Wajah Manda merah tersipu, diam-diam dia merasakan senang dengan pujian Risa, Mantan kekasihnya yang tega memutuskan dia demi bintang iklan yang katanya lebih cantik dan seksi daripada dia. Sedangkan Risa menantap Manda dengan perasaan menyesal telah memutuskan Manda begitu saja. Dia lupa kalau tujuannya ke mall ini untuk membeli keperluan Susan. Risa menatap dari ujung rambut sampai keujung kaki Manda.Tiba-tiba ada perasaan yang berbeda dalam diri Risa melihat perubahan dratis pada diri Manda.
Risa baru menyadari kalau Manda sekarang menggunakan make up tipis di wajahnya. Bibirnya tersapu dengan lipstik merah. Bibir yang permah dia kulum waktu itu. Matanya menggunakan eyeshadow coklat mudah. Cara berpakaiannya pun juga beda. Dulu dia selalu berpakaian kemeja dan celana jeans seperti butchi gagal atau kadang menggunakan kaos oblong yang nggak jelas. Kini Manda menggunakan pakaian yang lebih fminim. Celana jeans straight, kaos v neck yang agak nge-pres sehingga lekuk tubuhnya terlihat seksi.
“Gimana kabarmu, aku kangen lho!Kata Risa kembali, “yuk kita duduk dulu!”Lanjut Risa sambil menggandeng tangan Manda dan masuk ke Starbuck.
******
Tiga Tahun yang
lalu
Pandangan Amanda tertuju pada sosok perempuan ganteng di
depannya, Risa. Ada perasaan bergetar ketika menatap punggungnya. Diam-diam
Manda menyentuh bibirnya teringat ciuman mereka di dalam kelas ketika semua
mahasiswa sudah pulang. Itu adalah ciuman Manda yang pertama dengan seseorang.
Ciuman yang telah lama dia nantikan dan inginkan. Meskipun dia sadar kalau dia
dulu hampir berciuman dengan sahabatnya sendiri Jasmin ketika mereka sedang
rebahan berdua di kamar tapi Manda membalikan badannya.
Kemarin adalah hari yang paling membahagiakan buat diri
Amanda ketika di hari ulang tahunnya yang ke 20 ditandai dengan ciuman pertama
dengan seseorang yang telah membuat hatinya berbunga-bunga. Waktu itu Risa
bertanya ingin hadiah apa di hari ulang tahunnya. Manda dengan malu-malu
mengatakan ingin dicium. Tanpa banyak omong Risa langsung menciumnya dengan
lembut. Mereka berciuman lama sekali. Meskipun belum pernah berciuman ternyata
Manda cepat beradaptasi dan bisa membalas ciuman Risa.
Risa mahasiswa semester atas yang dia kenal mulai dari
pertama dia masuk kuliah dan membuat Amanda susah mengalihkan perhatiannya dari
Risa. Risa tahu kalau Amanda menyukai dirinya. Risa yang telah berpengalaman
dengan perempuan dengan mudah membuat Amanda terpesona oleh dirinya. Amanda
dengan setia selalu mencatatkan mata kuliah yang mereka ikuti bersama. Kadang
juga membuatkan tugas juga untuk Risa. Mengingatkan Risa bila ada kuis atau
harus mengumpulkan tugas.
Manda tersadar dari lamunannya ketika seseorang
memanggilnya.
“Manda, yuk kita jalan!Ajak Risa yang sudah ada disamping
tempat duduknya.
Dengan perasaan senang Manda langsung mengangguk. Padahal
Manda tahu kalau dia sebetulnya masih ada kuliah tapi ajakan Risa sangat sulit
ditolak dan dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Baru kali ini Risa
mengajaknya jalan. Selama ini Risa tidak pernah mengajaknya dan percakapan
mereka sebatas perkuliahan saja. Dan sekarang tiba-tiba Risa mengajaknya jalan.
Manda segera membereskan barang-barangnya dan menyusul Risa yang telah jalan
duluan. Risa tidak banyak bicara, dia berjalan menuju tempat parkir. Amanda
mengekor dibalakangnya bagaikan anak anjing yang gembira membuntuti tuannya.
Dia sendiri bertanya tanya akan diajak kemana oleh Risa.
“kita kemana ini?tanya Manda ketika mereka memasuki
sebuah rumah yang seperti istana.
“ke rumahku, aku lagi males kuliah”Sahut Risa sambil
memasukan mobilnya di garasi.
Rumah besar dengan desain modern berwarna putih itu sepi
sekali hanya terdengar anjingnya yang mengonggong. Manda berjalan membuntuti
Risa, dia terkagum kagum dengan rumah Risa yang besar seperti rumah di sinetron
yang dia tonton. Dia juga melihat ada kolam ikan dengan bunga teratai yang
cantik, ada kolam renang dengan gasebo dan tempat duduk yang teduh, taman yang
luas dan indah. Semua tertata dengan indah dan terlihat jelas kalau itu sudah
di desain dengan baik. Belum pernah Manda memasuki rumah yang begitu besar.
Selama ini hanya rumah-rumah kampung yang sederhana yang selalu dia kunjungi.
Kamar Risa sangat luas mungkin sama dengan ruang tamu
digabung dengan dua kamar tidur dia dan adik Manda. Manda melihat kamar Risa
yang di desain dengan sangat menawan, begitu lengkap isinya, TV LCD yang super
besar lengkap dengan home teathernya, lemari es, treadmill, ada drum juga
diujung kamar, ranjangnya yang besar dan ada sofanya juga. Meja belajar dengan
rak bukunya.
“Kamu mau minum apa? Tanya Risa sambil membuka lemari es
nya.
Dia sendiri mengambil coca cola dingin dan meminumnya. Manda
berdiri dan mengambil teh botol. Risa menyalahkan Tvnya dan memilih saluran
MTV. Tiba-tiba dia memeluk Manda dan menciumnya. Risa merebahkan Manda di ranjang
dan kembali menciumnya. Risa yang telah beperngalaman tahu bagaimana membuat
Manda yang masih lugu jadi terbuai dan berkobar. Manda pasrah menyerahkan
dirinya karena dia memang mengingkan bercinta dengan Risa.
“Apa kamu pernah ML dengan cewek?Tanya Risa.
Dengan wajah memerah Manda menggelengkan kepalanya.
“Dengan
cowok?Tanya Risa kembali.
Dan sekali lagi Manda menggelengkan kepalanya.
“Apa kamu takut?Tanya Risa sambil tangannya terus
membelai bagian-bagian sensitif Manda.
“Sedikit”Jawab Manda dengan serak menahan rasa yang
bergolak.
Risa sangat pandai menggiring Manda memasuki alam yang
berbunga dia terbuai dengan sentuhan-sentuhan Risa. Risa terus mencumbu Manda,
dia membuat Manda bergetar. Risa membuat Manda menginginkan dan membakar terus
birahi seperti arang yang menyala membara karena terus dikipasi.
“Bagaimana nanti kalau kamu jadi nggak perawan?Tanya Risa
tiba-tiba dan menghentikan cumbuannya.
Amanda terdiam,
dia sendiri tidak tahu harus menjawab apa. Dia sudah dirasuki hasrat yang
begitu kuat dan begitu mengingkinkan Risa. Dia tidak lagi mempedulikan yang
lain keputusannya sudah bulat dia mau menjadi lesbian.
“Just do it, Ri! Aku sudah nggak tahan!”Kata Manda di telinga
Risa.
Risa tersenyum, dengan gentle dan sangat berpengalaman,
dia tahu bagaimana memeperlakukan Amanda agar bisa menikmati percintaan mereka.
Amanda yang selama ini belum pernah merasakan sentuhan dan cumbuan benar-benar merasa
akan meledak. Antara takut dan ingin, dua perpaduan yang makin membuat dirinya
bergetar. Risa menikmati setiap lekuk tubuh Manda. Manda memeluk tubuh Risa
erat-erat.
I love you Risa!
Risa hanya tersenyum dan memeluk tubuh Manda.
“I know!”Jawabnya sambil tersenyum.
Mereka terus bercinta hingga malam tiba. Manda merasakan
orgasme berulangkali. Merasakan kenikmatan yang tidak pernah dia rasakan selama
ini. Manda baru tersadar ketika sudah hampir jam sebelas malam dan dia
buru-buru meminta Risa mengantarkan pulang. Dengan berat hati dan malas Risa
mengantar Manda pulang ke rumahnya.
Risa menurunkan Manda di ujung jalan masuk gang nya.
Manda menawari Risa untuk mampir tapi Risa menolak dengan alasan tidak ada
tempat parkir mobil. Manda turun dengan perasaan riang. Dia merasa telah
memasuki dunia Dewasa. Dia bukan lagi anak kemarin sore yang masih perawan
ting-ting. Dia kini sudah benar-benar menjadi perempuan dan merasa bahagia
karena memberikan sesuatu yang paling berharga buat orang yang dia cintai. Manda
ingin segera menceritakan semuanya ke Jasmin. Betapa dia bahagia hari ini.
*****
Hampir setiap hari Manda bersama dengan Risa, mereka jadi
sering bolos kuliah dan lebih suka berada di kamar Risa yang dingin. Mereka
seperti tidak pernah puas bercinta. Mereka seperti orang yang kecanduan. Sudah
empat bulan mereka menjalin hubungan tetapi Risa tetap saja tidak pernah
mengatakan cinta meskipun dia memperlakukan Manda dengan baik. Manda sadar
kalau dia bukan siapa-siapa. Dia bisa kuliah di Universitas mahal ini karena
ayah sopir dari Ketua Yayasan sehingga dia bisa kuliah gratis. Dia mendapatkan
beasiswa kuliah disini dan manda bangga bisa menjadi bagian dari Risa yang
sangat terkenal di Kampus.
Semua temannya tahu kalau dia sekarang sering bersama
Risa. Risa anak pengusaha kaya, yang tidak lulus tes untuk Kuliah di Luar
negeri. Tapi meskipun Manda bukan anak orang kaya, dia masih memiliki harga
diri. Dia tidak mau dikatakan kalau dia suka Risa karena uangnya. Dia selalu
menolak ketika Risa ingin membelikan sesuatu atau memberinya uang. Manda
benar-benar jatuh cinta dengan Risa. Dia seperti lupa segalanya, meskipun Risa
tidak pernah menunjukan atau memberitahukan teman-temannya kalau dia
berhubungan dengan Manda. Teman-teman Risa menganggap Manda adalah mainan baru
Risa. Teman-temannya heran karena Manda bukan anak orang kaya atau cewek seksi
atau cantik yang seperti biasa pacar-pacar Risa.
Risa menyukai Manda, karena dengan Manda dia merasa
benar-benar dicintai, diperhatikan dan bukan karena uangnya seperti cewek dia
selama ini. Manda yang tidak pernah menuntut dia macam-macam dan selalu
menurut. Dengan Manda, Risa bisa menceritakan kekesalannya terhadap Ayahnya
yang terlalu banyak menuntut dia dan menganggap anak yang paling tidak berguna
diantara semua saudaranya. Kadang Ayahnya sering memukul dia kalau sedang
marah, kalau seperti itu hanya Manda yang bisa menenangkan Risa dengan penuh
pengertian dan kasih sayang. Mandapun sangat menyukai karena dia merasa
dibutuhkan oleh Risa. Semua perhatiannya dia curahkan semua untuk Risa. Dia
bahkan telah melupakan jasmin. Apalagi ketika Risa tahu dan mengatakan tidak
menyukai Jasmin.
Manda ingat waktu itu mereka berdua janjian bertemu di
kampus Manda. Ketika sedang asik ngobrol di kantin Tiba-tiba Risa datang. Manda
langsung mengenalkan Jasmin Kepada Risa. Risa terlihat tidak suka dan dia sibuk
dengan IPADnya. “Aku mau pulang, kamu ikut nggak?tanya Risa dengan tiba-tiba.
Manda terlihat bingung dan tidak enak dengan Jasmin karena dia yang menyuruh
Jasmin datang ke keampusnya. Tapi Jasmin orang yang penuh pengertian. Dia
langsung berdiri dan mengatakan kalau dia juga harus segera pulang. Ketika
Jasmin pergi, Risa jadi uring-uringan dengan Manda.
“Aku nggak suka kamu berteman dengan Jasmin!Kata Risa
ketika mereka tiba di Kamar Risa.
“Kenapa?Tanya Manda dengan polosnya.
“Apa kamu nggak
liat kalau dia itu suka kamu dan membenci aku!Bentak Risa.
Manda merasa kaget tapi sekaligus senang, baru kali ini
dia merasakan kalau Risa cemburu.
“Aku nggak ada apa-apa sama Jasmin, cuma teman biasa kok!
Kamu tahukan kalau aku cuma cinta sama kamu. Iya, aku nggak akan dekat-dekat
dengan dia lagi!”Kata Manda sambil memeluk Risa.
Sebenarnya Risa bukan cemburu dengan Jasmin. Dia tahu
kalau dia lebih segalanya dari Jasmin. Dan dia merasa Jasmin bukan tandingannya
tapi dia nggak suka kalau Manda juga perhatian ke orang lain. Dia ingin Manda
hanya menjadi miliknya dan dia tidak ingin berbagi dengan siapapun. Ada rasa
takut kehilangan dalam diri Risa. Sama seperti ketika dia kehilangan Ibunya
waktu dia SMP. Itu yang menyebabkanRisa membenci ayahnya. Ibunya meninggal
bunuh diri dengan minum obat. Ibunya tidak tahan dengan Ayahnya yang suka
memukul dan main perempuan. Sejak itu Risa jadi berubah suka memberontak dan
membantah apa yang Ayahnya perintahkan. Dia benar-benar merasa kehilangan
Ibunya. Karena itu pula Risa selalu takut untuk mencintai seseorang, dia takut
akan ditinggalkan dan dia takut kalau harus kehilangan seseorang.
******
Keringat dingin mengucur dari dahi Manda. Wajahnya
memucat ketika menatap monitor laptopnya. Nilai semester telah keluar dan
separuh nilainya C semua dan ada beberapa yang dapat nilai D bahkan ada dua
mata kuliah yang dapat E. Dia terancam dibatalkan beasiswanya. Padahal semester
lalu semua nilainya A dan B tidak ada yang dapat C apalagi D. Manda sadar ini
akibat dia sering bolos, dan tidak mengerjakan tugas. Dia terlalu asik pacaran
dan bercinta dengan Risa.
Manda mendapat surat peringatan dari fakutas untuk segera
memperbaiki nilainya dengan mengikuti kuliah semester pendek dan harus membayar
untuk kuliah tersebut. Tubuh Manda mendadak jadi panas dingin. Dia tidak
menyangka kalau nilainya bakal hancur seperti itu. Manda berusaha menghapus
airmatanya. Dia mencoba melihat rekening tabungannya, apakah cukup untuk
membayar uang kuliah semester pendek. Tiba-tiba tubuh Manda jadi lemas, uang
tabungannya tidak cukup untuk membayar uang kuliah semester pendek.
“Yuk, Manda kita pulang!
Manda dikejutkan dengan ajakan Risa yang tiba-tiba sudah
ada dibelakangnya. Manda segera membereskan laptopnya dan mengejar Risa yang
telah keluar dari perpustakaan. Manda masih sibuk dengan pikirannya dan
kegalauan hatinya. Dia benar-benar sedih dan ingin menangis yang kencang. Tapi
dia tahu kalau Risa tidak suka dengan perempuan yang cengeng.
“Kamu kenapa?Tanya Risa sambil menyetir
“Nilaiku hancur!Kata Manda sambil berusaha menyembunyikan
airmatanya.
“Halah, gitu aja kok! Khan bisa diulang!Kata Risa yang
menganggap gampang dan enteng.
Ada perasaan tidak suka mendera hati Manda. Dia tidak
suka dengan sikap Risa yang menggampangkan keadaan.
“Kalo nilaiku hancur, beasiswaku akan dicabut! Dan untuk
memperbaiki aku harus ikut semester pendek. Dan aku harus bayar uang kuliah
untuk itu. Dapat darimana aku uang untuk bayar kuliah!”Kata Manda sambil
menitikkan air matanya.
“Sudahlah nanti aku kasi! Nggak usah sedih gitu jadi
sumpek tau!
Manda hanya diam, sebetulnya dia tidak ingin bantuan dari
Risa. Tapi dia sendiri tidak punya uang untuk membayar kuliah semester pendek.
Manda juga tidak mungkin minta uang ke ayah atau ibunya. Mereka pasti akan marah.
Sebab mereka selalu mengira Manda rajin kuliah.
“Iya, nanti aku ganti kalau aku punya uang!Sahut Manda
“Sudahlah nggak apa-apa kok!
*****
Sudah empat bulan Manda rajin kuliah dan serius
memperbaiki nilainya. Manda juga sering menolak ajakan Risa untuk bolos. Hanya
weekend bila tidak ada tugas dia mau diajak hangout oleh Risa. Bahkan Manda
juga menolak ajakan liburan ke Bali dan Jakarta oleh Risa. Dia benar-benar
tidak ingin beasiswanya dicabut. Manda tidak ingin mempermalukan Ayahnya atau
mengecewakan orang tuanya. Kerja keras menahan diri untuk menolak ajakan Risa
ternyata membuahkan hasil. Manda puas dengan hasil yang dia dapat. Akhirnya dia
bisa kembali mendapat beasiswanya. Hari ini dia benar-benar bahagia. Manda
ingin membagi kebahagiannya bersama Risa.
Dengan perasaan bahagia Manda memacu motor tuanya kerumah
Risa. Dengan perasaan rindu yang mendalam ingin melampiaskan kebahagian bersama
orang yang dia cintai. Manda segera memencet bel rumah Risa, dan terlihat
satpam rumah yang buru-buru membukakan pintu.
“E..a non.. kok jarang kesini sekarang non?Tanya Pak
tarjo satpam rumah Risa.
“Iya, pak lagi sibuk kuliah! Risa ada pak?
“Ada non, di dalam sama temannya!
Manda berjalan dengan cepat menuju ruang tamu. Dia ingin
berlari menemui Risa dengan tidak sabar. Ketika sampai di depan pintu masuk,
Manda dikejutkan dengan Risa yang akan keluar bersama seorang perempuan.
Perempuan itu kelihatan cantik, bau parfum mahal tercium, dandannannya sesuai,
dia menggunakan rok yang pendek dengan sepatu highheel, membawa tas tangan,
rambutnya panjang dan manis. Manda melihat bagaimana perempuan itu menggadeng
Risa. Ada perasaan sakit yang menusuk jantung Manda. Belum sempat dia tersadar
dari keterkejutannya. Risa sudah membuka mulutnya.
“Hi, tumben datang! Aku mau keluar. Kamu kalo mau nunggu
masuk aja kalau mau pulang ya nggak apa-apa!”.
Manda diam mematung, dia masih terkejut dan tidak percaya
dengan apa yang dilihat. Ingin rasanya menarik lengan cewek itu atau
mendorongnya agar jatuh.
“Hei.. kok bengong! Aku tinggal dulu ya!Kata Risa sambil
menuruni tangga menuju garasi.
Manda hanya menatap punggung mereka berdua. Dan
samar-samar dia mendengar perempuan itu bertanya ‘Siapa dia?
“Teman kampus!” jawab Risa ringan.
Manda hatinya serasa dicabik-cabik. Airmatanya meleleh.
Dia hanya bisa menatap kepergian Risa bersama perempuan itu tanpa melakukan
apapu. Dia berjalan dengan gontai menuju kamar Risa. Hatinya benar-benar
cemburu, “Jadi selama aku kuliah semester
pendek dia telah menjalin hubungan dengan perempuan lain”Batin Manda dengan
sedih.
Ketika masuk ke kamar Risa, hati Manda makin hancur. Dia
tahu kalau Risa dan perempuan itu habis bercinta. Terlihat bekas percintaan
mereka di ranjang Risa. Manda langsung menangis, hatinya hancur menghadapi
kenyataan di depannya. Dia mengira Risa
mencintainya dan membutuhkan dirinya. Manda harus mengahdapi kenyataan kalau
Risa dengan perempuan lain. Manda terduduk lemas di meja belajar Risa. Selama
empat bulan mereka jarang bersama dan itu sudah membuat Risa melupakan Manda.
Manda mengambil Blackberry, dia BBM Ino teman baik Risa
yang juga selalu pergi bersama-sama mereka. ‘Hi,
No! Kamu tahu nggak cewek yang bersama Risa?
Manda menunggu jawaban Ino, tapi jawaban itu tidak pernah muncul. Manda
berusaha meredakan airmatanya yang dari tadi mengalir. Dia tidak menyangka
dalam waktu 4 bulan saja Risa sudah berpaling ke orang lain. Manda menghapus
air matanya dan segera pergi dari rumah Risa. Tapi dia tidak tahu harus kemana.
Dia tidak ingin pulang ke rumah dalam keadaan seperti ini. Manda menjalankan motornya denga bercucuran
airmata. Hatinya benar-benar sakit. Dia tidak menyangka kalau cinta bisa begitu
menyakitkan. Dia terus berkeliling perumahan di daerah Risa sampai airmatanya
berhenti.
*****
Sudah satu minggu ini Manda berusaha menghindar dari
Risa. Dia benar-benar menikmati kesedihannya sendiri. Setiap hari hanya
menangis, dia jadi malas melakukan apa saja. Nafsu makan jadi hilang. Tiap hari
hanya mengingat Risa, antara rindu, marah, kesal dan ingin kembali bersama
Risa. Memang Risa coba menelpon dia tapi Manda malas mengangkatnya dia masih
marah dengan Risa. Manda akhirnya tahu siapa itu Isabel. Dia seorang model dan
bintang iklan. Mereka bertemu di Jakarta di sebuah pesta L yang diadakan teman
Risa. Kata Ino, Risa sepertinya menyukai Isabel. Bahkan dia rela tinggal lebih
lama ketika Ino dan teman-teman yang lain pulang ke Surabaya. Bahkan kemarin ketika pergi ke Bali, Risa
juga mengajak Isabel.
Manda merasa cemburu sekali, dia jadi teringat saat-saat
menyenangkan ketika mereka bersama-sama pergi ke Bali. Meskipun Risa tidak
pernah memperlakukan secara khusus dan cenderung mengabaikan tapi Manda merasa
senang. Untuk pertama kalinya Manda
pergi ke Bali, naik pesawat dan menginap di hotel bintang 5, bisa belanja dan
makan di resto yang terkenal. Meskipun waktu disana dia tidak bisa tidur
berdua dengan Risa tapi dia cukup menikmati dan senang. Betapa sakit hatinya
ketika mendengar cerita Ino kalau di Bali Risa menyewa kamar sendiri untuk dia
dan Isabel. Dia juga mendengar kalau
Risa sering ke Jakarta atau Isabel yang ke Surabaya. Manda masih tidak percaya
dengan apa yang dia dengar.
Dia masih ingat dengan jelas kata-kata Risa. “Aku ingin kamu selalu ada buatku. Kalau aku
sekolah ke Luar negeri, aku ingin kamu ikut”. Atau ketika Risa mengatakan.”Kalau aku marah atau mengatakan sesuatu
yang jahat, kamu jangan masukin ke hati ya!” Dia juga pernah mengatakan “Meskipun aku tidur dengan orang lain, aku
tetap akan kembali ke kamu. Karena Cuma kamu yang mengerti aku dan cinta sama
aku jadi kamu jangan pernah meninggalkan aku ya! Kamu tahukan aku
membutuhkanmu!” Tiba-tiba Manda tersadar, dia segera berdiri dari tempat
tidurnya. “Bukankah aku sudah berjanji
dengan Risa kalau aku tidak akan meninggalkan dia!” Ini paling cuma sesaat dan
Risa akan kembali ke aku!” Kenapa aku jadi bodoh dan melupakan ini!” Kasihan
Risa dia pasti kecewa dengan sikapku!” Amanda segera bergegas mandi dan
berganti pakaian. Dia ingin segera menemui Risa dan minta maaf.
Tiba-tiba hatinya menjadi sumringah dan semangat kembali.
Dengan perasaan bersalah dan rindu dia segera meluncur dengan motor tuanya ke
rumah Risa. Sepanjang perjalanan dia mencoba merangkai kata maaf untuk Risa. Manda
benar-benar merasa bersalah dan menyesal telah marah dengan Risa dan tidak
memberi kesempatan kepada Risa. Dengan perasaan campur aduk antara rindu dan
menyesal membuat Manda ingin segera sampai tapi sayang motornya tidak bisa
melaju dengan kencang. Dia ingin memebrikan kejutan kepada Risa dan ingin
meinta maaf kepada Risa atas sikapnya
yang menurut Manda kekanak-kanakan.
Dengan buru-buru memarkirkan motornya disebelah ruang
satpam di pekarangan rumah Risa. Seperti biasa rumah Risa selalu lengang yang
ada hanya para satpam dan pembantu yang membersihkan rumah. Manda meilhat mobil
Risa terparkir di garasi. Tadi kata pak Tarjo, Risa ada di dalam. Manda
langsung menuju ke kamar Risa. Dia mengetuk pintu kamar Risa dan terdengar
teriakan masuk dari dalam. Manda membuka kamar Risa dan terasa udara dingin
dari AC menyergap wajahnya. Manda memberikan senyumnya yang paling manis.
“Hei! Kata Manda dengan ceria.
Risa yang sedang berbaring menonton film menoleh sebentar
dan mengarahkan pandangannya kembali ke televisi LCD yang sangat besar. Manda
meletakan tasnya dan melepas jaketnya. Dia membuka lemari pakaian Risa dan
betapa terkejutnya ketika melihat pakain perempuan di dalam lemari pakaian itu.
Manda juga baru sadar kalau disamping ranjang Risa kini ada foto Risa dengan
Isabel. Tiba-tiba hati Manda menjadi sakit melihat itu semua. Tapi dia masih berusaha
untuk menarik hati Risa. Dia masih ingat bahwa Risa suka sekali bercinta dengan
Manda.
Manda duduk diranjang sebelah Risa yang sedang rebahan.
Risa masih saja memperhatikan film Now you see me dengan serius. Dia tidak
menghiraukan keberadaan Manda yang berada di kamarnya. Hatinya kini telah
berpaling ke Isabel. Dia merasa bangga bisa berpacaran dengan Isabel salah satu
model dan bintang iklan terkenal. Dia ingin setia dengan Isabel, dia terus
terbayang wajah Isabel yang cantik, kulitnya yang putih bersih. Meskipun dia
tahu berpacaran dengan Isabel membutuhkan biaya yang tinggi. Seperti minggu
lalu Isabel mengajaknya ke Bangkok karena ingin membeli pakaian dan semua itu
Risa yang membayari. Risa juga merasa tidak enak hati dengan Manda. Dia tahu
kalau Manda sangat mencintainya dan perhatian dengan dirinya.
Manda terlalu naive dan kurang menantang seperti Isabel.
Risa sendiri tidak tahu bagaimana caranya memutuskan hubungan atau lebih
tepatnya agar Manda tida lagi datang. Dia tidak ingin hubungannya dengan Isabel
terganggu karena kehadiran Manda. Risa jadi salah tingkah ketika Manda telah
telanjang disampingnya dan menciumi lehernya. Risa dapat merasakan payudara
Manda menempel di lengannya. Sebetulnya dia masih ingin bercinta dengan Manda
tapi dia tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Manda. Hati Risa berdebar
debar dengan cumbuan Manda yang bertubi tubi. Bagaimanapun Manda tahu bagaimana
membuat Risa terangsang.
“Please Manda, stop it!”
Manda tidak menghiraukan dan dia terus menciumi dan
merabai Risa.
“Manda, aku nggak suka!
“Apa kamu tidak ingin bercinta denganku?
“Tidak Manda!
“Kenapa?Tanya Manda dengan tatapan kecewa
Risa diam tidak menjawab pertanyaan Manda. Manda
merapatkan dirinya dan memeluk Risa. Tiba-tiba tangan Risa meraih fotonya bersama
isabel yang berada disamping ranjang.
Dia menatap foto itu dan menciumnya. Manda langsung terpukul, dia merasa malu,
terhina dan tercampakan oleh Risa. Dengan berusaha menahan air matanya dia
melepaskan pelukkannya dan bangun. Dia memunguti pakaiannya dan memakainya. Dia
benar-benar merasa terhina. Harga dirinya terbanting seketika. Risa masih saja
menatap foto itu sambil tersenyum simpul. Dia membelai wajah Isabel di foto dan
menciumnya lalu mendekapnya didalam dadanya sambil memejamkan matanya.
Manda benar-benar merasa malu dan menyesal dengan apa
yang dilakukan. Dia merasa seperti perempuan murahan yang menyodorkan tubuhnya
untuk menarik hati Risa. Dan betapa malunya ternyata Risa tidak mengingingkan
dirinya. Dengan hati yang remuk redam, dia mengambil jaket dan tasnya. Sekali
lagi dia menatap Risa, dan Risa masih mendekap foto itu. Ada yang sakit di dada
Manda, hatinya remuk redam dan berkeping keping. Airmatanya sudah tidak bisa
ditahan lagi dan menetes. Manda berusaha menyembunyikannya dari Risa. Dia sudah
mempermalukan dirinya dan tidak ingin belas kasihan Risa. Dia tidak ingin
terlihat lemah dan mengiba-iba cinta kepada Risa, bagaimanapun dia mempunyai
harga diri. Sebelum membuka pintu Manda berhenti tanpa menoleh dia mengatakan
“aku pulang dahulu! Manda berharap Risa mengatakan sesuatu, meminta maaf atau
setidaknya dengan jantan berani mengakui atau memutuskan hubungannya dengan
Manda. Tapi Manda tidak mendengar jawaban apapun dari Risa.
Manda lansgung keluar dan dia berjanji pada dirinya sendiri
tidak akan mengiba minta kembali kepada Risa. Cukup sudah harga dirinya
tercampak. Perasaan Manda bercampur antara terluka, sakit hati, Marah dan
dendam kepada Risa. Sepanjang perjalanan dia menangis, menangisi kebodohannya
sendiri. Dia harusnya mempercayai omongan Ino waktu itu tentang Risa. Ino
mengatakan kalau Risa mengatakan pada ino kalau dirinya tidak mencintai dirinya dan dia tidak merasa
berelasi dengan Manda. Tapi Manda tidak mempercayai apa yang dikatakan Ino dan
dia yakin didalam hatinya yang terdalam Risa mencintai dirinya. Tapi sekarang
hatinya terluka dan sangat sakit sekali. Ada yang menusuk nusuk di dadanya dan
perutnya menjadi mual pengen muntah. Manda menghentikan motornya dan dia
benar-benar muntah. Lalu dia jongkok memuntahkan semua dan menangis tersedu
sedu. Dia tidak mengira kalau hatinya sesakit ini. Dia tidak mengira kalau
cinta bisa menyakitkan seperti ini.
*****
Sudah lima hari Manda terbaring lemas, badanya panas dan
setiap hari hanya menangis dan menyesali keadaan. Manda tahu kalau dirinya
sedang Patah Hati dan dia sebenarnya bukan sakit tubuhnya tapi psikisnya yang
sakit. Ayah dan ibunya tidak berani bertanya macam-macam tapi mereka tahu kalau
Manda sakit karena sesuatu. Perasaan marah Manda berubah menjadi dendam. Dia
ingin menjadi cantik dan seksi, dia ingin membuat Risa jatuh cinta dan menyesal
telah memutuskan dia. Dia ingin Risa merasakan sakit hati yang dia rasakan saat
ini. Tiba-tiba Manda ingin ikut modeling atau kursus yang membuat dirinya
menjadi cantik.
Manda yang sedang melamun dikagetkan oleh kehadiran
Jasmin yang tiba-tiba sudah ada di kamarnya. Dia langsung bangun dari tidur,
Manda sebetulnya malu kalau Jasmin melihat keadaannya.
“Hi, kok tumben kesini?
“Iya, mau nengok kamu. Kata adikmu kamu sakit? Sakit apa?Tanya
Jasmin sambil duduk diranjang sebelah Manda. Dia menyentuh dahi Manda dangen
lembut. “Sudah makan? Ni aku bawa pangsit mie kesukaanmu!”
Tiba-tiba Manda Menangis dan memeluk Jasmin. Dia
benar-benar merasa bersalah dengan Jasmin. Selama berpacaran dengan Risa tidak
sekalipun dia ingat dengan Jasmin. Padahal Jasmin yang selalu menenmaninya bila
dia ingin pergi atau melakukan apa saja. Sejak bersama Risa, Manda seakan-akan
lupa dan selalu meninggalkan Jasmin. Kini disaat dia terpuruk Jasmin datang
menghiburnya membawa makanan kesukaannya.
Jasmin kaget karena
tiba-tiba dipeluk Manda dan menangis. Tapi dia membiarkan Manda menangis dan memeluknya
erat-erat. Jasmin tidak tega melihat orang yang sangat dia cintai menjadi rapuh
seperti ini. Dia melihat ini bukan Manda yang dia kenal. Yang selalu ceria dan
hidup. Meskipun ketika dia tahu Manda berhubungan dengan Risa, Jasmin merasa
patah hati tapi melihat keceriaan Manda, Jasmin merelakan dirinya mundur. Waktu
ingin dia mengatakan kalau Risa bukan pasangan yang baik dan hanya menggunakan
kebaikan Manda tapi Jasmin tidak tega menyampaikan hal itu.
Jasmin membelai rambut Manda dengan penuh kasih sayang,
dia menciumnya dengan lembut. Tiba-tiba Manda sadar betapa hangat pelukkan
Jasmin dan dia juga dapat merasakan kasih sayang Jasmin kepada dirinya. Selama
dengan Resa dia tidak pernah merasakan pelukan yang seperti ini. Ketika habis
bercintapun Risa tidak pernah memeluknya. Manda sebenarnya tahu kalau Jasmin
sayang dengan dirinya dan diapun sebetulnya sayang dengan Jasmin. Orang yang
selalu mendengar ceritanya dengan penuh perhatian, yang selalu ada untuk
dirinya. Manda sendiri tidak tahu kenapa Jasmin tidak pernah menyatakan
perasaannya kepada dirinya. Padahal Manda selalu melihat ada binar cinta dimata
Jasmin untuk dirinya. Bahkan ketika bertemu Risa, Manda dapat melihat ada
guratan luka dimata itu. Tapi Manda terlalu mabuk dengan Risa sehingga dia
menyangkal apa yang dia lihat.
******
Starbuck Saat ini
Manda memandang wajah Risa yang sedang mengambil pesanan
kopi dan roti buat mereka. Manda menakar perasaannya apakah dia masih mencintai
Risa? Apakah Dia masih ingin membalas dendamnya kepada Risa? Tiba-tiba wajah
teduh Jasmin muncul begitu saja. Kekasihnya yang dengan penuh kasih sayang
membantu dia melewati hari-hari yang penuh kesedihan. Manda merasa Risa tidak
sekeren dulu ketika pertama kali dia melihat. Apakah ini karena dia sudah tidak
mencitai Risa lagi. Lalu kenapa Manda mau diajak duduk di Starbuck bersama
Risa? Manda sendiri tidak tahu apa yang dia lakukan. Dia hanya ingin tahu dan
memuaskan egonya.
Risa meletakan kopi di depan mereka dan kembali mengambil
roti. Manda masih mengamati dan memperhatikan Risa dengan seksama. Risa
menggunakan celana jeans hitam dan kaos berwarna hitam. Setelah mengaduk kopinya
menyruputnya. Risa membuka percakapan dengan Manda.
“Gimana kabarmu?Tanya
Risa dengan menunjukkan senyum manisnya.
“Baik, masih hidup!Jawab Manda yang dia sendiri tidak
tahu kenapa mengatakan masih hidup. Apakah dia ingin menunjukan kepada Risa
kalau dia masih bisa menjalani hidup meskipun tanpa Risa.
“Bagaimana kabarnya Isabel? Main sinetron ya
sekarang?Tanya Manda dengan tenang dan telah menguasai keadaan.
Risa dapat merasakan kalau Manda yang ada di depannya
bukan Manda yang dulu mengangguminya. Kini Manda terlihat matang dan penuh
percaya diri. Bukan lagi Manda yang kalau ditatap Risa selalu memerah mukanya
dan malu-malu. Risa ingat betapa menyenangkan bercinta dengan Manda ketika itu.
Dan dia wktu itu lebih memilih Isabel yang terkenal itu daripada Manda. Dan
akhirnya Isabel meninggalkan dirinya dan memilih sesama artis.
“Aku sudah nggak sama Isabel!Jawab Risa lirih. Ada sesal
dalam suara Risa.
“O..kenapa ditinggal sama Isabel?Tanya Manda dengan nada
yang sinis. Risa hanya bisa menganggukan kepalanya. Dan tidak berani menatap
mata Manda yang seperti menghakimi dirinya.
“Iya, dia sama orang lain sesama artis!Jawab Risa pelan.
Manda tidak tahu dia harus senang atau tidak karena Risa
telah merasakan sakit hati yang telah dia rasakan. Manda mencoba mencari rasa
senang itu di dalam hatinya. Tapi kini dia tidak merasakan apa-apa lagi. Apakah
perasaan dendamnya terhadap Risa telah hilang? Tapi dia juga tidak merasakan
empathy atau kasihan kepada Risa. Perasaannya terhadap Risa telah memudar dan
menjadi hambar. Kini tidak ada lagi getaran atau kekaguman yang pernah dia
rasakan dahulu. Atau mungkin karena dia
sekarang telah merasakan cinta yang sesungguhnya bersama Jasmin?
Manda jadi ingat bagaimana Jasmin selalu mendampinginya,
menghiburnya ketika dia baru ditinggalkan Risa. Jasmin selalu ada untuk
dirinya. Dia tidak pernah sekalipun menyalahkan manda atau mesesalkan
hubungannya dengan Risa. Jasmin selalu memberinya semangat, mendorongnya untuk
segera menyelesaikan kuliahnya. Jasmin tahu kalau Manda takut ke kampus dan
akan bertemu dengan Risa. Jasmin selalu menyemangati dirinya kadang dia
mengatar Manda dan menjemputnya ke Kampus. Tapi pernah Manda pernah nyaris
kehilangan Jasmin waktu itu.
Masih jelas dalam ingatan Manda, waktu itu dia sudah enam
bulan putus dengan Risa. Manda ingat kalau hari itu Risa ulang tahun dan dia
secara tidak sengaja mengatakan kepada Jasmin kalau ingin memberi Hadiah kepada
Risa.
“Besok Risa ulang tahun lho, enaknya dikasih hadiah apa
ya?Tanya Manda sambil makan siomaynya dengan lahap.
Jasmin yang juga sedang makan langsung menaruh piringnya
dan berhenti seketika. Dia menantap Manda lekat-lekat. Hatinya tiba-tiba
menjadi sakit sekali. Matanya jadi berkaca-kaca. Manda yang melihat itu jadi
tersadar dan menelan siomaynya dengan seret. Jasmin menghela nafasnya dengan
berat dan menggelengkan kepalanya.
“Aku kira enam bulan kamu sudah bisa melupakan dia,
ternyata tidak sama sekali! Ternyata kamu memang benar-benar mencintai Risa,
dan rasanya aku percuma berada disini bersama kamu. Apakah kamu tahu betapa aku
mencintai kamu? Apakah tidak ada sedikitpun rasa cinta untukku? Apakah
menurutmu aku tidak cukup baik untuk menjadi pacarmu? Harusnya aku sadar, dan
tidak terlalu berharap banyak tentang cinta! Ya, sudahlah sebaiknya aku
pulang!Kata Jasmin sambil berdiri dan mengambil jaketnya.
“Jess, maafkan aku! Aku tidak bermaksud seperti itu!
“Iya, nggak apa-apa, cinta tidak bisa dipaksakan! Aku
harap kamu bisa bahagia!
Manda tertegun dengan peristiwa yang berjalan dengan
cepat. Dia tidak menyangka akan menjadi seperti ini. Dia hanya bisa menatap
punggung Jasmin yang keluar dari pintu rumahnya. Siomaynya masih belum habis
bahkan dia belum sempat minum es sirup kesukaannya. Mendadak Manda jadi merasa
kesepihan ada sesuatu yang hilang, ada perasaan yang tidak nyaman, ada
kesedihan yang tiba-tiba menyeruak di dalam dirinya. Ini bukan sedih yang
pernah dia rasakan ketika ditinggal Risa. Tapi sedih yang menyesakan dada.
Manda benar-benar menyesal dengan apa yang dia utarakan tadi. Entah kenapa
pikiran itu tiba-tiba datang, sebetulnya dia bukan ingin kembali ke Risa. Dia
hanya ingin menunjukan ke Risa kalau dia baik-baik saja dan survive. Tapi
Jasmin berpikir lain dan menganggap Manda masih suka dengan Risa.
Manda tersadar, dia tidak ingin kehilangan Jasmin. Dia
segera berlari ke kamarnya dan mengambil jaket serta kunci motornya. Dia segera
ke rumah Jasmin dengan motor tuanya. Tetapi sayang ternyata Jasmin tidak ada di
rumah dan dia mencoba telpon HP Jasmin tapi tidak diangkat. Oleh Ibunya Jasmin,
Manda disuruh menunggu di kamar Jasmin karena Ibunya akan pergi. Manda
sendirian di rumah Jasmin dan terus mencoba menghubungi Jasmin. Manda terus
saja gelisah dan merasa bersalah sekaligus kuatir. Manda takut kalau terjadi
sesuatu dengan Jasmin karena dia tadi pulang dengan keadaan kesal dan marah.
Manda benar-benar menyesal dan merasa sedih sekali. Dia memeluk guling Jasmin
dan menangisi kebodohannya.
Manda baru menyadari betapa berartinya Jasmin buat
dirinya. Betapa sekarang ini dia merasakan kalau dia sangat mencintai Jasmin.
Dia mengkuatirkan keadaan Jasmin di luar sana. Dia terus berdoa agar tidak
terjadi sesuatu dengan Jasmin dan berharap agar Jasmin segera pulang. Karena
kelelahan membuat Manda tertidur dan tidak menyadari kalau Jasmin telah pulang dan
sedang menantapnya. Jasmin diam-diam senang karena Manda berada di kamarnya.
Ada secercah harapan akan adanya cinta di hati Manda untk dia. Jasmin duduk
ditepi ranjang dan membelai dengan penuh cinta. Kemarahan itu tiba-tiba lenyap
dan ingin sekali dia mencium Manda.
Manda terkejut ketika membuka matanya ada Jasmin di
depannya. Dia langsung bangun memeluk Jasmin dengan erat dan menangis. “Jess,
maafkan aku! Aku sayang kamu! Aku..cinta kamu Jess!
Jasmin yang mendengar perkataan Manda hatinya langsung
bergetar. Dia Melepaskan pelukan Manda. “Apa yang kamu katakan tadi?Tanya
Jasmin seakan-akan tidak percaya dengan pendengarannya sendiri.
“Iya, Jess! Aku cinta kamu, Kamu jangan pergi ya!
Jasmin rasanya bahagia sekali dengan apa yang di
dengarnya itu. Dia tersenyum dan menatap mata Manda. Dilihatnya ada binar cinta
dan ketakutan akan kehilangan dirinya. Dengan lembut Jasmin mengusap air mata
Manda. Betapa dirinya sangat bahagia. Dia cium mata Manda, dan dikecupnya bibir
Manda. Manda memejamkan matanya menimati sentuhan bibir Jasmin yang begitu
lembut dan penuh cinta. Mereka berciuman lama sekali dan Jasmin merebahkan
Manda dikasurnya. Dia masih saja menciumi Manda dan menciumi wajahnya.
Seakan-akan menumpahkan kerinduan yang bertahun tahun. Manda menikmati ciuman
Jasmin. Sungguh berbeda denganapa yang dia rsakan bersama Risa.
Dia membiarkan Jasmin membelai seluruh tubuhnya dan
mencopoti pakaiannya. Jasmin melakukannya dengan penuh kelembutan dan penuh
cinta. Baru kali ini Manda merasakan betapa Jasmin mencintai dirinya,
menganggumi tubuhnya dan memperlakukan dengan penuh cinta dan kasih sayang. Dia
dapat merasakan cinta dari setiap sentuhan jari tangan Jasmin dan setiap ciuman
yang dilakukan. Manda merasakan kalau tubuhnya bergetar dengan
sentuhan-sentuhan Jasmin. Dia tidak menyangkan bisa merasakan seperti ini. Dia
sekarang tahu kalau dulu ketika bercinta dengan Risa dia hanya ingin tahu
rasanya bercinta dan have sex. Tapi sekarang dia melakukan karena mereka saling
mencintai dan itu terasa sampai kemana-mana. Dan mereka berdua menyatu dalam
ikatan cinta yang begitu kuat.
“Hey,kok melamun sambil senyum senyum sendiri!Kata Risa
yang membuyarkan ingatan Manda akan Jasmin. Dan tiba-tiba dia merasa kangen
dengan Jasmin dan malas berlama-lama dengan Risa.
“Iya, tadi tanya apa?Jawab Manda sambil mengatasi
kagetnya.
“Kamu sekarang sama Siapa?Tanya Risa ingin tahu
“O..sama Jasmin!Jawab Manda dengan mantap
“Jasmin...Apa tidak ada yang lain?Tanya Risa dengan nada
meremehkan.
Manda langsung menjadi muak dan kesal terhadap kata-kata
Risa.
“Maksud kamu apa? Kamu merasa, kamu lebih baik dari
Jasmin?Tanya Manda dengan nada kesal.
Risa menyadari kesalahannya dan buru-buru minta maaf.
“Maaf! Maksudku kamu khan bisa dapat yang lebih baik dari dia!
Manda. Langsung mengambil tasnya dan berdiri. “Untuk kamu
ketahui Jasmin itu seribu kali lebih baik daripada kamu! Aku kira kamu itu
sudah berubah ternyata sama saja!Kamu seperti playboy kampungan yang tidak tahu
diri dan nggak usah sok kecakepan deh! Kamu itu losser!
Manda langsung meninggalkan Risa yang masih kaget dan
syok dengan kata-kata Manda. Dia tidak menyangka kalau Manda akan mengatakan
seperti itu. Risa seperti dihantam oleh palu Thor dan terdiam di kursi
Starbuck. Dia mengira Manda masih suka dengan dirinya ternyata dia salah.
Manda segera berjalan menuju parkiran motor dan mengatur
nafasnya. Dia masih kesal dengan kata-kata Risa, tapi dia cukup puas sudah bisa
membela Jasmin. Dia tidak ingin ada orang menghina kekasihnya. Tapi Manda juga
menyesal kenapa dia harus marah dan meladeni Risa, orang yang tidak penting.
Manda jadi menyadari betapa Jasmin itu sungguh kekasih yang baik. Manda sungguh
merasa beruntung mendapatkan Jasmin sebagai kekasihnya. Orang yang begitu
mencintainya, menyayangi dan selalu mendukung dirinya. Dia juga merasakan
kebahagian yang tak terikira selama dengan Jasmin dan seharusnya dia merasa
kasihan dengan Risa. Meskipun dia memiliki segalanya tetapi dia tidak pernah
merasakan cinta. Cinta yang dia rasakan bersama Jasmin. Manda jadi ingin segera
bertemu dengan Jasmin dan memeluknya. Dia ingin mengatakan betapa beruntungnya
dirinya bersama dia.
Bukan Cinta Biasa
By Afgan
Kali ini kusadari
Aku telah jatuh cinta
Dari hatiku terdalam
Sungguh aku cinta padamu
Cintaku bukanlah cinta biasa
Jika kamu yang memiliki
Dan kamu yang temaniku seumur hidupku
Terimalah pengakuanku
Percayalah kepadaku
Semua ini kulakukan
Karena kamu memang untukku
Cinta ku bukan cinta biasa
Jika kamu yang menemani
Dan kamu yang temaniku seumur hidupku
Terimalah pengakuanku
0 comments: