan wajah sedih
“Kapan-kapan aku ajak ketempat komunitas deh,
biar kamu agak gaul dan banyak pengetahuannya”
“Oya, dimana aja komunitasnya di Jakarta?
Tanyanya bersemangat
“Ada Ardhanary Insstitute, ada IPP ada LWI ada
clietz banyak deh tergantung kamu mau komunitas yang seperti apa?, emang kamu
nggak tahu ya? Iya deh nanti aku ajak kalau mereka ada acara”Jawabku dengan
senang hati karena melihat adanya peluang.
Kulihat
Sari menggeleng dan antusias sangat ingin tahu tentang komunitas lesbian di
Jakarta.
“Iya, nanti aku minta ijin dulu ke
Andre”Jawabnya
“Andre? Siapa? Kakakmu?Tanyaku mulai deng
curiga dan was was
“Bukan, pacarku”Jawabnya dengan malu malu.
“O…! seketika aku menjadi lemas dan kecewa.
Ternyata
dia sudah mempunyai pasangan. “Ya,
iyalah..cewek secakep ini nggak mungkin nggak laku! Emangnya kamu, yang selalu
milih milih dan banyak alasan bila didekati cewek! Please ya.. aku bukan milih
milih tapi aku nggak suka sama butchie.. aku suka sama femme yang manis seperti
Sari!
Mulailah
pikiranku bertengkar sendiri tidak menyadari kalau hatiku sedang sedih dan
mereka sibuk saling menyalahkan. Duh,
Tuhan kenapa kau buat aku jatuh cinta dengan kekasih orang!
*****
Kulihat
Sari belum Nampak di standnya padahal sudah jam sebelas lebih. Seingatku dia
hari ini jaga. Aku hanya melihat Heru yang sendirian sambil membersihkan debu
dimobil dengan kemuching.
“Sari, libur hari ini ya her?Tanyaku pada Heru.
“Harusnya masuk!Jawab heru tanpa menghentikan
aktfitasnya.
Lalu
kulihat Sari telah datang dan menaruh tasnya di dalam lemari. Matanya kelihatan
sembab dan aku juga melihat dipipinya samar samar seperti ada memar. Dia
berusaha menutupinya dengan rambutnya. Sebetulnya aku ingin kesana dan bertanya
tapi aku tidak ingin Heru tahu dan menjadi masalah buat Sari. Kulihat herus
keluar makan siang, aku segera menghampiri Sari. Untung hari ini senin dan
tempat pameran sepi banget. Aku menghampiri Sari yang sedang duduk dan berusaha
menutupi memar dipipinya.
‘Kamu kenapa? Itu mukamu siapa yg
melakukan?Tanyaku langsung tanpa ba bi bu..
“Kebentur”Katanya masih berusaha menutupi dan
berbohong.
“Bagus ya kebenturnya bisa gambar jari?Jawabku
dan kulihat tiba tiba Sari menangis.
Aku
langsung tidak tega untuk melanjutkan kata kataku. Aku memberikan dia tissue
dan membiarkannya menangis. Ingin sekali aku memeluknya dan menghiburnya. Tapi
tidak mungkin aku lakukan ditengah pameran seperti ini meskipun sedang sepi.
“Kamu berantem dengan Andre? Tanyaku hati hati
dan dia hanya mengangguk.
“Semalam dia tidak pulang dan pagi pagi tadi
dia datang. Aku nggak sengaja melihat lehernya merah bekas cupang” lalu aku
tanya dan dia menjadi marah. Katanya”Iya, aku sudah tidur dengan cewek lain,
kamu mau apa? Kalau nggak suka pergi saja dari sini”
Lalu aku jawab”Kenapa nggak kamu aja yang pergi
kerumah cewek itu aja, aku khan yang bayar kost kita” lalu dia marah dan aku
ditamparnya. Setelah itu lalu dia pergi lagi dan mengatakan aku perempuan
sialan tak tahu diuntung.
Aku
terkesima mendengar cerita Sari. Aku belum pernah mengalami seperti itu dengan
siapapun aku berelasi. Ini sudah KDRT pada pasangan.
“Apa kamu sering dipukul seperti ini?Tanyaku.
sekali lagi Sari mengangguk.
“Kenapa kamu tidak meninggalkan dia
saja?Tanyaku lagi.
Terus
terang hatiku menjadi panas, kesal dan marah kepada Andre. Ingin rasanya balas
menghajar dia biar tahu rasa. Meskipun tampangku feminim begini aku pernah ikut
kempo dan aku yakin bisa membanting dia dengan baik.
“Sebenarnya Andre, orangnya baik. Dia pasti
sedang khilaf ato pengaruh alkohol makanya dia seperti itu. kalau dia sadar
pasti dia akan minta maaf dan baik sama aku”
Aku
tercengang mendengar jawaban Sari, sekan akan aku salah dengar. Dia yang sudah
digampar masih saja bilang Andre itu baik. Ini benar benar gila dan tidak bisa
dibiarkan.
“Kamu sadar nggak sih, Sar, dengan apa yang
kamu katakana barusan” Coba kamu lihat biru dipipimu itu, apa itu yang namanya
baik?Tanyaku dengan emosi.
“Dia tidak akan melakukan itu kalau aku tidak
menyinggung harga dirinya”
“Gila kamu ya! Masih saja kamu membela Andre
meskipun sudah ditampar gitu”Kataku dengan emosi dan jengkel
“Kamu nggak tahu tentang aku dan Andre”Katanya
lagi
“Aku memang nggak tahu tentang kalian tapi yang
aku tahu pasangan itu bukan untuk dijadikan sansak tapi untuk disayang dan
dicintai”Jawabku
“Andre, cinta dan sayang kok sama aku!Jawabnya
masih saja membela Andre.
Aku jadi
emosi dan jengkel. Aku nggak tahu lagi harus mengatakan apa. Apakah aku kesal
karena perlakuan Andre atau karena aku cemburu. Aku berdiri dan meninggalkan
dia yang terkejut dengan sikapku.
“Cin, jangan pergi!Katanya sambil memegang
tanganku.
Aku
berhenti dan melihat tatapan wajahnya yang memelas aku jadi iba dan kasihan
sama dia. Aku memegang tangannya. Aku semakin merasa kalau sayang dengan dia
dan ingin melindungi dia. Aku menggenggam tangannya.
“Sar, kamu itu berhak mendapatkan yang terbaik
dan tidak seharusnya kamu diperlakukan seperti ini”Kataku sambil membelai
pipinya yang biru. “sakit ya?Tanyaku lagi dan dia hanya mengangguk. “Tadi sudah
dikompres belum?Tanyaku
“Nggak sempat, tadi keburu berangkat
kesini”Katanya.
Aku
nggak tahu apakah aku salah lihat, tapi kutangkap ada binar suka dimatanya
dengan belaian dan perhatianku. Aku jadi deg deg an ditatap seperti itu. yang
membuatku membatalkan keinginaku pergi dari hadapannya dan duduk kembali
didepannya.
“Aku dan Andre sudah berhubungan sejak 5 tahun
yang lalu. Dia yang mengajaku ke Jakarta dan menacarikan aku pekerjaan ketika
aku lulus SMA. Kami sama sama dari tegal dan ketika SMA aku sudah berhubungan
dengan dia. Dia pergi merantau ke Jakarta dan berjanji akan kembali mengajakku.
Dia menenpati janjinya. Dulu Andre tidak seperti itu tapi sejak dia bekerja di
sebuah club malam dia jadi berubah. Dia mulai memakai obat dan sering minum
minuman keras. Sebetulnya dia orangnya baik tetapi aku nggak tahu kenapa dia
jadi berubah”
Aku
berusaha menjadi pendengar yang baik buat Sari, meskipun ada rasa cemburu
didadaku. Aku jadi bertanya tanya dalam hati, apakah aku bisa menggantikan
Andre di hati Sari? Apakah ini maksud Tuhan mempertemukan aku dengan Sari agar
aku bisa menyelamatkan dia?
“Dia dulu bekerja jualan asuransi tetapi dia
kurang telaten dan gampang putus asa jadi berhenti. Ketika aku dapat komisi
jual mobil dia minta dibelikan motor katanya mau jadi sales obat supaya dapat
gaji yang lumayan. Akhirnya aku membelikan dia motor sesuai dengan
keinginannya. Jadi sales obatpun dia nggak tahan lama katanya “capek menunggu
dokternya sampe malam-malam”.Cerita Sari
“Motor itu atas nama kamu ato dia?Tanyaku ingin
tahu
“Itulah salahku, waktu itu dia bilang supaya
gampang mengurusnya dan aku tidak usah bolos kerja jadi pake nama dia” Dulu dia
berjanji akan selalu mengantar jemput kalau ada motor sehingga aku tidak perlu
repot naik angkot. Dia memang mengantar jemput aku waktu pertama tama tapi lama
kelamaan ada aja alasannya dan biasanya dia belum bangun dan selalu marah marah
kalau dibangunkan. Sudah dua tahun ini dia menjadi orang asing bagiku. Kadang
dia baik sekali begitu romantis dan sangat memperhatikan aku. Tapi kadang dia
seperti orang yang sedang kesetanan dan marah marah bila minta uang tidak aku
kasih. Biasanya dia akan bersikap manis kalau menginginkan sesuatu. Dia bisa
merengek seperti anak kecil dan merajuk bila tidak dituruti dan aku sendiri
tidak tahu kenapa aku selalu mengabulkan permintaannya. Terakhir dia minta
dibelikan galaxy tab dan akhirnya aku belikan ketika dapat komisi.” Mungkin aku
terlalu mencintainya atau aku terlalu bodoh, aku nggak tahu” Kalau masalah uang
aku masih tidak masalah tetapi yang paling bikin aku sakit hati ketika dia
sudah mulai main perempuan. Kalau aku tegur dia bilang, “Mereka itu tidak ada
apa apanya dibandingkan Kamu, kamu tidak perlu kuatir meskipun aku bercinta
dengan sepuluh perempuan sekaligus aku tetap akan kembali ke kamu, karena kamu
adalah isteriku dan mereka itu untuk senang senang aja. Kamu harusnya bangga
dong karena pacarmu ini banyak penggemarnya dan aku lebih milih kamu jadi
pasanganku bukan mereka” tetapi kelakuannya makin lama makin parah, dia pernah
mengajak perempuan pulang kerumah kita ketika aku tidak ada di rumah dan waktu
itu aku sangat marah sekali. Dan dia minta maaf sambil berjanji tidak akan
mengulangi lagi dan sikapnya berubah menjadi manis tetapi itu cuma satu minggu
saja setelah itu dia kembali lagi. Aku lama lama merasa capek dan pasrah,
terserah apa mau dia.
Kulihat
ada kesedihan yang menggurat dimatanya, ada rasa lelah dan pasrah. Tetapi
disisi lain aku menangkap ada keinginan untuk berhenti tetapi tidak bisa.
“Sejak kapan dia mulai main tangan ke
kamau?Tanyaku penasaran
Aku nggak ingat kapan persisnya dan gara gara
apa? Biasanya dimulai dari pertengkaran dan kadang aku jadi kesal dan
mengeluarkan kata kata yg menyerang dia atau aku kadang menantang dia sehingga
dia jadi main tangan” aku sebetulnya juga nggak suka dan capek dengan ini
semua.
“Kenapa kamu tidak putus aja dari dia?Tanyaku heran
Ada
kekagetan yang terlihat dari wajahnya ketika aku bertanya seperti itu. ada
kegamanagan yang terlihat diwajahnya. Melihat seperti itu ingin rasanya memeluk
dia dan mengatakan “Nggak usah takut, aku
akan melindungimu sayang”
“Aku nggak punya siapa-siapa di Jakarta ini dan
aku takut kalau harus hidup sendirian” Aku takut Cin, aku juga nggak punya
teman kecuali teman kantor. Aku sering berpikir untuk berpisah dengan Andre
tapi aku tidak punya cukup keberanian dan dia pasti tidak mau keluar dari
kontrakan kita. Uangku sekarang ini juga terbatas kalau aku harus keluar aku
mau tinggal dimana?
Aku
hanya bisa menggelengkan kepala melihat dia, kok ada perempuan seperti ini. Dia
bisa bekerja mencari uang dan dia yang membiayai hidup mereka. Tetapi kenapa
kok dia tidak mandiri. Aku jadi ingat cerita gajah yang waktu kecil dirantai
dan sampai besarpun dia tidak berani melepaskan rantai meskipun dia mempunyai
kekuatan untuk melepaskan diri. Aku nggak tahu harus kasihan aatau kesal.
*****
Sejak
kejadian curhat setelah Sari dipukul hubungan kami jadi semakin dekat. Aku
nggak tahu dia menganggap aku sebagai apa. Kami jadi sering jalan ke mall
bareng atau keluar makan bersama. Apalagi
kalau dia lagi jaga pameran di mall atau aku yang pameran di mall, kami jadi
saling mengunjungi. Andre marah ketika
Sari minta ijin akan menginap ditempatku dan dia mengira kalau Sari sedang
menjalin hubungan dengan seseorang. lalu Sari mengajak Andre untuk
diperkenalkan ke Aku di mall tempat aku
sedang bertugas menjaga pameran rumah. Begitu melihat penampilanku dia langsung
berubah sikap dan sikap playboy nya keluar. Dia bahkan berani menggoda aku
dengan mengkedipkan matanya. Aku jadi jengkel dan muak terhadap dia. Kurang ajar dikiranya aku cewek apaan.. Aku
sebel melihat tampangnya yang sok kegantengan itu.
“Kenalkan Cin, ini Andre”
“Andre”katanya sambil senyum senyum nggak
jelas.
‘Cindy”Jawabku sekenanya
Mungkin
aku aja yang nggak suka melihat Andre dan merasa terinitimidasi dengan sikapnya
yang begajulan seperti itu. Tapi aku berusaha menekan kekesalanku dan pura pura
sedang repot.
“Maaf ya kalau aku sebel sama pacarmu itu”
“Iya nggak apa apa, dia memang menyebalkan
kok”Jawabnya santai.
Tumben
dia tidak membela Andre, biasanya dia selalu membela dan melindungi Andre. Tapi
aku nggak peduli karena hari ini Sari akan menginap di tempat ku. Aku senang
sekali dan besok kita berdua berencana keluar dan nonton bareng. Aku
membereskan barang barangku sebelum pulang.
“Kita makan dulu yuk”Ajakku
“Boleh, aku juga lapar”
Kami
menuju foodcourt yang terletak dilantai paling atas. Aku memesan mie kuah
begitu juga dengan Sari. aku memeilih tempat yang agak sepi agar bisa mengobrol
dengan leluasa bersama Sari.
“Cin, kamu itu sebenarnya punya pacar nggak
sih?
Mendapat
pertanyaan yang tiba tiba dan tak terduga membuatku jadi gelagapan. Aku harus
menjawab punya atau tidak. Kalau menjawab punya apakah masih ada kesempatan aku
pdkt? Tapi bagaimana aku bisa pdkt dengan dia kalau Andre masih sangat
beperngaruh terhadap hidupnya. Aku juga tidak tahu bagaimana perasaannya
sekarang ini. Apakah dia mencintai Andre atau takut dengan Andre. Aku masih
belum bisa menebaknya. Meskipun kami semakin dekat dan jalan bareng tapi akhir
akhir dia jarang bercerita soal Andre. Apakah hubungannya sedang mambaik atau
bagaiamana? Tapi akhir akhir ini terlihat bahagia dan jarang terlihat sedih.
‘Cin! Kamu ini ditanyain kok malah bengong sih!
“iya, ada, maksudku nggak ada”
“Ada atau nggak?Tanya mendesak.
“Aku suka sama seseorang”jawabku
‘Siapa? Gimana anaknya?Tanyanya bersemangat.
Aku
berusaha mencari tanda tanda mungkin ada tanda jealous atau kecewa dimatanya.
Tapi aku juga tidak berani menatapnya lama lama.
Dia anaknya manis, mulutnya kecil, alisnya
bagus. Orangnya sabar dan suka menolong oranglain”Jelasku.
Aku cuma berharap dia tidak sadar bahwa semua
diskripsi yang aku berikan adalah mengenai dirinya. Seandainya kamu tahu Sar, kalau aku benar
benar telah jatuh cinta sama kamu. Tadi sewaktu melihat Andre aku cemburu
sekali dan rasanya ingin memukul wajahnya dan memberi pelajaran atas
perlakuannya kepadamu.
“trus, dia tahu kalau kamu suka?Tanyanya lagi
“Aku nggak tahu”
“Kenapa kamu nggak ngomong kalo suka? Apa dia
bukan anak belok?
“Dia L kok, aku cuma takut ditolak”Jawabku.
Duh, Sari sari..apa kamu nggak tahu kalau aku
suka kamu apa? Makanya kalo suka sama femme jangan pake penampilan seperti itu,
sudah tahu Sari sukanya sama Butchie!Nogomong aja sekarang, bilang kalo kamu
suka dan bilang kalo kamu lebih baik dari si Sotong itu mulai pikiranku merancu tidak
jelas. Tapi aku langsung dapat ide untuk ditanyakan ke Sari.
“Pacar idamanmu itu memang seperti Andre
ya?Tanyaku semangat dan penasaran
“Nggak sih! Sebetulnya penampilan tidak terlalu
penting. Yang penting orangnya baik dan perhatian. Dulu Andre sangat baik dan
perhatian ketika kami masih sama sama di Tegal” tetapi sekarang dia sudah
berbeda”Andre dulu juga tidak seperti itu kok, dulu nggak pake tindik
dimana-mana, nggak pake tattoo, nggak merokok dan nggak kasar seperti
sekarang.”
“Jadi kamu suka sama yang lembut lembut?Tanyaku
“Nggak ah, nanti semua lelembut dan setan mau
sama aku lagi”Katanya sambil tertawa
“Ternyata kamu bisa melucu juga ya”Kataku ikut
ketawa
“Iya sudah lama aku tidak ketawa, sama kamu ini
aku jadi sering ketawa”Katanya dengan mata berbinar binar.
“Sejak kapan sih kamu tahu kalo L? apa karena
Andre kamu jadi L?Tanyaku lagi
“Sebetulnya sejak SMP sih, aku suka melihat
tetanggaku, mbak Lilis dia seorang polwan dan jago main Volley. Kalau sore aku
selalu melihat dia main Volley dan senang sekali kalau dia menggandengku waktu
pulang” Jadi ketika Andre mendekati aku, aku ya tidak menolak karena aku memang
sudah pengen pacaran”Katanya sambil tersenyum malu.
Mendengar
jawaban Sari aku jadi senang banget, aku merasa peluang itu masih ada. tapi apa
Sari bisa meninggalkan Andre ya? Apa dia masih mencintai Andre ya.
“Sebetulnya perasaanmu sama Andre itu bagaimana?
“Sekarang ini aku nggak tahu bagaiamana
perasaanku, yang ada hanya kecewa dan sakit hati. Aku kadang merasa capek dan
jenuh dengan dia”Katanya dengan sedih.
“Ya, sudah nggak usah bahas itu lagi, yuk kita
pulang!”
Kami
pulang bersama, ada perasaan yang berbeda ketika bersamanya. Apalagi kalau dia
sudah menggandeng tangaku dan kalau di busway dia selalu berdiri mepet ke
tubuhku. Perasaanku jadi kacau balau dan ingin rasanya buswaynya aku suruh
muter muter yang jauh biar aku bisa merasakan hangat tubuhnya. Aku jadi semakin
deg deg an membayangkan dia akan tidur seranjang denganku. Semoga aku bisa menahan diri dan tanganku tidak jahil merabai tubuhnya.
Semoga bibirku ini tidak sembarangan dan menciumi wajahnya yang cantik. Duh
pikiranku ini kenapa kotor sekali sih!
******
Aku
membuka kamar kos dan menyalahkan lampu dan AC. Kulihat Sari langsung duduk
diranjang dan meletakan tasnya di meja.
“Wah, kos kamu gede ya! Bukumu banyak banget”
kamu kuliah ya Cin? Aku dulu juga pengen kuliah”Katanya sambil melihat lihat
buku bukuku”
“IYa, aku kuliah sambil kerja dan kebetulan bos
ku baik dia juga memberiku beasiswa untuk kuliah S2 dan baru bulan lalu aku
lulus” Kamu juga bisa kuliah kok kalau kamu mau dan tidak ada kata terlambat
untuk memulai”Kataku member semangat
“Nggak tahu ya, Cin! Apa Andre mengijinkan aku
kuliah? Dan uangnya pasti nggak cukup buat kuliah”Katanya pelan
“Andre lagi..Andre lagi! Bisa nggak sih kamu
nggak selalu memikirkan dia! Ingat Sar, ini hidupmu bukan hidupnya Andre”
Pernah mikir nggak kalau kamu ditinggalkan Andre kamu mau jadi apa? Mau sampai
kapan kamu seperti ini terus? Waktu berjalan terus jangan sampai kamu tua dan
sudah nggak bisa ngapa-ngapain kamu baru sadar”
Aku
kaget ketika melihat Sari menitikan air mata. Aku jadi merasa bersalah dan aku
segera menghampiri dia, duduk disampingnya.
“Maaf ya kalau kata kataku keras!Kataku.
Tiba-tiba
Sari langsung memelukku dan menangis makin kencang. Aku membiarkan dia menangis
dan memeluknya. Kucium rambutnya dengan lembut dan kubelai dengan penuh
perasaan. Aku merasakan betapa sayangnya diriku dengan Sari. Aku harus
menyelamatkannya dan mengeluarkannya dari kehidupan Andre. Tapi aku tidak akan
bisa menolong dirinya kalau dia tidak ingin ditolong. Seperti orang yang
terperosok dipasir hisap dan kita mengulurkan tali tapi dia tidak mau mengambil
tali itu tentu kita tidak bisa menolongnya. Akhirnya dia berhenti menangis dan
melepaskan pelukkannya.
“Maaf ya kalau aku jadi cengeng”Katanya
Aku
hanya mengelengkan kepalaku, kutatap wajahnya dan aku menghapus air matanya.
“Ngggak apa apa”kataku. Ingin sekali kucium
wajahnya yang memelas ini. “Sudah, kamu sekarang mandi dulu aja” Kamu bawa
handuk nggak?Tanyaku.
dia
menggelengkan kepalanya, aku membuka lemariku dan mencari handuk buat Sari. Seandainya aku bisa mandi bersamanya tentu
akan sangat membahagiakan, bisa menyabuni tubuhnya, berpelukan dibawah guyuran
air shower. Sudah ah, jangan piktor! Aku memberikan handuk kepada Sari dan
membuat minuman untuk kami berdua. Aku menyalahkan telivisa dan nonton film
HBO, Sari telah selesai mandi, mengenakan celana pendek dan kaos bali. Kulihat
belahan payudaranya yang seksi dan putingnya terlihat samar samar. Dia terlihat
cantik sekali, membuatku semakin jatuh cinta.
Dia memberikan senyum yang manis dan menyuruhku untuk mandi. Aku mandi
secepat kilat agar bisa bersama Sari.
“Kok cepet mandinya?Tanyanya heran, “Pasti
nggak bersih?
“Bersih kok, boleh dicek kalo mau?Kataku entah
kenapa aku jadi menggodanya begini dan kulihat mukanya memerah. “Kok, belum
diminum tehnya? Tanyaku sambil memberikan gelas kedirinya.
Kuhabiskan
tehku dan naik keatas ranjang, masuk kedalam selimut. Sari segera mengikuti dan
masuk kedalam selimut. Dia dari tadi sudah menguap, aku mematikan lampu dikamar
dan TV masih menyalah.
“Kamu kedinginan ya?Tanyaku
“Iya, dikamar kosku nggak ada AC jadi nggak
biasa”Katanya. “Enak ya, kamar kostmu, pasti mahal ya?Tanyanya lagi sambil
menutupi tubuhnya dengan selimut
“Nggak juga kok, kamu juga bisa kalau
mau”kataku sambil mematikan televisi.
Dia
merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Tidak tahu darimana datangnya keberanianku, aku
langsung merentangkan tanganku dan membawanya dalam pelukkanku. Dia sama sekali
tidak menolaknya dan malah membalas memeluk tubuhku dan menyandarkan kepalanya
didadaku. Kebahagian yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Ini adalah malam
terindah yang pernah kualami. Rasanya aku tidak ingin memejamkan mata agar aku
bisa menikmati pelukkannya. Kucium keningnya dengan penuh kasih sayang. Aku
menciumnya lama sekali seakan akan ini adalah ciuman terakhirku karena aku
tidak tahu apakah besok aku masih bisa memeluknya seperti ini. Aku tidak tahu
dari mana datangnya perasaan ini, aku juga tidak tahu kenapa aku sayang sekali
dengan dia. Aku selalu ingin melindunginya, menjaganya. Apakah aku cuma merasa
kasihan atas perlakuan Andre? Aku ingin menolongnya, menyelamatkannya dari
Andre. Siapa kamu yang sok sok an ingin
menyelematkan Sari? apa dia minta ditolong atau minta diselamatkan? Bagaimana
kamu bisa menyelamatkan dia kalau dia tidak merasa butuh pertolongan. Aku
dapat merasakan nafas telah teratur. Dia telah tertidur dengan lelap dalam
pelukkanku. Wajahnya begitu polos dan cantik, sungguh sayang sekali. Perempuan
sebaik ini harus mempunyai pasangan sebrengsek Andre. Apa yang bisa kulakukan
untuk menolong dirinya? Andre pasti tidak akan memutuskan Sari karena dia
membutuhkan uang Sari. Sari sendiri tidak cukup kuat dan berani untuk
meninggalkan Andre kecuali kalau aku membantunya. Apakah Andre bisa bikin
masalah kalau Sari minta putus dengan dia? Aku kuatir kalau Andre bikin ribut
di tempat kerja Sari atau ketika Sari sedang menjaga pameran. Sari masih muda,
dia masih 23 tahun, cerdas, jujur dan baik. Sayang sekali kalau hidupnya harus
disia-siakan.
*****
Aku
terbangun dengan aroma indomie dikamarku dan aku kaget sekali ketika Sari sudah
terbangun dan telah siap dengan dua mangkok indomie.
“Wah, rajin sekali kamu. Enak ya kalau punya
pacar kamu” Bangun pagi sudah ada sarapan”
“Sudah gosok gigi dan mandi dulu terus
sarapan”Katanya
Senang
sekali bangun pagi kalau ada orang yang kita cintai dan ada sarapan yang penuh
cinta meskipun itu Cuma semangkok mie instan. Ya, Tuhan ijinkan aku menjadi pacarnya”Amin. Doa pagi yang penuh
makna. Aku mandi secepat kilat dan tidak ingin Sari menunggu terlalu lama.
Rambutku masih basah ketika aku keluar dan melihat Sari sedang membuat teh.
“Kamu itu kalo mengeringkan rambut mbok yang
bener!Katanya sambil mengambil handuk dan menyuruhku duduk.
Aku
senang sekali dengan perhatiannya dan aku diam saja menikmati perlakuannya
kepadaku. Bahagianya aku hari ini bisa bersama Sari dan dia begitu perhatian
kepadaku.
“Rambutmu dipotong aja, model boy band Korea
itu lho”pasti kamu keren”Katanya dengan logat jawanya.
“Kenapa? Kamu nggak suka ya aku rambut
panjang?”
“Bukan nggak suka sih, tapi wajahmu yang putih
dan sipit, pasti cocok kalo kamu potong seperti itu”
‘Apa kamu ingin aku jadi butchie?Tanyaku ingin
tahu
“Nggak, aku nggak ingin kamu jadi apa apa, aku
lebih suka kamu jadi dirimu sendiri” Aku cuma membayangkan saja”katanya sambil
menyisir rambutku.
“Iya deh, nanti kita keluar sekalian aku potong
rambut” “Yuk, kita makan sekarang sebelum dingin”Ajakku.
Kami
berdua makan dengan nikmat meskipun itu cuma mie instan. Aku suka sekali dia
berada disini dan berharap dia selalu ada disini, bersamaku menjadi kekasihku.
“Kalau kamu jadi pacarku, aku pasti akan
menjagamu baik-baik”Kataku kepadanya.
Aku
nggak tahu dari mna datangnya, aku tiba tiba mengatakan seperti itu. kulihat
mukanya memerah dan dia tersenyum tanpa mengatakan apa apa.
“Sar, boleh tanya yang pribadi
nggak?
“Boleh”
“Kamu tuh punya tabungan nggak sih?
Dia
menggelengkan kepala dan terlihat matanya mulai berkaca kaca. Dia meletakkan
mangkok mienya.
“Aku memang bego, Andre selalu tahu tabunganku
dan dia selalu minta uang sampai tabunganku habis”.Katanya sambil mengusap air
matanya. “Kadang aku takut kalau aku sakit bagaimana atau terjadi sesuatu maka
aku tidak akan punya uang” Setiap kali dia minta uang, aku selalu bertengkar
dengan dia”.
“Sampai kapan kamu mau seperti ini terus? Apa
kamu nggak ingin mengumpulkan uang, dan kuliah?Tanyaku “Apa kamu masih ingin
terus dengan Andre?
“Aku kasihan sama dia, kalau tidak ada aku dia
nanti bagaimana?
Aku
kaget dan terkesima dengan jawaban Sari. Dia yang sudah diperlakukan tidak
baik, masih saja memikirkan Andre. Tiba tiba ada yang sakit dihatiku dan rasa
kecewa. Apakah ini tandanya kalau dia benar benar cinta dengan Andre. Aku
rasanya ingin menangis dan putus asa, bagaimana aku bisa menolong dia kalau dia
masih berpikiran seperti ini. Dia lebih peduli dengan nasib Andre daripada
nasibnya sendiri. Apakah ini cinta atau bodoh? Tiba tiba aku jadi sedih, aku
seperti pahlawan kesiangan yang ingin menolong orang tapi yang ditolong tidak
merasa perlu ditolong. Aku memang tulus ingin menolongnya meskipun dia tidak
jadi pacarku. Karena aku tahu cinta itu tidak bisa dipaksa.
“Nanti kita berangkat jam berapa?Tanyanya
memutus pikiranku.
“Jam sepulu lebih aja ya” kenapa?Tanyaku
“Nggak, Andre tanya aku pulang jam berapa
nanti? Sebab dia ingin mengajakku keluar”
“Kalau kamu mau pulang sekarang juga nggak apa
apa kok”Kataku yang tiba tiba menjadi kesal dan sebel.
Aku
merasa kesal dan cemburu. Selalu saja Andre yang menjadi pikirannya.
“Kamu marah ya, Cin!Tanyanya kuatir
“Kenapa aku harus marah dia khan memang
pacarmu”
“Aku sudah bilang sama Andre kok kalau aku
pulangnya malam”Kamu jangan marah ya”Katanya dengan wajah kuatir
Entah
kenapa aku jadi nggak tega dan sekaligus senang mendengar jawabannya. Aku
mencoba tersenyum kepadanya.
“Nggak kok, aku nggak marah”Kataku sambil
membereskan mangkok mie.
******
Aku
melihat Sari memberi instruksi kepada yang motong rambutku. Dia juga yang
memilihkan model untuk diriku. Aku nggak tahu kenapa membiarkan dia dan
menikmatinya. Hitung-hitung latihan punya pacar. Aku memang sudah lama tidak
pernah pacaran karena sibuk kuliah dan bekerja. Meskipun ada beberapa anak
komunitas yang mencoba pdkt tapi aku tidak pernah merasa sreg atau belum ada
yang bisa membuat aku jatuh cinta. Aku juga pernah melakukan one night stand dan aku langsung menjadi
kapok karena anak itu langsung menganggap kita pacaran dan menuntut macam
macam. Sejak itu aku selalu hati hati dalam menjalin hubungan dengan seseorang.
Tetapi aku nggak tahu kenapa aku suka dengan Sari yang sudah jela jelas
mempunyai pasangan dan beresiko menimbulkan drama. Aku sadar kalau Andre itu
berpotensi menimbulkan bahaya, dia tidak akan melepaskan Sari begitu saja.
Apalagi Sari seperti ATM buat dia yang bisa ditarik uangnya kapan saja.
“Sudah selesai mbak, cucok ih.. kayak personel
super junior deh!Kata tukang potongnya dengan lembayung.
Aku juga
kaget melihat wajahku di kaca. Aku sungguh berbeda dengan penampilanku yang
biasanya. Kali ini aku terlihat seperti andro dan lumayan cocok dengan bentuk
wajahku. Sari kelihatan senang dan puas dengan hasil potongan rambutku.
“Kamu keren deh”katanya dan aku hanya senyum
senyum saja.
“kamu nggak mau potong sekalian?Tanyaku
“Nggak deh, lain kali aja”Jawabnya
Setelah
membayar aku mengajak Sari makan siang. Di sebuah restoran jepang. Kami memilih
duduk ditempat yang agak mojok biar lebih enak ngobrolnya. Dari tdai aku lihat
Sari menatap wajahku terus.
“Kenapa aku jadi aneh ya?Tanyaku penasaran
“Nggak, kamu jadi keren lho”
“Halah, biarpun aku keren kamu juga nggak mau
kok sama aku”Jawabku asal nyeplos.
“Emang kamu mau ya sama aku?Tanyanya menantang
sambil tersenyum
Belum
sempat aku menjawab, blackberry Sari berbunyi. Dia mengangkat telp dan keluar
dari restoran. Aku tahu itu pasti dari Andre. Aku meneruskan makanku sambil
mengawasi dari jauh. Aku melihat tampang yang kesal dan tidak suka di wajah
Sari. Dia sudah selesai bicara dan kembali ke meja kami. Kulihat dia mematikan
HPnya.
“Andre? Kenapa dia?Tanyaku
“Nggak ada apa apa”Jawabnya. “Cin, nanti malam
kalau aku menginap lagi ditempatmu boleh nggak?Tanyanya
“Boleh”Jawabku dengan senang. “Kamu baik baik
khan?Tanyaku agak kuatir melihat perubahan wajahnya setelah telpon.
“Sudahlah, aku nggak mau merusak suasana
kita”Jawabnya sambil berusaha senyum.
Aku tahu
pasti ada sesuatu yang dia sembunyikan. Mungkin Andre minta uang atau
menginginkan seseuatu. Aku juga melihat kejengkelan dan ketidaksukaan wajah
Sari ketika sedang telpon. Sebaiknya aku mengajak dia bersenang senang dan
melupakan kesedihannya.
“Habis ini kita belanja ya dan nanti kita
nonton”Ajakku
“Mau nonton apa?tanyanya senang
“Bagaimana kalau nonton Hunger’s Game?
“Iya mau, ceweknya cakep”Jawabnya semangat
“Dasar ya, nggak bisa lihat cewek cakep sedikit
langsung deh”Jawabku
Dia
langsung ketawa ngakak dan aku bahagia sekali bisa melihatnya ketawa seperti
itu. Matanya seakan ikut tertawa bila dia sedang ketawa dan berbinar binar. Aku
akan membahagiakanmu Sari dan menghapus kesedihan diwajahmu.
Aku
mengajak Sari ke Metro dept store. Aku memilihkan dia beberapa pakaian yang
cocok buat dia. Aku tahu pasti dia lama tidak pernah beli pakian karena uangnya
habis buat Andre.
“Emang, buat siapa kok aku yang disuruh
coba?Tanyanya heran
“Ya, buat kamulah”Jawabku
“Aku khan lagi nggak mau beli baju”
“Aku yang mau beliin buta kamu” Sudah ayo coba,
kamu mau aku masuk ato aku tunggu diluar?Tanyaku. Dia terlihat ragu ragu.
‘Kamu masuk aja deh, biar tahu cocok
nggaknya”Jawabnya.
Aku jadi
langsung deg deg an ketika diajak masuk ke fitting room. Aku kuatir tidak bisa
menahan diri melihatnya setengah telanjang ganti pakaian. Aku kuatir
kenakalanku akan keluar. Sari melepas kaosnya dan kulihat tubuhnya yang seksi,
payudaranya yang sempurna. Ingin rasanya memeluk dan mencumbunya. Aku tidak
tahu apa maksudnya dia mengajakku masuk ke dalam fitting room ini. Apa dia
memang sengaja ingin menggoda aku. Dia sudah mencoba satu pakaian.
“Bagaimana?tanyanya
“Bagus, kamu kelihatan cantik” coba yang satu
lagi”
Dia
kembali melepaskan pakaiannya dan memberikannya kepadaku. Aku kembali melihat
tubuhnya yang seksi dan sintal. Akhirnya dia selesai mencoba semua pakaian dan
hanya dua yang aku suka. Aku kembali memilih pakaian lain untuk dicoba.
“Aduh Cin, jangan banyak banyak, nanti uangmu
habis buat beliin aku baju”
“Sudah nggak apa apa, khan aku nggak setiap
hari beliin kamu baju”
Setelah
puas dan menentukan pilihan, akhirnya aku bayar di kasir. Aku sendiri membeli
hem lengan panjang kotak kotak dan langsung aku pakai. Kata Sari aku makin
mirip dengan boyband kalau pakai baju itu. kami segera keluar dari Metro dengan
dua tas belanjaan. Sari menggandengku dengan mesra. Kami seperti pasangan L
yang sedang pacaran. Aku juga tidak keberatan dan senang digandeng Sari. kami
segera menuju ke XXI untuk melanjutkan acara dengan nonton.
Didalam
bioskop Sari masih saja menggenggam tanganku. Kucium tangannya dengan lembut
dan diapun membalas mencium tanganku. Dia menyandakan kepalanya dibahuku. Aku
mencium keningnya dengan lembut. Untung disebelahku kosong sehingga tidak ada
yang memperhatikan. Ini adalah hari yang sangat menyenangkan dan paling
membahagiakan buat diriku. Aku merasa Sari juga menikmati kebersamaaan kami. Semoga
aku bisa selalu bisa bersamanya dan membahagiakannya.
Selesai
nonton aku mengajaknya makan malam terlebih dahulu sebelum kembali ke kost. Aku
mengajaknya naik taksi karena bawaan kita banyak dan juga capek seharian jalan
di mall. Sepanjang perjalan Sari masih saja menggegam tanganku dan kadang
menyandarkan kepalanya di bahuku. Dia juga tidak peduli ketika sopir taksi
melihat dari spionnya. Akupun juga tidak peduli karena aku terlalu bahagia.
Sesampai
di kost aku cepat cepat mandi dan membersihkan diri. Sari masih sibuk
mengeluarkan belanjaannya dan merapikannya, memotong label harganya.
“Bajunya aku titip sini dulu aja ya”
“Iya”Jawabku. Aku tahu dia pasti takut kalau
Andre tahu dia beli baju. “dicuci dulu aja, taruh dikeranjang laundry biar
besok dicuci mbak kost.”Kataku
Sari
meletakan pakian barunya kedalam keranjang laundry dan masuk kedalam kamar
mandi. Aku memasukan pakian yang telah selesai dicuci kedalam lemari. Setelah
membereskan kantong kantong belanja aku naik keatas ranjang dan masuk kedalam
selimut, menunggu Sari sambil nonton TV. Kulihat Sari telah selesai mandi dan mengambil
segelas air minum dan memberikannya kepadaku. Diapun langsung masuk kedalam
selimut. Aku mematikan lampu, dan dia merapatkan tubuhnya dan memelukku.
“Makasih ya Cin, aku senang sekali hari ini”
Rasanya aku lama sekali tidak pernah bersenang senang dan bahagia seperti ini”
“Iya, sama sama” Aku juga senang tadi”Kataku
sambil mencium keningnya.
“Kamu baik sekali, rasanya belum pernah ada
orang yang baik dan peduli sama aku selama ini”Katanya sambil menatap wajahku,
tangannya membelai wajahku dan dia mencium bibirku.
Kami
berciuman lama sekali. Aku menikmati ciuman kami. Betapa lembut bibir Sari,
dadaku berdegup kencang sekali. Aku tidak tahu apa arti ciuman ini. Apakah Sari
juga menyukaiku atau ini cuma pelariannya saja. Aku tidak peduli, aku menikmati
saja ciuman ini. Kupandangi wajah Sari dan bibirnya masih basah. Kubelai
wajahnya dengan lembut dan perasaan sayang. Aku harus mengatakan perasaanku
kepadanya. Aku tidak ingin menyimpannya lagi. Terserah dia mau memutuskan
bagaima atau bersikap seperti apa.
“Sar! Aku mau kamu tahu kalau aku sayang sama
kamu” “Aku bukan cuma sayang tapi aku juga mencintaimu”Sudah lama aku ingin
mengatakan ini dan aku tahu kamu masih berpacaran dengan Andre dan aku tidak
menuntut kamu jadi pacarku. Aku cuma ingin kamu tahu perasaanku” kataku dengan
perasaan lega.
“Cin, aku nggak tahu, apakah aku mencintaimu
atau tidak. Tapi aku selalu merasa nyaman dan tenang bila berada didekatmu. Aku
menikmati kasih sayangmu yang lembut, aku suka kamu peluk. Kalau dikantor atau
dirumah aku selalu kangen ngobrol dengan kamu dan pengen ketemu kamu” Aku
selalu membayangkan seandainya aku menjadi pacarmu” Tapi aku harus tahu diri
tentu kamu akan malu punya pacar seperti aku yang cuma lulusan SMA dan dari
desa.” Dan aku juga sedang bermasalah saat ini”.
“Sariku sayang, aku mau sekali menjadi pacarmu
dan aku tidak pernah malu kamu jadi pacarku. Tapi aku tidak mau selingkuhan
dengan kamu. Dan aku juga nggak tahu apakah kamu bisa meninggalkan Andre”Kadang
aku merasa kamu masih mencintainya dan membelanya”
“Cin, aku sudah tidak memiliki perasaan apapun
dengan Andre” aku juga tidak mau kamu jadi selingkuhanku. Aku tahu, selama ini
aku kurang tegas dan terlalu lemah. Aku sadar, aku harus kuat dan keluar dari
cengkraman Andre. Aku tidak mau menjadi budaknya” “Beberapa hari ini aku telah
memikirkan dan memutuskan untuk meninggalkan Andre” Aku sudah menyimpan
surat-surat, ijasah dan lain lain dikantor. Aku juga sudah melihat beberapa
tempat kost. Aku cuma menunggu gajian dan keluar dari sana” Aku tahu kalau aku
keluar dari sana, aku akan banyak kehilangan dan rugi besar. Hampir semua
barang dirumah aku yang beli, TV, kulkas, tape, laptop, motor, semua hasil
kerjaku selama tiga tahun.” Tapi aku sudah merelakannya, uang bisa dicari
kebahagian tidak bisa dibeli dengan uang. Dan apa yang kamu katakan memang
benar. Aku masih muda dan masih banyak hal yang belum aku capai”
“Oh..Sari, aku senang sekali
mendengarnya”Kataku sambil menciumi wajahnya”Kamu tidak perlu menunggu gajian,
kalau kamu mau, kamu bisa pindah kesini dan kita bisa memulai hidup baru”
“Cin, aku tidak ingin kamu menganggap aku cuma
mau menggunakan kamu saja ato menganggap kamu sebagai pelarianku saja”
“Sayangku, cintaku..aku tidak berpikir seperti
itu. kamu khan bisa menyimpan uang itu dan bisa buat kamu kuliah nanti” Aku
ingin bisa bersamamu sayang” “Jadi kapan kamu mau pindah kesini?Tanyaku dengan
semangat yang tak terbendung.
Kulihat
dia terdiam dan seperti sedang berpikir. Melihat kediamannya itu aku menjadi
kuatir kalau dia berubah pikiran.
“Kamu takut ya sayang?tanyaku hati hati dan dia
mengangguk.
“Kamu mau aku menemani kamu kah?Tanyaku lagi
“Nggak usah nanti tambah ribut dan
panjang”Jawab Sari sambil menciumi diriku dan tangannya mulai masuk dibalik
kaosku.
Sebetulnya
aku tidak ingin bercinta dengan dia tapi sentuhannya di putingku membuatku
panas dingin dan tidak kuasa menolak. Apalagi payudaranya yang seksi menempel
ditubuhku. Aku pun merespon ajakannya bercinta itu. dengan menahan getaran
didada aku menyentuh payudaranya yang indah dan dapat kurasakan putingnya telah
tegak berdiri. Aku melepaskan kaosnya dan kulepaskan kaosku sendiri. Aku
menikmati setiap jengkal tubuhnya yang sudah menggodaku sejak siang tadi di
fiiting room. Aku dapat melihat kalau Sari menikmati setiap sentuhanku. Kami
saling menyentuh, saling menjelajahi, saling mencium. Kami bercinta dengan
perasaan yang sangat luarbiasa dan mencapai puncak cinta yang tak berujung. Aku
seperti musafir yang mendapatkan air ditengah padang pasir. Tiga tahun tidak
bercinta dan mendapatkan cinta yang luar biasa malam ini. kami seperti tidak
pernah puas untuk saling memuaskan dan dipuaskan. Aku suka sekali mendengar
erangan nikmat dari Sari dan bagaimana dia menggigit pundakku ketika orgasme.
Kami berpelukan dalam kelelahan nikmat yang luarbiasa.
“Makasih ya sayang, aku tidak pernah bercinta
seperti ini” Ini pengalaman pertamaku bercinta yang total dan luarbiasa nikmat”
“Total gimana sayang?tanyaku sambil membelai
wajahnya.
“Aku
tidak pernah menyentuh tubuh Andre meskipun aku pengen”
Aku
hanya tersenyum dan memulai seranganku kembali, menciumi tubuhnya dan
membelainya dengan penuh sayang. Sari menikmati setiap sentuhanku dan kembali
dia merasakan orgasme dan memelukku erat erat. Dia pun tidak ingin ketinggalan,
dia juga mulai merabai diriku, dan tangannya mulai memainkan clitsku. Kami
seperti dua orang kekasih yang telah lama terpisah dan tidak bercinta. Kami
melalui malam dan menyambut pagi dengan penuh cinta.
******
“Selamat pagi cintaku, masih ngantuk ya?Godaku
sambil menciumi wajahnya.
Sari
hanya tersenyum dan kembali memelukku. Dan bibirnya memainkan putingku,
sementara tangannya mulai nakal menjelajah tubuhku. Kami kembali bercinta
dipagi hari, percintaan yang menyenangkan dipagi hari. Aku nggak tahu apa aku
akan kuat berangkat kerja ato nggak hari ini.
“Aku mau bolos aja hari ini”Kata Sari tiba
tiba.
“Kok sama sih”kataku dengan bahagia.
“Iya aku hari ini mau menyelesaikan urusanku
dengan Andre”
“Kamu yakin tidak mau ditemani?Tanyaku kuatir.
“Nggak usah, aku harus bisa mengahadapi
ketakutanku kalau tidak aku tidak akan pernah bisa mengatasinya”Katanya tegas
sambil duduk.
Dia
berdiri dipinggir ranjang sambil mencari cari celana dalamnya. Ini pemandangan
indah yang lama tidak pernah aku lihat.
“Apa seh, kok senyum senyum”katanya sambil
memencet hidungku.
“Boleh dong kalo lagi Bahagia”Kataku sambil
memeluk dia yang berdiri dipinggir ranjang.
Sari
membelai wajahku dan mencium bibirku. Kami kembali berciuman dan aku menariknya
kembali keatas ranjang dan menciumnya kembali.
“Aku bahagia sekali sayang”Kataku
“Aku pun juga bahagia, aku belum pernah merasa
bahagia dan dicintai seperti ini”
“Brarti hari ini kita resmi jadian ya?Tanyaku.
kulihat wajah Sari memerah.
“Ihh, kamu khan belum meminta aku jadi
pacarmu!”Katanya dengan tersenyum nakal.
Aku
langsung berdiri dan mengambil kaosku dan celana dalamku. Sari kaget melihat
tindakanku dan bertanya. ‘Cin, kamu marah ya?tanyanya dengan kuatir.
Aku
merapikan rambutku dan berlutut didepannya.
“Pandan
Sari, mau kah kamu menjadi pendampingku, kekasihku sekarang dan
selamanya?Kataku dengan serius.
“Ih, kamu bikin kaget aku aja!”aku kira kamu
tersinggung”Iya, Cindy Wijaya, aku mau menjadi pendampingmu dan kekasihmu
sekarang dan selamanya”Katanya sambil mencium diriku dengan lembut. Ciuaman
yang bagitu lembut dan penuh cinta.
Hari ini
adalah hari yang bersejarah buatku karena mulai saat ini aku telah mempunyai
kekasih yang benar benar aku cintai dan inginkan. Kupeluk dia erat erat seakan
akan takut kalau ini cuma mimpi saja. Kupandangi wajahnya yang berseri seri dan
terlihat cantik sekali pagi ini.
“Sayang, aku ingin kita seperti ini terus,
penuh cinta. Kalau suatu hari kamu ada yang nggak suka tentang aku, kamu kasi
tau ya” aku ingin kita bisa saling terbuka dan jujur”Kata Sari
“Iya, sayang, aku juga ingin kamu selalu cerita
ke aku apapun yang terjadi dan bila kamu ada masalah ya”Kataku
“Aku hari ini akan ke kostku dan mengambil
barang-barang, kamu jangan marah dan cemburu ya sayang”Kata sari sambil menatap
wajahku
“Iya sayang, kamu hati hati ya, kalau ada apa
apa kamu langsung hubungi aku ya”Kataku masih dengan kuatir.
“Iya, kamu harus belajar mempercayai aku dan
belajar tidak terlalu kuatir terhadap aku ya” aku janji untuk hati hati”Katanya
lagi sambil merebahkan kepalanya didadaku.
Ya Tuhan
terima kasih untuk semua yang telah kau berikan, aku akan menjaga pemberianmu
yang terbaik dan tercinta ini. berikanlah aku kekuatan untuk selalu menjaga
cinta ini dan membahagiakan dia.
*****
Selama
perjalanan hatiku diliputi kebahagian akan cinta Cindy dan juga kecemasan
menghadapi Andre. Kedua perasaan yang sama sama kuat, tapi cinta Cindy
menguatkanku dan menumbuhkan keberanianku untuk bertindak. Aku tidak boleh
takut, kalau aku takut aku akan kalah. Aku harus berani menghadapi Andre. Semakin
dekat ke kost, dadaku semakin kencang berdetaknya. Aku berjalan memasuki gang
dan kulihat pintu rumah terbuka berarti Andre ada dirumah. Aku membuka pagar
dan masuk. Kulihat Andre sedang nonton TV sambil main HPnya.
“Darimana aja kamu baru pulang? Kenapa HPmu
mati?Tanyanya dengan ketus.
Aku diam
saja dan mencari tasku, aku segera membuka lemari dan memasukan semua pakaianku
kedalam tas. Melihat aku cuek, dan meringkes pakaianku membuat Andre menjadi kesal.
“Hei, aku bicara dengan kamu! Kamu mau kemana
hah!katanya sambil menggebrak pintu lemari dengan keras.
Aku
kaget dan mulai dan semakin deg degan, terus terang aku merasa cemas. Aku harus
berani dan aku meneruskan mengambil barang barangku. Tidak ada yang bisa
mengehentikanku untuk keluar, tidak juga Andre. Apapun yang terjadi aku harus
busa keluar dari sini.
“Aku mau pindah dari sini dan aku mau kita
putus”Jawabku berusaha tenang dan tidak menunjukan rasa takut.
“Apa kamu bilang? Pindah? Putus? O..rupanya
kamu sekarang jadi berani ya! Siapa yang mengajari kamu teman barumu itu!”
Cindy!” Ingat dirimu Sari”.. kamu cuma gadis desa karena aku kamu bisa hidup
dan bekerja di Jakarta! Kamu pikir gadis kaya seperti Cindy mau sama kamu! Kamu
cuma akan dibuat mainan sama dia”
Andre
terus menyerocos dan aku terus mengemasi barang-barangku tanpa memedulikan
kata-katanya. Semakin cepat aku keluar semakin baik. Rupanya Andre tidak suka
dengan sikapku. Ditendangnya tasku dan dicengkeramnya tanganku kuat-kuat.
“Lepaskan aku Dre!kataku sambil berusaha
melepaskan cengkeramannya.
“Kalau nggak kamu mau apa?Tanyanya semakin
kuat.
Aku
dapat mencium aroma minuman keras dari mulutnya dan matanya merah. Dia pasti
habis mabok dan juga baru pulang. Dia melemparku kuat kuat kearah ranjang
sehingga aku terjatuh dan pipiku membentur pinggir ranjang.
“Kamu tidak akan keluar dari sini begitu
saja”Katanya dengan marah.
Aku
berusaha berdiri meskipun pipiku sakit kena benturan ranjang. Aku menguatkan
diriku untuk mengambil tasku. Andre makin marah, dengan beringas dan kemarahan
dia berusaha mencekeram aku. Dia seperti kesetanan ketika menahan aku dan aku
berusaha melepaskan diri dari cengkeramanya. Akhirnya dia melayangkan pukulan
kewajahku dua kali dan segera darah segar mengucur dari hidungku, mataku
menjadi gelap. Aku terjatuh dilantai. Gelap!
Aku
tersadar dan melihat Andre menangis didepanku, mungkin dia takut aku mati. Aku
memegangi hidungku yang masih berdarah. Dengan sempoyongan Aku berusaha berdiri
meski kepalaku pusing. Aku mencari kain untuk mengelap hidungku dan menahan
supaya darahnya berhenti. Kaosku merah kena darah dari hidungku. Aku segera
kekamar mandi dengan sedikit sempoyongan. Kubersihkan hidungku dan berganti
kaos.
“Please Sar, kamu jangan tinggalkan aku.. Aku
nanti bagaimana kalau tanpa kamu.”kata Andre dengan merengek dan menangis. “Aku
mencintaimu Sar! Kamu satu satunya perempuan yang aku cintai” Aku janji akan
berubah dan kita bisa memulainya dari awal lagi” aku akan mencari pekerjaan
baru kalau kamu nggak suka dengan pekerjaanku”Kata Andre dengan mengiba dan
jongkok didepanku.
Aku
sudah tidak tergoyahkan dengan rengekan dan janji janji Andre. Sudah cukup
bagiku menerima perlakuan Andre selama ini. apalagi barusan dia berani
beraninya memukul aku sampai seperti ini. wajahku memeang sakit tapi hatik
lebih sakit lagi.
“Dre, hubungan kita selesai sampai disini. Kamu boleh ambi semua barang yang ada disini”.
Dan i jangan pernah ganggu aku lagi!”Kataku sambil siap pergi
Andre
terlihat kaget dengan kata kata dan keberanianku. Dia terlihat mau marah lagi
dan berdiri. Aku langsung menuding dia dengan sisa tenagaku dan keberanianku
yang entah darimana datangnya. Mungkin karena rasa sakit diwajahku dan rasa
marah yang selama ini terpendam.
“Cukup Dre, kamu jangan macam macam atau aku
akan teriak biar orang-orang datang kesini” kamu pikir aku tidak tahu semua
perbuatanmu dengan narkoba?” aku bisa melaporkanmu ke polisi kalau aku mau!”
Jadi jangan pernah cari aku lagi atau ganggu aku lagi”Kataku sambil membawa tas
dan keluar dari tempat kost.
Kulihat
Andre terdiam mematung, dia shock dengan kejadian barusan. Dia tidak menyangka
keberanianku dan keputusanku yang berani. Dia hanya bisa menatapku keluar dari
pintu rumah tanpa berani menahannya lagi.
Aku
sadar wajahku pasti bengkak kebentur ranjang dan dipukul dua kali oleh Andre.
Aku segera menuntupinya dengan selendang. Hidungku masih cenut cenut sakit dan
sulit bernafas. Wajahku benar benar sakit dan tanganku juga biru kena
cengkraman tangan Andre. Aku masih sedikit pusing dan berat kepalaku. Semoga
aku masih kuat keluar sampai diujung jalan untuk mencari taksi. Aku segera
menyetop taksi yang lewat. Begitu masuk ke dalam taksi, air mataku pecah langsung
tumpah tak terbendung sampai sopir taksi bertanya apakah aku baik baik. Ada
perasaan lega yang luar biasa dalam diriku. Aku menangis bukan karena rasa
sakit yang kurasa tapi perasaan lega yang luar biasa. Perasaan lega karena bisa
lepas dan keluar dari rumah. Aku juga heran dengan keberanianku yang berani
bertindak, yang harusnya aku lakukan dua tahun yang lalu. Sudah sekian lama aku
membiarkan diriku terpenjara dan tidak berani keluar. Selalu aja ada ketakutan
untuk keluar dan membiarkan Andre terus berkuasa akan diriku tanpa berani
melawan. Dia selalu menanamkan dalam pikiranku “isteri yang baik harus menurut dengan Suami” “Isteri harus melayani
suami dengan baik” Betapa bodohnya aku menuruti begitu saja apa kemauannya.
Bahkan ketika dia mengambil semua uang yang ada didompetku sampai aku tidak
bisa naik angkot dan makan siang. Untung ada teman untuk nebeng dan aku harus
puasa dan cuma makan mie instan karena tidak punya uang. Sedangkan dia dengan
enaknya menghambur-hamburkan uang untuk beli minuman keras dan check in dimotel
bersama perempuan lain. Kenapa baru sekarang aku sadar betapa bodohnya aku.
Akhirnya
aku sampai ketempat kost Cindy. Aku mengetuk kamarnya, kudengar dia menyahut
dari dalam.
“Aduh sayang, aku sudah kuatir kamu kok belum
datang juga”Katanya sambil mengambil tas dari tanganku dan menutup pintu.
Aku tidak
tahu bagaimana aku harus menyembunyikan lebam diwajahku. Aku melepaskan
selendangku dan duduk dipinggir ranjang dan baru aku rasakan kalau badanku
sakit semua. Cindy terkejut sekali ketika melihat wajahku yang bengkak.
Wajahnya langsung berubah merah dan marah.
“Kurang ajar, Memang bajingan Andre? Katanya
dengan marah dan mengepalkan tangannya.
Dia segera
berdiri, mengambil handuk di lemari dan es batu dari dalam kulkas. Dia
membaringkan diriku diranjang, melepas celana panjangku, menggantikannya dengan
celana pendek Dia mengompres wajahku dengan meneteskan air mata. Dia memeriksa
seluruh tubuhku dan melihat biru biru di kedua lenganku.
“Maafkan aku sayang, harusnya aku tadi
mengantar kamu, kalau aku tadi mengantar kamu, pasti tidak seperti ini”Kita ke
dokter yuk sayang supaya kamu bisa di visum dan lapor polisi”Kata Cindy dan
terlihat sekali kalau wajahnya cemas. “Aku akan menghajar Bajingan itu dan kurang
ajar sekali, dia menyakiti kamu seperti ini” Kalau berani lawan orang yang
selevel dengan dia”Kata Cindy yang masih marah melihat diriku yang babak belur.
“Sudah sayang, kamu jangan marah ya!”. Aku
nggak apa apa kok dan nggak usah lapor polisi segala. Aku tidak ingin urusan
ini menjadi panjang dan repot. Yang penting mulai saat ini kita akan bersama
selamanya.”Kataku berusaha menenangkan Cindy dan menghapus air mataku.
“Bagaimana aku tidak marah melihat wajahmu
hancur seperti ini Sar”. “Hatiku sakit sekali sayang, melihat kamu seperti ini
dan aku tidak melakukan apa-apa”Kata Cindy dengan menangis karena marah dan
kasihan melihatku
Aku
segera bangun dan memeluknya erat erat dan menangis. Kami berdua menangis
bersama dan berpelukkan. Hidungku makin sakit karena menangis dan buntu.
“Aku senang bisa lepas dari Andre dan aku
sangat bahagia memiliki kamu yang mencintaiku sayang” aku bersyukur bisa
menemukan cinta bersama kamu sayang” kamu jangan sedih ya, wajahku pasti sembuh
dan mulai sekarang hanya ada kita berdua”Kataku menenangkan hati Cindy yang
sedang marah.
“Iya, sayang” aku cuma menyesal dan sedih tidak
bisa menjagamu dan melindungimu” Lebih baik aku yang sakit dan menderita
daripada kamu sayang” Rasanya hatiku sakit sekali melihatmu seperti ini”Kata
Cindy dan dia menciumi wajahku yang bengkak dengan perlahan dan hati hati lalu
membaringkanku lagi ditempat tidur.
Hari ini
benar benar hari yang bersejarah buatku, hari dimana aku akan memulai kehidupan
baru dengan kekasih yang sebenarnya. Hatiku sedikit tenang dan lega. Aku tahu
Andre tidak akan berani menggangguku lagi. Dia pasti tidak mau berurusan dengan
polisi. Aku menatap wajah Cindy yang
merawatku dengan penuh cinta. Aku merasa beruntung bisa mendapatkan kekasih
yang begitu baik, penuh perhatian dan cinta dengan aku. Diam diam aku berdoa
dalam hati agar hubunganku dengan Cindy bisa sampai selamanya, dan bisa saling
mendukung, memberikan kebaikan satu sama lain. Terima kasih Tuhan untuk
semuanya dan kebahagian yang akan kami jalani. Semoga cinta kami Abadi. Amin
to tweeettt ikh...
ReplyDelete:)
like thiss yoo...
hihihihihi
Andaikan cerita cintamu bisa jadi cerita cintaku
ReplyDeleteKeren bro? Ni kisah nyatamu? Kalau kisah nyata, Semoga hubunganmu Langgeng ampe kakek nenek...doakan q mga bisa dptakan yg tepat.
ReplyDelete