Legenda Puteri Petir


Di suatu daerah pegunungan yang terkenal sebagai daerah denga curah hujan tinggi, tinggallah sebuah keluarga dengan dua anak, laki-laki dan perempuan. Seperti keluarga umumnya anak laki-laki lebih disayang oleh kedua orang tuanya. Hal ini menyebabkan si anak perempuan menjadi sedih sekaligus marah dengan orang tua dan keadaan. Kemarahan anak perempuan ini dilampiaskan dalam aktivitas yang berbeda dari kakaknya. Kakaknya yang lebih lembut dan tidak menyukai aktivitas fisik dan dia sangat dimanja oleh orangtuanya. Hal ini  menjadikan kakaknya seorang yang lembut dengan tulang yang kurang kuat dan sering sakit sakitan. Sedangkan si anak perempuan karena selalu dsuruh bekerja akhirnya mmpunyai tulang yg kuat dan menyukai aktivitas fisik dan aktivitas luar ruangan. Setiap kali dia sedih, dia selalu melampiaskannya dengan melatih dirinya agar menjadi kuat. Dia mempelajari ilmu kanoragan, semua ilmu bela diri dia pelajari dan terus berlatih. Dia belajar dari semua guru beladiri dan terus mengembangkan sendiri ilmunya. Semakin hari si anak perempuan tumbuh menjadi gadis yang tomboy dan ahli dalam bela diri.


Semua orang dia tantang untuk menjajal kemampuan dan kekuatan bela dirinya. Hingga suatu hari datanglah ke desa itu seorang perempuan tua yang meramal bahwa gadis ini akan menemukan pasangannya namun dia harus menjalani takdirnya seorang puteri yang disegani oleh semua orang karena kekuatannya yang mengancam. Anak perempuan ini hanya tertawa mendengar ramalan nenek itu.

Begitu gadis ini menginjak dewasa, benar saja, dia menjadi seorang kesohor karena kekuatan dan kemampuan beladirinya. Banyak musuh yang mencoba menjatuhkannya namun semua sia-sia. Kemenangan yang terus menerus ini membuat dia menjadi lupa diri dan sombong.  Hingga suatu saat ada lawan tangguh yang dapat mengalahkan dia dan mengutuk dia menjadi puteri petir yang orang tidak dapat melihat dirinya dan hanya merasakan dan mendengarkan kekuatannya yang dahsyat dan menakutkan. Kutukuan itu akan hilang apabila ada seseorang yang tidak takut dengan kekuatannya, mempunyai hati yang baik sehingga bisa melihat dirinya, mencintainya dengan tulus dan bersedia menjadi pasangannya.  Maka semua kutukan itu akan lenyap dan dia akan hidup bahagia dengan pasangannya itu.

Waktu berjalan terus, si anak perempuan itu sudah menjadi perempuan matang namun dia tidak pernah merasakan kegembiraan karena tidak ada seorangpun yang  dapat melihat dirinya. Ketika hari hujan, saatnya dia melampiaskan kemarahan dan membuat orang melihat dia melalui kekuatannya. Orang-orang melihat kekuatannya dalam kilatan cahaya dengan suara yg memekakkan telinga dan membuat orang-orang takut berada diluar. Dan itu membuat dia makin marah dan putus asa sehingga dia mengeluarkan sambaran petir yang menumbangkan pohon pohon di jalan.

Hingga suatu hari ketika hujan lebat, dia melihat seorang gadis sedang di tepi danau. Tidak seperti orang-orang lain yang menghilang ke dalam rumah. Gadis ini malah bernyanyi dan menari di dalam curahan hujan. Bahkan dia menunggu dengan sebuah alat lukisnya, dia berusaha menggambar ketika kilatan cahaya dan gelegar kekuatan puteri petir membelah langit. Berkali-kali puteri petir melihat wajah kecewa pada gadis itu ketika gambar yang keluar hanya berupa gambar kosong, tidak satupun kilatan cahaya yang dapat dilukisnyaPadahal selama ini dia selalu dapat melukiskan apa saja dalam coretannya. Ingin menghapus kesedihan di wajah gadis itu, akhirnya puteri petir melambankan kilatan-kilatan cahayanya dan memperbanyaknya agar gadis itu dapat menggambarnya. Hingga suatu saat terekamlah dengan bagus kilatan-kilatan cahaya tersebut di coretannya dan gadis itu mengamatinya dan kilatan itu membentuk wajah seorang puteri yang cantik. Disaat yang sama sesuatu terjadi dengan puteri petir. Dia pelan-pelan kembali berwujud, mulai dari jarinya, rambutnya hingga lambaian bajunya yg menyentuh tanah. Dia bertanya-tanya apakah kutukannya sudah menghilang? Belum terjawab pertanyaannya, dia sudah berhadapan dengan seorang gadis cantik yang sedang terpana melihat dirinya. Puteri petirpun juga terpana dengan kecantikan gadis danau itu. Lama mereka terdiam mematung. Hingga kemudian ketika puteri petir hendak mengucapkan terimakasih,  gadis danau itu lari ketakutan. Dan puteri petir kembali lagi kewujudnya semula. Sang puteri petirpun bersedih, bukan karena dia kembali ke wujud asalnya tetapi dia rupanya telah jatuh cinta pada pandangan pertama kepada gadis danau.

Gadis danau yang lari karena terkejut, berhenti dan berfikir. “Kenapa, aku kok lari ya? Dan diapun kembali ketempat puteri petir dan sesampai disana dia tidak menemukan siapa siapa. Hujanpun telah berhenti dan kesempatan bertemu dengan puteri petirpun telah hilang. Entah kenapa tiba tiba gadis danau menjadi sedih karena dia masih ingin melihat lagi wajah puteri petir. Dia terus memandang lukisannya dan berharap puteri petir menampakan dirinya lagi. Tetapi puteri petir entah pergi kemana. Berhari hari, berminggu-minggu dia menunggu tetapi langit selalu cerah dan tidak sedikitpun tampak akan ada tanda tanda hujan akan turun. Setiap hari dia selalu berdoa agar hari ini hujan akan turun dengan lebat dan disertai petir. Rupanya sang puteri petir sedang bersedih dan kecewa. Karena dikiranya gadis danau tidak takut dengan dirinya tetapi gadis itu malah lari meninggalkannya.

Sampai suatu hari setelah enam bulan lamanya, hujanpun datang dengan lebat dan gadis danau senang bukan kepalang. Dia segera berlari lari dan menari nari ketempat dia pernah bertemu dengan puteri petir. Dia menunggu dengan setia kedatangan puteri petir tetapi tampaknya puteri petir takut akan ditinggalkan oleh gadis danau sehingga dia tidak berani menampakan dirinya. Tak sabar menunggu sang gadis danau pun berteriak memanggil puteri petir. “Puteri petir, keluarlah! Tak tahukah aku telah lama menunggumu! Maafkan aku, menginggalkanmu waktu itu!’ Keluarlah aku merindukanmu!” mendengar teriakan gadis danau, puteri petirpun menggelegar dan mengeluarkan kilatan yang begitu terang. Tetapi itu semua tidak membuat takut gadis danau dan dia malah menantapnya dengan senang. Puteri petirpun kembali menjadi manusia dan gadis danaupun berlari memeluk puteri petir. Puteri petirpun senang dipeluk oleh gadis danau yang dicintainya. “Jangan tingalkan aku lagi, aku mencintaimu”Kata gadis danau. Puteri petirpun gembira sekali. “Akupun mencintaimu. “Maukah kau menjadi pasanganku?Tanya puteri petir. Gadis danau menganggukan kepalanya dan kutukan itupun segera lenyap.

Singkat kata, kedua perempuan itu menjadi pasangan yang ditakdirkan untuk bersama. Dari hari ke hari hubungan mereka semakin kuat dan perasaan yang saling sayang, saling melindungi dan saling mencintai. Puteri petir tiba-tiba diingatkan akan ramalannya bahwa dia akan diselamatkan oleh seseorang yang akan menjadi pasangannya seumur hidup. Puteri petir merasa senang karena  gadis danau ini yang menjadi pasangan. Hal ini diceritakan puteri petir pd gadis danau dan akhirnya mereka hidup bahagia bersama hingga sekarang.
Demikian kisah puteri petir dan gadis danau.

Ditulis oleh KK

0 comments: