Cinta yang Terambil

Francis hatinya sedang berbunga-bunga. Dia membuka laci mejanya. Ditatapnya hadiah buat Lena. Kotak kecil berwarna hitam yang diberi pita pink, yang berisikan sebuah jam tangan. Dia tahu kalau Lena menginginkan jam tangan punya Esprit. Setiap kali lewat di toko itu, dia selalu berhenti dan menatapnya lama-lama. Ketika ditanya apakah dia mua membeli? Dia selalu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dan mengajak pergi. Dia tidak pernah memintanya karena tidak ingin membebani Francis. Sudah berbulan bulan Francis selalu menyisikan uang makan dan mencari tambahan uang untuk membeli hadiah jam tangan itu. Dia juga ingin mengajak Lena makan malam yang romantis di Steak house. Francis menghitung uangnya. Sisa uang setelah membeli jam ada sekitar 700 ribu. Cukup untuk makan malam yang romantis dan mewah.

Hari ini adalah anniversary mereka yang kedua sejak tinggal bersama. Francis tidak pernah membayangkan akhirnya dia bisa hidup bersama setelah tiga tahun menjalin hubungan jarak jauh dengan Lena. Francis yang tinggal di Jakarta dan Lena yang tinggal di Purwokerto, bergantian saling mengujungi setiap beberapa bulan sekali. Dia sungguh menghargai pengorban Lena untuk dirinya. Dia masih ingat kejadian 2 tahun lalu ketika Lena lari dari rumahnya karena akan dinikahkan dengan paksa oleh orang tuanya. Orang tuanya mengetahui hubungannya dengan Francis. Dan segera melarang Lena untuk keluar rumah dan mencarikan dia jodoh untuk dinikahkan.

Lena mati-matian menolak dan berusaha melawan, tapi yang didapat justru dia dihajar oleh papanya sampai wajahnya lebam semua. Pertunanganpun secepatnya dilaksanakan dan Lena sama sekali tidak mengenal laki-laki yang akan jadi suaminya. Lena akhirnya nekat untuk kabur dari rumah karena dia merasa tidak sangup hidup bersama orang yang tidak dia cintai. Tanpa membawa apa-apa, hanya uang seadanya dan handphone. Lena lari dari rumahnya di tengah malam. Dia naik Bis dari Purwokerto menuju Jakarta. Francis yang menunggu di Jakarta jadi cemas dan takut. Semalaman dia tidak bisa tidur menunggu kabar dari Lena.

Francis masih ingat bagaimana hebohnya kasus itu. Orang tuanya sampai melaporkan ke polisi, untung waktu itu mereka dibantu teman-teman aktifis sehingga bisa bebas dari jerat hukum. Karena Lena sudah berumur 20 tahun jadi mereka tidak bisa mengatakan Francis menculik anaknya.Tapi dampaknya adalah Lena dicoret dan tidak diakui oleh keluarganya.

Sedangkan Francis sendiri, kedua orang tuanya sudah meninggal dan dia hidup seorang diri. Untung keluarganya meninggalkan rumah kecil yang mereka tempati sekarang. Kini hidupnya benar-benar seperti utuh ketika ada Lena disampingnya. Meskipun Francis tahu kadang Lena masih merindukan mamanya dan juga adik-adiknya. Kehidupan mereka sederhana tapi sangat membahagiakan. Lena bekerja sebagai penjaga toko di toko elektronik, sedangkan Francis sendiri bekerja di sebuah developer sebagai tenaga admin dan juga tenaga serabutan untuk mengurus IMB, PBB atau lainnya.

*******
Francis langsung membereskan mejanya ketika jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Dia segera mengirim pesan ke Lena. ‘Sayang, aku sudah mau keluar kantor nih. Kita nanti langsung keluar makan aja ya’. Pagi tadi Francis memang tidak memberitahu Lena kalau dia ingin mengajaknya keluar makan. Dia ingin memberikan kejutan buat Lena. Tadi pagi Lena merasa kesal dan bete karena Francis tidak memberikan ucapan happy aniversary bahkan kelihatan cuek, bahkan dia telat bangun sehingga mereka harus buru-buru ke kantor. Seharian Lena menunggu ucapan dari Francis juga tidak kunjung datang. Tadi Lena berusaha bertanya apakah dia ada melupakan sesuatu? dan Francis menjawab kalau dia lagi diluar dan sedang banyak urusan.

Lena cuma berpikir mungkin Francis sedang banyak urusan di kantor sehingga dia lupa. Seperti dia yang selalu lupa ulang tahun Lena meskipun mereka sudah pacaran lima tahun dan selalu ingatnya karena lihat FB.Kadang kalau dia nggak buka FB juga nggak ingat ulang tahun Lena. Lena sudah maklum kalau Francis sering lupa hari penting mereka dan dia tidak pernah mengambil hati atau mempermasalahkannya. Lena membalas sms Francis, Okay Sayang! Ati2 ya jangan ngebut! Emang kita mau makan dimana? Lena langsung mengirim smsnya. Dia menunggu tapi belum ada balasan karena Francis sudah di jalan.
******
Lena kaget ketika Francis mengajak ke sebuah steak house yang terlihat mewah dan mahal.
“Sayang, kamu yakin ya kita mau makan disini?bisik Lena ketika mereka diantar ke meja mereka.
Francis hanya tersenyum dan menggandeng tangan Lena.
“Sayang, kamu bawa uang khan? Steaknya mahal banget lho!Kata Lena sambil berbisik dan terlihat kikuk ketika melihat daftar harga yang tertera dalam menu.
Francis yang duduk disebelah Lena, masih menatap menu, dan memberikan senyum yang menenangkan kepada Lena yang kelihatan takut memesan.
“Tenang aja, Sayang! Hari ini khan aniversary kita, dan aku tidak pernah mengajakmu ke sesuatu yang mewah selama ini!
Mata Lena langsung berkaca-kaca mendengar penjelasan Francis. Dia tidak menyangka ternyata Francis dari tadi pagi pura-pura lupa hari bahagia mereka dan membuat kejutan yang sungguh tidak terduga.

Setelah mereka memesan steak dan dessert-nya. Tak lupa Francis memesan dua gelas wine untuk mereka. Lalu Francis mengeluarkan hadiah yang dia simpan di tas ranselnya.
“Happy anniversary my love! Makasih untuk semua yang telah kamu berikan ke aku!
Lena langsung menitikan air matanya. Dia benar-benar terharu. Selama ini Francis jarang sekali memberikan hadiah khusus buat dia dan sekarang tiba-tiba dia memberikan hadiah yang terbungkus dengan indah dan pakai pita berwarna pink.
“Kok nangis, buka dong!Kata Francis sambil mengelap air mata Lena yang meleleh di pipinya.
Lena membukanya dengan perasaan berdebar debar. Betapa terkejutnya ketika dia melihat jam tangan yang dia inginkan selama ini. Lena langsung memeluk Francis.
“Makasih ya sayang! Ini khan mahal sayang!
“Iya, aku menabung berbulan-bulan dan cari ceperan agar bisa memberikan hadiah yang terbaik buat kamu!
“I Love you so much Francis!
“I Love you so much too Lena!
Pelayan datang membawakan dua gelas wine pesanan mereka beserta roti dan butter.
“cheerss, Semoga kita selalu bisa terus bersama selamanya!Kata Francis sambil mengajak toss Lena
“Amin!

Mereka menimati makan malam dengan penuh kebahagian. Lena langsung memakai jam tangan hadiahnya. Dia merasa senang sekali dengan perhatian dan pengorbanan Francis buat dirinya. Hatinya benar-benar merasakan kebahagian yang tak terkira. Francis merasakan bahagia melihat kebahagian yang terpancar dari wajah Lena. Terbayar sudah kalau dia harus berhemat tidak jajan atau membeli makan siang yang lebih murah dan kerja lebih keras daripada biasanya. Melihat kebahagian Lena semua lelah dan lapar itu terbayar lunas malam ini.

*****
“Wah kok hujan ya!Kata Francis ketika mereka selesai makan dan hendak pulang.
“nggak apa-apa sayang, khan malah romantis aku bisa meluk kamu! Cuma aku sayang dengan jam tangaku yang baru ini!Kata Lena melihat jamnya dan dia melepas jam tangan yang dia pakai.“Masukin dalam tas lagi aja ya daripada rusak!”
Francis tersenyum dan membuka tas ranselnya. Lena memasukan jam tangannya kembali kedalam kotaknya. Francis mengeluarkan jas hujannya.
“Yakin nih, mau pulang? Apa nggak sebaiknya kita tunggu dulu aja?Tanya Francis kepada Lena.
“Yakin, sebab aku pengen cepat pulang dan pengen bercinta dengan kamu!Kata Lena dengan tatapan mesranya. Francis tersenyum senang.
“Baiklah tuan putri kalo itu yang menjadi kehendak, hamba dengan senang hati menerimanya!”

Mereka berdua segera menembus derasnya hujan tanpa merasa terganggu. Lena memeluk erat-erat pnggang Francis sambil berlindung dibalik jas hujan Batman Francis. Hangatnya tubuh Francis mengalahkan dinginnya air hujan yang mengenai punggung Lena. Dia semakin memeluk erat dan merasakan betapa sayangnya dia dengan Francis dan membayangkan indahnya percintaan mereka nanti. Jalanan sudah sepi, mungkn karena hujan deras dan sudah mendekati sepuluh malam. Udara terasa dingin dan beberapa kali terlihat kilat mencoba menerangi bumi. Semua pengendara motor pada berteduh di halte dan bawah jembatan. Francis dan Lena seakan tidak mempedulikan derasnya hujan.
Mereka terus berkendara menembus hujan. Franics, mengencangkan laju motornya. Dia ingin segera sampai di rumah. Dia tidak ingin Lena menjadi sakit karena kehujanan.
Lampu traffic light sedang hijau, Francis memacu motor mega pro-nya. Tiba dari tikungan ada mobil Hummer yang melaju kencang belok mengambil hampir separuh jalan dan Menabrak motor yang dikendarai Francis dan Lena. Brakkkkkkk....... Francis tidak dapat menguasai motornya dia terpelanting dan melihat Lena terbang melewati dirinya, sedangkan dia sendiri masih meluncur dijalan yang licin ditengah hujan lebat. Laju baru berhenti ketika motornya menabrak trotoar. Dia masih tertindih motornya dan berusaha untuk melepaskan diri. Antara sadar dan tidak, dia mengedarkan pandangannya mencari Lena. Dia melihat helm Lena yang terlepas di tengah jalan, sementara mobil yang menabrak berhenti sebentar dan terus melaju meninggalkan mereka.

Orang-orang mulai berdatangan dan membantu Francis, mengangkat motornya yang menimpah kakinya. Francis melupakan rasa sakit dikakinya yang berdarah. Celananya sobek digerus aspal. Dia berlari menyongsong Lena. Lena tergeletak tak sadarkan diri.
“Len... bangun Len!Seru Francis berusaha memangku Lena dan Menupuk pipinya. Airmata Francis berlomba dengan derasnya air hujan. Hatinya berdetak cepat dan terus memanggil manggil nama Lena. Darah mengucur dari kepala Lena dan membasahi jaket Francis. Dia mendekap Lena sambil menangis. Badannya bergetar menahan takut. Hatinya bagaikan diremas-remas melihat Lena yang tak bergerak.“Tolong, Pak!Kata Francis memohon kepada penonton yang menyaksikan mereka.
“Cepat dibawa ke rumah sakit aja neng!

Ada beberapa orang yang berusaha menghentikan mobil atau taksi tapi tidak ada satupun yang mau berhenti. Francis hatinya hancur melihat kekasihnya tak sadarkan diri dengan darah yang terus keluar dari kepalanya. Dia benar-benar menyesal membuat orang yang dicintai harus menderita sperti ini. “Ya, Tuhan tolonglah Lena Tuhan! Aku tidak pernah minta apapun kepadaMu, Sekali ini saja kabulkan permohonanku!Selamatkan Lena!Apapun akan kulakukan asal dia selamat Tuhan! Francis yang selama ini tidak pernah berdoa dan ke gereja tiba-tiba terus berdoa Salam Maria didalam hatinya. Tubuhnya bergetar menahan rasa takut kehilangan yang amat sangat.
“Ayo mbak kita antar ke rumah sakit!

Francis melihat mobil bak yang akan ke pasar berhenti dan menolong. Mereka ramai-ramai membantu mengangkat tubuh Lena ke bak belakang. Karena tidak memungkinkan duduk di depan. Francis membuka jaketnya dan menutupi tubuh Lena dengan jaketnya.
“Motornya saya bawa ditempat saya mbak, itu tempat servis depan!Kata seorang pria sambil menunjukan tokonya yang ada di seberang jalan. Francis hanya bisa mengangguk, dia sudah tidak peduli dengan motor dan semuanya, hanya Lena yang menjadi perhatiannya.
Air mata Francis masih berderai, mulutnya tidak berhenti komat kamit berdoa sambil sekali kali berhenti memanggil nama Lena. Wajah Lena makin memucat karena banyak darah yang keluar. Hati Fancis benar-benar hancur melihat Lena yang tak berdaya dalam pelukkannya. “Ya Tuhan Yesus, apapun akan kulakukan asal kau selamatkan Lena! Kalau perlu aku akan ke gereja setiap hari agar Lena bisa sembuh! Jangan ambil dia dariku ya Tuhan, tolong selamatkan dia! Hanya dia yang aku punya Tuhan! Please lindungi Lena Tuhan!”
Francis membelai dan menciumi wajah Lena yang basah kena hujan, Wajah itu begitu tenang dan cantik. Seperti ketika dia sedang tidur. “Please sayang jangan tinggalkan aku sendiri! Bangun dong sayang, jangan buat aku takut seperti ini!”Francis berusaha membangunkan Lena yang sedang tak sadarkan diri.

Mobil berhenti di depan Rumah Sakit. Sopir mobil itu langsung memanggil suster jaga dan membawa kereta dorong. Mereka mengangkat Lena dengan hati dan membawanya ke UGD.
“Mbak silahkan tunggu diluar dulu aja!perintah suster yang membawa Lena ke dalam ruangan untuk ditangani.
“Kelihatannya mbak juga terluka, mari diperiksa sekalian aja!Kata petugas yang lainnya.
Francis diminta berbaring dan diperiksa oleh dokter jaga. Luka-lukanya segera dibersihkan dan Francis baru merasakan kalau kakinya sakit sekali dan harus dijahit lukanya. Ada seorang suster yang mendekati Francis.
“Apa sudah menghubungi keluarganya mbak?
Francis hanya menggelengkan kepalanya.
“Mbak yang tadi itu saudara atau temannya?
Francis bingung harus menjawab apa ketika ditanya status Lena. Dia pura-pura menjerit kesakitan.
“Sus, nanti aja pengumpulan datanya, pasien biar ditangani dulu!
“Baik, dok!”
“Malam ini kamu sebaiknya menginap di rumah sakit dan besok kita periksa luka-lukamu. Saya kuatir nanti akan terjadi infeksi!”
“Bagaimana keadaan saudara saya dok?Tanya Francis kuatir
“Sepertinya dia mengalami luka yang serius dan kehilangan banyak darah! Tapi saya belum tahu kondisinya, rekan saya masih menangani. Jangan kuatir nanti akan saya update statusnya”

Francis dibantu suster untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian rumah sakit. Dia didudukan di kursi roda dan dibawa ke kamar. Sebetulnya dia ingin menungguin Lena tapi dokter melarangnya dan memberikan dia suntikan yang membuat dia mengantuk. Francis mengubungi Lily sahabat mereka berdua, memberitahu kalau dia dan Lena kecelakaan dan sedang di rumah sakit. Francis menangis dan merasa takut dengan keadaan Lena.
“Apa kamu mau aku kesana sekarang?Tanya Lily kuatir dengan keadaan mereka
“Besok aja Li, ini sudah terlalu malam dan hujan!”
“Kamu tenang aja, semua pasti akan baik-baik. Besok pagi-pagi aku dan Tina akan kesana!”Kata Lily berusaha menenangkan Francis.“Apa kamu butuh sesuatu?Tanya Lily kembali.
“Aku nggak tahu di rumah sakit ini ada ATM atau nggak Mungkin aku butuh uang untuk membayar uang administrasi rumah sakit!”
“Baik, aku besok akan bawakan uang. Kamu sekarang istirahat dulu aja!
“makasih ya Li! Aku nggak tahu harus menghubungi siapa lagi!”Kata Francis dengan menangis karena sedih.
“Hei..bukankah itu gunanya sahabat! Sudah kamu jangan sedih gitu dong! Kamu harus kuat untuk Lena, ya!
“Iya, Li! Maaf ya kalo aku jadi cengeng gini!
“Iya nggak apa-apa, kamu masih shock! Sudah kamu istirahat aja biar besok bisa lihat Lena!
“Iya, thank you ya Li!
“Iya, see you tomorrow!
“bye!”
“bye!”
Francis, berusaha memejamkan matanya. Ruangan terlihat sepi dan lenggang. Ada tiga ranjang yang kosong disebelahnya.

********
Francis terbangun dan berharap apa yang dialami itu cuma mimpi. Tapi ketika sadar dia, dia berada di rumah sakit, dia langsung menitikan air mata dan turun dari ranjang. Dengan terpincang-pincang karena kakinya yang sakit, Francis keluar dari kamarnya. Lorong rumah sakit masih lengang, jam di dinding menunjukan pukul 5 pagi. Jantungnya berdetak lebih kecang daripada biasanya, perutnya terasa mual. Ada perasaan yang tidak nyaman yang dia rasakan. Dia memeluk dirinya sendiri mengurangi rasa dingin yang menyergap. Kakinya yang telanjang merasakan dinginnya lantai. Dia mendekati counter suster jaga. Disitu hanya ada dua orang suster yang sedang bertugas.
“Sus, pasien yang kecelakaan bersama saya semalam ada di ruang mana ya?
“O..masih di ICU dan belum sadar, tapi sudah lewat masa kritisnya!”
Dada Francis serasa dihantam mendengar pernyataan suster itu. Air matanya langsung meleleh. Suster yang melihat Francis meneteskan air mata jadi merasa kasihan.
“Mari saya antar kalau mau melihat adiknya!”Kata Suster wati sambil menutup buku laporannya. “Mbaknya duduk di kursi roda aja ya, biar kakinya nggak sakit!Kata suster wati sambil mengambil kursi roda.
Francis duduk terdiam dalam kursi roda, melewati kamar-kamar yang masih senyap. Tatapannya kosong, perasaan sedih itu tak terungkap. Dia tidak tahu harus bagaimana, ada ketakutan yang sangat, mengoyak-ngoyak nuraninya. Mereka memasuki ruang ICU, begitu banyak peralatan dan kabel yang terpasang pada diri Lena. Francis memegang lengan Lena. Diciumnya dengan penuh perasaan. “Maafkan aku sayang! Airmata Francis kembali meleleh. Dia menatap wajah Lena terpejam. Dia berharap ada keajaiban. Berharap Lena akan bangun dan tersenyum kepadanya seperti biasa bila dia bangun tidur dan Francis menatapnya. “Bangun dong sayang! Kamu jangan membuat aku takut!”
“Diajak ngobrol aja mbak. Biasanya meskipun koma masih bisa mendengar dan merasakan. Dan itu akan membantu cepat sadar.”Kata Suster sambil memeriksa infusnya.
“Iya, makasih Sus!
“Nanti jam delapan, dokter datang. Kalau mau konsultasi bisa”
“Iya, makasih sus!
“Nanti sekalian isi data dan adminitrasi ya! Kalau ada asuransi langsung dilengkapi sekalian aja!
“Baik, sus!
Francis tiba-tiba seperti tersadarkan kalau dia harus mengurus pembayaran biaya rumah sakit. Sejak awal tinggal bersama Francis memang sudah mengurus asuransi buat Lena. Karena pengalaman ketika ibunya sakit. Untung sekarang semua itu jadi bermanfaat. Meskipun Francis tahu kalau asuransi mereka tidak akan mencukupi pembayaran di ICU kalau Lena tidak segera sadar.
“Saya tinggal keliling dulu ya! Ngobrolnya yang postif-positif aja!Pesan suster
Francis hanya mengangguk dan masih memegangi tangan Lena.
“Sayangku, kamu tahu nggak aku itu sayang banget sama kamu. Aku sangat bahagia dengan kebersamaan kita.” Francis berusaha menahan diri untuk tidak menangis tapi dia tidak bisa menahan airmatanya yang terus mengalir. Apalagi melihat wajah Lena yang pucat dan infus darah masih mengalir. Dia membelai wajah Lena, kepalanya masih dibalut perban.

******
Francis menunggu dokter yang sedang memeriksa Lena. Hasil ct-scan Lena sudah keluar. Dokter Linda sedang melihat hasilnya. Dokter Linda adalah dokter ahli otak di rumah sakit itu. Dia masih muda tapi sudah terkenal dan kemampuannya sungguh luar biasa. Banyak penghargaan yang sudah dia terima tetapi itu tidak membuat dia sombong atau tinggi hati.
“Maaf kamu ini hubungannya apa ya dengan Lena?Tanya Dokter Linda duduk di belakang meja kerjanya sambil menatap Francis. Francis terdiam sejenak dan ragu-ragu apakah dia harus menceritakan hal yang sebenarnya kepada dokter Linda. Kalau keaadan Lena gawat pasti keluarganya juga perlu tahu.
“mmm..Dia itu pasangan saya, dok!Jawab Francis akhirnya dia men ceritakan kisah perjalanan mereka. Bagaimana Lena lari dari rumah karena akan dinikahkan dengan paksa dan sekarang mereka tinggal bersama.
“Apakah kamu sudah menghubungi keluarganya?
Francis hanya menggelengkan kepalanya.
“Kamu tahukan secara hukum kalau terjadi sesuatu dengan Lena, Rumah Sakit ini bisa dituntut oleh keluarganya!”
Francis hanya menunduk dan menitikkan air matanya. Dia tidak tahu harus bagaimana. Dia tidak ingin mengubungi keluarga Lena. Dia tidak ingin Lena diambil darinya dan kebahagian mereka akan terengut.
“Sebenarnya hasil ct-scan tidak menunjukan sesuatu yang berbahaya atau kerusakan pada otaknya. Tapi saya tidak bisa memastikan berapa lama dia akan sadar. Bisa sehari, seminggu, sebulan, setahun atau entah berapa lama. Kalau sampai berbulan-bulan dia tidak sadar apakah kamu sanggup menanggungnya? Dan setelah sadar, apakah ingatannya masih baik atau tidak kita juga tidak tahu dan dibutuhkan pemeriksaan. Apakah tidak sebaiknya kamu menghubungi keluarganya. Coba kamu pikir baik-baik!”
“Iya, dok!Kata Francis dengan sedih.
“Saya tahu perasaanmu dan kamu pasti tidak suka dengan keadaan ini! Kita lihat berapa hari ini bagaimana perkembangan Lena!”
“Iya, dok! Makasih!

******

 Sudah sembilan hari berlalu dan Lena belum juga sadar. Tagihan rumah sakit sudah membengkak. Uang asuransi tidak dapat mengcover semua biaya. Francis sendiri sudah kembali bekerja dan banyak teman-teman mereka yang telah membantu meringankan keuangan mereka. Francis sudah mngeluarkan uang hampir 17 juta untuk membayar biaya rumah sakit. Francis membuku buku tabungan BCA nya. Tabungan mereka berdua selama dua tahun sudah hampir 20 juta kini tinggal 2.985.300. Mereka berencana membuka kios HP untuk Lena kalau uang mereka sudah cukup.

Francis menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia sudah tidak lagi bisa menangis. Dia menghela nafas seakan-akan melepaskan beban berat yang menyesakkan.“Ah, kesehatan Lena lebih penting, Uang masih bisa dicari lagi”Kata Francis menghibur dirinya sendiri. “Bagaimana kalau uang tabungan ini sudah habis dan Lena masih belum sadar. “Apakah aku harus menghubungi keluarga Lena? Tidak, Lena sekarang menjadi tanggung jawabku, aku tidak boleh menghubungi keluarganya!”
Hati Francis sudah bulat. Dia membuka lemari pakaian mereka dan mengambil kotak kaleng bekas coklat luar negeri. Ada kalung dan gelang peninggalan mama Francis. Francis mengambilnya dan menimbang-nimbang keduanya. “Bila terpaksa aku bisa menjual kalung ini. Mama pasti mengerti”

Francis merebahkan dirinya di ranjang. Dia meraba bantal Lena dan memeluknya. “Cepatlah sadar sayang, aku sungguh merindukanmu! Francis teringat bagaima setiap malam mereka selalu berpelukkan, bercinta dan berkasih sayang di ranjang ini. Ranjang pengantin buat mereka berdua. Sudah dua tahun lebih dia tidak pernah tidur sendiri lagi sejak ada Lena. Hidupnya jadi penuh warna dan indah. Francis mendekap bantal Lena dengan penuh kerinduan, mengingat percintaan mereka yang selalu menggila dan dahsyat. Tiba-tiba semuanya terambil dari dirinya. Sudah sembilan hari dia berdoa salam maria untuk kesadaran Lena. “Ya, Tuhan. Kabulkan permintaanku. Biarkan Lena sadar Tuhan! Apapun akan aku lakukan Tuhan asal Lena sadar!

Francis menatap foto wedding mereka, begitu cute dan indah. Lena kelihatan cantik sekali dengan gaun putih. Tatapannya begitu mesra dan penuh cinta. Air mata Francis langsung meleleh ketika dia mendengar lagu dari radio tetangga. Rasa sedihnya langsung meledak kembali. Rindunya terhadap Lena telah membuncah. Rindu semua yang ada pada diri Lena.

I don't like to sleep alone
Stay with me, don't go
Talk with me for just a while
So much of you to get to know
Reaching out touching you
Leaving all the worries far behind
Loving you the way I do
My mouth on yours and yours on mine
Marry me, let me live with you
Nothing's wrong and love is right
Like a man said in his song
"Help me make it through the night"
Loneliness can get you down
When you get to thinkin' no one cares
Lean on me
(And I'll lean on you)
Together we will see it through
No, I don't like to sleep alone
It's sad to think some folks do
No, I don't like to sleep alone
No one does
Do you
(I don't like to sleep alone)
No one does
Do you

******
Hati Francis berdebar-debar senang mendapat kabar dari rumah sakit. Lena telah sadar, dia segera menemui HRD dan minta ijin untuk ke rumah sakit. Sudah tak sabar francis ingin menemui Lena. Dia memacu motornya ke rumah sakit, tapi dia tetap berusaha hati hati. Dia tidak ingin terjadi sesuatu dengan dirinya sehingga tidak bisa menemui Lena, kekasihnya.

Dengan buru-buru dia berjalan menuju ruang ICU. Tetapi dia sudah dicegat oleh suster ika.
“Mbak Francis, ditunggu dokter Linda di ruangannya!”
“Bisa nanti aja nggak sus? Saya mau ketemu Lena dulu”
“Tapi ini penting sekali, mbak! Sebaiknya temui dokter dulu!”Kata Suster Ika sambil mengantar Francis ke ruangan dokter Linda
Dengan terpaksa Francis menuju ruangan dokter Linda. Sebenarnya dia ingin menemui Lena dulu daripada dokter Linda. Francis mengetuk pintu ruang dokter Linda.
“Masuk!”
“Siang dok!
“Silahkan duduk Francis!
“Ada apa ya Dok?
“Selamat ya, Lena sudah sadar. Tapi ada sesuatu yang perlu kamu ketahui sebelum kamu ketemu Lena”
“Ada apa ya dok?Tanya Francis deg-deg an kuatir
“Lena mengalami amnesia!”
Francis serasa disambar petir mendengar kata-kata dokter Linda.
“Apa dok! Maksudnya bagaimana dok?
“Dia tidak ingat apa yang terjadi, Ingatannya 5 tahun terakhir ini hilang. Dia juga tidak ingat kejadian bagaimana kalian mengalami kecelakaan”. Kata dokter Linda berhenti dan memelankan suaranya, Dia juga tidak ingat kamu lagi!” Dia minta ditelponkan orang tuanya.Sebetulnya dia sudah sadar dari kemarin malam. Dan yang pertama kali dicari adalah ibunya. Jadi saya terpaksa menghubungi orang tuanya dan mereka kemungkinan hari ini akan datang.
Francis benar-benar seperti disambar geledek, dia tidak tahu harus senang atau sedih dengan keadaan Lena. “Apa yang harus kulakukan sekarang?Kata Francis dalam diam
 “Saya juga sudah menceritakan kepada Lena, kejadian yang menimpa dirinya dan tentang kalian. Tapi dia kelihatan masih shock dan bingung. Aku minta kamu tidak terlalu memaksa dia ya!Kata dokter Linda hati hati.
“Apakah ada kemungkinan dia akan pulih kembali ingatannya dok?Tanya Francis penuh harap
“Kemungkinan selalu ada, tapi kita tidak pernah tahu misteri otak manusia! Saya tidak bisa memastikan apakah dia akan ingat kembali atau tidak. Berdoa saja!”
Francis masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Mendadak dia menjadi lemas dengan kenyataan yang baru dia terima. Ingin sekali dia berteriak dan menangis sekencang kencangnya.“Duh Tuhan kenapa jadi begini! Apakah ini bayaran atas permintaanku dengan melupakan Lena akan aku! Francis menghapus air matanya. “Tapi kesembuhan Lena lebih penting meskipun dia harus tidak ingat akan aku!Dia masuk ke kamar mandi dan mencuci mukanya. “Lena tidak boleh melihat wajah sedihku!

Dengan gontai Francis berjalan menuju kamar Lena. Lena sudah tidak lagi di ICU tapi sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa.  Francis melihat suster membetulkan infus Lena.
“Nah, ini dia yayangnya sudah datang! Tiap hari ditungguin dan diceritain lho waktu mbak Lena tidur”Kata suster Ika nyerocos menjelaskan kepada Lena.
Lena terlihat canggung dengan Francis. Dia mengulurkan tangannya ke Francis. Francis merasa heran melihat Lena mengulurkan tangannya. Tapi dia menyambut uluran tangan Lena.
“Makasih ya!Kata Lena.
Francis tidak tahu dia harus berkata apa, hatinya sedih dan tertusuk. Dia ingin memeluk Lena tapi dia tidak ingin membuat Lena takut. Dia masih teringiang kata-kata dokter Linda. Lena tidak ingat siapa dirinya. Ingin rasanya dia menangis setelah sembilan hari menunggu Lena sadar dan terbangun, kini dia telah bangun dan tidak ingat semuanya. Francis mengambil kursi dan duduk di sebelah Lena. Suasana jadi dingin. “Bagaimana keadaanmu?Tanya Francis berusaha mencairkan suasana.
“Agak pusing dan badanku sakit semua!”Jawab Lena.
Lena berusaha mengingat apa yang terjadi pada dirinya. Dia berusaha mengingat wajah Francis yang duduk dihadapannya. Tetapi dia sama sekali tidak bisa mengingat. Kepalanya jadi sakit ketika dia berusaha mengingat. “Bagaimana mungkin aku bisa menjadi lesbian dan sampai berani meninggalkan rumah!Tanya Lena dalam hati masih tidak percaya dengan apa yang terjadi. ‘Aku tahu dulu waktu SMA aku pernah suka dengan Rita yang jagoan basket dan bertubuh tegap itu. Tapi apa betul aku berani menjalin hubungan dengan perempuan” Lena masih bingung dengan keadaan dirinya.
“Apakah benar kita ini pasangan? Apakah aku mencintai kamu?Tanya Lena tiba-tiba.
Francis kaget dengan pertanyaan Lena yang tiba-tiba. Fran cis menantap wajah Lena yang tidak berani menatap dirinya. Francis mengeluarkan HP Lena dan memberikan kepada Lena.
“Ini Hp kamu, disana ada foto-foto kita dan semuanya. Mungkin kamu bisa melihat betapa kita saling mencintai”

Lena terdiam dan tidak menerima uluran HP Francis. Francis terdiam dan menaruh HP Lena disamping bantalnya. Hati Francis menjadi hancur dan sakit. Lena seperti orang asing yang tidak ada ikatan batin dan perasaan dengan dirinya lagi. Francis menahan diri agar tidak menangis di depan Lena. Dia tidak ingin membuat Lena merasa bersalah atau kasihan akan dirinya.
“Berapa lama kita pacaran?Tanya Lena kembali tanpa melihat wajah Francis.
“ehmm.. kita LDR sekitar 3 tahun lalu tinggal bersama selama 2 tahun!”
“Apakah keluargamu setujuh dengan hubungan kita?Tanya Lena kembali
“Aku sudah tidak punya siapa-siapa! Mama meninggal 2,5tahun yang lalu”Jawab Francis dengan menahan perasaan sedih. Dia berusaha mentralkan suaranya agar tidak terdengar parau.
Mereka kembali terdiam, Lena memegang kepalanya. Dia mulai merasakan sakit di kepala ketika berusaha mengingat.
“Kenapa sakit ya?Tanya Francis kuatir.
“Iya”
“Kamu istirahat dulu aja! Nggak usah mengingat apa-apa dulu!Kata Francis penuh perhatian.
Meskipun hatinya sedih karena Lena tidak mengingat dirinya tetapi dia tahu betapa dia sangat mencintai Lena. Dia tidak ingin terjadi sesuatu dengan Lena.
“Aku tungu di luar aja ya, biar kamu bisa istirahat!”
Lena hanya menganggukan kepalanya dan memejamkan matanya.

Francis mengambil jaket dan tas ranselnya. Dia keluar ruangan dan berjalan menuju arah taman. Dia memilih bangku taman yang agak sepi. Dia mulai menangis dan mencurahkan kesdihan hatinya. Dia benar-benar merasa kehilangan Lena. Orang yang paling dicintai, satu satunya keluarga yang dia punya selama ini. Francis merasa kesepihan dan merasa tidak memiliki siapa-siapa lagi. Dia seperti melihat awan gelap yang meyelubungi hidupnya. Dia mulai merasakan putus asa dan tidak berarti hidupnya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang? Ya Tuhan kenapa begini berat ujian yang kau berikan! Apa aku akan sanggup melalui hidupku? Lena adalah hidupku, kebahagianku, yang selalu membuatku semangat dan bekerja dua kali lebih keras. Sekarang untuk siapa lagi aku hidup dan bekerja!”
Francis tidak dapat menghentikan air matanya yang terus mengalir. Dia tidak sanggup menerima kenyataan yang begitu menyakitkan. Dia ingin marah tapi tidak tahu harus marah dengan siapa. Dia hanya bisa menyesali keadaan yang telah terjadi.

******
Francis tidak dapat memejamkan matanya. Dia terus menatap langit langit kamarnya sambil airmatanya meleleh. Dia teringat sore tadi bertemu dengan orang tua Lena. Francis dapat melihat kalau Lena merindukan mamanya. Dia dapat melihat binar kebahagian di mata Lena ketika dipeluk mamanya. Orang tuanya kelihatannya telah memaafkan Lena tetapi tidak dengan Francis. Papanya Lena masih kelihatan membenci Francis. Mamanya Suan mengatakan kalau dia akan mengajak Lena pulang ke Purwokerto dan dia minta pengertian Francis. Dua hari lagi Lena akan benar-benar hilang dari hidupnya. Semuanya berakhir sudah, yang tertinggal hanya kenangan. Francis sudah berusaha menggali kenangan-kenangan mereka berdua tapi Lena sama sekali tidak ingat.
“Maafkan aku ya!Kata Lena dengan perasaan tidak enak melihat usaha Francis agar dirinya ingat
Francis tidak ingin memaksa Lena untuk mengingat. Dokter Linda menyarankan supaya Lena diberi waktu untuk memulihkan dirinya. “Bagaimana Lena akan ingat dengan aku kalau dia pulang Purwokerto!” Francis merasa semakin tipis harapan untuk dia dapat bersama kembali dengan Lena.

Dia bangun dari ranjangnya dan mengambil Koper. Dia mulai mengeluarkan pakaian Lena. Satu persatu dia lipat dengan rapi sambil sesekali dia ciumi pakaian Lena. Dia lipat semuanya dengan rapi. Francis menatap celana dalam dan BH seksi yang biasa dia pakai untuk menggoda dirinya. Francis berhenti melipat dan terduduk dilantai sambil menangis terseduh seduh. Dia tidak lagi peduli dengan keadaan, dia rebahkan dirinya di lantai. Biasanya Lena akan memarahi dirinya bila dia rebahan di lantai karena takut masuk angin. Dia raup semua pakaian yang telah dia lipat dan didekap erat-erat sambil menangis. Seakan-akan mewakili Lena yang tidak mungkin dia peluk. “Kenapa perpisahan ini sungguh menyakitkan” 

Francis tertidur kelelahan, jiwa dan raganya mengalami deraan yang berat selama dua minggu ini. Berat badannya langsung turun dratis. Dia yang tidak terbiasa berbagi dengan siapapun kecuali dengan Lena, kini semua dia simpan sendiri dan dirasakan seorang diri. Francis tidak tahu apakah dirinya akan kuat melalui ini semua atau akan terpuruk. Dia hanya bisa pasrah dan berserah. Dia tidak lagi mempunyai keinginan untuk meminta atau memohon kepada Tuhan. Dia hanya bisa menyerahkan semuanya kepada kehendakNya.

*****
Francis terbangun dengan keadaan tubuh yang panas tinggi. Matanya berkunang-kunang dan hampir jatuh ketika berusaha berdiri. Dia tahu kalau dirinya tidak akan sanggup sendiri mengatar barang-barang Lena ke rumah sakit. Francis memutuskan menelpon Lili meminta bantuannya untuk menemani dia ke rumah sakit. Dia memen cari nomer telpon di phonebook nya.
“hi Li”
“Hi, gimana kabarnya Lena? Apa dia sudah sadar?
“Sudah sadar li”
“Wah selamat ya! Tapi kok suaramu lemes memang ada apa?
“Iya, Lena sudah sadar 3 hari yang lalu. Tapi dia mengalami amnesia dan sama sekali tidak ingat aku. Sekarang orang tuanya sudah ada di jakarta dan akan mengajak Lena pulang ke Purwokerto”Kata Francis sambil berusaha menahan tangisnya.
Mendengar suara Francis yang bergetar seperti menhan tangis membuat Lily kuatir akan keadaan Francis.
“Baik aku akan segera ke rumahmu. Kamu tunggu ya!
Francis kembali merebahkan dirinya di ranjang. Tiba-tiba dia merasa mengigil kedinginan dan merasakan kelelahan yang sangat.
Francis terbangun ketika mendengar bel pintu rumahnya. Dia segera turun dari ranjang dan menuju ke ruang tamu. Dia melihat dua sahabatnya Lily dan Tina telah berada di depan pintu rumahnya.
“Ya, ampun kamu kok jadi seperti ini”Kata Tina ketika melihat Francis yang membukakan pintu.
“Kamu kapan terakhir kali makan?Tanyanya kembali.
Francis hanya tersenyum kecut dan menutup kembali pintu rumahnya.
“Ini aku bawain bubur ayam, yuk kita makan dulu!Kata Tina sambil menuju dapur dan mengambil sendok.
“Aku lagi nggak pengen makan Tin!
“Apa kamu pengen mati! Mukamu sudah seperti kertas dan lihat badanmu jadi kurus kerontang seperti itu!
“Mungkin akan lebih tenang kalau aku mati!Kata Francis dengan sedih.
“Hei! Ngomong apa kamu itu!Kata Lily
Francis masuk ke kamarnya dan kembali melanjutkan melipati pakaian Lena sambil menitikan airmata.
“Sebaiknya kamu duduk aja, biar aku yang membereskan. Aku tahu ini pasti sangat berat buat kamu.”Kata Tina kepada Francis. Lily segera mengajak Francis untuk duduk dan menyuruhnya makan.
“Badanmu panas sekali, apa kamu punya obat?Tanya Lily.
“Aku nggak apa-apa Li. Aku Cuma tidak bisa menghadapi kenyataan ini. Kenapa ya kok Tuhan mengambil orang yang aku cintai!
“Jangan ngomong sembarangan. Tuhan tidak mengambil Lena. Kamu harus sehat, nanti kalau Lena sehat, ingat kamu trus kamunya mati khan kasihan Lena! Apa kamu mau Lena jadi sedih!
Francis menggelengkan kepalanya dengan lemah. Dia tahu kemungkinan untuk itu ada. Tapi entah kapan itu akan terjadi. Lily tahu apa yang dipikirkan Francis.
“Jangan pernah berhenti berharap Brow! Karena sekarang hanya itu yang kamu punya. Kalau orang sudah berhenti untuk punya harapan maka dia akan mati!
“Biasanya Lena yang selalu memberiku semangat dan sekarang dia sudah menjadi orang lain!”
“Bagaiman kalau kamu PDKT lagi aja sama Lena!Kata Tina dari dalam.
“Apakah itu mungkin? Sebab Lena kelihatan seperti takut dengan aku! Lena dulu itu mempunyai homophobia inside dan sering merasa berdosa ketika SMA. Nah sekarang ini dia kembali ke keadaan seperti itu! Dokter bilang aku jangan terlalu memaksakan dia”.

Lily dan Tina merasa kasihan dengan kejadian yang menimpa Francis dan Lena. Mereka tahu bagaimana perjuangan mereka untuk bisa bersama. Mereka juga tahu bagaimana pereka saling mencintai dan merupakan pasangan yang paling romantis. Seakan-akan cinta mereka tak tergoyahkan oleh apapun. Dan kini tiba-tiba cinta mereka seperti diambil. Tina diam-diam ikut menangis tapi dia tidak ingin Francis melihatnya. Apalagi ketika melihat foto-foto mereka yang begitu mesra dan romantis. Tina sengaja memasukan album foto mereka kedalam koper Lena. Dia berharap Lena akan mengingat hubungannya dengan Francis.

Tina melihat kamar Francis jadi berantakan. Pakaian kotor berselempangan dimana-mana. Tina mengambil kantong plastik dan memunguti semua pakain kotor Francis.  Dia juga melihat kulkas Francis yang kosong, untung dia membawa beberapa makanan dan segera dimasukan ke dalam kulkas. Tina tahu kalau Lena pandai mengurus rumah dan selalu perhatian dengan kebutuhan Francis. Ketika Lena masuk rumah sakit kehidupan Francis jadi kacau. Dia jadi sering tidak makan, kehidupannya berubah jadi ke kantor dan ke rumah sakit sehingga tidak sempat membersihkan rumah. Tina segera mengambil sapu dan membersihkan rumah Francis.

“Maaf ya, aku jadi merepotkan kalian!
“Mungkin sebaiknya kamu menginap di rumah kita dulu aja sampai keadaanmu tenang!Kata Lily sambil melihat kearah Tina minta persetujuan.
“Iya, kalau kamu sendirian disini bisa bahaya!Sahut Tina sambil menyapu.
“Nggak usah, aku baik-baik kok! Aku nggak akan bunuh diri kok!Aku justru butuh waktu untuk menyendiri dan menyesuaikan diri tanpa Lena!Kata Francis dengan sedih.

*****
Lily dan Tina mengantar Francis ke rumah sakit dengan membawa barang-barang Lena. Mereka mengkuatirkan keadaan Francis yang jadi kurus, matanya cekung dan menghitam. Terlihat kalau terlalu banyak menangis dan bersedih. Francis yang pendiam semakin diam duduk dibelakang tanpa banyak bicara sambil sekali-sekali menyeka airmatanya dengan sapu tangan.
“Minggu depan kita akan ada pertemuan arisan di tempat kita. Kamu datang ya!”Kata Lily memecahkan suasana.
“Aku nggak tahu apa aku sanggu datang atau tidak, biasanya aku selalu bersama Lena. Aku nggak sanggup kalau ditanya teman-teman Lena dimana atau bagaimana keadaan Lena”.
“Iya, tapi aku harap kamu jangan mengurung diri lama-lama ya!Kata Tina prihatin.

Mobil yang mereka tumpangi sudah masuk ke parkiran rumah sakit. Lily membuka bagasi mobilnya dan mengeluarkan koper yang berisi pakaian Lena. Mereka berjalan beringan melewati lorong rumah sakit yang terlihat ramai karena jam berkunjung. Sesampai di ruangan Lena, Francis melihat beberapa teman kerja Lena pada datang menjenguk. Mereka segera menyapa Francis dan menyalaminya begitu melihat mereka datang. Mereka sadar kalau Lena tidak ingat mereka. Meskipun mereka menunjukan foto-foto di tempat kerja. Mereka akhirnya mengobrol dengan orang tua Lena dan tidak lama kemudian pamit pulang. Lena merasa tidak nyaman karena tidak bisa mengenali satupun dari mereka. Begitu juga dengan Lily dan Tina sahabat mereka berdua. Francis menjelaskan kepada Lena kalau Lily dan Tina adalah sahabat mereka dan sering keluar bareng dengan mereka.

“Maaf ya aku tidak bisa mengingat kalian!Kata Lena dengan sungkan.
“Nggak apa-apa yang penting kamu sudah sadar dan sehat. Rencana pulang kapan?Tanya Tina
“Lusa, boleh pulang kata dokter!”
“oya, ini barang-barangmu dalam koper. Cuma bonekamu tidak muat dimasukan sini. Nanti aku paketkan saja ya!Kata Francis yang berusaha menyembunyikan kesedihannya. “Kalau perlu sesuatu atau mau tanya sesuatu kamu telpon aja, di HP mu ada nomerku kok!”
“Iya, makasih ya! Maaf ya kalau aku merepotkanmu. Bukan maksudku untuk melarikan diri tapi jujur aku merasa asing disini dan aku ingin pulang ke rumah mama dan papa!Kata Lena.
“Iya, nggak apa-apa, aku bisa mengerti. Kalau kamu sudah ingat, segera hubungi aku ya!Kata Francis yang akhirnya tidak bisa menahan airmatnya.
“Maaf ya!Kata Lena yang merasa bersalah dengan Francis. Lalu dia memegang tangan Francis dan mereka berpelukan. Tangis Francis pecah dalam pelukan Lena, betapa dia merindukan semua ini. Entah kenapa Lena ikut menangis dia seperti merasakan kesedihan yang mendalam dengan orang asing yang dipeluknya itu. Lena juga merasakan betapa nyaman pelukan Francis.

“I Love you, I will always love you!”Bisik Francis
“Makasih buat semuanya, aku percaya hubungan kita pasti indah waktu itu!
Francis melepaskan pelukkannya, dia tidak peduli dengan tatapan tidak suka papa Lena ketika melihat mereka pelukan.
“Kamu baik-baik ya dan jaga kesehatan disana. Maaf ya, aku lusa tidak bisa datang karena ada tugas keluar kota!Kata Francis berbohong. Dia memang tidak ingin ikut karena dia takut tidak bisa melepaskan Lena pulang ke Purwokerto bersama dengan orang tuanya. Lena hanya mengangguk.
“Aku pulang dulu ya!Kata Fracis.
“Iya! Sekali lagi makasih ya!Jawab Lena.
Mereka bertiga pamitan pulang. Mama Lena menunggu di luar ruangan dan mencegat mereka bertiga.

“Francis! Ini tante bermaksud mengganti biaya rumah sakit yang telah kamu keluarkan!Kata mamanya Lena sambil menyerahkan selembar check kepada Francis.
“Nggak usah tante, itu sebagian dibayar oleh asuransi kok dan saya iklhas menanggung sisanya karena saya mencintai Lena!”kata francis dengan berani dan mantap.
“Nggak apa-apa, kamu khan bisa gunakan untuk lainnya”Kata mamanya Lena memaksa.
“Maaf Tante selama Lena bersama saya berarti itu tanggung jawab saya karena saya sudah berjanji untuk selalu melindungi dan menjaga dia”
“Ini khan bukan uang yang sedikit lho 30 juta, apa nilainya kurang?Tanyanya kembali
“Maaf Tante cinta kami tidak bisa dihargai dengan uang! Dan saya berharap tante bisa menjaga Lena dengan baik dan tidak lagi memaksa-maksa Lena untuk menikah kalau tidak ingin kehilangan Lena untuk kedua kali! Selamat Siang!”Kata Francis dengan tajam dan meninggalkan mamanya Lena yang masih terpaku.

Mamanya Suan sadar kalau Francis orang yang baik dan bertanggung jawab. Dia dapat melihat betapa dia sangat mencintai anaknya. Ketika Lena kabur dia merasa sedih sekali dan merasa telah gagal mendidik Lena dengan baik. Dia juga merasa marah dan sudah segala cara digunakan untuk mengajak Lena kembali tetapi Lena orangnya keras kepala dan lebih memilih Francis daripada dia sebagai orang tuanya. Sekarang dia sadar kalau mereka memang saling mencintai. Dia bisa melihat sendiri kalau Lena kelihatan sehat tidak kekurangan sesuatu apapun. Kekuatirannya selama ini tidak beralasan. Kuatir Lena akan menjalani hidup yang susah dan kekurangan. Kuatir kalau Francis akan menelantarkan dan meninggalkan Lena. Tapi sekarang dia bisa melihat bagaimana francis menolak uang pemberian darinya. Dan dia jadi malu karena mengukur semuanya dengan uang.

******
Enam bulan berlalu, Francis sudah mulai bisa menjalani hidupnya tanpa Lena. Meskipun banyak hal yang telah berubah pada dirinya. Kalau dulu dia selalu rajin pulang cepat sekarang dia selalu lenbur di kantor dan pulang bila waktu telah menunjukkan pukul sepuluh malam. Dan yang paling menyksa dirinya adalah sabtu dan minggu. Kadang dia ikut nongkrong jaga pameran bersama marketing atau ikut anak teknik di proyek. Kalau malas dia akan di depan komputer seharian main game online. Akun FB nya dia non aktifkan karena dia tidak ingin mengingat Lena bila membuka Facebook. Dia juga tidak pernah lagi ikut berkumpul teman-teman L. Bahkan ketika Lily dan Tina mengajaknya hang out dia menolaknya.

Dia jalani hidupnya hari demi hari dalam bayangan Lena. Sebetulnya dia ingin menyewakan rumah yang dia tinggal dan nge-kost. Tapi dia tidak ingin kehilangan kenangan bersama Lena. Bila malam tiba dia masih saja teringat dan menatap foto pengantin mereka. Dia masih saja merindukan Lena. Seperti sekarang ini setelah seharian pergi mancing bersama teman kantor. Dia rebahan sambil menatap foto Lena. “Sedang apa kamu sayang? Apakah kamu sudah ingat aku? Kamu tahu aku selalu menjaga hatiku dan cintaku hanya untuk kamu. Cintaku masih sama seperti dulu”
Francis terus menatap foto Lena tanpa menghiraukan bunyi sms di Hp nya. Dengan malas-malasan dia meraih Hpnya. “Siapa sih ganggu orang melamun aja!gumam Francis kesal. Betapa kagetnya dan langsung bangun dari tidurnya ketika dia melihat sms dari Lena.
Sms pertama : Hi, lagi sibuk nggak?
Sms kedua : maaf kalo malem-malem ganggu, sudah bobo ya?
Francis langsung membalas sms nya : maaf tadi nggak dengar, hp lagi di silent. Apakabar?
Hati Francis berdebar-debar menanti balasan sms Lena.
“Baik, boleh nggak aku telpon?
“Boleh!Jawab sms Francis. Francis langsung gembira dan rindu mendengar suara Lena. Tidak sampai dua kali HP nya berbunyi sudah langsung diangkatnya.
“Hi, sorry ya kalau aku ganggu!Kata Lena diseberang sana.
“nggak kok, aku juga lagi nganggur kok! Bagaimana keadaanmu?
“Aku baik-baik saja cuma jadi sering sakit kepala. Aku ingin tanya sesuatu ke kamu.
“Tanya Apa?
“Apakah kita dulu pernah ke puncak?
“Iya kita dulu sering ke puncak apalagi kalau liburan! Kenapa? Apakah kamu mengingat sesuatu? Tanya Francis penuh harap. Tiba-tiba ada secerca harapan dalam diri Francis untuk bisa kembali menjalin hubungan dengan Lena.
“Nggak, ingatanku masih belum kembali. Cuma aku akhir-akhir ini sering bermimpi kamu. Kadang bemimpi kita pergi ke suatu tempat kadang mimpi bercinta dengan kamu, bercinta yang menggila dan luar biasa. Padahal aku khan belum pernah merasakan bercinta dengan perempuan seingatku. Tapi mimpi itu begitu nyata dan membuatku bahagia juga sekaligus takut.
“Takut kenapa?
“Aku takut menjadi gila, aku takut itu hanya khayalanku saja!
“Tidak, kamu tidak gila dan berkhayal. Kita dulu memang suka bepergian dan selalu bercinta dimana saja, maksudku berhenti dan menyewa kamar hanya untuk bercinta.
“An! Boleh aku panggil kamu dengan An?
“kamu beneran masih lupa semuanya?Tanya Francis dengan kaget
“Kenapa?Tanya Lena heran
“Kamu dulu selalu memanggil aku dengan sebutan itu “An!
“Aku cuma merasa enak saja memanggi kamu dengan An”
“Iya, kamu dulu juga berkata demikian!”Kata Francis. “Bagaimana dengan papa dan mamamu? Apakah mereka bersikap baik?Tanya Francis ingin tahu.
“Tiga bulan yang lalu, papa kembali ingin menjodohkan aku dengan seseorang. Dan aku marah nggak mau lalu aku jatuh pingsan. Sampai aku harus masuk rumah sakit kembali. Mama menjadi marah dengan papa. Dan sejak itu sikap papa berubah dan sikapnya menjadi lebih longgar.”

Francis mendengar cerita Lena dan merasa kesal dengan papanya Lena. Tapi untung masih ada mamanya. Kalau dulu mamanya tidak berani menentang papanya tapi rupanya mamanya Lena telah berubah sejak Lena meninggalkan rumah.
“Apakah aku mempunyai teman banyak di Jakarta?Tanya Lena Kembali
“Iya ada teman kerja yang waktu itu nengok kamu, ada juga teman-teman komunitas!Cerita Francis. “Kenapa kok kamu tanya?Lanjut Francis.
“Sejak aku pulang ke rumah, aku merasa ada sesuatu yang hilang dalam diriku. Kadang kalo aku bertemu dengan seseorang  atau disapa aku sering nggak ingat dan harus menjelaskan kepada mereka kalau aku habis kecelakaan dan hilang ingatan. Kadang mereka menganggap bercanda atau ada yang menganggap aku sombong. Capek rasanya harus menjalani itu semua.”Suara Lena terdengar lelah dan sedih.
“Maafkan aku ya, aku yang menyebabkan itu semua. Dan aku sangat menyesal.”
“Aku tahu ini pasti juga berat sama buat kamu. Apalagi kalau aku melihat foto-foto kita berdua. Bagaimana kamu melalui ini semua? Bagaimana caranya kamu melupakan aku?
“Aku tidak pernah melupakan kamu. Dan aku tidak ingin melupakan semuanya.”
“Maafkan pertanyaanku yang  bodoh ini”
“Sejak kamu pergi, aku seperti orang gila dan ingin mati rasanya. Yang membuatku bertahan adalah harapan suatu saat kamu akan ingat kembali tentang kita. Aku sangat mencintai kamu, lebih baik kamu lupa tentang kita daripada kamu harus pergi selamanya. Dan aku akan lebih menyesal lagi kalau itu sampai terjadi.”
“maafkan aku ya kalau membuat kamu sedih dan sikapku selam di rumah sakit.”
“Iya nggak apa-apa!
“Aku merasa bingung dan takut waktu itu. Tapi waktu aku sudah mulai di rumah, entah kenapa aku jadi ingat kamu terus meskipun aku tidak ingat apa yang kita alami. Cuma aku taku kalau mau menghubungi kamu.”
“Takut kenapa?
“Takut, nanti kamu berharap dan ternyata aku tidak seperti yang kamu harapkan. Aku takut akan membuat kamu jadi lebih sedih. Dan aku sendiri tidak yakin dengan apa yang aku rasakan atau aku pikirkan. Semuanya serba tidak jelas. Rasanya tidak enak sekali tidak bisa mengingat apa yang pernah kita alami.”
“Iya nggak apa-apa, aku bisa mengerti kok. Lalu apa yang membuat kamu sekarang berani telpon.
“Aku ingin ngobrol dan tahu lebih banyak tentang kamu, tentang aku, apa yang aku lakukan selama 5 tahun terakhir ini.”

Mereka terus bercerita. Francis menceritakan semua yang pernah mereka lakukan. Kegiatan Lena selama mereka tinggal bersama. Bagaiaman mereka sering bepergian dan berpetualang. Cerita terus mengalir, kadang mereka tertawa bersama mendengar kekonyolan mereka berdua.

******
Hampir tiap malam mereka saling menelpon. Kini Francis mempunyai kegiatan baru, menunggu telpon dari Lena. Dia tidak lagi pulang malam-malam seperti biasanya. Ada secercah harapan dalam hati Francis. Dia ingin membuat Lena jatuh cinta kembali seperti dulu. Kalau dulu dia bisa membuat Lena jatuh cinta dengan dirinya, sekarang juga pasti bisa. Francis tidak keberatan kalau dia harus memulainya kembali dari awal. Dia tidak keberatan kalau harus kembali menjalani hubungan jarak jauh dengan Lena seperti dulu. Dia tidak peduli harus menunggu berapa lama sampai Lena siap kembali dengannya. Dia sudah menunggu selama 6 bulan apalah artinya bila harus ditambah beberpa bulan kembali.

Frnacis tahu bagaimana mendapatkan hati Lena. Dia juga tahu apa yang disukai dan tidak disukai Lena. Lenapun merasakan nyaman bila ngobrol dengan Francis. Dia percaya Francis tidak akan mencelakai dirinya. Dia merasakan aman bersama dengan Francis. Dia jadi merindukan Ngobrol dengan Francis. Setiap malam dia selalu bermimpi dengan Francis. Dia dapat merasakan betapa bahagia ketika bersama Francis dalam mimpi tersebut. Apalagi bila dia mimpi bercinta semua terasa bergetar dan kenikmatan yang luar biasa. Sudah hampir sebulan mereka intens berkomunikasi. Yang paling membahagiakan Francis ketika Lena meminta Francis berkunjung ke Purwokerto. Lena meminta Francis datang ke rumahnya. Kalau dulu waktu mereka pacaran. Mereka bertemu di luar tapi sekarang Lena meminta Francis datang langsung ke rumahnya.

Ayah Lena meskipun tidak suka tapi dia juga tidak berani melarang Lena bertemu dengan Francis. Ketika bertemu mereka berdua menjadi canggung dan seperti ABG yang baru mulai pacaran. Tapi itu sudah membuat Francis sangat bahagia dan hidupnya kembali ceria seperti dahulu. Meskipun pertemuan mereka hanya sehari tapi bagi Francis itu sudah sesuatu yang luar biasa. Francis menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu yang membuat Lena Takut. Mereka hanya bergandengan tangan ketika pergi jalan. Dan ketika di dalam hotel, Francis hanya memeluk Lena menumpahkan kerinduan yang dia pendam selama ini. Francis mencium wajah Lena dengan lembut dan membelainya. Dia sadar betapa dia sangat merindukan dan mencintai Lena.


Lena dapat merasakn cinta Francis yang begitu besar dan mendalam. Dia merasakan betapa nyaman dalam pelukkan Francis. Dia merasa terlindungi dan dicintai. Dia memejamkan matanya dan ingin mengingat pelukkan Francis itu. Dia ingin menyimpan kembali kenangan itu dan tidak ingin kembali hilang ingatan akan diri Francis. Dia mendongakan kepalanya dan mencium bibir Francis. Dia menikmati ciuman Francis. Mereka berciuman lama sekali dan menikmati setiap detik yang mereka rasakan. Francis benar-benar merasa bahagia bisa bersama kembali dengan Lena. Dia tidak keberatan harus mengulang kembali semuanya dari awal asal tetap bersama Lena.

3 comments:

  1. Sperti francis dan lena..
    tak xan lekang harapan qu, untuk kembali merajut hari bersama aby...


    d sela keadaan qu yg memburuk, berharap tuhan sudi mengabulkan doa qu..

    amy cinta aby karena Allah.

    ReplyDelete
  2. I love u my true love

    ReplyDelete