Rafik memarkikan trucknya
dan memasuki warung ibuknya. Suara lagu dangdut sudah terdengar dari jauh. Dia
menyapa beberapa sopir truck yang biasa mangkal di tempat yang sama. Rafik
memang tumbuh besar di jalur pantura. Dengan rokok Djie Sam Soe yang masih
mengepul di tangan dia memasuki warung ibuknya, Lastri. Perutnya sudah terasa
lapar dan keroncongan. Dia menyapa Ibuknya, yang memiliki warung sejak muda,
meskipun sudah berumur hampir 60 tapi masih cantik dan terlihat seksi tubuhnya.
Rafik duduk agak di pojok, sambil meminta kopi.
“Makan fik?
“”Iya buk!
“Bawa apa fik?Tanya
Ridwan salah sopir pantura
“Kain mas!Jawab Rafik
sambil menghisap rokoknya
Tiba-tiba pandangan Rafik
tertuju pada seorang gadis, mata mereka saling bertemu. Rafik merasakan ada
getaran di dalam dadanya, wajahnya menghangat, ada aliran yang kencang mengalir
kedalam seluruh tubuhnya. Selama dia menjadi sopir truk pantura tidak sekalipun
dia tertarik dengan perempuan yang selalu menggodanya di warung-warung. Rafik
sadar siapa dirinya dan ada ketakutan akan jati dirinya. Meskipun semua sopir
dan pemilik warung di Pantura tahu siapa dirinya tetapi dia tetap sering merasa
tidak percaya diri untuk mendekati perempuan.
********
28 tahun yang lalu.
Malam itu suasana di sekitar
warung tempat mangkal para sopir truck sudah ramai. Para sopir beristirahat
dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang berada dibilik senang, ada yang
tidur di dalam truck-nya, ada yang bermain gaplek, ada yang sekedar ngobrol
sambil minum kopi. Tiba-tiba mereka mendengar suara tangis bayi yang
samar-samar.
“Kok aku seperti
mendengar suara tangis bayi ya?Kata Rois
“Waduh..malam jumat
iki!Jawab Kamil
“Ojok-ojok setan!Jawab
Nakim
“Hush! Jangan
nakut-nakuti aku!Jawab Lastri pemilik warung
“Iyo, suara bayi!Jawab Rois
sambil berdiri dan mencoba mendengar lebih jelas datangnya suara bayi. Semua
orang yang berada di warung itu ikut berdiri. Para sopir yang berada di luarpun
ikut berdiri dan berusaha mencari datangnya suara bayi. Mereka mengambil senter
untuk menerangi jalan yang gelap.
“Suara itu datang dari
arah sana!Kata Rochmat
Mereka segera berlari
kearah datangnya suara. Dan suara tangis itu makin jelas.
“Dari dalam truckmu Is!Kata
Kamil
Rois segera membuka pintu
truknya dan semua orang tercekat ketika sinar senter yang dibawah mereka menerangi
seorang bayi dibalut sewek lurik sedang bergerak meronta menangis berusaha
melepaskan diri dari sewek yang melilitnya. Masih ada bekas darah yang mulai
mengering disekujur tubuhnya. Tangisnya makin kencang ketika orang ramai
berebut ingin melihat.
“Masyallah anak siapa
ini?Tanya Lastri.
Rois segera mengangkat
bayi tak berdaya itu, ketika digendong dia segera berhenti menangis dan
tersenyum melihat wajah Rois. Rois yang tidak mempunyai anak selama ini tiba-tiba
merasa jatuh hati dengan bayi dalam gendongannya itu.Bibirnya tersenyum
membalas senyuman bayi itu.
Mereka segera membawa
bayi itu ke dalam warung Lastri dan berita itu segera menyebar ke semua warung
di sepanjang jalan itu. Semua orang ingin mengetahui apakah itu bayi beneran
atau makluk jadi-jadian. Kehebohan bayi di dalam truck memecahkan kesunyian
malam. Semua orang bertanya-tanya anak siapa dan saling membuat argumen masing-masing. Warung Lastri jadi penuh sesak dengan orang-orang yang
ingin melihat bayi dadakan itu. Rois menidurkan bayi itu diatas bale-bale dan
terlihat kalau bayi itu masih memerah, baru saja dilahirkan. Lastri segera
mengambil air hangat dan handuk bersih untuk membersihkan bayi itu.
Para mbak-mbak yang
bekerja di warung juga ikut heboh, ada yang membawakan minyak putih, kain dan
ada bedak bayi. Kegiatan di warung jadi berhenti, semua ingin melihat bayi itu.
“Anak siapa ya ini?Tanya Lastri sambil memberikan bedak.
Dan semua orang bergumam
bertanya-tanya anak siapa yang dibuang? “Apa nggak sebaiknya kita lapor
polisi?Celetuk salah seorang sopir yang berkerumun.
“Waduhhh jangan bawa-bawa
polisi kesini deh, bisa rusak dagangan kita!Sahut seorang mbak yang ikut heboh
merawat bayi.
“Iya urursannya bisa jadi
panjang nanti!Sahut yang lain
“Lalu siapa yang akan
merawat bayi ini?Tanya Kamil
Semua mata menatap Lastri
dan berharap Lastri mau merawat bayi itu.
“Wah jangan aku deh!
Nggak sanggup aku!Jawab Lastri, Mungkin ada dari kalian yang mau bawa
pulang?Tanya Lastri.
“Wah..isteriku bisa
mengira anak simpananku dan alamat minta cerai dia!Jawab Kamil
“Anakku sudah enam, nggak
sanggup aku!Jawab Rochmat
Satu persatu mereka
meninggalkan warung, takut kalau diminta membawa pulang bayi itu. Hanya Rois,
Kamil, Rohmat, Lastri dan dua orang mbak yang masih di warung Lastri. Rois
menimang bayi itu yang tidur terlelap dalam gendongan. Rois sendiri tidak tahu
kenapa dia merasa senang sekali dan merasa ini adalah rejeki buat dia. Rois
percaya kalau truknya akan mendapat rejeki dengan adanya bayi itu.
“Kasian sekali kamu
nak!Kata Lastri sambil membelai kepala bayi itu. “Siapa ya yang tega menaruh
bayi itu ke dalam truck kamu ya Is?Lanjut Lastri
“Tapi ya lebih baik
daripada dibunuh ato dibuang di laut!Jawab Kamil
“Lalu mau diapain ini
anak?Tanya Lastri
“Apa kita titipkan aja ke
panti asuhan ato pondok pesantren?Kata Rohmat
“Biarlah aku yang merawat
bayi ini!Jawab Rois tiba-tiba. “Biar dia menjadi anakku dan meneruskan hidupku
nanti!Lanjut Rois dengan bahagia dan mencium kening bayi itu.
“Apa kamu wes gendeng?
Tanya Kamil keheranan melihat Rois
“Apa kamu bisa? Bagaimana
kamu bisa merawat bayi sambil menyopir?Tanya Lastri
“Aku percaya, aku
bisa!jawab Rois yakin.
“Kalo kamu sudah yakin ya
sudah!Jawab Lastri, mau kamu kasi nama siapa?Lanjut Lastri
Rois tersadar kalau
mereka belum mempunyai nama untuk bayi yang mereka temukan. Rois bingung
mencari nama untuk bayi perempuan yang baru dia angkat menjadi anaknya. Dia
berpikir keras untuk mencari nama, mengingat nama ibunya tapi dia merasa tidak
suka. Lalu ketika melihat keluar dia melihat sebuah Truk yang bertuliskan
RAFIKA, dan Rois memberi nama Rafika. “Anakku bernama Rafika!Kata Rois
“Wah cantik namanya!Kata
Lastri, Kita panggil Fika ya?Tanya Lastri
“Tidak aku ingin dia
dipanggil Rafik, karena dia anak yang kuat dan berani. Aku tidak ingin dia
menjadi perempuan yang lemah! Aku ingin dia menjadi orang yang kuat dan bisa
melindungi dirinya sendiri!Kata Rois
*****
Rois mencari cara agar
bisa membawa Rafik dan membuatnya tenang selama perjalanan nanti. Dia teringat
di pasar ada orang yang membuat keranjang rotan. Rois menitipkan Rafik ke
Lastri dan meminjam motor Mang Acep tukang tambal ban dekat warung Lastri. Dia
membeli perlengkapan bayi dan susu formula, botol susu, dan semua kebutuhan
Rafik. Lalu dia ke penjual keranjang rotan, Rois memilih yang bisa dijadikan
tempat tidur Rafik di Truknya. Dia juga membeli guling dan bantal kecil buat
menjaga Rafik dari goncangan.
Setelah selesai belanja, Rois
kembali ke rumah Lastri mengambil anaknya. Rois merasa hidupnya jadi lebih
berarti dan hidupnya menjadi lebih hidup. Selama ini hidup Rois terasa sepi,
apalagi sejak dia bercerai dengan isterinya. Rois tidak pernah pulang lagi ke
rumah. Rumahnya di Truck dan hidupnya di Pantura dari Jakarta sampai
Banyuwangi. Hanya lebaran dia pulang ke rumah ibunya di Banyuwangi karena Truk
tidak boleh beroperasi. Kadang dia menerima pekerjaan sebagai sopir pribadi
orang yang ingin mudik.
Rois sudah menjadi kenek
ketika berumur 15 tahun. Dia tidak suka dengan sekolah dan ingin bebas berjalan
dari satu kota ke kota lain. Dari dulu dia selalu ingin menjadi sopir truck
atau sopir bus antar pulau. Dia beruntung diijinkan menjadi kenek oleh Mas
Slamet tetangganya. Ibunya juga mengijinkan Rois bekerja daripada luntang
lantung nggak karuan. Rois sangat menikmati pekerjaan dan belajar banyak hal
termasuk kehidupan malam di sepanjang pantura.
Rois juga melihat
bagaimana Mas Slamet suka sekali bercinta dengan siapa saja. Ketika di warung
dia selalu bercinta dengan mbak-mbak, kadang di kamar, kadang di dalam mobil,
di belakang truck. Tapi yang membuat dada Rois bergetar ketika melihat Mas
Slamet bercinta dengan salah satu kenek sopir truck. Ada perasaan cemburu dan
dadanya jadi bergetar hebat. Waktu itu dia tidak sengaja ingin pipis di semak
semak agak jauh dari warung, dan dia mendengar suara yang aneh. Dikeremangan
malam dia melihat sosok Mas Slamet dengan seorang laki-laki muda. Tiba-tiba
penis Rois jadi menegang dan dia melakukan onani.
Sejak itu dia selalu
mempunyai keinginan untuk bercinta dengan mas Slamet. Kadang diam-diam dia
mengintip mas slamet ketika mandi dan menganggumi tubuh mas Slamet yang kekar
dan berotot. Rois jadi rajin melatih dirinya agar berotot dan kekar.
Tubuhnyapun mulai berisi dan menjadi kuat. Mas Slamet juga tahu kalau Rois
diam-diam sering mengintip dia ketika sedang mandi atau ketika bercinta dengan
laki-laki atau waria. Slamet juga tahu kalau Rois suka onani ketika melihat
dirinya.
Sampai suatu malam ketika
mereka menginap di sebuah losmen. Slamet sengaja tidur dengan telanjang dan
hanya mengenakan sarung tanpa celana dalam. Rois yang tidur disampingnya menjadi
gelisah dan tidak bisa tidur. Dadanya berdebar dengan kencang. Dia terus
menatap kemaluan Slamet dibalik sarungnya dan ingin sekali memegangnya. Dia
merasa melihat keindahaan yang tiada duanya. Tubuhnya jadi menengang dan
berkeringat. Slamet yang pura-pura tidur tahu kegelisahan Rois. Akhirnya dia
memegang tangan Rois dan mengarahkan kebalik sarungnya. Muka Rois mendadak jadi
merah padam ketika memegang kemaluan mas Slamet yang mulai mengeras.
Merekapun bercinta, percintaan
yang membahagiakan buat Rois dan diikuti dengan percintaan-percintaan
selanjutnya. Sejak itu mereka jadi sering bercinta dan Slamet tidak pernah lagi
bercinta dengan kenek lain meskipun dia masih juga bercinta dengan mbak-mbak di
warung. Rois mencintai Slamet dengan sepenuh hati dan dia juga tidak berani
mengeluh atau komplain kalau Slamet bercinta dengan mbak-mbak. Dia hanya
menunggu dengan setia di warung atau tidur di dalam truck. Mereka berdua tidak
pernah membicarakan hubungan mereka atau perasaan mereka.
Pernah suatu hari Slamet
bertanya kepada Rois, “Kamu nggak pengen nyoba sama mbak-mbak di warung?
Wajah Rois hanya memerah
dan menggelengkan kepalanya.
“Ayo kamu nyoba, aku
temeni kita main bertiga!Ajak Slamet
Slamet sengaja memilih
perempuan yang berambut pendek dan bukan di tempat biasa mereka berhenti.
Karena dia tidak ingin mempermalukan Rois seandainya dia tidak bisa. Pengalaman
Slamet dalam bercinta yang begitu banyak membuat Rois dapat melakukan hubungan
seks dengan perempuan meskipun dia tetap berfokus pada Slamet. Tetapi dia tetap
lebih menyukai bercinta berduaan saja dengan Slamet daripada bercinta bertiga.
Slamet pun menyadari hal itu dan dia tidak pernah lagi mengajak Rois bercinta
dengan perempuan. Slamet sadar kalau Rois jatuh cinta dengan dirinya. Dan
ketika lebaran, mereka pulang kampung, Rois jadi merindukan Slamet dan rindu
perjalanan mereka.
Ketika Rois berusia 20
tahun ibunya meminta dia menikah dan mencarikan jodoh buat Rois. Rois ingin
sekali mengelak karena dia tahu kalau dia tidak mencintai perempuan. Tapi dia
tidak menolak permintaan ibunya. Dia bingung harus mengatakan apa dengan
Slamet, pria yang dia kagumi dan cintai. Sampai akhirnya dia memberanikan diri
mengatakan pada Slamet. “Mas, aku mau dikawinkan sama ibuk!Katanya perlahan
dengan nada sedih.
“Yo wes lho!Jawab Slamet
enteng
“Aku ra pengen Mas!Jawab
Rois sedih dan matanya berkaca-kaca
“Wes ndak usah sedih, dijalani
ae, paling kawin cuma dua hari trus kamu pamit kerja!Jawab Slamet menangkan
Rois.
Pernikahan itupun terjadi
dan ternyata tidak hanya dua hari. Selama seminggu Rois harus terus berada di
rumah. Setiap malam tiba dia selalu gelisah karena harus menjalankan tugasnya
kepada isterinya. Dengan bersusah payah memadamkan semua lampu dan dengan
membayangkan Slamet, baru Rois bisa melaksanakan tugasnya meskipun dia tidak
tahu apakah istrinya puas atau tidak.
Dia merasa tidak enak dan kasihan dengan istrinya yang terjebak dalam
perjodohan ini.
“Maaf ya dek.. kalo aku
kurang bisa membahagiakan kamu!Kata Rois di hari ketujuh pernikahannya. “Apa
kamu punya pacar?Tanya Rois
Zubaedah isteri Rois
menganggukan kepalanya. Rois tahu kalau isterinya pasti sudah pernah bercinta
dengan laki-laki lain. Rois merasa lega karena dan dia sudah berencana untuk
menceraikan istrinya bila waktunya tepat.
“Kenapa kamu tidak
menikah dengan pacarmu?Tanya Rois
“Dia orang flores dan
keluargaku tidak suka, kami beda agama!Jawab Zubaedah sedih
“Aku mengijinkan kamu
untuk berhubungan dengan pacarmu dan sampaikan maafku buat dia! Kalau waktunya
tepat kita bisa bercerai dan kamu bisa menikahi pacarmu. Sebaiknya kamu lari
dengan pacarmu ke Bali atau lombok, tinggalkan Banyuwangi. Aku tidak
keberatan!Kata Rois.
Zubaedah terlihat bahagia
dan senang sekali mendengar apa yang dikatakan Rois. Dia tidak sabar untuk
menemui Martin kekasihnya itu.
Sebelum Rois pergi
kembali bekerja, dia sempat bertemu dengan Martin dan Zubaedah. Dia memberikan
restu kepada Zubaedah untuk lari bersama Martin. Tapi dia meminta agar
melakukannya nanti setelah empat bulan pernikahannya sehingga tidak terlalu
menimbulkan keributan dan jadi pembicaraan warga kampung mereka.
Rois merasa lega sekali
dengan keputusannya itu dan dia menjadi tidak memiliki beban lagi dan telah
menjalankan tugasnya sebagai seorang anak. Dia kembali menjalani hidupnya
sebagai kenek dan mulai belajar untuk menjadi sopir truck. Dia juga sudah
memiliki SIM untuk mengumudi Truck. Sehingga bisa bergantian dengan Slamet
mengemudi Truck.
Bertahun tahun Rois
mengikuti Slamet, dari menjadi kenek hingga menjadi sopir. Sampai akhirnya
Slamet terkena penyakit AIDS. Ketika Slamet sakit Rois segera memeriksakan
dirinya di Surabaya. Untung dia tidak tertular penyakit dari Slamet. Rois
menjalankan Trucknya dan membiayai ongkos perawatan Slamet di Surabaya. Tidak
sampai setahun Slamet meninggal dengan tenang dan Rois menemani saat
terakhirnya. Rois merasakan kesedihan yang luar biasa. Hidupnya mendadak
menjadi sepi dan hampa. Tapi dia juga tidak tega melihat penderitaan Slamet di
saat-saat terakhir. Permintaan terkahir Slamet agar mayatnya dibakar dan abunya
disebarkan sepanjang pantura karena sebagian besar hidupnya di sepanjang jalan
Pantura. Sebab dia juga tidak memiliki keluarga lagi selain Rois orang
terdekatnya. Katanya, agar dia bisa melindungi Rois salama di jalan. Rois tidak
dapat menahan perasaannya, dia menangis mendengar permintaan terkahir Slamet.
Dengan bersimbah air
mata, Rois menekan tombol pembakaran jenasah.
Tubuhnya menjadi lemas, ada kesedihan yang tak tertahankan. Matanya terus
mengucurkan air mata. Dia tidak peduli dengan petugas yang melihat dia
bersedih. Dia tidak peduli dengan semuanya, Dia terduduk lemas di perabuan di
daerah Kembang Kuning. Badanya menjadi meriang panas, membayangkan orang yang
dicintainya terbakar dan menjadi abu. Rois terus menunggu hingga semua selesai,
dia seperti tidak sanggup meninggal tempat pembakaran jenasah.
Petugas meminta dia kembali
besok untuk mengambil abunya Slamet.
Keesokannya, ketika abu
sudah diserahkan, Rois membawa dengan penuh kesedihan. Sepanjang perjalanan dia
mendekap erat-erat abu Slamet, seakan-akan ingin melebur dan menyatu dengan abu
tersebut. Dia menyewa kamar di daerah pasar kembang dan tidur sambil memeluk
abu Slamet yang sudah ditempatkan dalam tempat abu. Dia ingin memeluk Slamet
untuk terakhir kalinya sebelum memulai perjalanan dan menyebarkan abu Slamet di
sepanjang Pantura.
Rois melanjutkan
pekerjaannya dan setiap hasil keringat selalu dia tabungkan dan sebagian dia
kirimkan uangnya ke ibunya. Ibunya tidak pernah lagi membicarakan soal
isterinya yang lari dari rumah dan dia juga tidak berusaha menjodohkan Rois
dengan perempuan lain. Uang pemberian Rois, Ia belikan tanah dan disewakan dan bagi
hasil dengan petani.
******
Kehidupan Rois berubah
ketika dia memiliki Rafika. Ibunya terkejut ketika dia pulang ke Banyuwangi
membawa anak. Dia mengira Rois memiliki isteri diluar sana. Rois tidak berani
memberitahu kalau dia menemukan anak itu. Dia mengatakan bahwa Ibunya Rafika meninggal
ketika melahirkan. Ibunya Rois senang sekali karena dia mendapatkan seorang
cucu dari Rois. Ibunya melarang Rois membawa Rafika karena masih bayi dan takut
terjadi sesuatu.
Dengan adanya Rafika di
rumah, Rois jadi sering pulang dan berlama-lama di rumah. Rafika tumbuh menjadi
anak yang sehat dan kuat. Sejak kecil dia lebih suka mengenakan baju laki-laki
daripada perempuan. Dia juga lebih suka mainan anak laki-laki daripada
perempuan. Ibunya Rois pernah berkata kepada Rois, “Anakmu iki Bandu!Katanya
dengan bahasa madura. Bandu kalau orang madura sama dengan wandu di pulau jawa.
Rois tidak keberatan anaknya wandu karena itu akan lebih memudahkan dia bila ingin
mengajaknya naik truck.
Ketika umur tiga tahun
lebih Rois sudah mengajak Rafika ikut bekerja. Rafika sangat senang naik mobil
dan dia menikmati perjalanannya bersama bapaknya. Sepanjang jalan dia banyak
bertanya tentang segala hal yang dia lihat. Dengan sabar Rois menjawab semua
pertanyaan Rafika. Rois berhenti di tempat Lastri dan mengajaknya turun. Lastri
yang melihat Rois menggandeng anak kecil segera menyambutnya.
“Wah iki Rafik yo!Tanya
Lastri
“Iyo, Ayo Salim karo Bude!Kata
Rois menyuruh Rafika memberi salam ke Lastri.
“Wes gede yo, ayo mau
maem apa nak, jangan panggil Bude ya, ibuk ae!Jawab Lastri sambil menggandeng
Rafika dan mendudukan di kursi panjang. Lastri membuatkan susu buat Rafika dan
mengambilkan nasi sop berserta ayam goreng. Dia Duduk di samping Rafika. “Mau
makan sendiri atau disuapin?Tanya Lastri dengan lembut.
“Makan sendiri!Jawab
Rafika dengan tegas.
“Wah pinter!Jawab Lastri
“Wah anakmu wes gede
yo!Kata Kamil yang baru datang.
“Kok koyok lanang?lanjut
kamil
“Kulo lanang pak de!Jawab
Rafik dengan polos
Dan semua orang di warung
yang mendengar tertawa bersama. Rois merasa senang dengan keberanian Rafik
menjawab. Dia percaya kalau Rafik akan bisa bertahan hidup dan bisa menjadi
sopir menggantikan dirinya. Rois akan mengajarkan semua pengetahuannya dan
ingin menjadikan Rafik anak yang kuat. Dia ingin melatih Rafik dengan ilmu
beladiri.
*****
Hampir 3 tahun Rois
mengajak Rafika bersama dirinya. Rafika selalu menuruti semua perintah Rois.
Ketika Rois menurunkan barang, Rafika mengawasi dari dalam mobil dan berusaha
mengingat apa yang dilakukan Rois. Rois juga mengajarkan berhitung kepada
Rafika dan mengenalkan huruf dan membaca. Rafika selalu belajar mengeja semua
tulisan yang ada di semua truk yang dia lihat.
Rafika menjadi kesukaan
semua sopir di pantura. Mengingatkan mereka dengan anak mereka di rumah. Tetapi
yang paling mencintai Rafika adalah Lastri. Dia sering membelikan pakaian atau
mainan kepada Rafika. Lastri menganggap Rafika seperti anaknya karena dia
sendiri tidak bisa memiliki anak.
“Is, Rafik sudah mulai
gede, apa nggak sebaiknya dia sekolah?Tanya Lastri suatu hari
Rois memandang Rafika
yang tertidur dalam pangkuan Lastri. Dia sadar kalau harus membekali Rafika
dengan pendidikan. Tiba-tiba Rois sadar kalau dia tidak mempunyai akte
kelahiran Rafika. Kalau sekolah khan pasti diminta.
“Iyo, aku nggak punya akte kelahiran Rafika gimana
ya?Tanya Rois
“Nanti aku uruskan,
sodaraku ada yang kerja di kelurahan, tapi pake namaku yang jadi ibunya, awakmu
nggak keberatan? Khan harus ada ibu kandung yang melahirkan !Jawab Lastri.
“Iya rapopo, tapi apa beneran
bisa?Tanya Rois dengan semangat dan senang.
“Gampang, nanti aku suruh
saudaraku yang ngatur, seng penting punya akte lahir!Jawab Lastri.
Rois segera mengeluarkan beberapa
lembar uang limapuluh ribuan.
“nanti kalau kurang kamu
talangi dulu ya!Kata Rois.
“Iya!Jawab Lastri sambil
menerima uang Rois.
Rois mulai memikirkan
rencana sekolah Rafika. Dia tahu Rafika bukan seperti anak perempuan lainnnya.
Dia cenderung seperti laki-laki. Dia takut teman-temannya akan mengolok-olok
Rafik. Tiba-tiba Rois teringat sepupunya yang mempunyai pondok dan tidak
mempunyai anak. Mungkin aku sebaiknya menitipkan Rafik disana. Hati Rois
menjadi tenang dengan rencananya itu. Dia akan meminta Wahid sepupunya untuk
mengajari Rafik pencak silat dan ilmu kanoragan lain.
******
Sudah sembilan tahun
berlalu dengan cepat Rafika tumbuh makin besar dan menjadi kekar. Dia tidak
terlihat seperti layaknya anak perempuan tetapi lebih seperti anak laki-laki.
Badannya berotot dan tidak terlihat memiliki payudara. Setiap liburan Rafik
selalu ikut ayahnya keliling pantura dan sekarang dia bisa membantu ayahnya
mencatat muatan atau menulis surat pengiriman.
“Yah, kalau saya nggak
mau sekolah SMA boleh?Tanya Rafik suatu hari sehabis menurunkan barang.
“Kalau kamu nggak sekolah
trus mau ngapain?Tanya Rois berusaha sabar dan mencari tahu keinginan anaknya.
“Aku ingin kursus montir
aja yah! Sehingga bisa memperbaiki truk yang rusak!Jawab Rafik mantab. “Nanti
kalau sudah mahir kita bisa buka bengkel truck yah!Lanjut Rafik
“Kamu pengen punya
bengkel? Nggak mau jadi sopir truck?Tanya Rois kembali
“Bukan yah! Nanti kalau
kita punya bengkel Ayah yang jaga aku yang menyopir truck ayah! Masa Ayah sudah
tua masih jadi sopir terus!Jelas Rafik.
Airmata Rois lagsung
keluar dia merasa terharu dengan pemikiran Rafik yang memikirkan dirinya. Dia
tidak menyangka Rafik yang masih muda bisa mempunyai pemikiran yang begitu jauh
ke depan.
“Ayah nggak setuju ya?
kok ayah jadi sedih!Tanya Rafik dengan kuatir
“Ayah nggak sedih, ini
ayah terharu karena senang! Ayah senang kalau kamu punya pemikiran yang maju
seperti itu!Jawab Rois.
“Jadi Ayah setuju?Tanya
Rafik dengan semangat
“Setuju 100%!Jawab Rois
“Yang penting kamu harus rajin belajar dan mencari pengalaman!Lanjut Rois.
“Iya yah!Jawab Rafik
senang.
Mereka terus membicarakan
rencana Rafik dan keinginan-keinginan Rafik. Rois selalu senang bila bisa
mengobrol atau berdiskusi dengan Rafik. Rois tidak tahu kenapa Rafik tidak
pernah bertanya tentang ibunya kepada dirinya. Tetapi dia pernah diberitahu
oleh Lastri kalau Rafik pernah bertanya, apakah benar dia ditemukan Ayahnya di
dalam Trucknya. Lastri berusaha memberikan pengertian kepada Rafik betapa
ayahnya sangat mencintai dirinya.
******
Waktu berjalan dengan
cepat dan Rafika sudah berumur 17 tahun. Badanya semakin seperti laki-laki,
tinggi dan berotot. Rafik juga mahir beladiri, semua orang merasa segan dengan
Rafik apalagi tahu kalau dia murid Wahid, mantan Bajing Loncat di Pantura. Dia
sekarang yang menyetir truck Ayahnya dan Rois duduk disampingnya. Rafik juga
sering membantu para sopir di tempat Lastri ketika truk mereka sedang
bermasalah.
“Is, kamu ngak kuatir
sama Rafik?Tanya Lastri ketika mereka berdua sedang melihat Rafik membetulkan
truk salah satu sopir.
“Kuatir opo?Tanya Rois
“Anakmu wes 17 kok durung
mens yo?Tanya Lastri
“lho yo ra ngerti aku, yo
durung paling!Jawab Rois enteng yang memang buta soal perempuan.
“cah wedok iku mens mulai
umur 11 koyok aku biyen!Jawab Lastri
“Yo nggak apa-apa, ngak
mens khan lebih baik! Seng penting dia sehat!Jawab Rois Kalem
“Ojok-ojok, Rafik ancen
lanang yo!Jawb Lastri yang juga bingung
Rois tersenyum dan merasa
senang dengan komentar Lastri. Memang kadang Rois kuatir dengan Rafik yang
perempuan. Dengan kehidupan sopir di Pantura yang keras dia kuati kalau ada
yang melecehkan dia atau berbuat kekerasan dengan Rafik. Oleh sebab itu dia
selalu mendidik Rafik dengan segala kemampuan untuk survival. Banyak sopir baru
yang mengira dia laki-laki, apalagi wajahnya yang ganteng sehingga banyak
perempuan yang mulai menggoda dia. Tapi semua takut dengan Lastri karena mereka mengira Rafik anak Lastri dengan Rois.
Rafik pernah ditantang
salah seorang sopir, karena cemburu. Sebetulnya Rafik tidak berminat meladeni
Aspari. Tetapi Aspari langsung memukul Rafik, untung reflek Rafik cukup kuat
sehingga dia bisa menghindar. Aspari makin kalap, apalagi semakin banyak sopir
dan kenek yang menonton sambil bertaruh. Harga dirinya makin tertantang ketika
semua memasang taruhan untuk Rafik. Rafik dengan mudah mengalahkan Aspari hanya
dalam beberapa jurus. Dan akhirnya dilerai oleh Rois dan para sopir senior
lainnya. Aspari akhirnya meminta maaf kepada Rafik ketika dia mengetahui siapa
sebenarnya Rafik. Dia merasa takut karena Rafik anak Rois dan murid Wahid yang
terkenal sakti. Dan sejak itu mereka jadi berteman baik.
Bertahun-tahun Rafik
menjalankan truck ayahnya. Rois yang kondisi fisiknya menurun lebih sering
tinggal di bengkel seperti rencana mereka berdua. Rois mencarikan kenek buat
Rafik salah satu murid Wahid dan adik sepergeruan Rafik. Dia telah mengetahu
siapa Rafik dari sejak mereka kanak-kanak. Aswandi, selalu mengidolakan Rafik
karena pintar dalam segala hal. Rafik juga sering jadi pelindung Aswandi dari
ganguan teman-temannya.
Rafik yang pandai juga
membeli truck baru untuk disewakan dengan sistem bagi hasil. Aspari yang
menjadi sahabat Rafik berminat menjalankan truck Rafik. Karena dia ingin
mempunyai penghasilan yang lebih baik sejak menikah dengan Ayu salah satu
perempuan di warung Pantura.
*******
Ketika Cinta Datang Menghampiri
Rafik memasuki warung
Lastri. Dia tidak melihat Lastri dan tiba-tiba matanya bertemu pandang dengan
Nanik. Rafik tiba-tiba menjadi salah tingkah dan memerah mukanya. Dia
celingukan mencari keberadaan Lastri.
“Mau makan atau minum
mas? Tanya Nanik sambil memberikan senyumnya ke Rafik
Rafik jadi terdiam dan
mematung bingung harus menjawab apa. Biasanya dia langsung duduk dan Lastri
mengambilkan makan dan minum kesukaan dia.
“Ibuk Kemana ya?Tanya
Rafik ketika bisa menguasai dirinya
“Ibuk sopo?Tanya Nanik
sambil mengaduk kopi buat salah satu sopir.
“Oalah, anakku lanang wes
teko!Kata Lastri tiba-tiba keluar dari dalam.
“O ini toh anak ibuk yang
terkenal itu! pantes dia kok seperti orang bingung!Kata Nanik dengan tersenyum.
“Kenalkan Fik, ini Nanik
baru seminggu disini!Kata Lastri memperkenalkan.
Nanik mengelap tangannya
dan mengulurkan tangannya ke hadapan Rafik. Rafik menerima uluran tangan Nanik.
“Rafik!Kata Rafik memperkenalkan diri dengan wajah memerah dan perasaan
bercampur aduk.
Lastri yang melihat
perubahan perilaku Rafik jadi merasa kuatir kalau Rafik menyukai Nanik.
Bagaimana kalau Nanik tidak menyukai Rafik? Bagaimana kalau Rafik patah hati
sebab selama ini dia tidak pernah melihat Rafik tertarik dengan siapapun entah
itu perempuan, laki atau waria. Bahkan ketika ada perempuan yang menggoda dia
tidak pernah menanggapi sekalipun. Tetapi sekarang dia melihat perubahan wajah
Rafik yang malu-malu dan sekali-kali dia mencuri pandang kepada Nanik. Apakah
Nanik tahu kalau bukan laki-laki? Tiba-tiba Lastri menjadi kuatir sendiri dan
ingin sekali mendiskusikan dengan Rois.
“Bapakmu piye le?Tanya
Lastri kepada Rafik sambil mengambilkan minum buat Rafik.
“Sehat Buk!Jawab Rafik
sambil melahap makanannya dan sekali-sekali mencuri pandang ke Nanik.
“Mbok, sekali-kali diajak
kesini toh! Ibuk kangen karo bapakmu!Kata Lastri
“Wihhh kangen rek!Sahut
Rafik menggoda Lastri
“Hush! Nggak ilok gudho
wong tuwek!Jawab Lastri yang berharap ingin membicara masalah Rafik.
“Ditelpon ae lho
buk!Jawab Rafik sambil menyalahkan rokok samsunya.
“Bapakmu lek ditelpon
suka nggak diangkat!Keluh Lastri
“Iya nanti kalo Bapak
telpon, aku suruh nelpon ibuk!Jawab Rafik
“Iyo! Ibuk arep turu!
Kamu cepet istirahat nggak usah jagongan dengan sopir lain!Kata Lastri sambil
berdiri. “Nik, coba dicek kamar Rafik apa masih bersih spreinya, kalo berdebu
diganti aja sprei baru!Lanjut Lastri memberikan perintah kepada Nanik.
“Iya, buk!Jawab Nanik
“Sampeyan mau nambah
minum mas?Tanya Nanik dengan memberikan senyum manisnya. Entah kenapa Nanik
merasakan ada sesuatu yang menarik dalam diri Rafik dan membuat dia ingin
menggodanya.
“Nggak usah nanti aku
ambil sendiri aja!Jawab Rafik dengan nada sungkan.
Ketika melihat Rafik,
Nanik tahu kalau dia seorang perempuan. Perempuan perkasa seperti kekasihnya
dahulu kala ketika dia masih SMA, Ekky. Cinta pertamanya dengan perempuan yang
tak pernah dia lupakan dan harus berakhir kandas karena dia dipaksa kawin oleh
orang tua. Ekky berusaha mengajaknya lari ketika tahu dia akan dinikahkan, tapi
dia tidak mempunyai keberanian dan takut akan membuat sedih orang tua.
Ternyata, Suaminya seorang pecundang dan akhirnya menjual dia menjadi pelacur.
Nanik akhirnya berhasil melarikan diri ke Jakarta. Sekarang dia terdampar di
warung pantura membantu mbak Lastri.
Rafik berpapasan dengan
Nanik di depan pintu kamar, mereka sama-sama terhenti dan terpana saling
menyukai. Tubuh mereka seperti mematung dan waktu seperti melambat. Handuk yang
Rafik pegang terjatuh dari genggamannya. Dia yang selama ini tidak pernah takut
dengan apapun dan siapapun, kini tiba-tiba dia menjadi grogi dengan Nanik yang
berdiri begitu dekat dengan dirinya. Nanik yang melihat Rafik grogi dan salah
tingkah, tersenyum. Dia mengambil handuk Rafik, dia mencantolkan dileher Rafik.
Dia menarik pelan sehingga wajah Rafik mendekat ke wajahnya. Dia mengecup bibir
Rafik dan meninggalkan Rafik yang masih tercengang dengan kejadian yang begitu
cepat. Jantungnya serasa hendak berhenti. Dia masih terpana dan mematung di
depan kamarnya. Tanpa sadar dia memegang bibirnya yang telah dikecup oleh
Nanik. Dan senyumnya tersunging lalu duduk dipinggir ranjang seperti orang yang
habis kena hipnotis.
“Apakah ini yang dinamakan
jatuh cinta! Batin Rafik terus bertanya. Dia selama ini tidak pernah memikirkan
tentang percintaan. Dia selalu takut mendekati perempuan. Dia takut kalau
mereka akan tahu siapa dirinya. “Apakah Nanik tahu keadaannya?Apakah dia tahu
kalau aku bukan laki-laki? Apakah dia menyukai aku? Rafik terus membayangkan
wajah Nanik yang bulat dan kulitnya yang sawo matang. Bibirnya begitu indah dan
lembut. Tiba-tiba ada gejolak di dalam dirinya, perutnya jadi mulas seperti ada
kupu-kupu yang terbang di dalamnya. Tubuhnya jadi panas dingin dan jatungnya
berdebar-debar.
Rafik berdiri dan mencoba
mengintip keluar. Dia ingin melihat kembali wajah Nanik dan tiba-tiba dia
merasa cemburu kalau Nanik akan digoda para sopir. Apakah dia bekerja membantu
ibuk memasak dan berjualan atau juga melayani hasrat para sopir? Apa aku tanya
ibuk aja ya? Tapi kalo tanya nanti ibuk
jadi curiga!Pikir Rafik. Dia masuk kembali dan rebahan di ranjangnya. Hatinya
masih gelisah dan ingin tahu lebih banyak tentang Nanik. Bagaimana ya caranya? Masak tanya ke Nanik
sendiri? Ndak mungkin aku bertanya langsung ke Nanik.
Akhirnya Rafik keluar,
duduk di ruang tamu sambil menyedot rokoknya dan menonton berita di TV. Rokok
Rafik hampir terjatuh ketika melihat Nanik masuk.
“Belum tidur mas?Tanya Nanik,
“Aku buatkan susu jahe ya!Lanjut Nanik.
Rafik hanya bisa
menggeleng dan mengangguk, mulutnya seperti terkunci. Tapi dia senang bisa
melihat Nanik kembali. Dengan gelisah dia menanti kedatangan Nanik, dia
pura-pura melihat berita, tapi pikirannya sibuk sendiri dengan pertanyaan
tentang Nanik.
Nanik datang dengan
membawa segelas susu jahe, dan meletakan di meja. Rafik jadi salah tingkah dan
tidak tahu harus bagaimana, bahkan untuk mengucapkan terima kasih saja mulutnya
seperti terkunci.
“Diminum dulu mas,
mumpung masih anget!Kata Nanik yang melihat Rafik salah tingkah.
“Iya, makasih!Jawab Rafik
sambil menuangkan susu jahe di lepek gelas dan menyeruputnya.
Pikirannya berkecamuk
berpikir kerasa mencari kata dan topik agar bisa ngobrol dengan Nanik. Dia
takut Nanik akan meninggalkannya sendirian di ruang tamu.
“Sudah lama disini?Tanya
Rafik meskipun dia tahu kalau dia tidak ke tempat ini sekitar dua minggu.
“hampir sepuluh
hari!Jawab Nanik sambil tersenyum dan merasa senang Rafik mengajaknya ngobrol.
Dia ingin berlama-lama dengan Rafik, merasakan getaran yang telah lama mati.
“Aku dari Lampung mas! Ibu
dan bapak orang jawa trus ikut transmigrasi ke Sumatera makanya saya ngomong
bahasa jawa”Kata Nanik
“O.. trus kok bisa sampai
sini?Tanya Rafik penasaran
Wajah Nanik terlihat
berubah menjadi sedih, Rafik langsung merasa bersalah dengan pertanyaannya.
“Maaf kalau saya lancang bertanya!Kata Rafik buru-buru.
“Ndak apa-apa kok mas!
Memang masa lalu saya kurang baik! Saya dijodohkan lebih tepatnya dipaksa kawin
sama orang tua saya! padahal saya mau ujian akhir kelas 3 SMA. Orang tua saya
berharap suami saya bisa menghidupi keluarga kami! Tetapi suami saya bukan
orang baik-baik, tiga tahun menikah, saya sering dipukuli dan bahkan ketika
saya melawan, saya malah dijual ke lokalisasi!Kata Nanik sambil meneteskan air
mata.
Rafik yang mendengar
cerita Nanik jadi tercekat, meskipun dia banyak mendengar mbak-mbak di
sepanjang pantura banyak yang mengalami kekerasan dan dijual oleh suaminya,
tetapi dengan Nanik dia merasa kesal dan marah. Tiba-tiba Rafik ingin
melindungi dan menjaga Nanik.
Selama empat tahun saya
di lokalisasi, saya harus tersiksa melayani para laki-laki dan suamiku
mengambil semua uang yang aku hasilkan. Beberapa kali mencoba melarikan diri
tapi tidak pernah berhasil bahkan saya hampir dibunuh sama suamiku. Sampai suatu
hari aku ditolong seorang laki-laki dan berhasil melarikan diri ke Jakarta.
Tapi di Jakarta saya tidak punya siapa-siapa dan tidak punya kenalan. Saya jadi
geladangan dan mencoba mencari kerja tapi tidak ada yang mau mempekerjakan saya
karena saya tidak punya ijasah apapun. Saya mencoba jadi buruh panggul tapi
ternyata saya tidak kuat. Sampai suatu hari saya ketemu bu Yayuk, waktu itu
warung bu Yayuk ramai dan dia tidak ada yang membantu membersihkan pring kotor.
Saya berinisiatif membereskan piring-piring kotor dan mencucinya dengan harapan
dapat makan satu piring. Ketika warung tutup bu Yayuk menanyakan siapa saya dan
mau kemana, lalu aku menceritakan semua dan akhirnya bu Yayuk meminta saya membantu di warungnya. Saya merasa senang
sekali dan betah bekerja di warung bu Yayuk. Tapi malang tak dapat di tolak
untung tak dapat diraih, tidak ada hujan tidak ada geledek Suami saya melihat
saya di pasar. Saya akhirnya lari pulang dan memberitahu bu Yayuk. Lalu bu
Yayuk mengirim saya ke bu Lastri, yang katanya sepupunya untuk membantu dia.
Begitulah cerita saya mas!Kata Nanik sambil menghela nafas.
Sebetulnya Nanik ingin
menceritakan kalau dia dulu mempunyai pacar perempuan tetapi mulutnya serasa
terkunci, dia berpikir kalau itu terlalu cepat dan Nanik takut Rafik akan berpikir
kalau dia menginginkan Rafik.
“Kamu aman disini jangan
kuatir ya, saya pasti akan melindungi kamu termasuk ibuk!Kata Rafik memegang
tangan Nanik. Ada perasaan sayang yang tak bisa dia jelaskan, perasaan ingin
selalu melindungi, dan membahagiakan.
“Makasih mas!Kata Nanik
dengan wajah memerah bahagia dan malu karena Rafik begitu perhatian dan
memegang tangannya. Ingin sekali dia memeluk Rafik merebahkan dirinya dalam
pelukannya tapi dia tahu diri. Dia tidak ingin dianggap murahan. “Sekarang, mas
Rafik istirahat dulu supaya besok segar kalau mau melanjutkan perjalanan!Kata
Nanik sambil menepuk tangan Rafik yang
kekar.
“Maaf!Kata Rafik. Dia
tersadar dan segera melepaskan tangannya dan wajahnya jadi ikut memerah. Dia
jadi salah tingkah dan malu dengan Nanik. Nanik tersenyum senang dan merasakan
bahagia, Nanik dapat merasakan detak jantungnya yang seperti suara bedug.
Badanya jadi menghangat di malam yang dingin. Ada secerca harap akan bisa
bersatu dan merasakan kebahagian bersama Rafik. Tapi dia tidak berani berharap
banyak dan menyadari kelamnya masa lulu yang dia jalani.
*****
Sudah hampir sebulan
Rafik mengenal Nanik dan dia semakin sering pulang ke warung. Ketika terakhir
kali datang Rafik membelikan Nanik sebuah hp agar mudah dihubungi.Nanik terkejut
dengan hadiah yang diberikan rafik. Dia merasa senang dengan perhatian Rafik. Mereka saling mengirim pesan lewat wa atau
sms. Rafik jadi bersemangat dan terlihat lebih bahagia. Dia tidak pernah mengambil
trayek yang jauh dan panjang. Dalam seminggu Rafik bisa singgah dua kali dan
menginap sehari atau dua hari sebeulm berangkat kembali. Hubungannya makin lama
makin dekat. Kedekatan Rafik dengan Nanik membuat Lastri kuatir. Dia kuatir
kalau Nanik akan membuat Rafik patah hati.
Setiap Rafik datang dia
selalu merasa gelisah. Apalagi dia melihat kalau keduanya makin dekat dan
saling menyukai, meskipun Lastri tahu
mereka belum berhubungan. Lastri selalu tidak bisa tidur bila Rafik pulang.
Nanik juga mengetahui kalau Lastri belum memberikan lampu hijau pada dirinya. Dia juga tidak ingin
terburu-buru. Padahal sebetulnya dia ingin sekali bercinta dan bermesraan
dengan Rafik. Rafik sendiri tidak pernah menyatakan cinta kepada dirinya tapi
dia selalu membeikan perhatian. Dia selalu membawakan sesuatu buat dirinya
kalau pulang ke warung. Tapi yang paling ditakuti tentu bu Lastri. Karena Bu
Lastri sudah seperti ibu buat Rafik.
Lastri akhirnya menelpon Rois,
dia tidak sabar ingin minta pendapat Rois.
“Halo, assalamualaikum!Kata
Lastri begitu mendengar suara Rois diujung sana.
“waalaikumsalam, tumben
kok nelpon? Ono opo toh?Tanya Rois kuatir
“Ora ono opo-opo! Cuma
mau guneman, diskusi karo awakmu!Jawab Lastri
“O..tak pikir onok
opo!Jawab Rois
“Iki lho Rafik kok rasane
seneng yo karo Nanik, yang mbantu-mbantu aku di warung!Kata Lastri
Tiba-tiba Rois teringat
kejadian dua minggu yang lalu. Dia melihat Rafik gelisah dan selalu melihat
hp-nya. Dan tiba-tiba Rafik mendekat duduk disampingnya ketika dia sedang duduk
di teras minum kopi sambil merokok.
“Yah!Kata
Rafik dengan gelisah
“Opoo, awakmu loro tah?Tanya Rois kuatir karena
selama ini Rafik tidak pernah sakit.
“Nggak yah, Aku mau cerita!Jawab Rafik ragu-ragu
“Ono opo toh le, kok keliatane penting!Jawab Rois
mematikan rokoknya dan menatap Rafik.
“mmmmhh aku...!Rafik terlihat ragu-ragu hendak
bercerita dengan Ayahnya. Dia tahu ayahnya selalu mendukng setiap keinginannya,
tapi dia tidak tahu bagaimana reaksi ayahnya kalau tahu dia mencintai
perempuan.
“Sudah cerita aja, nggak usah disimpen
sendiri!Jawab Rois berusaha menenangkan diri menghadapi segala kemungkinan
terburuk, Rois kuatir kalau tiba-tiba Rafik ingin mencari ibu kandungnya.
“Aku jatuh cinta dengan perempuan, yah!Jawab Rafik
pada akhirnya
“Sopo? Arek ngendih?Tanya Rois kaget juga lega.
Dia tidak menyangka kalau Rafik juga seperti dirinya. Dia jadi teringan mas
Slamet, orang yang paling dia cintai hingga sekarang.
Rafik menjadi lega melihat reaksi ayahnya yang
tidak marah.
“Nanik, namane, sekarang mbantu Ibuk di
warung!Jawab Rafik dengan sumringah
Rois dapat melihat binar kebahagian dalam mata
Rafik. Dia tahu bagaimana rasanya jatuh cinta dan bahagia, sama seperti ketika
bersama mas Slamet.
“Apa dia juga jatuh cinta sama kamu?Tanya Rois
“Sepertinya begitu yah!Jawab Rafik dengan wajah
memerah
“Lah kok sepertinya, apa kamu nggak pernah ngomong
cinta gitu tah!Tanya Rois ingin ketawa melihat wajah Rafik yang memerah .
“ehh...belum yah!Jawab Rafik salah tingkah
“Lho, piye toh kamu, jangan-jangan kamu cuma ge-er
aja dan dia nggak cinta sama kamu!Jawab Rois
“Dia cinta kok sama aku!Jawab Rafik semangat
“Apa dia pernah ngomong sama kamu?Tanya Rois
menggoda
“Ya nggak pernah yah! Tapi dia selalu baik sama
aku dan ngeladaeni aku yah!Jawab Rafik berusaha menjelaskan
“Dia pasti baik sama kamu wong kamu anak
kesayangan ibuk dan juga pasti ngeladeni wong emang sudah tugasnya melayani
pengunjung di warung!Jawab Rois
“Duh, ayah bikin aku cemas aja!Jawab Rafik
gelisah.
“Is..awakmu masih
dengerin nggak!Kata Lastri membuyarkan lamunannya bersama Rafik.
“Iya, aku dengerin! Aku
sudah tahu kalau Rafik suka sama Nanik! Gimana sih anaknya? Apa dia anak
baik-baik atau nggak?Tanya Rois
“Nanik itu baik anaknya,
tapi dia itu pernah jadi balon lho mas! Pernah nikah sama laki-laki trus dijual
sama suaminya ke lokalisasi, trus dia lari dan ikut dulurku di Jakarta! Dan
disana ketauan sama suaminya lalu dikirim ke aku!Cerita Lastri
“Naniknya suka nggak sama
Rafik?Tanya Rois
“Keliatanne sih
suka!Jawab Lastri
“Apa dia tahu keadaan
Rafik?Tanya Rois
“Nah itu dia aku yang
belum tau!Jawab Lastri dengan nada agak kuatir
“Ya udah kamu tanya si
Nanik aja biar jelas semuanya! Kalau dia nggak suka sama Rafik, kamu jangan
mecat dia lho ya, kasian!Kata Rois.
“Iyo, yowes aku
tanyain!Jawab Lastri dan mengakhiri pembicaran mereka.
*******
Lastri segera manggil
Nanik untuk diajak bicara, “Nik, ibuk mau bicara sebentar!Kata Lastri
“Iya, buk!Sahut
Nanik sambil mematikan kompor dan menuju
ruang makan. Hati Nanik berdebar-debar, dia tahu ini pasti soal Rafik. ‘Duh,
jangan-jangan ibuk melarang aku dengan Rafik!Batin Nanik dengan kuatir.
“Bismillah semoga semua baik-baik!Amin! Doa Nanik sebelum menuju ruang makan.
“Duduk sini nik!
Nanik duduk dihadapan
Lastri dengan gelisah dan cemas memikirkan nasibnya.
“Nik,kamu itu sebenarnya
suka sama Rafik atau nggak sih?Tanya Lastri langsung tanpa basa-basi.
“Iya buk, saya suka sama
mas Rafik!Jawab Nanik dengan wajah malu dan takut
“Apa kamu tahu kalau
Rafik itu bukan laki-laki?Tanya Lastri
“Tau buk dan saya
mencintai apa adanya mas Rafik!Jawab Nanik tanpa ragu-ragu.
“Syukurlah kalau kamu
tahu dan mencintai Rafik, Ibuk takut kalau kamu membuat Rafik patah hati!Kata
Nanik dengan lega. Nanikpun jadi lega dan senang melihat reaksi Lastri. “Apakah
ini berarti ibuk sudah merestui hubungan kami!Batin Nanik.
“Ibuk cuma minta kamu
baik-baik sama Rafik dan bisa merawat dia ya! Dia itu anak baik dan anak yang
spesial”Jelas Lastri
“Insyallah buk!Jawab
Nanik
****
Rafik membelai rambut
Nanik yang terlelap dalam pelukannya. Dia merasakan betapa bahagia dan
merasakan ketenangan yang tak pernah dia rasakan selama ini. Dia tidak pernah
menyangka bisa bercinta dan merasakan kenikmatan yang membuat dirinya serasa
tidak menapak di tanah. Dia masih ingat ketika pertama kali berciuman
jantungnya serasa ingin meledak. Dia seperti bermimpi bisa mencium bibir Nanik.
Entah dari mana datangnya keberanian dirinya yang waktu itu dengan berani
melepaskan pakaian Nanik. Nanik seperti pasrah dan membiarkan Rafik melakukan
apa yang diinginkan.
Rafik memang belum pernah
bercinta dengan perempuan, dia hanya menuruti nalurinya dan menikmati
kebersamaannya bersama Nanik. Dia menciumi setiap jengkal tubuh Nanik, dia
dapat merasakan tubuh Nanik yang bergetar merasakan ciuman dan belaian dirinya.
Nanik seperti pasrah menyerahkan dirinya untuk Rafik. Sudah lama dia tidak
pernah merasakan sentuhan dan belaian yang begitu penuh cinta dankasih sayang.
Dia juga senang karena Rafik tidak malu dengan dirinya. Dia bersedia melepaskan
semua pakaiannya dihadapan Nanik.
Ini semua karena mereka
berdua sudah saling membuka perasaannya masing-masing dan menerima keadaan dan
masa lalu mereka. Mereka berjanji untuk saling setia, saling memiliki dan
berbagi dalam suka maupun duka. Nanik berhasil meyakinkan Rafik kalau dia
mencintai Rafik seutuhnya dan dia juga memberitahu kalau dulu waktu SMA
pacarnya juga seorang perempuan. Perasaan mereka jadi lega ketika mengetahui
Ibuk dan Ayah Rafik juga merestui hubungan mereka.
Malam itu menjadi malam
yang panjang dan indah buat mereka berdua. Mereka bercinta tanpa henti dan
menikmati setiap sentuhan. Nanik dapat merasakan tubuh Rafik yang kekar dan
liat. Perpaduan antara keras dan lembut yang sempurna. Rafikpun bergetar
jemarinya ketika menelusuri tubuh Nanik yang begitu lembut dan indah. Nafasnya
memburu jantungnya berdetak dengan cepat dan dia dapat merasakan kalau vnya
langsung basah. Nanik belum pernah merasakan orgasme yang begitu hebat selama
dia melakukan hubungan seks. Baru kali dia bisa merasakan kenikmatan yang
begitu lepas, tulangnya seperti tidak menempel dengan tubuhnya. Jiwanya seperti
melayang entah kemana, semua terasa ringan seperti melayang diatas awan yang
putih dan indah. Dia hanya bisa melenguh, mengigit pundak Rafik dan kadang
mencakar tubuh Rafik tidak tahan dengan kenikmatan yang luar biasa.
Rafikpun merasakan
kebahagian yang luar biasa, senang bisa membuat Nanik orgasme. Dan dia juga
merasakan sensasi yang sulit dijelaskan ketika tangan Nanik merabai dirinya.
Ada perasaan malu, geli, merinding, suka mejadi satu. Dia seperti terhipnotis
oleh Nanik dan kehilangan kesadaraan, tak kuasa menolak sentuhan jemari Nanik
hingga ketempat yang paling sensitif.
Ketika tangannya hendak menolak, Nanik mengambil lengannya dan menciuminya,
mengarahkan kebagian tubuhnya. Nanik berhasil membuat Rafik menikmati
sentuhannya dan juga merasakan orgasme. Mereka sama-sama terlelap dalam dekapan
cinta hingga menjelang subuh.
****
Ketika Cinta diuji
Nanik gelisah sudah tiga
bulan dia belum mens. Dia ingn membeli test pack tapi takut ketahuan Ibuk.
“Apakah aku hamil ya? ya Tuhan cobaan apa lagi yang kau berikan, ketika aku
menemukan cinta dan kebahagiaan kenapa ada saja masalah yang datang! Airmata
Nanik terus menetes dan dia tidak tahu bagaimana harus mengatakannya kepada
Rafik. Dia takut Rafik akan mengeira dia berhubungan dengan laki-laki. Sejak
meninggalkan lampung dia tidak pernah melakukan hubungan seks dengan laki-laki.
Memang sewaktu di Lampung dia selalu melayani laki-laki tanpa kondom. Dia hanya
meminum pil kb yang diberikan oleh mucikarinya. Para pembeli tidak suka kalau
diminta menggunakan kondom.
“Apakah karena ketika
lari aku lupa tidak membawa pil kb jadi sekarang hamil?Batin Nanik. Apa yang
harus kulakukan, sebentar lagi mas Rafik datang dan aku tidak mungkin
menyembunyikannya. Perutku pasti akan membesar dan itu akan membuat mas Rafik
marah! Nanik terus merenungi keadaan dan menyesal kenapa ini semua harus
terjadi. Kebahagian yang belum lama dirasakan seperti lenyap berganti dengan
ketakutan akan kehilangan Rafik.
Dia terus menatap ke
jalan raya, melihat mobil yang lalu lalang melintas. Setiap hari dia selalu
menanti kedatangan Rafik dengan bahagia. Setiap truck yang datang selalu
ditengoknya. Meskipun dia tahu rafik sedang berada dimana tetapi entah kenapa
dia selalu reflek melihat seakan-akan yang datang adalah Rafik. Bila melihat
truck Rafik datang selalu ada yang berdebar bahagia dan dari jauh dia akan
melihat senyum Rafik yang manis. Dan biasanya para sopir yang berada di warung
langsung menggodanya.
“Seng ditungu-tunggu wes
dateng!
“wes lhan gawe ke ngombe,
cepak no maem ne!
Mereka beramai-ramai
menggoda Nanik dan langsung berhenti begitu Rafik masuk warung. Dan biasanya
Nanik selalu menyambutnya dengan segelas teh jahe kesukaan Rafik lalu
mengambilkan makanan. Biasanya Nanik selalu memasak makanan khusus buat Rafik
yang tidak dijual di warung. Kini dia menanti kedatangan Rafik dengan gelisah. Hatinya
tidak tenang sampai menggoreng ayam jadi gosong.
*****
Malam ini mereka bercinta
seperti biasa, tapi pikiran Nanik sedang gelisah sehingga membuat dia sulit
untuk orgasme. Rafik mengetahui kalau Nanik sedang gelisah dan tidak seperti
biasanya. Rafik dapat merasakan kalau Nanik tidak terlalu menikmati sentuhannya
seperti biasanya.
“Kamu kenapa sayang?Tanya
Rafik penuh perhatian sambil membelai wajahnya dan menciumnya dengan lembut.
Nanik hanya menggelengkan kepalanya, dia dapat merasakan betapa Rafik begitu
sayang dan perhati terhadap dirinya. Dia memeluk Rafik erat-erat dan entah
kenapa air matanya langsung keluar.
“Hey, kamu kenapa? Kenapa
kok menangis? Sakit?Tanya Rafik berusaha melihat mata dan wajah Nanik. Tangis
Nanik pun pecah dan dia tidak tahu harus mengatakan apa.
“Ono opo? Cerita dong
jangan menangis!Kata Rafik lembut, dia mengusap airmata Nanik dan mencium
wajahnya.
“Aku.... Aku sudah tiga bulan tidak mens, mas!Jawab
Nanik terbata-bata.
Rafik seperti mendengar geledek
di siang bolong, dia melepaskan pelukannya dan menatap lekat-lekat ke Nanik. Dia
mencari kebenaran dimata Nanik, dia seperti tidak percaya dengan apa yang
didengar. Ada yang terluka dalam hatinya, Hatinya bergemuruh terbakar cemburu.
Dia tidak mengeluarkan sepatakatapun. “apakah
ketika aku tidak ada dia berhubungan dengan laki-laki lain, para sopir yang
suka menggoda perempuan!Batin Rafik bertanya-tanya.
“Mas!panggil Nanik
Rafik mengambil kaosnya
mengenakan celana pendeknya dan duduk dipinggir ranjang. Dia menutup wajahnya
dengan tangan. Kepalanya mendadak pening! Dia ingin sekali marah, merasa
dikhianati oleh Nanik.
Nanik tahu sikap Rafik
yang tidak mempercayai dirinya.
“Mas, aku bersumpah,
sejak aku datang kemari, aku tidak pernah melakukan hubungan dengan laki-laki
lain! mas kamu percaya khan sama aku!Kata nanik berusaha memegang lengan Rafik.
Tapi Rafik menarik tangannya, dia menjadi gamang dan tidak tahu harus berbuat
apa dan bersikap bagaimana.
Hati Nanik mendadak jadi
hancur, dengan sikap dingin Rafik, Dia merasa Rafik jijik melihat dirinya dan
sudah tidak menginginkan dirinya.
“Mas, aku memang bekas
lonte! Tapi aku punya harga diri mas! Aku bukan perempuan gatek yang kegatelan
mau dengan laki-laki! Kamu tahu khan aku tidak suka bercinta dengan laki-laki!
Aku mencintaimu mas!Kata Nanik dengan menangis. Hatinya seperti hancur
berkeping-keping.
Rafik berdiri dan
meninggalkan Nanik di dalam kamar. Dia duduk di ruang makan sambil menghisap
rokok, hatinya masih panas, marah, sedih menjadi satu. Dia berusaha untuk tidak
menangis, tetap Hatinya terluka dan merasa dikhianati. Dia berusaha mengelap
air matanya yang melelh keluar.
Lastri yang mendengar
suara menangis segera keluar, dia melihat kamar Rafik yang terbuka pintunya dan
melihat Nanik sedang menangis. “Ada apa Nik?Tanya Lastri, Mana Rafik? Kalian
berantem?Tanyanya kembali.
“Buk!Kata Nanik langsung
memeluk Lastri dan menangis tersedu-sedu
“Ono opo toh nduk!Tanya
Lastri bingung dan berusaha menenangkan Nanik
“Aku hamil buk!Jawab
Nanik dan menangis, “Mas Rafik marah dan mengira aku sama laki-laki!Lanjut
Nanik
“Kamu sudah tes?Tanya
Lastri berusaha menenangkan dirinya dan Nanik.
“Belum, tapi aku ndak
mens sudah tiga bulan!Jawab Nanik
“Ya udah di test dulu,
bentar ibuk ambilkan test packnya, kamu jangan keburu-buru mutusi hamil sebelum
di test!Kata Lastri sambil menangkan Nanik. Lastri kembali ke kamarnya dan
melihat Rafik duduk di meja makan dengan wajah kusut. Dia duduk di depan Rafik,
“Kamu itu mbok ya jangan
gitu! Nanik itu selama disini nggak pernah goda-godain laki-laki atau kegenitan
sama laki-laki! Lha wong dia nggak doyan sama lanangan kok! Mosok kamu itu seng
jadi bojone nggak ngerti! Kamu khan ya sudah tahu kalau Nanik itu dulu bekas
pekerja seks, ya bisa aja ini resikonya dia hamil akibat pekerjaannya. kalau
kamu nggak suka dengan masa lalunya dia ya seharusnya kamu nggak deketin dia
dari pertama! Kalau bapakmu tahu kamu seperti ini, kamu pasti dimarahin! Kamu
mau nasib anaknya Nanik kayak kamu! Untung Bapakmu itu baik dan merawat
kamu!Kata Lastri dengan emosi. “Mbok ya sembarang itu dipikir pake otak jangan
pake emosi! Cemburu ae digedhekno, ra mikir!Lanjut Lastri dan pergi
meninggalkan Rafik.
Rafik seperti ditampar
wajahnya dengan perkataan Lastri dan tiba-tiba dia tersadar. Bagaimana dia
menjadi buta karena cemburu. Dia harusnya tahu kalau Nanik tidak menyukai
laki-kali. Dia langsung kembali ke kamar dan memeluk Nanik. Mereka berdua
menangis bersama.
“Maafkan aku ya Nik! Aku
emosi dan cemburu! Apapun yang terjadi sama kamu aku akan bersamamu!Kata Rafik
memeluk erat-erat Nanik.
“Sudah nggak usah tangis-tangisan,
coba diperiksa dulu!Kata Lastri sambil memberikan test packnya kepada Nanik.
Nanik langsung ke kamar
mandi membawa test pack. Sementara Rafik dan lastri menungg di ruang makan.
“Fik, kamu itu harus
belajar mempercayai Nanik, jangan sedikit-sedikit curiga dan emosi! Ibuk tahu
kamu cinta banget sama Nanik dan memang Nanik pernah jadi pekerja seks tapi
bukan berarti dia terus mau aja sama semua laki-laki! Apa kamu nggak merasa
kalau Nanik itu mencintai kamu? Kata Lastri menceramahi Rafik.
“Iya, buk saya
khilaf!Jawab Rafik sambil menunduk dan menyesal telah berpikir jelek dengan
Nanik.
“Buk, Mas..ternyata
negatif!Kata Nanik dengan senang menunjukan hasil testnya.
“Alhammdullilah!Sahut
Lastri dan Rafik barengan. Rafikpun tersenyum bahagia dan berdiri memeluk
Nanik.
“Kamu mensnya itu selalu
teratur atau nggak selama ini?Tanya Lastri kepada Nanik.
“Waktu dulu sering telat
buk! Trus waktu dikerjaan dikasi minum pil!Katany sambil menunduk malu
menceritakan masa lalunya.
“Ya mungkin itu yang
membuat kamu sekarang nggak mens! besok kamu ajak ke dokter di kota, coba
diperiksakan kenapa kok nggak mens!Kata Lastri kepada Rafik.
“Iya buk!jawab Rafik
“Sudah Ibuk mau tidur
dulu jangan berantem lagi kalian!Kata Lastri meninggalkan mereka berdua dengan
perasaan lega.
“Maafkan aku ya Nik!Kata
Rafik dengan sungguh-sungguh dan menyesal ketika mereka sudah berada di kamar. “Aku
berjanji tidak akan mengulangi lagi! Aku akan berusaha mengendalikan emosi dan
lebih terbuka dengan kamu bila ada masalah!Lanjut Rafik.
“Iya, masm aku juga akan
selalu jujur dengan kamu dan tidak akan menyimpan rahasia apapun!Kata Nanik.
“Apapun yang terjadi akan
kita hadapi bersama ya!Kata Rafik.
“Iya!Jawab Nanik
Mereka berdua berpelukan
dan merasakan kelegaan yang luar biasa. Dan menyadari betapa mereka saling
mencintai dan takut kehilangan satu sama lain. dalam hati sama-sama berjanji
akan melewati semua cobaan dan rintangan bersama, saling mencintai, saling
mempercayai dan saling medukung.
Terima kasih sudah diupdate kembali cerita di blogs nya :) #meskipun tidak ada translate bahs.jawa nya tapi cukup bisa diikuti ceritanya :D
ReplyDeleteSERU! ceritanya apalagi yang mencitrakan l yang positif terlebih berujung happy ending.
ReplyDeletemakasih untuk karyanya.
saya suka blog ini. saya tunggu cerita lainnya