Bukan Cinta Biasa

Manda terkejut ketika tiba-tiba Risa sudah di depannya dan berdecak kagum. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan Risa di mall ini. Penampilan Risa masih seperti yang dulu tapi sekarang dia kelihatan kurus bahkan seperti pemakai narkoba.“Gila..Manda kamu cakep sekali sekarang!” Kamu kok bisa jadi seksi begini sih!

Wajah Manda merah tersipu, diam-diam dia merasakan senang dengan pujian Risa, Mantan kekasihnya yang tega memutuskan dia demi bintang iklan yang katanya lebih cantik dan seksi daripada dia. Sedangkan Risa menantap Manda dengan perasaan menyesal telah memutuskan Manda begitu saja. Dia lupa kalau tujuannya ke mall ini untuk membeli keperluan Susan. Risa menatap dari ujung rambut sampai keujung kaki Manda.Tiba-tiba ada perasaan yang berbeda dalam diri Risa melihat perubahan dratis pada diri Manda.

Risa baru menyadari kalau Manda sekarang menggunakan make up tipis di wajahnya. Bibirnya tersapu dengan lipstik merah. Bibir yang permah dia kulum waktu itu. Matanya menggunakan eyeshadow coklat mudah. Cara berpakaiannya pun juga beda. Dulu dia selalu berpakaian kemeja dan celana jeans seperti butchi gagal atau kadang menggunakan kaos oblong yang nggak jelas. Kini Manda menggunakan pakaian yang lebih fminim. Celana jeans straight, kaos v neck yang agak nge-pres sehingga lekuk tubuhnya terlihat seksi.


Ada sesuatu keseksian yang terpancar dalam diri Manda dan itu membuat Risa jadi tergetar. Risa sadar kalau dulu dia yang mencampakan begitu saja dengan kejam dan mengatakan kalau dia tidak ada perasaan dengan Manda. Padahal dari semua perempuan yang pernah dia kencani hanya Manda yang mencintainya dengan tulus. Yang lain hanya menggunakan dia, hanya mau kekayaannya saja atau hanya mau seksnya saja.

“Gimana kabarmu, aku kangen lho!Kata Risa kembali, “yuk kita duduk dulu!”Lanjut Risa sambil menggandeng tangan Manda dan masuk ke Starbuck.


Manda masih belum menguasai kekagetannya dan dia seperti kerbau yang dicocok hidungnya dan menuruti permintaan Risa. Dia seperti lupa dengan semuanya, ada perasaan penasaran pada diri Manda. Dia belum benar-benar bisa melupakan Risa, melupakan sakit hati yang dia alami ketika diputus begitu saja. Dua tahun perpisahan tidak juga membuat Manda dapat benar-benar melupakan Risa. Manda sendiri tidak tahu apa yang dia rasakan sekarang. Ada perasaan marah dan dendam tapi sekaligus kebanggaan dalam diri Amanda. Dia masih ingat betapa sakit hatinya ketika dicampakkan begitu saja oleh Risa. Dia masih ingat bagaimana dalam waktu satu bulan dia kehilangan berat badannya sampai tujuh kilo gara-gara patah hati oleh Risa. Manda bisa melihat tatapan Risa yang menginginkannya sama seperti tatapan dia ketika suka dengan Isabel.

******
Tiga Tahun yang lalu
Pandangan Amanda tertuju pada sosok perempuan ganteng di depannya, Risa. Ada perasaan bergetar ketika menatap punggungnya. Diam-diam Manda menyentuh bibirnya teringat ciuman mereka di dalam kelas ketika semua mahasiswa sudah pulang. Itu adalah ciuman Manda yang pertama dengan seseorang. Ciuman yang telah lama dia nantikan dan inginkan. Meskipun dia sadar kalau dia dulu hampir berciuman dengan sahabatnya sendiri Jasmin ketika mereka sedang rebahan berdua di kamar tapi Manda membalikan badannya.

Kemarin adalah hari yang paling membahagiakan buat diri Amanda ketika di hari ulang tahunnya yang ke 20 ditandai dengan ciuman pertama dengan seseorang yang telah membuat hatinya berbunga-bunga. Waktu itu Risa bertanya ingin hadiah apa di hari ulang tahunnya. Manda dengan malu-malu mengatakan ingin dicium. Tanpa banyak omong Risa langsung menciumnya dengan lembut. Mereka berciuman lama sekali. Meskipun belum pernah berciuman ternyata Manda cepat beradaptasi dan bisa membalas ciuman Risa.

Risa mahasiswa semester atas yang dia kenal mulai dari pertama dia masuk kuliah dan membuat Amanda susah mengalihkan perhatiannya dari Risa. Risa tahu kalau Amanda menyukai dirinya. Risa yang telah berpengalaman dengan perempuan dengan mudah membuat Amanda terpesona oleh dirinya. Amanda dengan setia selalu mencatatkan mata kuliah yang mereka ikuti bersama. Kadang juga membuatkan tugas juga untuk Risa. Mengingatkan Risa bila ada kuis atau harus mengumpulkan tugas.
Manda tersadar dari lamunannya ketika seseorang memanggilnya.
“Manda, yuk kita jalan!Ajak Risa yang sudah ada disamping tempat duduknya.

Dengan perasaan senang Manda langsung mengangguk. Padahal Manda tahu kalau dia sebetulnya masih ada kuliah tapi ajakan Risa sangat sulit ditolak dan dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Baru kali ini Risa mengajaknya jalan. Selama ini Risa tidak pernah mengajaknya dan percakapan mereka sebatas perkuliahan saja. Dan sekarang tiba-tiba Risa mengajaknya jalan. Manda segera membereskan barang-barangnya dan menyusul Risa yang telah jalan duluan. Risa tidak banyak bicara, dia berjalan menuju tempat parkir. Amanda mengekor dibalakangnya bagaikan anak anjing yang gembira membuntuti tuannya. Dia sendiri bertanya tanya akan diajak kemana oleh Risa.

“kita kemana ini?tanya Manda ketika mereka memasuki sebuah rumah yang seperti istana.
“ke rumahku, aku lagi males kuliah”Sahut Risa sambil memasukan mobilnya di garasi.

Rumah besar dengan desain modern berwarna putih itu sepi sekali hanya terdengar anjingnya yang mengonggong. Manda berjalan membuntuti Risa, dia terkagum kagum dengan rumah Risa yang besar seperti rumah di sinetron yang dia tonton. Dia juga melihat ada kolam ikan dengan bunga teratai yang cantik, ada kolam renang dengan gasebo dan tempat duduk yang teduh, taman yang luas dan indah. Semua tertata dengan indah dan terlihat jelas kalau itu sudah di desain dengan baik. Belum pernah Manda memasuki rumah yang begitu besar. Selama ini hanya rumah-rumah kampung yang sederhana yang selalu dia kunjungi.

Kamar Risa sangat luas mungkin sama dengan ruang tamu digabung dengan dua kamar tidur dia dan adik Manda. Manda melihat kamar Risa yang di desain dengan sangat menawan, begitu lengkap isinya, TV LCD yang super besar lengkap dengan home teathernya, lemari es, treadmill, ada drum juga diujung kamar, ranjangnya yang besar dan ada sofanya juga. Meja belajar dengan rak bukunya.

“Kamu mau minum apa? Tanya Risa sambil membuka lemari es nya.

Dia sendiri mengambil coca cola dingin dan meminumnya. Manda berdiri dan mengambil teh botol. Risa menyalahkan Tvnya dan memilih saluran MTV. Tiba-tiba dia memeluk Manda dan menciumnya. Risa merebahkan Manda di ranjang dan kembali menciumnya. Risa yang telah beperngalaman tahu bagaimana membuat Manda yang masih lugu jadi terbuai dan berkobar. Manda pasrah menyerahkan dirinya karena dia memang mengingkan bercinta dengan Risa.

“Apa kamu pernah ML dengan cewek?Tanya Risa.
Dengan wajah memerah Manda menggelengkan kepalanya.
 “Dengan cowok?Tanya Risa kembali.
Dan sekali lagi Manda menggelengkan kepalanya.
“Apa kamu takut?Tanya Risa sambil tangannya terus membelai bagian-bagian sensitif Manda.
“Sedikit”Jawab Manda dengan serak menahan rasa yang bergolak.

Risa sangat pandai menggiring Manda memasuki alam yang berbunga dia terbuai dengan sentuhan-sentuhan Risa. Risa terus mencumbu Manda, dia membuat Manda bergetar. Risa membuat Manda menginginkan dan membakar terus birahi seperti arang yang menyala membara karena terus dikipasi.

“Bagaimana nanti kalau kamu jadi nggak perawan?Tanya Risa tiba-tiba dan menghentikan cumbuannya.
 Amanda terdiam, dia sendiri tidak tahu harus menjawab apa. Dia sudah dirasuki hasrat yang begitu kuat dan begitu mengingkinkan Risa. Dia tidak lagi mempedulikan yang lain keputusannya sudah bulat dia mau menjadi lesbian.
“Just do it, Ri! Aku sudah nggak tahan!”Kata Manda di telinga Risa.
Risa tersenyum, dengan gentle dan sangat berpengalaman, dia tahu bagaimana memeperlakukan Amanda agar bisa menikmati percintaan mereka. Amanda yang selama ini belum pernah merasakan sentuhan dan cumbuan benar-benar merasa akan meledak. Antara takut dan ingin, dua perpaduan yang makin membuat dirinya bergetar. Risa menikmati setiap lekuk tubuh Manda. Manda memeluk tubuh Risa erat-erat.
I love you Risa! Risa hanya tersenyum dan memeluk tubuh Manda.
“I know!”Jawabnya sambil tersenyum.

Mereka terus bercinta hingga malam tiba. Manda merasakan orgasme berulangkali. Merasakan kenikmatan yang tidak pernah dia rasakan selama ini. Manda baru tersadar ketika sudah hampir jam sebelas malam dan dia buru-buru meminta Risa mengantarkan pulang. Dengan berat hati dan malas Risa mengantar Manda pulang ke rumahnya.

Risa menurunkan Manda di ujung jalan masuk gang nya. Manda menawari Risa untuk mampir tapi Risa menolak dengan alasan tidak ada tempat parkir mobil. Manda turun dengan perasaan riang. Dia merasa telah memasuki dunia Dewasa. Dia bukan lagi anak kemarin sore yang masih perawan ting-ting. Dia kini sudah benar-benar menjadi perempuan dan merasa bahagia karena memberikan sesuatu yang paling berharga buat orang yang dia cintai. Manda ingin segera menceritakan semuanya ke Jasmin. Betapa dia bahagia hari ini.

*****
Hampir setiap hari Manda bersama dengan Risa, mereka jadi sering bolos kuliah dan lebih suka berada di kamar Risa yang dingin. Mereka seperti tidak pernah puas bercinta. Mereka seperti orang yang kecanduan. Sudah empat bulan mereka menjalin hubungan tetapi Risa tetap saja tidak pernah mengatakan cinta meskipun dia memperlakukan Manda dengan baik. Manda sadar kalau dia bukan siapa-siapa. Dia bisa kuliah di Universitas mahal ini karena ayah sopir dari Ketua Yayasan sehingga dia bisa kuliah gratis. Dia mendapatkan beasiswa kuliah disini dan manda bangga bisa menjadi bagian dari Risa yang sangat terkenal di Kampus.

Semua temannya tahu kalau dia sekarang sering bersama Risa. Risa anak pengusaha kaya, yang tidak lulus tes untuk Kuliah di Luar negeri. Tapi meskipun Manda bukan anak orang kaya, dia masih memiliki harga diri. Dia tidak mau dikatakan kalau dia suka Risa karena uangnya. Dia selalu menolak ketika Risa ingin membelikan sesuatu atau memberinya uang. Manda benar-benar jatuh cinta dengan Risa. Dia seperti lupa segalanya, meskipun Risa tidak pernah menunjukan atau memberitahukan teman-temannya kalau dia berhubungan dengan Manda. Teman-teman Risa menganggap Manda adalah mainan baru Risa. Teman-temannya heran karena Manda bukan anak orang kaya atau cewek seksi atau cantik yang seperti biasa pacar-pacar Risa.

Risa menyukai Manda, karena dengan Manda dia merasa benar-benar dicintai, diperhatikan dan bukan karena uangnya seperti cewek dia selama ini. Manda yang tidak pernah menuntut dia macam-macam dan selalu menurut. Dengan Manda, Risa bisa menceritakan kekesalannya terhadap Ayahnya yang terlalu banyak menuntut dia dan menganggap anak yang paling tidak berguna diantara semua saudaranya. Kadang Ayahnya sering memukul dia kalau sedang marah, kalau seperti itu hanya Manda yang bisa menenangkan Risa dengan penuh pengertian dan kasih sayang. Mandapun sangat menyukai karena dia merasa dibutuhkan oleh Risa. Semua perhatiannya dia curahkan semua untuk Risa. Dia bahkan telah melupakan jasmin. Apalagi ketika Risa tahu dan mengatakan tidak menyukai Jasmin.

Manda ingat waktu itu mereka berdua janjian bertemu di kampus Manda. Ketika sedang asik ngobrol di kantin Tiba-tiba Risa datang. Manda langsung mengenalkan Jasmin Kepada Risa. Risa terlihat tidak suka dan dia sibuk dengan IPADnya. “Aku mau pulang, kamu ikut nggak?tanya Risa dengan tiba-tiba. Manda terlihat bingung dan tidak enak dengan Jasmin karena dia yang menyuruh Jasmin datang ke keampusnya. Tapi Jasmin orang yang penuh pengertian. Dia langsung berdiri dan mengatakan kalau dia juga harus segera pulang. Ketika Jasmin pergi, Risa jadi uring-uringan dengan Manda.
“Aku nggak suka kamu berteman dengan Jasmin!Kata Risa ketika mereka tiba di Kamar Risa.
“Kenapa?Tanya Manda dengan polosnya.
 “Apa kamu nggak liat kalau dia itu suka kamu dan membenci aku!Bentak Risa.
Manda merasa kaget tapi sekaligus senang, baru kali ini dia merasakan kalau Risa cemburu.
“Aku nggak ada apa-apa sama Jasmin, cuma teman biasa kok! Kamu tahukan kalau aku cuma cinta sama kamu. Iya, aku nggak akan dekat-dekat dengan dia lagi!”Kata Manda sambil memeluk Risa.

Sebenarnya Risa bukan cemburu dengan Jasmin. Dia tahu kalau dia lebih segalanya dari Jasmin. Dan dia merasa Jasmin bukan tandingannya tapi dia nggak suka kalau Manda juga perhatian ke orang lain. Dia ingin Manda hanya menjadi miliknya dan dia tidak ingin berbagi dengan siapapun. Ada rasa takut kehilangan dalam diri Risa. Sama seperti ketika dia kehilangan Ibunya waktu dia SMP. Itu yang menyebabkanRisa membenci ayahnya. Ibunya meninggal bunuh diri dengan minum obat. Ibunya tidak tahan dengan Ayahnya yang suka memukul dan main perempuan. Sejak itu Risa jadi berubah suka memberontak dan membantah apa yang Ayahnya perintahkan. Dia benar-benar merasa kehilangan Ibunya. Karena itu pula Risa selalu takut untuk mencintai seseorang, dia takut akan ditinggalkan dan dia takut kalau harus kehilangan seseorang.

******
Keringat dingin mengucur dari dahi Manda. Wajahnya memucat ketika menatap monitor laptopnya. Nilai semester telah keluar dan separuh nilainya C semua dan ada beberapa yang dapat nilai D bahkan ada dua mata kuliah yang dapat E. Dia terancam dibatalkan beasiswanya. Padahal semester lalu semua nilainya A dan B tidak ada yang dapat C apalagi D. Manda sadar ini akibat dia sering bolos, dan tidak mengerjakan tugas. Dia terlalu asik pacaran dan bercinta dengan Risa.

Manda mendapat surat peringatan dari fakutas untuk segera memperbaiki nilainya dengan mengikuti kuliah semester pendek dan harus membayar untuk kuliah tersebut. Tubuh Manda mendadak jadi panas dingin. Dia tidak menyangka kalau nilainya bakal hancur seperti itu. Manda berusaha menghapus airmatanya. Dia mencoba melihat rekening tabungannya, apakah cukup untuk membayar uang kuliah semester pendek. Tiba-tiba tubuh Manda jadi lemas, uang tabungannya tidak cukup untuk membayar uang kuliah semester pendek.
“Yuk, Manda kita pulang!
Manda dikejutkan dengan ajakan Risa yang tiba-tiba sudah ada dibelakangnya. Manda segera membereskan laptopnya dan mengejar Risa yang telah keluar dari perpustakaan. Manda masih sibuk dengan pikirannya dan kegalauan hatinya. Dia benar-benar sedih dan ingin menangis yang kencang. Tapi dia tahu kalau Risa tidak suka dengan perempuan yang cengeng.

“Kamu kenapa?Tanya Risa sambil menyetir
“Nilaiku hancur!Kata Manda sambil berusaha menyembunyikan airmatanya.
“Halah, gitu aja kok! Khan bisa diulang!Kata Risa yang menganggap gampang dan enteng.
Ada perasaan tidak suka mendera hati Manda. Dia tidak suka dengan sikap Risa yang menggampangkan keadaan.
“Kalo nilaiku hancur, beasiswaku akan dicabut! Dan untuk memperbaiki aku harus ikut semester pendek. Dan aku harus bayar uang kuliah untuk itu. Dapat darimana aku uang untuk bayar kuliah!”Kata Manda sambil menitikkan air matanya.
“Sudahlah nanti aku kasi! Nggak usah sedih gitu jadi sumpek tau!

Manda hanya diam, sebetulnya dia tidak ingin bantuan dari Risa. Tapi dia sendiri tidak punya uang untuk membayar kuliah semester pendek. Manda juga tidak mungkin minta uang ke ayah atau ibunya. Mereka pasti akan marah. Sebab mereka selalu mengira Manda rajin kuliah.

“Iya, nanti aku ganti kalau aku punya uang!Sahut Manda
“Sudahlah nggak apa-apa kok!

*****
Sudah empat bulan Manda rajin kuliah dan serius memperbaiki nilainya. Manda juga sering menolak ajakan Risa untuk bolos. Hanya weekend bila tidak ada tugas dia mau diajak hangout oleh Risa. Bahkan Manda juga menolak ajakan liburan ke Bali dan Jakarta oleh Risa. Dia benar-benar tidak ingin beasiswanya dicabut. Manda tidak ingin mempermalukan Ayahnya atau mengecewakan orang tuanya. Kerja keras menahan diri untuk menolak ajakan Risa ternyata membuahkan hasil. Manda puas dengan hasil yang dia dapat. Akhirnya dia bisa kembali mendapat beasiswanya. Hari ini dia benar-benar bahagia. Manda ingin membagi kebahagiannya bersama Risa.

Dengan perasaan bahagia Manda memacu motor tuanya kerumah Risa. Dengan perasaan rindu yang mendalam ingin melampiaskan kebahagian bersama orang yang dia cintai. Manda segera memencet bel rumah Risa, dan terlihat satpam rumah yang buru-buru membukakan pintu.
“E..a non.. kok jarang kesini sekarang non?Tanya Pak tarjo satpam rumah Risa.
“Iya, pak lagi sibuk kuliah! Risa ada pak?
“Ada non, di dalam sama temannya!

Manda berjalan dengan cepat menuju ruang tamu. Dia ingin berlari menemui Risa dengan tidak sabar. Ketika sampai di depan pintu masuk, Manda dikejutkan dengan Risa yang akan keluar bersama seorang perempuan. Perempuan itu kelihatan cantik, bau parfum mahal tercium, dandannannya sesuai, dia menggunakan rok yang pendek dengan sepatu highheel, membawa tas tangan, rambutnya panjang dan manis. Manda melihat bagaimana perempuan itu menggadeng Risa. Ada perasaan sakit yang menusuk jantung Manda. Belum sempat dia tersadar dari keterkejutannya. Risa sudah membuka mulutnya.

“Hi, tumben datang! Aku mau keluar. Kamu kalo mau nunggu masuk aja kalau mau pulang ya nggak apa-apa!”.
Manda diam mematung, dia masih terkejut dan tidak percaya dengan apa yang dilihat. Ingin rasanya menarik lengan cewek itu atau mendorongnya agar jatuh.
“Hei.. kok bengong! Aku tinggal dulu ya!Kata Risa sambil menuruni tangga menuju garasi.
Manda hanya menatap punggung mereka berdua. Dan samar-samar dia mendengar perempuan itu bertanya ‘Siapa dia?
“Teman kampus!” jawab Risa ringan.

Manda hatinya serasa dicabik-cabik. Airmatanya meleleh. Dia hanya bisa menatap kepergian Risa bersama perempuan itu tanpa melakukan apapu. Dia berjalan dengan gontai menuju kamar Risa. Hatinya benar-benar cemburu, “Jadi selama aku kuliah semester pendek dia telah menjalin hubungan dengan perempuan lain”Batin Manda dengan sedih.

Ketika masuk ke kamar Risa, hati Manda makin hancur. Dia tahu kalau Risa dan perempuan itu habis bercinta. Terlihat bekas percintaan mereka di ranjang Risa. Manda langsung menangis, hatinya hancur menghadapi kenyataan di depannya.  Dia mengira Risa mencintainya dan membutuhkan dirinya. Manda harus mengahdapi kenyataan kalau Risa dengan perempuan lain. Manda terduduk lemas di meja belajar Risa. Selama empat bulan mereka jarang bersama dan itu sudah membuat Risa melupakan Manda.

Manda mengambil Blackberry, dia BBM Ino teman baik Risa yang juga selalu pergi bersama-sama mereka. ‘Hi, No! Kamu tahu nggak cewek yang bersama Risa?

Manda menunggu jawaban Ino, tapi  jawaban itu tidak pernah muncul. Manda berusaha meredakan airmatanya yang dari tadi mengalir. Dia tidak menyangka dalam waktu 4 bulan saja Risa sudah berpaling ke orang lain. Manda menghapus air matanya dan segera pergi dari rumah Risa. Tapi dia tidak tahu harus kemana. Dia tidak ingin pulang ke rumah dalam keadaan seperti ini.  Manda menjalankan motornya denga bercucuran airmata. Hatinya benar-benar sakit. Dia tidak menyangka kalau cinta bisa begitu menyakitkan. Dia terus berkeliling perumahan di daerah Risa sampai airmatanya berhenti.

*****
Sudah satu minggu ini Manda berusaha menghindar dari Risa. Dia benar-benar menikmati kesedihannya sendiri. Setiap hari hanya menangis, dia jadi malas melakukan apa saja. Nafsu makan jadi hilang. Tiap hari hanya mengingat Risa, antara rindu, marah, kesal dan ingin kembali bersama Risa. Memang Risa coba menelpon dia tapi Manda malas mengangkatnya dia masih marah dengan Risa. Manda akhirnya tahu siapa itu Isabel. Dia seorang model dan bintang iklan. Mereka bertemu di Jakarta di sebuah pesta L yang diadakan teman Risa. Kata Ino, Risa sepertinya menyukai Isabel. Bahkan dia rela tinggal lebih lama ketika Ino dan teman-teman yang lain pulang ke Surabaya.  Bahkan kemarin ketika pergi ke Bali, Risa juga mengajak Isabel.

Manda merasa cemburu sekali, dia jadi teringat saat-saat menyenangkan ketika mereka bersama-sama pergi ke Bali. Meskipun Risa tidak pernah memperlakukan secara khusus dan cenderung mengabaikan tapi Manda merasa senang.  Untuk pertama kalinya Manda pergi ke Bali, naik pesawat dan menginap di hotel bintang 5, bisa belanja dan makan di resto yang  terkenal.  Meskipun waktu disana dia tidak bisa tidur berdua dengan Risa tapi dia cukup menikmati dan senang. Betapa sakit hatinya ketika mendengar cerita Ino kalau di Bali Risa menyewa kamar sendiri untuk dia dan Isabel.  Dia juga mendengar kalau Risa sering ke Jakarta atau Isabel yang ke Surabaya. Manda masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

Dia masih ingat dengan jelas kata-kata Risa. “Aku ingin kamu selalu ada buatku. Kalau aku sekolah ke Luar negeri, aku ingin kamu ikut”. Atau ketika Risa mengatakan.”Kalau aku marah atau mengatakan sesuatu yang jahat, kamu jangan masukin ke hati ya!” Dia juga pernah mengatakan “Meskipun aku tidur dengan orang lain, aku tetap akan kembali ke kamu. Karena Cuma kamu yang mengerti aku dan cinta sama aku jadi kamu jangan pernah meninggalkan aku ya! Kamu tahukan aku membutuhkanmu!” Tiba-tiba Manda tersadar, dia segera berdiri dari tempat tidurnya. “Bukankah aku sudah berjanji dengan Risa kalau aku tidak akan meninggalkan dia!” Ini paling cuma sesaat dan Risa akan kembali ke aku!” Kenapa aku jadi bodoh dan melupakan ini!” Kasihan Risa dia pasti kecewa dengan sikapku!” Amanda segera bergegas mandi dan berganti pakaian. Dia ingin segera menemui Risa dan minta maaf.

Tiba-tiba hatinya menjadi sumringah dan semangat kembali. Dengan perasaan bersalah dan rindu dia segera meluncur dengan motor tuanya ke rumah Risa. Sepanjang perjalanan dia mencoba merangkai kata maaf untuk Risa. Manda benar-benar merasa bersalah dan menyesal telah marah dengan Risa dan tidak memberi kesempatan kepada Risa. Dengan perasaan campur aduk antara rindu dan menyesal membuat Manda ingin segera sampai tapi sayang motornya tidak bisa melaju dengan kencang. Dia ingin memebrikan kejutan kepada Risa dan ingin meinta maaf  kepada Risa atas sikapnya yang menurut Manda kekanak-kanakan.

Dengan buru-buru memarkirkan motornya disebelah ruang satpam di pekarangan rumah Risa. Seperti biasa rumah Risa selalu lengang yang ada hanya para satpam dan pembantu yang membersihkan rumah. Manda meilhat mobil Risa terparkir di garasi. Tadi kata pak Tarjo, Risa ada di dalam. Manda langsung menuju ke kamar Risa. Dia mengetuk pintu kamar Risa dan terdengar teriakan masuk dari dalam. Manda membuka kamar Risa dan terasa udara dingin dari AC menyergap wajahnya. Manda memberikan senyumnya yang paling manis.
“Hei! Kata Manda dengan ceria.

Risa yang sedang berbaring menonton film menoleh sebentar dan mengarahkan pandangannya kembali ke televisi LCD yang sangat besar. Manda meletakan tasnya dan melepas jaketnya. Dia membuka lemari pakaian Risa dan betapa terkejutnya ketika melihat pakain perempuan di dalam lemari pakaian itu. Manda juga baru sadar kalau disamping ranjang Risa kini ada foto Risa dengan Isabel. Tiba-tiba hati Manda menjadi sakit melihat itu semua. Tapi dia masih berusaha untuk menarik hati Risa. Dia masih ingat bahwa Risa suka sekali bercinta dengan Manda.

Manda duduk diranjang sebelah Risa yang sedang rebahan. Risa masih saja memperhatikan film Now you see me dengan serius. Dia tidak menghiraukan keberadaan Manda yang berada di kamarnya. Hatinya kini telah berpaling ke Isabel. Dia merasa bangga bisa berpacaran dengan Isabel salah satu model dan bintang iklan terkenal. Dia ingin setia dengan Isabel, dia terus terbayang wajah Isabel yang cantik, kulitnya yang putih bersih. Meskipun dia tahu berpacaran dengan Isabel membutuhkan biaya yang tinggi. Seperti minggu lalu Isabel mengajaknya ke Bangkok karena ingin membeli pakaian dan semua itu Risa yang membayari. Risa juga merasa tidak enak hati dengan Manda. Dia tahu kalau Manda sangat mencintainya dan perhatian dengan dirinya.

Manda terlalu naive dan kurang menantang seperti Isabel. Risa sendiri tidak tahu bagaimana caranya memutuskan hubungan atau lebih tepatnya agar Manda tida lagi datang. Dia tidak ingin hubungannya dengan Isabel terganggu karena kehadiran Manda. Risa jadi salah tingkah ketika Manda telah telanjang disampingnya dan menciumi lehernya. Risa dapat merasakan payudara Manda menempel di lengannya. Sebetulnya dia masih ingin bercinta dengan Manda tapi dia tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Manda. Hati Risa berdebar debar dengan cumbuan Manda yang bertubi tubi. Bagaimanapun Manda tahu bagaimana membuat Risa terangsang.

“Please Manda, stop it!”
Manda tidak menghiraukan dan dia terus menciumi dan merabai Risa.
“Manda, aku nggak suka!
“Apa kamu tidak ingin bercinta denganku?
“Tidak Manda!
“Kenapa?Tanya Manda dengan tatapan kecewa

Risa diam tidak menjawab pertanyaan Manda. Manda merapatkan dirinya dan memeluk Risa. Tiba-tiba tangan Risa meraih fotonya bersama isabel  yang berada disamping ranjang. Dia menatap foto itu dan menciumnya. Manda langsung terpukul, dia merasa malu, terhina dan tercampakan oleh Risa. Dengan berusaha menahan air matanya dia melepaskan pelukkannya dan bangun. Dia memunguti pakaiannya dan memakainya. Dia benar-benar merasa terhina. Harga dirinya terbanting seketika. Risa masih saja menatap foto itu sambil tersenyum simpul. Dia membelai wajah Isabel di foto dan menciumnya lalu mendekapnya didalam dadanya sambil memejamkan matanya.

Manda benar-benar merasa malu dan menyesal dengan apa yang dilakukan. Dia merasa seperti perempuan murahan yang menyodorkan tubuhnya untuk menarik hati Risa. Dan betapa malunya ternyata Risa tidak mengingingkan dirinya. Dengan hati yang remuk redam, dia mengambil jaket dan tasnya. Sekali lagi dia menatap Risa, dan Risa masih mendekap foto itu. Ada yang sakit di dada Manda, hatinya remuk redam dan berkeping keping. Airmatanya sudah tidak bisa ditahan lagi dan menetes. Manda berusaha menyembunyikannya dari Risa. Dia sudah mempermalukan dirinya dan tidak ingin belas kasihan Risa. Dia tidak ingin terlihat lemah dan mengiba-iba cinta kepada Risa, bagaimanapun dia mempunyai harga diri. Sebelum membuka pintu Manda berhenti tanpa menoleh dia mengatakan “aku pulang dahulu! Manda berharap Risa mengatakan sesuatu, meminta maaf atau setidaknya dengan jantan berani mengakui atau memutuskan hubungannya dengan Manda. Tapi Manda tidak mendengar jawaban apapun dari Risa.

Manda lansgung keluar dan dia berjanji pada dirinya sendiri tidak akan mengiba minta kembali kepada Risa. Cukup sudah harga dirinya tercampak. Perasaan Manda bercampur antara terluka, sakit hati, Marah dan dendam kepada Risa. Sepanjang perjalanan dia menangis, menangisi kebodohannya sendiri. Dia harusnya mempercayai omongan Ino waktu itu tentang Risa. Ino mengatakan kalau Risa mengatakan pada ino kalau dirinya  tidak mencintai dirinya dan dia tidak merasa berelasi dengan Manda. Tapi Manda tidak mempercayai apa yang dikatakan Ino dan dia yakin didalam hatinya yang terdalam Risa mencintai dirinya. Tapi sekarang hatinya terluka dan sangat sakit sekali. Ada yang menusuk nusuk di dadanya dan perutnya menjadi mual pengen muntah. Manda menghentikan motornya dan dia benar-benar muntah. Lalu dia jongkok memuntahkan semua dan menangis tersedu sedu. Dia tidak mengira kalau hatinya sesakit ini. Dia tidak mengira kalau cinta bisa menyakitkan seperti ini.

*****
Sudah lima hari Manda terbaring lemas, badanya panas dan setiap hari hanya menangis dan menyesali keadaan. Manda tahu kalau dirinya sedang Patah Hati dan dia sebenarnya bukan sakit tubuhnya tapi psikisnya yang sakit. Ayah dan ibunya tidak berani bertanya macam-macam tapi mereka tahu kalau Manda sakit karena sesuatu. Perasaan marah Manda berubah menjadi dendam. Dia ingin menjadi cantik dan seksi, dia ingin membuat Risa jatuh cinta dan menyesal telah memutuskan dia. Dia ingin Risa merasakan sakit hati yang dia rasakan saat ini. Tiba-tiba Manda ingin ikut modeling atau kursus yang membuat dirinya menjadi cantik.

Manda yang sedang melamun dikagetkan oleh kehadiran Jasmin yang tiba-tiba sudah ada di kamarnya. Dia langsung bangun dari tidur, Manda sebetulnya malu kalau Jasmin melihat keadaannya.
“Hi, kok tumben kesini?
“Iya, mau nengok kamu. Kata adikmu kamu sakit? Sakit apa?Tanya Jasmin sambil duduk diranjang sebelah Manda. Dia menyentuh dahi Manda dangen lembut. “Sudah makan? Ni aku bawa pangsit mie kesukaanmu!”
Tiba-tiba Manda Menangis dan memeluk Jasmin. Dia benar-benar merasa bersalah dengan Jasmin. Selama berpacaran dengan Risa tidak sekalipun dia ingat dengan Jasmin. Padahal Jasmin yang selalu menenmaninya bila dia ingin pergi atau melakukan apa saja. Sejak bersama Risa, Manda seakan-akan lupa dan selalu meninggalkan Jasmin. Kini disaat dia terpuruk Jasmin datang menghiburnya membawa makanan kesukaannya.

Jasmin kaget  karena tiba-tiba dipeluk Manda dan menangis. Tapi dia membiarkan Manda menangis dan memeluknya erat-erat. Jasmin tidak tega melihat orang yang sangat dia cintai menjadi rapuh seperti ini. Dia melihat ini bukan Manda yang dia kenal. Yang selalu ceria dan hidup. Meskipun ketika dia tahu Manda berhubungan dengan Risa, Jasmin merasa patah hati tapi melihat keceriaan Manda, Jasmin merelakan dirinya mundur. Waktu ingin dia mengatakan kalau Risa bukan pasangan yang baik dan hanya menggunakan kebaikan Manda tapi Jasmin tidak tega menyampaikan hal itu.

Jasmin membelai rambut Manda dengan penuh kasih sayang, dia menciumnya dengan lembut. Tiba-tiba Manda sadar betapa hangat pelukkan Jasmin dan dia juga dapat merasakan kasih sayang Jasmin kepada dirinya. Selama dengan Resa dia tidak pernah merasakan pelukan yang seperti ini. Ketika habis bercintapun Risa tidak pernah memeluknya. Manda sebenarnya tahu kalau Jasmin sayang dengan dirinya dan diapun sebetulnya sayang dengan Jasmin. Orang yang selalu mendengar ceritanya dengan penuh perhatian, yang selalu ada untuk dirinya. Manda sendiri tidak tahu kenapa Jasmin tidak pernah menyatakan perasaannya kepada dirinya. Padahal Manda selalu melihat ada binar cinta dimata Jasmin untuk dirinya. Bahkan ketika bertemu Risa, Manda dapat melihat ada guratan luka dimata itu. Tapi Manda terlalu mabuk dengan Risa sehingga dia menyangkal apa yang dia lihat.

******

Starbuck Saat ini
Manda memandang wajah Risa yang sedang mengambil pesanan kopi dan roti buat mereka. Manda menakar perasaannya apakah dia masih mencintai Risa? Apakah Dia masih ingin membalas dendamnya kepada Risa? Tiba-tiba wajah teduh Jasmin muncul begitu saja. Kekasihnya yang dengan penuh kasih sayang membantu dia melewati hari-hari yang penuh kesedihan. Manda merasa Risa tidak sekeren dulu ketika pertama kali dia melihat. Apakah ini karena dia sudah tidak mencitai Risa lagi. Lalu kenapa Manda mau diajak duduk di Starbuck bersama Risa? Manda sendiri tidak tahu apa yang dia lakukan. Dia hanya ingin tahu dan memuaskan egonya.

Risa meletakan kopi di depan mereka dan kembali mengambil roti. Manda masih mengamati dan memperhatikan Risa dengan seksama. Risa menggunakan celana jeans hitam dan kaos berwarna hitam. Setelah mengaduk kopinya menyruputnya. Risa membuka percakapan dengan Manda.
 “Gimana kabarmu?Tanya Risa dengan menunjukkan senyum manisnya.
“Baik, masih hidup!Jawab Manda yang dia sendiri tidak tahu kenapa mengatakan masih hidup. Apakah dia ingin menunjukan kepada Risa kalau dia masih bisa menjalani hidup meskipun tanpa Risa.
“Bagaimana kabarnya Isabel? Main sinetron ya sekarang?Tanya Manda dengan tenang dan telah menguasai keadaan.
Risa dapat merasakan kalau Manda yang ada di depannya bukan Manda yang dulu mengangguminya. Kini Manda terlihat matang dan penuh percaya diri. Bukan lagi Manda yang kalau ditatap Risa selalu memerah mukanya dan malu-malu. Risa ingat betapa menyenangkan bercinta dengan Manda ketika itu. Dan dia wktu itu lebih memilih Isabel yang terkenal itu daripada Manda. Dan akhirnya Isabel meninggalkan dirinya dan memilih sesama artis.
“Aku sudah nggak sama Isabel!Jawab Risa lirih. Ada sesal dalam suara Risa.
“O..kenapa ditinggal sama Isabel?Tanya Manda dengan nada yang sinis. Risa hanya bisa menganggukan kepalanya. Dan tidak berani menatap mata Manda yang seperti menghakimi dirinya.
“Iya, dia sama orang lain sesama artis!Jawab Risa pelan.

Manda tidak tahu dia harus senang atau tidak karena Risa telah merasakan sakit hati yang telah dia rasakan. Manda mencoba mencari rasa senang itu di dalam hatinya. Tapi kini dia tidak merasakan apa-apa lagi. Apakah perasaan dendamnya terhadap Risa telah hilang? Tapi dia juga tidak merasakan empathy atau kasihan kepada Risa. Perasaannya terhadap Risa telah memudar dan menjadi hambar. Kini tidak ada lagi getaran atau kekaguman yang pernah dia rasakan dahulu.  Atau mungkin karena dia sekarang telah merasakan cinta yang sesungguhnya bersama Jasmin?

Manda jadi ingat bagaimana Jasmin selalu mendampinginya, menghiburnya ketika dia baru ditinggalkan Risa. Jasmin selalu ada untuk dirinya. Dia tidak pernah sekalipun menyalahkan manda atau mesesalkan hubungannya dengan Risa. Jasmin selalu memberinya semangat, mendorongnya untuk segera menyelesaikan kuliahnya. Jasmin tahu kalau Manda takut ke kampus dan akan bertemu dengan Risa. Jasmin selalu menyemangati dirinya kadang dia mengatar Manda dan menjemputnya ke Kampus. Tapi pernah Manda pernah nyaris kehilangan Jasmin waktu itu.

Masih jelas dalam ingatan Manda, waktu itu dia sudah enam bulan putus dengan Risa. Manda ingat kalau hari itu Risa ulang tahun dan dia secara tidak sengaja mengatakan kepada Jasmin kalau ingin memberi Hadiah kepada Risa.
“Besok Risa ulang tahun lho, enaknya dikasih hadiah apa ya?Tanya Manda sambil makan siomaynya dengan lahap.

Jasmin yang juga sedang makan langsung menaruh piringnya dan berhenti seketika. Dia menantap Manda lekat-lekat. Hatinya tiba-tiba menjadi sakit sekali. Matanya jadi berkaca-kaca. Manda yang melihat itu jadi tersadar dan menelan siomaynya dengan seret. Jasmin menghela nafasnya dengan berat dan menggelengkan kepalanya.

“Aku kira enam bulan kamu sudah bisa melupakan dia, ternyata tidak sama sekali! Ternyata kamu memang benar-benar mencintai Risa, dan rasanya aku percuma berada disini bersama kamu. Apakah kamu tahu betapa aku mencintai kamu? Apakah tidak ada sedikitpun rasa cinta untukku? Apakah menurutmu aku tidak cukup baik untuk menjadi pacarmu? Harusnya aku sadar, dan tidak terlalu berharap banyak tentang cinta! Ya, sudahlah sebaiknya aku pulang!Kata Jasmin sambil berdiri dan mengambil jaketnya.
“Jess, maafkan aku! Aku tidak bermaksud seperti itu!
“Iya, nggak apa-apa, cinta tidak bisa dipaksakan! Aku harap kamu bisa bahagia!

Manda tertegun dengan peristiwa yang berjalan dengan cepat. Dia tidak menyangka akan menjadi seperti ini. Dia hanya bisa menatap punggung Jasmin yang keluar dari pintu rumahnya. Siomaynya masih belum habis bahkan dia belum sempat minum es sirup kesukaannya. Mendadak Manda jadi merasa kesepihan ada sesuatu yang hilang, ada perasaan yang tidak nyaman, ada kesedihan yang tiba-tiba menyeruak di dalam dirinya. Ini bukan sedih yang pernah dia rasakan ketika ditinggal Risa. Tapi sedih yang menyesakan dada. Manda benar-benar menyesal dengan apa yang dia utarakan tadi. Entah kenapa pikiran itu tiba-tiba datang, sebetulnya dia bukan ingin kembali ke Risa. Dia hanya ingin menunjukan ke Risa kalau dia baik-baik saja dan survive. Tapi Jasmin berpikir lain dan menganggap Manda masih suka dengan Risa.  

Manda tersadar, dia tidak ingin kehilangan Jasmin. Dia segera berlari ke kamarnya dan mengambil jaket serta kunci motornya. Dia segera ke rumah Jasmin dengan motor tuanya. Tetapi sayang ternyata Jasmin tidak ada di rumah dan dia mencoba telpon HP Jasmin tapi tidak diangkat. Oleh Ibunya Jasmin, Manda disuruh menunggu di kamar Jasmin karena Ibunya akan pergi. Manda sendirian di rumah Jasmin dan terus mencoba menghubungi Jasmin. Manda terus saja gelisah dan merasa bersalah sekaligus kuatir. Manda takut kalau terjadi sesuatu dengan Jasmin karena dia tadi pulang dengan keadaan kesal dan marah. Manda benar-benar menyesal dan merasa sedih sekali. Dia memeluk guling Jasmin dan menangisi kebodohannya.

Manda baru menyadari betapa berartinya Jasmin buat dirinya. Betapa sekarang ini dia merasakan kalau dia sangat mencintai Jasmin. Dia mengkuatirkan keadaan Jasmin di luar sana. Dia terus berdoa agar tidak terjadi sesuatu dengan Jasmin dan berharap agar Jasmin segera pulang. Karena kelelahan membuat Manda tertidur dan tidak menyadari kalau Jasmin telah pulang dan sedang menantapnya. Jasmin diam-diam senang karena Manda berada di kamarnya. Ada secercah harapan akan adanya cinta di hati Manda untk dia. Jasmin duduk ditepi ranjang dan membelai dengan penuh cinta. Kemarahan itu tiba-tiba lenyap dan ingin sekali dia mencium Manda.

Manda terkejut ketika membuka matanya ada Jasmin di depannya. Dia langsung bangun memeluk Jasmin dengan erat dan menangis. “Jess, maafkan aku! Aku sayang kamu! Aku..cinta kamu Jess!
Jasmin yang mendengar perkataan Manda hatinya langsung bergetar. Dia Melepaskan pelukan Manda. “Apa yang kamu katakan tadi?Tanya Jasmin seakan-akan tidak percaya dengan pendengarannya sendiri.
“Iya, Jess! Aku cinta kamu, Kamu jangan pergi ya!

Jasmin rasanya bahagia sekali dengan apa yang di dengarnya itu. Dia tersenyum dan menatap mata Manda. Dilihatnya ada binar cinta dan ketakutan akan kehilangan dirinya. Dengan lembut Jasmin mengusap air mata Manda. Betapa dirinya sangat bahagia. Dia cium mata Manda, dan dikecupnya bibir Manda. Manda memejamkan matanya menimati sentuhan bibir Jasmin yang begitu lembut dan penuh cinta. Mereka berciuman lama sekali dan Jasmin merebahkan Manda dikasurnya. Dia masih saja menciumi Manda dan menciumi wajahnya. Seakan-akan menumpahkan kerinduan yang bertahun tahun. Manda menikmati ciuman Jasmin. Sungguh berbeda denganapa yang dia rsakan bersama Risa.

Dia membiarkan Jasmin membelai seluruh tubuhnya dan mencopoti pakaiannya. Jasmin melakukannya dengan penuh kelembutan dan penuh cinta. Baru kali ini Manda merasakan betapa Jasmin mencintai dirinya, menganggumi tubuhnya dan memperlakukan dengan penuh cinta dan kasih sayang. Dia dapat merasakan cinta dari setiap sentuhan jari tangan Jasmin dan setiap ciuman yang dilakukan. Manda merasakan kalau tubuhnya bergetar dengan sentuhan-sentuhan Jasmin. Dia tidak menyangkan bisa merasakan seperti ini. Dia sekarang tahu kalau dulu ketika bercinta dengan Risa dia hanya ingin tahu rasanya bercinta dan have sex. Tapi sekarang dia melakukan karena mereka saling mencintai dan itu terasa sampai kemana-mana. Dan mereka berdua menyatu dalam ikatan cinta yang begitu kuat.

“Hey,kok melamun sambil senyum senyum sendiri!Kata Risa yang membuyarkan ingatan Manda akan Jasmin. Dan tiba-tiba dia merasa kangen dengan Jasmin dan malas berlama-lama dengan Risa.
“Iya, tadi tanya apa?Jawab Manda sambil mengatasi kagetnya.
“Kamu sekarang sama Siapa?Tanya Risa ingin tahu
“O..sama Jasmin!Jawab Manda dengan mantap
“Jasmin...Apa tidak ada yang lain?Tanya Risa dengan nada meremehkan.
Manda langsung menjadi muak dan kesal terhadap kata-kata Risa.
“Maksud kamu apa? Kamu merasa, kamu lebih baik dari Jasmin?Tanya Manda dengan nada kesal.
Risa menyadari kesalahannya dan buru-buru minta maaf. “Maaf! Maksudku kamu khan bisa dapat yang lebih baik dari dia!
Manda. Langsung mengambil tasnya dan berdiri. “Untuk kamu ketahui Jasmin itu seribu kali lebih baik daripada kamu! Aku kira kamu itu sudah berubah ternyata sama saja!Kamu seperti playboy kampungan yang tidak tahu diri dan nggak usah sok kecakepan deh! Kamu itu losser!
Manda langsung meninggalkan Risa yang masih kaget dan syok dengan kata-kata Manda. Dia tidak menyangka kalau Manda akan mengatakan seperti itu. Risa seperti dihantam oleh palu Thor dan terdiam di kursi Starbuck. Dia mengira Manda masih suka dengan dirinya ternyata dia salah.

Manda segera berjalan menuju parkiran motor dan mengatur nafasnya. Dia masih kesal dengan kata-kata Risa, tapi dia cukup puas sudah bisa membela Jasmin. Dia tidak ingin ada orang menghina kekasihnya. Tapi Manda juga menyesal kenapa dia harus marah dan meladeni Risa, orang yang tidak penting. Manda jadi menyadari betapa Jasmin itu sungguh kekasih yang baik. Manda sungguh merasa beruntung mendapatkan Jasmin sebagai kekasihnya. Orang yang begitu mencintainya, menyayangi dan selalu mendukung dirinya. Dia juga merasakan kebahagian yang tak terikira selama dengan Jasmin dan seharusnya dia merasa kasihan dengan Risa. Meskipun dia memiliki segalanya tetapi dia tidak pernah merasakan cinta. Cinta yang dia rasakan bersama Jasmin. Manda jadi ingin segera bertemu dengan Jasmin dan memeluknya. Dia ingin mengatakan betapa beruntungnya dirinya bersama dia.


Bukan Cinta Biasa
By Afgan


Kali ini kusadari
Aku telah jatuh cinta 
Dari hatiku terdalam 
Sungguh aku cinta padamu 

Cintaku bukanlah cinta biasa 
Jika kamu yang memiliki 
Dan kamu yang temaniku seumur hidupku 

Terimalah pengakuanku 
Percayalah kepadaku 
Semua ini kulakukan 
Karena kamu memang untukku 

Cinta ku bukan cinta biasa 
Jika kamu yang menemani 
Dan kamu yang temaniku seumur hidupku 
Terimalah pengakuanku 



0 comments: