Francis hatinya sedang berbunga-bunga. Dia membuka laci
mejanya. Ditatapnya hadiah buat Lena. Kotak kecil berwarna hitam yang diberi
pita pink, yang berisikan sebuah jam tangan. Dia tahu kalau Lena menginginkan
jam tangan punya Esprit. Setiap kali lewat di toko itu, dia selalu berhenti dan
menatapnya lama-lama. Ketika ditanya apakah dia mua membeli? Dia selalu
menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dan mengajak pergi. Dia tidak pernah
memintanya karena tidak ingin membebani Francis. Sudah berbulan bulan Francis
selalu menyisikan uang makan dan mencari tambahan uang untuk membeli hadiah jam
tangan itu. Dia juga ingin mengajak Lena makan malam yang romantis di Steak house. Francis menghitung uangnya.
Sisa uang setelah membeli jam ada sekitar 700 ribu. Cukup untuk makan malam
yang romantis dan mewah.
Hari ini adalah anniversary mereka yang kedua sejak
tinggal bersama. Francis tidak pernah membayangkan akhirnya dia bisa hidup
bersama setelah tiga tahun menjalin hubungan jarak jauh dengan Lena. Francis
yang tinggal di Jakarta dan Lena yang tinggal di Purwokerto, bergantian saling
mengujungi setiap beberapa bulan sekali. Dia sungguh menghargai pengorban Lena
untuk dirinya. Dia masih ingat kejadian 2 tahun lalu ketika Lena lari dari rumahnya
karena akan dinikahkan dengan paksa oleh orang tuanya. Orang tuanya mengetahui
hubungannya dengan Francis. Dan segera melarang Lena untuk keluar rumah dan
mencarikan dia jodoh untuk dinikahkan.
Lena mati-matian menolak dan berusaha melawan, tapi yang
didapat justru dia dihajar oleh papanya sampai wajahnya lebam semua.
Pertunanganpun secepatnya dilaksanakan dan Lena sama sekali tidak mengenal
laki-laki yang akan jadi suaminya. Lena akhirnya nekat untuk kabur dari rumah
karena dia merasa tidak sangup hidup bersama orang yang tidak dia cintai. Tanpa
membawa apa-apa, hanya uang seadanya dan handphone. Lena lari dari rumahnya di
tengah malam. Dia naik Bis dari Purwokerto menuju Jakarta. Francis yang
menunggu di Jakarta jadi cemas dan takut. Semalaman dia tidak bisa tidur menunggu
kabar dari Lena.
Francis masih ingat bagaimana hebohnya kasus itu. Orang
tuanya sampai melaporkan ke polisi, untung waktu itu mereka dibantu teman-teman
aktifis sehingga bisa bebas dari jerat hukum. Karena Lena sudah berumur 20
tahun jadi mereka tidak bisa mengatakan Francis menculik anaknya.Tapi dampaknya
adalah Lena dicoret dan tidak diakui oleh keluarganya.
Sedangkan Francis sendiri, kedua orang tuanya sudah
meninggal dan dia hidup seorang diri. Untung keluarganya meninggalkan rumah
kecil yang mereka tempati sekarang. Kini hidupnya benar-benar seperti utuh
ketika ada Lena disampingnya. Meskipun Francis tahu kadang Lena masih
merindukan mamanya dan juga adik-adiknya. Kehidupan mereka sederhana tapi
sangat membahagiakan. Lena bekerja sebagai penjaga toko di toko elektronik,
sedangkan Francis sendiri bekerja di sebuah developer sebagai tenaga admin dan
juga tenaga serabutan untuk mengurus IMB, PBB atau lainnya.
*******
Francis langsung membereskan mejanya ketika jam sudah
menunjukkan pukul lima sore. Dia segera mengirim pesan ke Lena. ‘Sayang, aku sudah mau keluar kantor nih.
Kita nanti langsung keluar makan aja ya’. Pagi tadi Francis memang tidak
memberitahu Lena kalau dia ingin mengajaknya keluar makan. Dia ingin memberikan
kejutan buat Lena. Tadi pagi Lena merasa kesal dan bete karena Francis tidak
memberikan ucapan happy aniversary bahkan kelihatan cuek, bahkan dia telat
bangun sehingga mereka harus buru-buru ke kantor. Seharian Lena menunggu ucapan
dari Francis juga tidak kunjung datang. Tadi Lena berusaha bertanya apakah dia
ada melupakan sesuatu? dan Francis menjawab kalau dia lagi diluar dan sedang
banyak urusan.
Lena cuma berpikir mungkin Francis sedang banyak urusan
di kantor sehingga dia lupa. Seperti dia yang selalu lupa ulang tahun Lena
meskipun mereka sudah pacaran lima tahun dan selalu ingatnya karena lihat FB.Kadang
kalau dia nggak buka FB juga nggak ingat ulang tahun Lena. Lena sudah maklum
kalau Francis sering lupa hari penting mereka dan dia tidak pernah mengambil
hati atau mempermasalahkannya. Lena membalas sms Francis, Okay Sayang! Ati2 ya jangan ngebut! Emang kita mau makan dimana? Lena
langsung mengirim smsnya. Dia menunggu tapi belum ada balasan karena Francis
sudah di jalan.
******
Lena kaget ketika Francis mengajak ke sebuah steak house yang terlihat mewah dan mahal.
“Sayang, kamu yakin
ya kita mau makan disini?bisik Lena ketika mereka diantar ke meja mereka.
Francis hanya tersenyum dan menggandeng tangan Lena.
“Sayang, kamu bawa uang
khan? Steaknya mahal banget lho!Kata Lena sambil berbisik dan terlihat
kikuk ketika melihat daftar harga yang tertera dalam menu.
Francis yang duduk disebelah Lena, masih menatap menu,
dan memberikan senyum yang menenangkan kepada Lena yang kelihatan takut
memesan.
“Tenang aja,
Sayang! Hari ini khan aniversary kita, dan aku tidak pernah mengajakmu ke
sesuatu yang mewah selama ini!
Mata Lena langsung berkaca-kaca mendengar penjelasan
Francis. Dia tidak menyangka ternyata Francis dari tadi pagi pura-pura lupa
hari bahagia mereka dan membuat kejutan yang sungguh tidak terduga.
Setelah mereka memesan steak dan dessert-nya. Tak lupa
Francis memesan dua gelas wine untuk mereka. Lalu Francis mengeluarkan hadiah
yang dia simpan di tas ranselnya.
“Happy anniversary
my love! Makasih untuk semua yang telah kamu berikan ke aku!
Lena langsung menitikan air matanya. Dia benar-benar
terharu. Selama ini Francis jarang sekali memberikan hadiah khusus buat dia dan
sekarang tiba-tiba dia memberikan hadiah yang terbungkus dengan indah dan pakai
pita berwarna pink.
“Kok nangis, buka
dong!Kata Francis sambil mengelap air mata Lena yang meleleh di pipinya.
Lena membukanya dengan perasaan berdebar debar. Betapa
terkejutnya ketika dia melihat jam tangan yang dia inginkan selama ini. Lena
langsung memeluk Francis.
“Makasih ya sayang!
Ini khan mahal sayang!
“Iya, aku menabung
berbulan-bulan dan cari ceperan agar bisa memberikan hadiah yang terbaik buat
kamu!
“I Love you so much
Francis!
“I Love you so much
too Lena!
Pelayan datang membawakan dua gelas wine pesanan mereka
beserta roti dan butter.
“cheerss, Semoga
kita selalu bisa terus bersama selamanya!Kata Francis sambil mengajak toss Lena
“Amin!
Mereka menimati makan malam dengan penuh kebahagian. Lena
langsung memakai jam tangan hadiahnya. Dia merasa senang sekali dengan
perhatian dan pengorbanan Francis buat dirinya. Hatinya benar-benar merasakan
kebahagian yang tak terkira. Francis merasakan bahagia melihat kebahagian yang
terpancar dari wajah Lena. Terbayar sudah kalau dia harus berhemat tidak jajan
atau membeli makan siang yang lebih murah dan kerja lebih keras daripada
biasanya. Melihat kebahagian Lena semua lelah dan lapar itu terbayar lunas
malam ini.
*****
“Wah kok hujan ya!Kata
Francis ketika mereka selesai makan dan hendak pulang.
“nggak apa-apa
sayang, khan malah romantis aku bisa meluk kamu! Cuma aku sayang dengan jam
tangaku yang baru ini!Kata Lena melihat jamnya dan dia melepas jam tangan
yang dia pakai.“Masukin dalam tas lagi
aja ya daripada rusak!”
Francis tersenyum dan membuka tas ranselnya. Lena
memasukan jam tangannya kembali kedalam kotaknya. Francis mengeluarkan jas
hujannya.
“Yakin nih, mau
pulang? Apa nggak sebaiknya kita tunggu dulu aja?Tanya Francis kepada Lena.
“Yakin, sebab aku
pengen cepat pulang dan pengen bercinta dengan kamu!Kata Lena dengan
tatapan mesranya. Francis tersenyum senang.
“Baiklah tuan putri
kalo itu yang menjadi kehendak, hamba dengan senang hati menerimanya!”
Mereka berdua segera menembus derasnya hujan tanpa merasa
terganggu. Lena memeluk erat-erat pnggang Francis sambil berlindung dibalik jas
hujan Batman Francis. Hangatnya tubuh Francis mengalahkan dinginnya air hujan
yang mengenai punggung Lena. Dia semakin memeluk erat dan merasakan betapa
sayangnya dia dengan Francis dan membayangkan indahnya percintaan mereka nanti.
Jalanan sudah sepi, mungkn karena hujan deras dan sudah mendekati sepuluh
malam. Udara terasa dingin dan beberapa kali terlihat kilat mencoba menerangi
bumi. Semua pengendara motor pada berteduh di halte dan bawah jembatan. Francis
dan Lena seakan tidak mempedulikan derasnya hujan.
Mereka terus berkendara menembus hujan. Franics,
mengencangkan laju motornya. Dia ingin segera sampai di rumah. Dia tidak ingin Lena
menjadi sakit karena kehujanan.
Lampu traffic light sedang hijau, Francis memacu motor
mega pro-nya. Tiba dari tikungan ada mobil Hummer yang melaju kencang belok
mengambil hampir separuh jalan dan Menabrak motor yang dikendarai Francis dan Lena.
Brakkkkkkk....... Francis tidak dapat menguasai motornya dia terpelanting dan
melihat Lena terbang melewati dirinya, sedangkan dia sendiri masih meluncur
dijalan yang licin ditengah hujan lebat. Laju baru berhenti ketika motornya
menabrak trotoar. Dia masih tertindih motornya dan berusaha untuk melepaskan
diri. Antara sadar dan tidak, dia mengedarkan pandangannya mencari Lena. Dia
melihat helm Lena yang terlepas di tengah jalan, sementara mobil yang menabrak
berhenti sebentar dan terus melaju meninggalkan mereka.
Orang-orang mulai berdatangan dan membantu Francis,
mengangkat motornya yang menimpah kakinya. Francis melupakan rasa sakit
dikakinya yang berdarah. Celananya sobek digerus aspal. Dia berlari menyongsong
Lena. Lena tergeletak tak sadarkan diri.
“Len... bangun Len!Seru
Francis berusaha memangku Lena dan Menupuk pipinya. Airmata Francis berlomba
dengan derasnya air hujan. Hatinya berdetak cepat dan terus memanggil manggil
nama Lena. Darah mengucur dari kepala Lena dan membasahi jaket Francis. Dia
mendekap Lena sambil menangis. Badannya bergetar menahan takut. Hatinya
bagaikan diremas-remas melihat Lena yang tak bergerak.“Tolong, Pak!Kata Francis
memohon kepada penonton yang menyaksikan mereka.
“Cepat dibawa ke
rumah sakit aja neng!
Ada beberapa orang yang berusaha menghentikan mobil atau
taksi tapi tidak ada satupun yang mau berhenti. Francis hatinya hancur melihat
kekasihnya tak sadarkan diri dengan darah yang terus keluar dari kepalanya. Dia
benar-benar menyesal membuat orang yang dicintai harus menderita sperti ini. “Ya, Tuhan tolonglah Lena Tuhan! Aku tidak
pernah minta apapun kepadaMu, Sekali ini saja kabulkan permohonanku!Selamatkan Lena!Apapun
akan kulakukan asal dia selamat Tuhan! Francis yang selama ini tidak pernah
berdoa dan ke gereja tiba-tiba terus berdoa Salam Maria didalam hatinya.
Tubuhnya bergetar menahan rasa takut kehilangan yang amat sangat.
“Ayo mbak kita
antar ke rumah sakit!
Francis melihat mobil bak yang akan ke pasar berhenti dan
menolong. Mereka ramai-ramai membantu mengangkat tubuh Lena ke bak belakang.
Karena tidak memungkinkan duduk di depan. Francis membuka jaketnya dan menutupi
tubuh Lena dengan jaketnya.
“Motornya saya bawa
ditempat saya mbak, itu tempat servis depan!Kata seorang pria sambil
menunjukan tokonya yang ada di seberang jalan. Francis hanya bisa mengangguk,
dia sudah tidak peduli dengan motor dan semuanya, hanya Lena yang menjadi
perhatiannya.
Air mata Francis masih berderai, mulutnya tidak berhenti
komat kamit berdoa sambil sekali kali berhenti memanggil nama Lena. Wajah Lena
makin memucat karena banyak darah yang keluar. Hati Fancis benar-benar hancur
melihat Lena yang tak berdaya dalam pelukkannya. “Ya Tuhan Yesus, apapun akan kulakukan asal kau selamatkan Lena! Kalau
perlu aku akan ke gereja setiap hari agar Lena bisa sembuh! Jangan ambil dia
dariku ya Tuhan, tolong selamatkan dia! Hanya dia yang aku punya Tuhan! Please
lindungi Lena Tuhan!”
Francis membelai dan menciumi wajah Lena yang basah kena
hujan, Wajah itu begitu tenang dan cantik. Seperti ketika dia sedang tidur. “Please sayang jangan tinggalkan aku
sendiri! Bangun dong sayang, jangan buat aku takut seperti ini!”Francis
berusaha membangunkan Lena yang sedang tak sadarkan diri.
Mobil berhenti di depan Rumah Sakit. Sopir mobil itu
langsung memanggil suster jaga dan membawa kereta dorong. Mereka mengangkat Lena
dengan hati dan membawanya ke UGD.
“Mbak silahkan
tunggu diluar dulu aja!perintah suster yang membawa Lena ke dalam ruangan
untuk ditangani.
“Kelihatannya mbak
juga terluka, mari diperiksa sekalian aja!Kata petugas yang lainnya.
Francis diminta berbaring dan diperiksa oleh dokter jaga.
Luka-lukanya segera dibersihkan dan Francis baru merasakan kalau kakinya sakit
sekali dan harus dijahit lukanya. Ada seorang suster yang mendekati Francis.
“Apa sudah
menghubungi keluarganya mbak?
Francis hanya menggelengkan kepalanya.
“Mbak yang tadi itu
saudara atau temannya?
Francis bingung harus menjawab apa ketika ditanya status Lena.
Dia pura-pura menjerit kesakitan.
“Sus, nanti aja
pengumpulan datanya, pasien biar ditangani dulu!
“Baik, dok!”
“Malam ini kamu
sebaiknya menginap di rumah sakit dan besok kita periksa luka-lukamu. Saya
kuatir nanti akan terjadi infeksi!”
“Bagaimana keadaan saudara
saya dok?Tanya Francis kuatir
“Sepertinya dia
mengalami luka yang serius dan kehilangan banyak darah! Tapi saya belum tahu
kondisinya, rekan saya masih menangani. Jangan kuatir nanti akan saya update
statusnya”
Francis dibantu suster untuk mengganti pakaiannya dengan
pakaian rumah sakit. Dia didudukan di kursi roda dan dibawa ke kamar. Sebetulnya
dia ingin menungguin Lena tapi dokter melarangnya dan memberikan dia suntikan
yang membuat dia mengantuk. Francis mengubungi Lily sahabat mereka berdua,
memberitahu kalau dia dan Lena kecelakaan dan sedang di rumah sakit. Francis
menangis dan merasa takut dengan keadaan Lena.
“Apa kamu mau aku
kesana sekarang?Tanya Lily kuatir dengan keadaan mereka
“Besok aja Li, ini
sudah terlalu malam dan hujan!”
“Kamu tenang aja,
semua pasti akan baik-baik. Besok pagi-pagi aku dan Tina akan kesana!”Kata Lily
berusaha menenangkan Francis.“Apa kamu
butuh sesuatu?Tanya Lily kembali.
“Aku nggak tahu di
rumah sakit ini ada ATM atau nggak Mungkin aku butuh uang untuk membayar uang
administrasi rumah sakit!”
“Baik, aku besok
akan bawakan uang. Kamu sekarang istirahat dulu aja!
“makasih ya Li! Aku
nggak tahu harus menghubungi siapa lagi!”Kata Francis dengan menangis
karena sedih.
“Hei..bukankah itu
gunanya sahabat! Sudah kamu jangan sedih gitu dong! Kamu harus kuat untuk Lena,
ya!
“Iya, Li! Maaf ya
kalo aku jadi cengeng gini!
“Iya nggak apa-apa,
kamu masih shock! Sudah kamu istirahat aja biar besok bisa lihat Lena!
“Iya, thank you ya
Li!
“Iya, see you
tomorrow!
“bye!”
“bye!”
Francis, berusaha memejamkan matanya. Ruangan terlihat
sepi dan lenggang. Ada tiga ranjang yang kosong disebelahnya.
********
Francis terbangun dan berharap apa yang dialami itu cuma
mimpi. Tapi ketika sadar dia, dia berada di rumah sakit, dia langsung menitikan
air mata dan turun dari ranjang. Dengan terpincang-pincang karena kakinya yang sakit,
Francis keluar dari kamarnya. Lorong rumah sakit masih lengang, jam di dinding
menunjukan pukul 5 pagi. Jantungnya berdetak lebih kecang daripada biasanya,
perutnya terasa mual. Ada perasaan yang tidak nyaman yang dia rasakan. Dia
memeluk dirinya sendiri mengurangi rasa dingin yang menyergap. Kakinya yang
telanjang merasakan dinginnya lantai. Dia mendekati counter suster jaga. Disitu
hanya ada dua orang suster yang sedang bertugas.
“Sus, pasien yang
kecelakaan bersama saya semalam ada di ruang mana ya?
“O..masih di ICU
dan belum sadar, tapi sudah lewat masa kritisnya!”
Dada Francis serasa dihantam mendengar pernyataan suster
itu. Air matanya langsung meleleh. Suster yang melihat Francis meneteskan air
mata jadi merasa kasihan.
“Mari saya antar
kalau mau melihat adiknya!”Kata Suster wati sambil menutup buku laporannya.
“Mbaknya duduk di kursi roda aja ya, biar
kakinya nggak sakit!Kata suster wati sambil mengambil kursi roda.
Francis duduk terdiam dalam kursi roda, melewati
kamar-kamar yang masih senyap. Tatapannya kosong, perasaan sedih itu tak
terungkap. Dia tidak tahu harus bagaimana, ada ketakutan yang sangat,
mengoyak-ngoyak nuraninya. Mereka memasuki ruang ICU, begitu banyak peralatan
dan kabel yang terpasang pada diri Lena. Francis memegang lengan Lena.
Diciumnya dengan penuh perasaan. “Maafkan
aku sayang! Airmata Francis kembali meleleh. Dia menatap wajah Lena
terpejam. Dia berharap ada keajaiban. Berharap Lena akan bangun dan tersenyum
kepadanya seperti biasa bila dia bangun tidur dan Francis menatapnya. “Bangun dong sayang! Kamu jangan membuat
aku takut!”
“Diajak ngobrol aja
mbak. Biasanya meskipun koma masih bisa mendengar dan merasakan. Dan itu akan
membantu cepat sadar.”Kata Suster sambil memeriksa infusnya.
“Iya, makasih Sus!
“Nanti jam delapan,
dokter datang. Kalau mau konsultasi bisa”
“Iya, makasih sus!
“Nanti sekalian isi
data dan adminitrasi ya! Kalau ada asuransi langsung dilengkapi sekalian aja!
“Baik, sus!
Francis tiba-tiba seperti tersadarkan kalau dia harus
mengurus pembayaran biaya rumah sakit. Sejak awal tinggal bersama Francis
memang sudah mengurus asuransi buat Lena. Karena pengalaman ketika ibunya
sakit. Untung sekarang semua itu jadi bermanfaat. Meskipun Francis tahu kalau
asuransi mereka tidak akan mencukupi pembayaran di ICU kalau Lena tidak segera
sadar.
“Saya tinggal
keliling dulu ya! Ngobrolnya yang postif-positif aja!Pesan suster
Francis hanya mengangguk dan masih memegangi tangan Lena.
“Sayangku, kamu
tahu nggak aku itu sayang banget sama kamu. Aku sangat bahagia dengan
kebersamaan kita.” Francis berusaha menahan diri untuk tidak menangis tapi
dia tidak bisa menahan airmatanya yang terus mengalir. Apalagi melihat wajah Lena
yang pucat dan infus darah masih mengalir. Dia membelai wajah Lena, kepalanya
masih dibalut perban.
******
Francis menunggu dokter yang sedang memeriksa Lena. Hasil
ct-scan Lena sudah keluar. Dokter Linda sedang melihat hasilnya. Dokter Linda
adalah dokter ahli otak di rumah sakit itu. Dia masih muda tapi sudah terkenal
dan kemampuannya sungguh luar biasa. Banyak penghargaan yang sudah dia terima
tetapi itu tidak membuat dia sombong atau tinggi hati.
“Maaf kamu ini
hubungannya apa ya dengan Lena?Tanya Dokter Linda duduk di belakang meja
kerjanya sambil menatap Francis. Francis terdiam sejenak dan ragu-ragu apakah
dia harus menceritakan hal yang sebenarnya kepada dokter Linda. Kalau keaadan Lena
gawat pasti keluarganya juga perlu tahu.
“mmm..Dia itu
pasangan saya, dok!Jawab Francis akhirnya dia men ceritakan kisah
perjalanan mereka. Bagaimana Lena lari dari rumah karena akan dinikahkan dengan
paksa dan sekarang mereka tinggal bersama.
“Apakah kamu sudah
menghubungi keluarganya?
Francis hanya menggelengkan kepalanya.
“Kamu tahukan
secara hukum kalau terjadi sesuatu dengan Lena, Rumah Sakit ini bisa dituntut
oleh keluarganya!”
Francis hanya menunduk dan menitikkan air matanya. Dia
tidak tahu harus bagaimana. Dia tidak ingin mengubungi keluarga Lena. Dia tidak
ingin Lena diambil darinya dan kebahagian mereka akan terengut.
“Sebenarnya hasil ct-scan
tidak menunjukan sesuatu yang berbahaya atau kerusakan pada otaknya. Tapi saya
tidak bisa memastikan berapa lama dia akan sadar. Bisa sehari, seminggu,
sebulan, setahun atau entah berapa lama. Kalau sampai berbulan-bulan dia tidak
sadar apakah kamu sanggup menanggungnya? Dan setelah sadar, apakah ingatannya
masih baik atau tidak kita juga tidak tahu dan dibutuhkan pemeriksaan. Apakah
tidak sebaiknya kamu menghubungi keluarganya. Coba kamu pikir baik-baik!”
“Iya, dok!Kata
Francis dengan sedih.
“Saya tahu
perasaanmu dan kamu pasti tidak suka dengan keadaan ini! Kita lihat berapa hari
ini bagaimana perkembangan Lena!”
“Iya, dok! Makasih!
******
Sudah sembilan
hari berlalu dan Lena belum juga sadar. Tagihan rumah sakit sudah membengkak.
Uang asuransi tidak dapat mengcover semua biaya. Francis sendiri sudah kembali bekerja
dan banyak teman-teman mereka yang telah membantu meringankan keuangan mereka. Francis
sudah mngeluarkan uang hampir 17 juta untuk membayar biaya rumah sakit. Francis
membuku buku tabungan BCA nya. Tabungan mereka berdua selama dua tahun sudah
hampir 20 juta kini tinggal 2.985.300. Mereka berencana membuka kios HP untuk Lena
kalau uang mereka sudah cukup.
Francis menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia sudah tidak
lagi bisa menangis. Dia menghela nafas seakan-akan melepaskan beban berat yang
menyesakkan.“Ah, kesehatan Lena lebih
penting, Uang masih bisa dicari lagi”Kata Francis menghibur dirinya sendiri.
“Bagaimana kalau uang tabungan ini sudah
habis dan Lena masih belum sadar. “Apakah aku harus menghubungi keluarga Lena?
Tidak, Lena sekarang menjadi tanggung jawabku, aku tidak boleh menghubungi
keluarganya!”
Hati Francis sudah bulat. Dia membuka lemari pakaian
mereka dan mengambil kotak kaleng bekas coklat luar negeri. Ada kalung dan
gelang peninggalan mama Francis. Francis mengambilnya dan menimbang-nimbang
keduanya. “Bila terpaksa aku bisa menjual
kalung ini. Mama pasti mengerti”
Francis merebahkan dirinya di ranjang. Dia meraba bantal Lena
dan memeluknya. “Cepatlah sadar sayang,
aku sungguh merindukanmu! Francis teringat bagaima setiap malam mereka
selalu berpelukkan, bercinta dan berkasih sayang di ranjang ini. Ranjang
pengantin buat mereka berdua. Sudah dua tahun lebih dia tidak pernah tidur
sendiri lagi sejak ada Lena. Hidupnya jadi penuh warna dan indah. Francis
mendekap bantal Lena dengan penuh kerinduan, mengingat percintaan mereka yang
selalu menggila dan dahsyat. Tiba-tiba semuanya terambil dari dirinya. Sudah
sembilan hari dia berdoa salam maria untuk kesadaran Lena. “Ya, Tuhan. Kabulkan permintaanku. Biarkan Lena sadar Tuhan! Apapun
akan aku lakukan Tuhan asal Lena sadar!
Francis menatap foto wedding mereka, begitu cute dan
indah. Lena kelihatan cantik sekali dengan gaun putih. Tatapannya begitu mesra
dan penuh cinta. Air mata Francis langsung meleleh ketika dia mendengar lagu dari
radio tetangga. Rasa sedihnya langsung meledak kembali. Rindunya terhadap Lena
telah membuncah. Rindu semua yang ada pada diri Lena.
I don't like to sleep alone
Stay with me, don't go
Talk with me for just a while
So much of you to get to know
Reaching out touching you
Leaving all the worries far behind
Loving you the way I do
My mouth on yours and yours on mine
Marry me, let me live with you
Nothing's wrong and love is right
Stay with me, don't go
Talk with me for just a while
So much of you to get to know
Reaching out touching you
Leaving all the worries far behind
Loving you the way I do
My mouth on yours and yours on mine
Marry me, let me live with you
Nothing's wrong and love is right
Like a man said in his song
"Help me make it through the night"
Loneliness can get you down
When you get to thinkin' no one cares
Lean on me
(And I'll lean on you)
Together we will see it through
"Help me make it through the night"
Loneliness can get you down
When you get to thinkin' no one cares
Lean on me
(And I'll lean on you)
Together we will see it through
No, I don't like to sleep alone
It's sad to think some folks do
No, I don't like to sleep alone
No one does
Do you
It's sad to think some folks do
No, I don't like to sleep alone
No one does
Do you
(I don't like to sleep alone)
No one does
Do you
No one does
Do you
******
Hati Francis berdebar-debar senang mendapat kabar dari
rumah sakit. Lena telah sadar, dia segera menemui HRD dan minta ijin untuk ke
rumah sakit. Sudah tak sabar francis ingin menemui Lena. Dia memacu motornya ke
rumah sakit, tapi dia tetap berusaha hati hati. Dia tidak ingin terjadi sesuatu
dengan dirinya sehingga tidak bisa menemui Lena, kekasihnya.
Dengan buru-buru dia berjalan menuju ruang ICU. Tetapi
dia sudah dicegat oleh suster ika.
“Mbak Francis,
ditunggu dokter Linda di ruangannya!”
“Bisa nanti aja
nggak sus? Saya mau ketemu Lena dulu”
“Tapi ini penting
sekali, mbak! Sebaiknya temui dokter dulu!”Kata Suster Ika sambil mengantar
Francis ke ruangan dokter Linda
Dengan terpaksa Francis menuju ruangan dokter Linda.
Sebenarnya dia ingin menemui Lena dulu daripada dokter Linda. Francis mengetuk
pintu ruang dokter Linda.
“Masuk!”
“Siang dok!
“Silahkan duduk
Francis!
“Ada apa ya Dok?
“Selamat ya, Lena
sudah sadar. Tapi ada sesuatu yang perlu kamu ketahui sebelum kamu ketemu Lena”
“Ada apa ya dok?Tanya
Francis deg-deg an kuatir
“Lena mengalami
amnesia!”
Francis serasa disambar petir mendengar kata-kata dokter
Linda.
“Apa dok! Maksudnya
bagaimana dok?
“Dia tidak ingat
apa yang terjadi, Ingatannya 5 tahun terakhir ini hilang. Dia juga tidak ingat
kejadian bagaimana kalian mengalami kecelakaan”. Kata dokter Linda berhenti
dan memelankan suaranya, Dia juga tidak
ingat kamu lagi!” Dia minta ditelponkan orang tuanya.Sebetulnya dia sudah sadar
dari kemarin malam. Dan yang pertama kali dicari adalah ibunya. Jadi saya
terpaksa menghubungi orang tuanya dan mereka kemungkinan hari ini akan datang.
Francis benar-benar seperti disambar geledek, dia tidak
tahu harus senang atau sedih dengan keadaan Lena. “Apa yang harus kulakukan sekarang?Kata Francis dalam diam
“Saya juga sudah menceritakan kepada Lena,
kejadian yang menimpa dirinya dan tentang kalian. Tapi dia kelihatan masih
shock dan bingung. Aku minta kamu tidak terlalu memaksa dia ya!Kata dokter
Linda hati hati.
“Apakah ada
kemungkinan dia akan pulih kembali ingatannya dok?Tanya Francis penuh harap
“Kemungkinan selalu
ada, tapi kita tidak pernah tahu misteri otak manusia! Saya tidak bisa
memastikan apakah dia akan ingat kembali atau tidak. Berdoa saja!”
Francis masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
Mendadak dia menjadi lemas dengan kenyataan yang baru dia terima. Ingin sekali
dia berteriak dan menangis sekencang kencangnya.“Duh Tuhan kenapa jadi begini! Apakah ini bayaran atas permintaanku
dengan melupakan Lena akan aku! Francis menghapus air matanya. “Tapi kesembuhan Lena lebih penting meskipun
dia harus tidak ingat akan aku!Dia masuk ke kamar mandi dan mencuci
mukanya. “Lena tidak boleh melihat wajah
sedihku!
Dengan gontai Francis berjalan menuju kamar Lena. Lena
sudah tidak lagi di ICU tapi sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Francis melihat suster membetulkan infus Lena.
“Nah, ini dia
yayangnya sudah datang! Tiap hari ditungguin dan diceritain lho waktu mbak Lena
tidur”Kata suster Ika nyerocos menjelaskan kepada Lena.
Lena terlihat canggung dengan Francis. Dia mengulurkan
tangannya ke Francis. Francis merasa heran melihat Lena mengulurkan tangannya.
Tapi dia menyambut uluran tangan Lena.
“Makasih ya!Kata
Lena.
Francis tidak tahu dia harus berkata apa, hatinya sedih
dan tertusuk. Dia ingin memeluk Lena tapi dia tidak ingin membuat Lena takut.
Dia masih teringiang kata-kata dokter Linda. Lena tidak ingat siapa dirinya.
Ingin rasanya dia menangis setelah sembilan hari menunggu Lena sadar dan
terbangun, kini dia telah bangun dan tidak ingat semuanya. Francis mengambil
kursi dan duduk di sebelah Lena. Suasana jadi dingin. “Bagaimana keadaanmu?Tanya Francis berusaha mencairkan suasana.
“Agak pusing dan
badanku sakit semua!”Jawab Lena.
Lena berusaha mengingat apa yang terjadi pada dirinya.
Dia berusaha mengingat wajah Francis yang duduk dihadapannya. Tetapi dia sama
sekali tidak bisa mengingat. Kepalanya jadi sakit ketika dia berusaha mengingat. “Bagaimana mungkin aku bisa menjadi
lesbian dan sampai berani meninggalkan rumah!Tanya Lena dalam hati masih
tidak percaya dengan apa yang terjadi. ‘Aku
tahu dulu waktu SMA aku pernah suka dengan Rita yang jagoan basket dan bertubuh
tegap itu. Tapi apa betul aku berani menjalin hubungan dengan perempuan” Lena
masih bingung dengan keadaan dirinya.
“Apakah benar kita
ini pasangan? Apakah aku mencintai kamu?Tanya Lena tiba-tiba.
Francis kaget dengan pertanyaan Lena yang tiba-tiba. Fran
cis menantap wajah Lena yang tidak berani menatap dirinya. Francis mengeluarkan
HP Lena dan memberikan kepada Lena.
“Ini Hp kamu,
disana ada foto-foto kita dan semuanya. Mungkin kamu bisa melihat betapa kita
saling mencintai”
Lena terdiam dan tidak menerima uluran HP Francis.
Francis terdiam dan menaruh HP Lena disamping bantalnya. Hati Francis menjadi
hancur dan sakit. Lena seperti orang asing yang tidak ada ikatan batin dan
perasaan dengan dirinya lagi. Francis menahan diri agar tidak menangis di depan
Lena. Dia tidak ingin membuat Lena merasa bersalah atau kasihan akan dirinya.
“Berapa lama kita
pacaran?Tanya Lena kembali tanpa melihat wajah Francis.
“ehmm.. kita LDR
sekitar 3 tahun lalu tinggal bersama selama 2 tahun!”
“Apakah keluargamu
setujuh dengan hubungan kita?Tanya Lena kembali
“Aku sudah tidak
punya siapa-siapa! Mama meninggal 2,5tahun yang lalu”Jawab Francis dengan
menahan perasaan sedih. Dia berusaha mentralkan suaranya agar tidak terdengar
parau.
Mereka kembali terdiam, Lena memegang kepalanya. Dia
mulai merasakan sakit di kepala ketika berusaha mengingat.
“Kenapa sakit ya?Tanya
Francis kuatir.
“Iya”
“Kamu istirahat
dulu aja! Nggak usah mengingat apa-apa dulu!Kata Francis penuh perhatian.
Meskipun hatinya sedih karena Lena tidak mengingat
dirinya tetapi dia tahu betapa dia sangat mencintai Lena. Dia tidak ingin
terjadi sesuatu dengan Lena.
“Aku tungu di luar
aja ya, biar kamu bisa istirahat!”
Lena hanya menganggukan kepalanya dan memejamkan matanya.
Francis mengambil jaket dan tas ranselnya. Dia keluar
ruangan dan berjalan menuju arah taman. Dia memilih bangku taman yang agak
sepi. Dia mulai menangis dan mencurahkan kesdihan hatinya. Dia benar-benar
merasa kehilangan Lena. Orang yang paling dicintai, satu satunya keluarga yang
dia punya selama ini. Francis merasa kesepihan dan merasa tidak memiliki
siapa-siapa lagi. Dia seperti melihat awan gelap yang meyelubungi hidupnya. Dia
mulai merasakan putus asa dan tidak berarti hidupnya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang? Ya Tuhan kenapa begini berat
ujian yang kau berikan! Apa aku akan sanggup melalui hidupku? Lena adalah
hidupku, kebahagianku, yang selalu membuatku semangat dan bekerja dua kali
lebih keras. Sekarang untuk siapa lagi aku hidup dan bekerja!”
Francis tidak dapat menghentikan air matanya yang terus
mengalir. Dia tidak sanggup menerima kenyataan yang begitu menyakitkan. Dia
ingin marah tapi tidak tahu harus marah dengan siapa. Dia hanya bisa menyesali
keadaan yang telah terjadi.
******
Francis tidak dapat memejamkan matanya. Dia terus menatap
langit langit kamarnya sambil airmatanya meleleh. Dia teringat sore tadi
bertemu dengan orang tua Lena. Francis dapat melihat kalau Lena merindukan
mamanya. Dia dapat melihat binar kebahagian di mata Lena ketika dipeluk mamanya.
Orang tuanya kelihatannya telah memaafkan Lena tetapi tidak dengan Francis.
Papanya Lena masih kelihatan membenci Francis. Mamanya Suan mengatakan kalau
dia akan mengajak Lena pulang ke Purwokerto dan dia minta pengertian Francis.
Dua hari lagi Lena akan benar-benar hilang dari hidupnya. Semuanya berakhir
sudah, yang tertinggal hanya kenangan. Francis sudah berusaha menggali
kenangan-kenangan mereka berdua tapi Lena sama sekali tidak ingat.
“Maafkan aku ya!Kata
Lena dengan perasaan tidak enak melihat usaha Francis agar dirinya ingat
Francis tidak ingin memaksa Lena untuk mengingat. Dokter
Linda menyarankan supaya Lena diberi waktu untuk memulihkan dirinya. “Bagaimana Lena akan ingat dengan aku kalau
dia pulang Purwokerto!” Francis merasa semakin tipis harapan untuk dia
dapat bersama kembali dengan Lena.
Dia bangun dari ranjangnya dan mengambil Koper. Dia mulai
mengeluarkan pakaian Lena. Satu persatu dia lipat dengan rapi sambil sesekali
dia ciumi pakaian Lena. Dia lipat semuanya dengan rapi. Francis menatap celana
dalam dan BH seksi yang biasa dia pakai untuk menggoda dirinya. Francis
berhenti melipat dan terduduk dilantai sambil menangis terseduh seduh. Dia
tidak lagi peduli dengan keadaan, dia rebahkan dirinya di lantai. Biasanya Lena
akan memarahi dirinya bila dia rebahan di lantai karena takut masuk angin. Dia
raup semua pakaian yang telah dia lipat dan didekap erat-erat sambil menangis.
Seakan-akan mewakili Lena yang tidak mungkin dia peluk. “Kenapa perpisahan ini sungguh menyakitkan”
Francis tertidur kelelahan, jiwa dan raganya mengalami
deraan yang berat selama dua minggu ini. Berat badannya langsung turun dratis.
Dia yang tidak terbiasa berbagi dengan siapapun kecuali dengan Lena, kini semua
dia simpan sendiri dan dirasakan seorang diri. Francis tidak tahu apakah
dirinya akan kuat melalui ini semua atau akan terpuruk. Dia hanya bisa pasrah
dan berserah. Dia tidak lagi mempunyai keinginan untuk meminta atau memohon
kepada Tuhan. Dia hanya bisa menyerahkan semuanya kepada kehendakNya.
*****
Francis terbangun dengan keadaan tubuh yang panas tinggi.
Matanya berkunang-kunang dan hampir jatuh ketika berusaha berdiri. Dia tahu
kalau dirinya tidak akan sanggup sendiri mengatar barang-barang Lena ke rumah
sakit. Francis memutuskan menelpon Lili meminta bantuannya untuk menemani dia
ke rumah sakit. Dia memen cari nomer telpon di phonebook nya.
“hi Li”
“Hi, gimana
kabarnya Lena? Apa dia sudah sadar?
“Sudah sadar li”
“Wah selamat ya!
Tapi kok suaramu lemes memang ada apa?
“Iya, Lena sudah sadar
3 hari yang lalu. Tapi dia mengalami amnesia dan sama sekali tidak ingat aku.
Sekarang orang tuanya sudah ada di jakarta dan akan mengajak Lena pulang ke
Purwokerto”Kata Francis sambil berusaha menahan tangisnya.
Mendengar suara Francis yang bergetar seperti menhan
tangis membuat Lily kuatir akan keadaan Francis.
“Baik aku akan
segera ke rumahmu. Kamu tunggu ya!
Francis kembali merebahkan dirinya di ranjang. Tiba-tiba
dia merasa mengigil kedinginan dan merasakan kelelahan yang sangat.
Francis terbangun ketika mendengar bel pintu rumahnya.
Dia segera turun dari ranjang dan menuju ke ruang tamu. Dia melihat dua
sahabatnya Lily dan Tina telah berada di depan pintu rumahnya.
“Ya, ampun kamu kok
jadi seperti ini”Kata Tina ketika melihat Francis yang membukakan pintu.
“Kamu kapan
terakhir kali makan?Tanyanya kembali.
Francis hanya tersenyum kecut dan menutup kembali pintu
rumahnya.
“Ini aku bawain
bubur ayam, yuk kita makan dulu!Kata Tina sambil menuju dapur dan mengambil
sendok.
“Aku lagi nggak
pengen makan Tin!
“Apa kamu pengen
mati! Mukamu sudah seperti kertas dan lihat badanmu jadi kurus kerontang
seperti itu!
“Mungkin akan lebih
tenang kalau aku mati!Kata Francis dengan sedih.
“Hei! Ngomong apa
kamu itu!Kata Lily
Francis masuk ke kamarnya dan kembali melanjutkan
melipati pakaian Lena sambil menitikan airmata.
“Sebaiknya kamu
duduk aja, biar aku yang membereskan. Aku tahu ini pasti sangat berat buat
kamu.”Kata Tina kepada Francis. Lily segera mengajak Francis untuk duduk
dan menyuruhnya makan.
“Badanmu panas
sekali, apa kamu punya obat?Tanya Lily.
“Aku nggak apa-apa
Li. Aku Cuma tidak bisa menghadapi kenyataan ini. Kenapa ya kok Tuhan mengambil
orang yang aku cintai!
“Jangan ngomong
sembarangan. Tuhan tidak mengambil Lena. Kamu harus sehat, nanti kalau Lena
sehat, ingat kamu trus kamunya mati khan kasihan Lena! Apa kamu mau Lena jadi
sedih!
Francis menggelengkan kepalanya dengan lemah. Dia tahu
kemungkinan untuk itu ada. Tapi entah kapan itu akan terjadi. Lily tahu apa
yang dipikirkan Francis.
“Jangan pernah
berhenti berharap Brow! Karena sekarang hanya itu yang kamu punya. Kalau orang
sudah berhenti untuk punya harapan maka dia akan mati!
“Biasanya Lena yang
selalu memberiku semangat dan sekarang dia sudah menjadi orang lain!”
“Bagaiman kalau
kamu PDKT lagi aja sama Lena!Kata Tina dari dalam.
“Apakah itu
mungkin? Sebab Lena kelihatan seperti takut dengan aku! Lena dulu itu mempunyai
homophobia inside dan sering merasa berdosa ketika SMA. Nah sekarang ini dia
kembali ke keadaan seperti itu! Dokter bilang aku jangan terlalu memaksakan dia”.
Lily dan Tina merasa kasihan dengan kejadian yang menimpa
Francis dan Lena. Mereka tahu bagaimana perjuangan mereka untuk bisa bersama.
Mereka juga tahu bagaimana pereka saling mencintai dan merupakan pasangan yang
paling romantis. Seakan-akan cinta mereka tak tergoyahkan oleh apapun. Dan kini
tiba-tiba cinta mereka seperti diambil. Tina diam-diam ikut menangis tapi dia
tidak ingin Francis melihatnya. Apalagi ketika melihat foto-foto mereka yang
begitu mesra dan romantis. Tina sengaja memasukan album foto mereka kedalam
koper Lena. Dia berharap Lena akan mengingat hubungannya dengan Francis.
Tina melihat kamar Francis jadi berantakan. Pakaian kotor
berselempangan dimana-mana. Tina mengambil kantong plastik dan memunguti semua
pakain kotor Francis. Dia juga melihat
kulkas Francis yang kosong, untung dia membawa beberapa makanan dan segera
dimasukan ke dalam kulkas. Tina tahu kalau Lena pandai mengurus rumah dan
selalu perhatian dengan kebutuhan Francis. Ketika Lena masuk rumah sakit
kehidupan Francis jadi kacau. Dia jadi sering tidak makan, kehidupannya berubah
jadi ke kantor dan ke rumah sakit sehingga tidak sempat membersihkan rumah.
Tina segera mengambil sapu dan membersihkan rumah Francis.
“Maaf ya, aku jadi
merepotkan kalian!
“Mungkin sebaiknya
kamu menginap di rumah kita dulu aja sampai keadaanmu tenang!Kata Lily
sambil melihat kearah Tina minta persetujuan.
“Iya, kalau kamu
sendirian disini bisa bahaya!Sahut Tina sambil menyapu.
“Nggak usah, aku
baik-baik kok! Aku nggak akan bunuh diri kok!Aku justru butuh waktu untuk
menyendiri dan menyesuaikan diri tanpa Lena!Kata Francis dengan sedih.
*****
Lily dan Tina mengantar Francis ke rumah sakit dengan
membawa barang-barang Lena. Mereka mengkuatirkan keadaan Francis yang jadi
kurus, matanya cekung dan menghitam. Terlihat kalau terlalu banyak menangis dan
bersedih. Francis yang pendiam semakin diam duduk dibelakang tanpa banyak
bicara sambil sekali-sekali menyeka airmatanya dengan sapu tangan.
“Minggu depan kita
akan ada pertemuan arisan di tempat kita. Kamu datang ya!”Kata Lily
memecahkan suasana.
“Aku nggak tahu apa
aku sanggu datang atau tidak, biasanya aku selalu bersama Lena. Aku nggak
sanggup kalau ditanya teman-teman Lena dimana atau bagaimana keadaan Lena”.
“Iya, tapi aku
harap kamu jangan mengurung diri lama-lama ya!Kata Tina prihatin.
Mobil yang mereka tumpangi sudah masuk ke parkiran rumah
sakit. Lily membuka bagasi mobilnya dan mengeluarkan koper yang berisi pakaian Lena.
Mereka berjalan beringan melewati lorong rumah sakit yang terlihat ramai karena
jam berkunjung. Sesampai di ruangan Lena, Francis melihat beberapa teman kerja Lena
pada datang menjenguk. Mereka segera menyapa Francis dan menyalaminya begitu
melihat mereka datang. Mereka sadar kalau Lena tidak ingat mereka. Meskipun
mereka menunjukan foto-foto di tempat kerja. Mereka akhirnya mengobrol dengan
orang tua Lena dan tidak lama kemudian pamit pulang. Lena merasa tidak nyaman
karena tidak bisa mengenali satupun dari mereka. Begitu juga dengan Lily dan
Tina sahabat mereka berdua. Francis menjelaskan kepada Lena kalau Lily dan Tina
adalah sahabat mereka dan sering keluar bareng dengan mereka.
“Maaf ya aku tidak
bisa mengingat kalian!Kata Lena dengan sungkan.
“Nggak apa-apa yang
penting kamu sudah sadar dan sehat. Rencana pulang kapan?Tanya Tina
“Lusa, boleh pulang
kata dokter!”
“oya, ini
barang-barangmu dalam koper. Cuma bonekamu tidak muat dimasukan sini. Nanti aku
paketkan saja ya!Kata Francis yang berusaha menyembunyikan kesedihannya. “Kalau perlu sesuatu atau mau tanya sesuatu
kamu telpon aja, di HP mu ada nomerku kok!”
“Iya, makasih ya!
Maaf ya kalau aku merepotkanmu. Bukan maksudku untuk melarikan diri tapi jujur
aku merasa asing disini dan aku ingin pulang ke rumah mama dan papa!Kata Lena.
“Iya, nggak
apa-apa, aku bisa mengerti. Kalau kamu sudah ingat, segera hubungi aku ya!Kata
Francis yang akhirnya tidak bisa menahan airmatnya.
“Maaf ya!Kata Lena
yang merasa bersalah dengan Francis. Lalu dia memegang tangan Francis dan mereka
berpelukan. Tangis Francis pecah dalam pelukan Lena, betapa dia merindukan
semua ini. Entah kenapa Lena ikut menangis dia seperti merasakan kesedihan yang
mendalam dengan orang asing yang dipeluknya itu. Lena juga merasakan betapa
nyaman pelukan Francis.
“I Love you, I will
always love you!”Bisik Francis
“Makasih buat
semuanya, aku percaya hubungan kita pasti indah waktu itu!
Francis melepaskan pelukkannya, dia tidak peduli dengan
tatapan tidak suka papa Lena ketika melihat mereka pelukan.
“Kamu baik-baik ya
dan jaga kesehatan disana. Maaf ya, aku lusa tidak bisa datang karena ada tugas
keluar kota!Kata Francis berbohong. Dia memang tidak ingin ikut karena dia
takut tidak bisa melepaskan Lena pulang ke Purwokerto bersama dengan orang
tuanya. Lena hanya mengangguk.
“Aku pulang dulu
ya!Kata Fracis.
“Iya! Sekali lagi
makasih ya!Jawab Lena.
Mereka bertiga pamitan pulang. Mama Lena menunggu di luar
ruangan dan mencegat mereka bertiga.
“Francis! Ini tante
bermaksud mengganti biaya rumah sakit yang telah kamu keluarkan!Kata mamanya
Lena sambil menyerahkan selembar check kepada Francis.
“Nggak usah tante,
itu sebagian dibayar oleh asuransi kok dan saya iklhas menanggung sisanya
karena saya mencintai Lena!”kata francis dengan berani dan mantap.
“Nggak apa-apa,
kamu khan bisa gunakan untuk lainnya”Kata mamanya Lena memaksa.
“Maaf Tante selama Lena
bersama saya berarti itu tanggung jawab saya karena saya sudah berjanji untuk
selalu melindungi dan menjaga dia”
“Ini khan bukan
uang yang sedikit lho 30 juta, apa nilainya kurang?Tanyanya kembali
“Maaf Tante cinta
kami tidak bisa dihargai dengan uang! Dan saya berharap tante bisa menjaga Lena
dengan baik dan tidak lagi memaksa-maksa Lena untuk menikah kalau tidak ingin
kehilangan Lena untuk kedua kali! Selamat Siang!”Kata Francis dengan tajam
dan meninggalkan mamanya Lena yang masih terpaku.
Mamanya Suan sadar kalau Francis orang yang baik dan
bertanggung jawab. Dia dapat melihat betapa dia sangat mencintai anaknya. Ketika
Lena kabur dia merasa sedih sekali dan merasa telah gagal mendidik Lena dengan
baik. Dia juga merasa marah dan sudah segala cara digunakan untuk mengajak Lena
kembali tetapi Lena orangnya keras kepala dan lebih memilih Francis daripada
dia sebagai orang tuanya. Sekarang dia sadar kalau mereka memang saling
mencintai. Dia bisa melihat sendiri kalau Lena kelihatan sehat tidak kekurangan
sesuatu apapun. Kekuatirannya selama ini tidak beralasan. Kuatir Lena akan
menjalani hidup yang susah dan kekurangan. Kuatir kalau Francis akan menelantarkan
dan meninggalkan Lena. Tapi sekarang dia bisa melihat bagaimana francis menolak
uang pemberian darinya. Dan dia jadi malu karena mengukur semuanya dengan uang.
******
Enam bulan berlalu, Francis sudah mulai bisa menjalani
hidupnya tanpa Lena. Meskipun banyak hal yang telah berubah pada dirinya. Kalau
dulu dia selalu rajin pulang cepat sekarang dia selalu lenbur di kantor dan
pulang bila waktu telah menunjukkan pukul sepuluh malam. Dan yang paling
menyksa dirinya adalah sabtu dan minggu. Kadang dia ikut nongkrong jaga pameran
bersama marketing atau ikut anak teknik di proyek. Kalau malas dia akan di
depan komputer seharian main game online. Akun FB nya dia non aktifkan karena
dia tidak ingin mengingat Lena bila membuka Facebook. Dia juga tidak pernah
lagi ikut berkumpul teman-teman L. Bahkan ketika Lily dan Tina mengajaknya hang
out dia menolaknya.
Dia jalani hidupnya hari demi hari dalam bayangan Lena.
Sebetulnya dia ingin menyewakan rumah yang dia tinggal dan nge-kost. Tapi dia
tidak ingin kehilangan kenangan bersama Lena. Bila malam tiba dia masih saja
teringat dan menatap foto pengantin mereka. Dia masih saja merindukan Lena.
Seperti sekarang ini setelah seharian pergi mancing bersama teman kantor. Dia
rebahan sambil menatap foto Lena. “Sedang
apa kamu sayang? Apakah kamu sudah ingat aku? Kamu tahu aku selalu menjaga
hatiku dan cintaku hanya untuk kamu. Cintaku masih sama seperti dulu”
Francis terus menatap foto Lena tanpa menghiraukan bunyi
sms di Hp nya. Dengan malas-malasan dia meraih Hpnya. “Siapa sih ganggu orang
melamun aja!gumam Francis kesal. Betapa kagetnya dan langsung bangun dari
tidurnya ketika dia melihat sms dari Lena.
Sms pertama : Hi,
lagi sibuk nggak?
Sms kedua : maaf
kalo malem-malem ganggu, sudah bobo ya?
Francis langsung membalas sms nya : maaf tadi nggak dengar, hp lagi di silent. Apakabar?
Hati Francis berdebar-debar menanti balasan sms Lena.
“Baik, boleh nggak
aku telpon?
“Boleh!Jawab
sms Francis. Francis langsung gembira dan rindu mendengar suara Lena. Tidak sampai
dua kali HP nya berbunyi sudah langsung diangkatnya.
“Hi, sorry ya kalau
aku ganggu!Kata Lena diseberang sana.
“nggak kok, aku
juga lagi nganggur kok! Bagaimana keadaanmu?
“Aku baik-baik saja
cuma jadi sering sakit kepala. Aku ingin tanya sesuatu ke kamu.
“Tanya Apa?
“Apakah kita dulu
pernah ke puncak?
“Iya kita dulu
sering ke puncak apalagi kalau liburan! Kenapa? Apakah kamu mengingat sesuatu? Tanya
Francis penuh harap. Tiba-tiba ada secerca harapan dalam diri Francis untuk
bisa kembali menjalin hubungan dengan Lena.
“Nggak, ingatanku
masih belum kembali. Cuma aku akhir-akhir ini sering bermimpi kamu. Kadang
bemimpi kita pergi ke suatu tempat kadang mimpi bercinta dengan kamu, bercinta
yang menggila dan luar biasa. Padahal aku khan belum pernah merasakan bercinta
dengan perempuan seingatku. Tapi mimpi itu begitu nyata dan membuatku bahagia
juga sekaligus takut.
“Takut kenapa?
“Aku takut menjadi
gila, aku takut itu hanya khayalanku saja!
“Tidak, kamu tidak
gila dan berkhayal. Kita dulu memang suka bepergian dan selalu bercinta dimana
saja, maksudku berhenti dan menyewa kamar hanya untuk bercinta.
“An! Boleh aku
panggil kamu dengan An?
“kamu beneran masih
lupa semuanya?Tanya Francis dengan kaget
“Kenapa?Tanya Lena
heran
“Kamu dulu selalu
memanggil aku dengan sebutan itu “An!
“Aku cuma merasa
enak saja memanggi kamu dengan An”
“Iya, kamu dulu
juga berkata demikian!”Kata Francis. “Bagaimana
dengan papa dan mamamu? Apakah mereka bersikap baik?Tanya Francis ingin
tahu.
“Tiga bulan yang
lalu, papa kembali ingin menjodohkan aku dengan seseorang. Dan aku marah nggak
mau lalu aku jatuh pingsan. Sampai aku harus masuk rumah sakit kembali. Mama
menjadi marah dengan papa. Dan sejak itu sikap papa berubah dan sikapnya
menjadi lebih longgar.”
Francis mendengar cerita Lena dan merasa kesal dengan
papanya Lena. Tapi untung masih ada mamanya. Kalau dulu mamanya tidak berani
menentang papanya tapi rupanya mamanya Lena telah berubah sejak Lena
meninggalkan rumah.
“Apakah aku
mempunyai teman banyak di Jakarta?Tanya Lena Kembali
“Iya ada teman
kerja yang waktu itu nengok kamu, ada juga teman-teman komunitas!Cerita
Francis. “Kenapa kok kamu tanya?Lanjut
Francis.
“Sejak aku pulang
ke rumah, aku merasa ada sesuatu yang hilang dalam diriku. Kadang kalo aku
bertemu dengan seseorang atau disapa aku
sering nggak ingat dan harus menjelaskan kepada mereka kalau aku habis
kecelakaan dan hilang ingatan. Kadang mereka menganggap bercanda atau ada yang
menganggap aku sombong. Capek rasanya harus menjalani itu semua.”Suara Lena
terdengar lelah dan sedih.
“Maafkan aku ya,
aku yang menyebabkan itu semua. Dan aku sangat menyesal.”
“Aku tahu ini pasti
juga berat sama buat kamu. Apalagi kalau aku melihat foto-foto kita berdua.
Bagaimana kamu melalui ini semua? Bagaimana caranya kamu melupakan aku?
“Aku tidak pernah
melupakan kamu. Dan aku tidak ingin melupakan semuanya.”
“Maafkan
pertanyaanku yang bodoh ini”
“Sejak kamu pergi,
aku seperti orang gila dan ingin mati rasanya. Yang membuatku bertahan adalah
harapan suatu saat kamu akan ingat kembali tentang kita. Aku sangat mencintai
kamu, lebih baik kamu lupa tentang kita daripada kamu harus pergi selamanya.
Dan aku akan lebih menyesal lagi kalau itu sampai terjadi.”
“maafkan aku ya
kalau membuat kamu sedih dan sikapku selam di rumah sakit.”
“Iya nggak apa-apa!
“Aku merasa bingung
dan takut waktu itu. Tapi waktu aku sudah mulai di rumah, entah kenapa aku jadi
ingat kamu terus meskipun aku tidak ingat apa yang kita alami. Cuma aku taku
kalau mau menghubungi kamu.”
“Takut kenapa?
“Takut, nanti kamu
berharap dan ternyata aku tidak seperti yang kamu harapkan. Aku takut akan
membuat kamu jadi lebih sedih. Dan aku sendiri tidak yakin dengan apa yang aku
rasakan atau aku pikirkan. Semuanya serba tidak jelas. Rasanya tidak enak
sekali tidak bisa mengingat apa yang pernah kita alami.”
“Iya nggak apa-apa,
aku bisa mengerti kok. Lalu apa yang membuat kamu sekarang berani telpon.
“Aku ingin ngobrol
dan tahu lebih banyak tentang kamu, tentang aku, apa yang aku lakukan selama 5
tahun terakhir ini.”
Mereka terus bercerita. Francis menceritakan semua yang
pernah mereka lakukan. Kegiatan Lena selama mereka tinggal bersama. Bagaiaman
mereka sering bepergian dan berpetualang. Cerita terus mengalir, kadang mereka
tertawa bersama mendengar kekonyolan mereka berdua.
******
Hampir tiap malam mereka saling menelpon. Kini Francis
mempunyai kegiatan baru, menunggu telpon dari Lena. Dia tidak lagi pulang
malam-malam seperti biasanya. Ada secercah harapan dalam hati Francis. Dia
ingin membuat Lena jatuh cinta kembali seperti dulu. Kalau dulu dia bisa
membuat Lena jatuh cinta dengan dirinya, sekarang juga pasti bisa. Francis
tidak keberatan kalau dia harus memulainya kembali dari awal. Dia tidak
keberatan kalau harus kembali menjalani hubungan jarak jauh dengan Lena seperti
dulu. Dia tidak peduli harus menunggu berapa lama sampai Lena siap kembali
dengannya. Dia sudah menunggu selama 6 bulan apalah artinya bila harus ditambah
beberpa bulan kembali.
Frnacis tahu bagaimana mendapatkan hati Lena. Dia juga
tahu apa yang disukai dan tidak disukai Lena. Lenapun merasakan nyaman bila
ngobrol dengan Francis. Dia percaya Francis tidak akan mencelakai dirinya. Dia
merasakan aman bersama dengan Francis. Dia jadi merindukan Ngobrol dengan
Francis. Setiap malam dia selalu bermimpi dengan Francis. Dia dapat merasakan
betapa bahagia ketika bersama Francis dalam mimpi tersebut. Apalagi bila dia
mimpi bercinta semua terasa bergetar dan kenikmatan yang luar biasa. Sudah
hampir sebulan mereka intens berkomunikasi. Yang paling membahagiakan Francis
ketika Lena meminta Francis berkunjung ke Purwokerto. Lena meminta Francis
datang ke rumahnya. Kalau dulu waktu mereka pacaran. Mereka bertemu di luar
tapi sekarang Lena meminta Francis datang langsung ke rumahnya.
Ayah Lena meskipun tidak suka tapi dia juga tidak berani
melarang Lena bertemu dengan Francis. Ketika bertemu mereka berdua menjadi
canggung dan seperti ABG yang baru mulai pacaran. Tapi itu sudah membuat
Francis sangat bahagia dan hidupnya kembali ceria seperti dahulu. Meskipun
pertemuan mereka hanya sehari tapi bagi Francis itu sudah sesuatu yang luar
biasa. Francis menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu yang membuat Lena
Takut. Mereka hanya bergandengan tangan ketika pergi jalan. Dan ketika di dalam
hotel, Francis hanya memeluk Lena menumpahkan kerinduan yang dia pendam selama
ini. Francis mencium wajah Lena dengan lembut dan membelainya. Dia sadar betapa
dia sangat merindukan dan mencintai Lena.
Lena dapat merasakn cinta Francis yang begitu besar dan
mendalam. Dia merasakan betapa nyaman dalam pelukkan Francis. Dia merasa
terlindungi dan dicintai. Dia memejamkan matanya dan ingin mengingat pelukkan
Francis itu. Dia ingin menyimpan kembali kenangan itu dan tidak ingin kembali
hilang ingatan akan diri Francis. Dia mendongakan kepalanya dan mencium bibir
Francis. Dia menikmati ciuman Francis. Mereka berciuman lama sekali dan
menikmati setiap detik yang mereka rasakan. Francis benar-benar merasa bahagia
bisa bersama kembali dengan Lena. Dia tidak keberatan harus mengulang kembali
semuanya dari awal asal tetap bersama Lena.
Sperti francis dan lena..
ReplyDeletetak xan lekang harapan qu, untuk kembali merajut hari bersama aby...
d sela keadaan qu yg memburuk, berharap tuhan sudi mengabulkan doa qu..
amy cinta aby karena Allah.
I love u my true love
ReplyDeleteHuft.. Deep :')
ReplyDelete