First Chapter beginning of
love
Rena tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Dia hanya menatap Mac-nya
dengan pikiran kosong. Perasaannya mendera-dera, dia merindukan Jocy. Bayangan
wajah Jocy terus berada dihadapannya. Perasaan yang tidak pernah dia rasakan
selama ini bahkan ketika masih bersama Flo, Shieny, Lita, dan sederet nama
perempuan yang pernah melintas dalam kehidupannya. Dia sendiri tidak tahu
hubungan yang seperti apa dengan Jocy. Apakah hubungan kekasih atau hanya
pembeli dengan penjual meskipun Jocy tidak pernah mau untuk dibayar.
Rena masih ingat ketika pertama diajak teman-temannya ke karoke, dan tempat
itu menyediakan perempuan-perempuan untuk mendampingi tamu. Biasanya Rena malas
untuk ikut bila diajak karena dia tahu kalau dia akan menjadi obat nyamuk
melihat mereka berasyik masyuk dengan para lady
ascort atau yang biasa disebut purel disana. Hari ini dia sedang bete
dengan pekerjaan kantor dan cuma ingin minum sambil medengar mereka menyanyi.
Teman-temannya yang sudah bersahabat sejak SMA dan kuliah di Amerika tahu
kalau dia Lesbian dan mereka selalu bertanya ke mami disana apa ada purel yang
untuk lesbian. Malam itu katanya ada anak baru yang suka dengan lesbian.
Sebetulnya Rena merasa nggak enak hati kalau teman-temannya menyewa purel dan
mereka sering berargumen. Kata temannya, “Yang penting kita tidak pernah
memaksa dan memperlakukan mereka dengan baik, selain itu kita memberikan tips
lebih lho!
Tempat Karoke exclusive itu sudah rame dan teman-teman Rena selalu
mempunyai ruang VIP khusus. Mereka sudah menjadi pealanggan disana. Begitu
mereka datang langsung disambut dengan perempuan-perempuan cantik. Salah
satunya adalah Jocy yang memang diminta untuk mendampingi Rena.
Malam itu Jocy menggunakan wigs pirang dan make up yang agak tebal. Roknya
yang dari bahan kulit hitam pendek memperlihatkan keseksian kakinya dan baju
atasannya terbuka memperlihatkan belahan payudaranya. Kulitnya putih dan
tercium bau parfum yang segar. Dia duduk di samping Rena dan menyanyi. Suaranya
terdengar merdu dan enak didengar. Dia berusaha mengajak ngobrol Rena dan
menuangkan minum ke gelas Rena.
“Kamu nggak nyaman ya dengan aku?Tanya Jocy dengan tersenyum
Rena jadi salah tingkah dengan pertanyaan Jocy. Dia bukan tidak nyaman
dengan pribadi Jocy tetapi dia merasa bersalah dengan pekerjaan Jocy.
“Nggak kok!Jawab Rena berusaha menutupi rasa bersalah.
“Kamu sering kesini?Tanya Jocy
“Nggak terlalu sih, tapi kalau mereka memang sering kesini!Jawab Rena,
“Kamu masih baru ya?Tanya Rena.
“Iya aku baru belum ada sebulan disni!Jawab Jocy
Rena menatap Jocy dan begitu banyak pertanyaan di kepalanya yang ingin
ditanyakan tetapi mulutnya tertutup dan merasa tidak sopan bertanya, Sejak
kapan kamu jadi purel? Kenapa kamu jadi purel? Apakah kamu korban perdagangan
manusia? Apa betul kamu melayani lesbian? Pertnyaan yang memberondong keluar
tak peduli dengan suara Richard yang dengan sumbang bernyanyi.
Jocy seperti bisa membaca pikirannya dan langsung berkata “Kamu ingin tanya
apa? Mau bertanya sejak kapan aku menjadi purel?Lanjutnya dengan senyumnya yang
manis. Rena hanya menganggukan kepalanya.
“Baiklah, karena kamu klien perempuanku yang paling keren dan sopan, aku
akan bercerita sejarahku malam ini!Kata Jocy
“Jadi kamu pernah melayani perempuan lain selain aku?Tanya Rena penasaran
ingin tahu. Dia memang pernah mendengar ada pekerja seks yang khusus untuk
melayani lesbian tapi dia tidak pernah menemuinya.
“Hahaha aku khan nggak boleh membocorkan rahasia klien!Jawab Jocy sambil
tertawa karena senang bisa membuat Rena penasaran. “Jadi mau tahu ceritaku
nggak?
Rena mengangguk dan tersenyum karena ketahuan kalau dia penasaran dengan cerita
Jocy.
“Aku berada di dunia seperti ini sudah 12 tahun sejak aku mulai umur 16
tahun.”Jocy memulai ceritanya.
Rena merasa tercekat dengan apa yang dia dengarkan dan merasa kasihan
dengan nasib Jocy. Dia membayangkan ketika umur 16 tahun dia masih
bersenang-senang di SMA. Dia berusaha mendengarkan dengan perasaan yang campur
aduk.
“Waktu itu ayahku meninggal karena sakit dan kami mempunyai hutang yang
banyak sekali dan ibuk karena bekerja terlalu keras jadi ikut sakit dan
meninggal tidak berapa lama kemudian. Aku ikut dengan Tanteku bekerja di bar
sebagai pelayan yang mengantar minuman, gajiku selalu habis untuk membayar
hutang warisan orang tuaku. Hampir 4 tahun aku menjadi pelayan dan suatu hari
aku meminta Tanteku untuk bisa menemani tamu. Karena dengan menemani tamu aku
bisa mendapat uang lebih banyak. Tapi aku tidak pernah melayani tamu sampai
beberpa tahun kemudia aku tergoda untuk melayani tamu. Tamu pertamaku seorang
perempuan yang membuat aku jatuh cinta. Tante sudah memperingatkan aku untuk
tidak pernah terlibat perasaan dengan klien. Tapi aku melanggarnya dan ternyata
memang benar dia menggunakan aku. Dia mengajakku lari dan tinggal bersama dia.
Waktu itu aku sangat bahagia dan merasa mempunyai hidup yang baru dan dunia
yang baru. Sampai akhirnya aku diminta dia untuk melayani pria karena kita
tidak mempunyai uang untuk membayar sewa kontrakan dan makan. Aku jadi seperti
pelacur dan dia yang menjadi mucikarinya. Dan aku melarikan diri, kembali ke
tempat Tanteku. Dia mencari aku, berusaha mengancam aku tetapi untung anak buah
Tanteku berhasil menghajar dia. Sebelum Tanteku pensiun dia menitipkan aku ke
sahabatnya yang memiliki jaringan di beberapa karoke dan pub. Disini aku
memiliki kebebasan dan fasilitas yang sangat baik. Kami diberi tempat tinggal
di apartemen, test kesehatan, senam dan kami juga boleh berhenti bila kami mau.
Begitulah ceritaku!Cerita Jocy dengan ringan dan tanpa beban
Rena tercekat dengan cerita Jocy, dia tidak tahu harus komen apa. Dia
merasa perjuangan Jocy lebih berat dibandingkan dirinya. Dia yang juga
ditinggal orang tuanya karena kecelakaan pesawat masih sering mengeluh karena
mendadak dia harus pulang dari Amerika dan menjalankan bisnis Ayahnya. Padahal
dia tidak pernah kekurangan dan perusahaannya sudah berjalan dengan baik bahkan
dia mendapatkan warisan yang berlimpah. Sungguh berbeda dengan keadaan Jocy
yang harus menerima warisan hutang orang tuanya.
“Maaf ya kalau aku membuatmu bercerita sesuatu yang tidak menyenangkan”Kata
Rena
“Nggak apa-apa, aku sudah iklas dengan semua yang terjadi kok!Jawab Jocy
“Iya, aku tahu bagaimana rasanya kehilangan orang tua. Orang tuaku juga
meninggal karena kecelakaan pesawat!Kata Rena dengan nada yang masih sedih.
Jocy melihat perubahan wajah Rena, dia mengambil tangan Rena dan menguatkan
hati Rena. “Setidaknya kamu masih lebih beruntung daripada aku! Jangan sedih ya
kamu nggak sendirian!Kata Jocy dengan lembut.
Rena dapat merasakan ketulusan Jocy dan kelembutan hati Jocy. Baru kali ini
dia merasakan ketenangan disamping seseorang. Selama ini dia banyak berhubungan
dengan perempuan tetapi tidak ada satupun yang bisa membuat hatinya tenang.
Banyak perempuan yang ingin menjadi pasangannya tetapi semua karena tahu kalau
dia mempunyai harta warisan yang berlimpah. Rena merasa tidak ada yang
benar-benar tulus dan bisa membuat dia jatuh cinta atau nyaman bersama mereka.
Sejak itu Rena tidak pernah serius menjalin hubungan dengan seseorang.
Mereka berdua akhirnya bercerita hingga menjelang pagi dan tempat karoke
hampir tutup. Teman-teman Rena satu persatu sudah menghilang bersama
pasangannya hingga tinggal mereka berdua.
“Bagaimana kalau kita ngobrol di
cafe aja?Ajak Rena
“Boleh, apa kamu nggak capek?Tanya Jocy
“Kamu capek ya?Tanya Rena balik
“Nggak sih, aku ganti pakaian dulu ya!Kata Jocy sambil berdiri dan
meninggalkan ruangan, Rena ikut berdiri dan membututinya dari belakang. Rena
menunggu di reception hendak melakukan pembayaran yang ternyata sudah dibayar
semua oleh teman-temannya.
Rena terkesima melihat penampilan Jocy yang sangat berbeda dengan tadi.
Rambutnya pendek agak ikal, make up-nya
dihapus dan menggunakan lipstik yang transparan. Dia menggunakan celana jeans
dan kaos putih. Dia kelihatan lebih cantik dan mempesona dengan
kesederhanaannya.
“Kenapa?Tanya Jocy yang melihat tatapan Rena.
“Nggak apa-apa, kamu kelihatan lebih cantik!Jawab Rena sambil tersenyum dan
menggandeng tangan Jocy keluar dari tempat karoke.
“Iya, aku selalu berusaha menyembunyikan wajah asliku ketika sedang
bekerja. Aku tidak ingin dikenali orang ketika sedang di mall atau dimana
gitu!Jawab Jocy. “Oya, kok kamu nggak tanya namaku yang sebenarnya?Tanya Jocy
“Jocy, bukan namamu yang sebenarnya?Tanya Rena
“Bukanlah, namaku Hani Dian Orang biasa memanggi aku Hani atau Dian”Jelas Hani
Dian
“Ya, udah aku panggi kamu Hani aja! Soalnya kamu semanis madu!Jawa Rena
“Ihh gombal pagi buta ini!Jawab Hani Dian dan mereka berdua tertawa
~~~~~~
Sejak malam itu Rena sering mengunjungi
Hani di tempat karoke dan diikuti dengan percintaan. Rena belum pernah
merasakan percintaan yang begitu menggairahkan dan menyenangkan seperti dengan
Hani. Hidupnya menjadi berubah dan penuh semangat. Dia menjadi lebih ceria dan selalu
tidak sabar menemui Hani. Rena merasakan bahwa dirinya menjadi lebih bahagia
dan relaks bila berada di dekat Hani.
“Aku rasanya jatuh cinta dengan kamu Han!Kata Rena sambil membelai rambut
Hani, ketika mereka berpelukan setelah percintaan yang menggila.
Hani merasakan sesuatu yang bergetar dalam hatinya mendengar pernyataan
Rena, ada perasaan yang sulit dia katakan. Airmatanya tanpa sadar menetes
tetapi dia sadar siapa dirinya dan merasa bukan pasangan yang tepat buat Rena.
Hani baru mengetahui kalau Rena adalah anak orang kaya, pengusaha muda yang
sangat sukses dan mempunyai jaringan bisnis yang sangat luas. Dia tidak ingin
kecewa dan terlalu berharap. Dia sudah merasa senang dengan perhatian Rena
akhir-akhir ini. Sejak bersama Rena, Hani mulai membatasi dirinya dan tidak
pernah menerima tamu lain. Rena juga mengetahui kalau Hani tidak lagi menerima
tamu selain dirinya.
“Ahh, paling kamu sedang mabuk sehingga perasaanmu tidak jelas!Kata Hani
berusaha bersikap biasa.
“Aku serius Han, aku ingin kamu tidak usah lagi bekerja disana! Kalau kamu
nggak keberatan!Pinta Rena hati hati dan tidak ingin menyinggung perasaan Hani.
“Lalu aku harus kerja apa? Aku itu nggak pernah lulus SMA, nggak punya
ijasah dan nggak punya keahlian lainnya!Jawab Hani
“Aku bisa memberikan kamu pekerjaan kalau kamu mau!Kata Rena yang mendadak
serius. “Kamu bisa melanjutkan sekolahmu bahkan kuliah kalau kamu mau!Lanjut
Rena.
“Aku sudah terlalu tua untuk masuk SMA, sayang!Kata Hani tertawa
“Kamu bisa ikut apa itu namanya kejar paket A atau C gitu trus kalo lulus
bisa lanjut kuliah!Jawab Rena semangat. “Kalo kamu mau aku juga bisa
menyekolahkan kamu ke luar negeri dan kita nanti bisa tinggal bersama!Lanjut
Rena berapi-api penuh semangat.
“wow..wow..sebaiknya kamu sabar dan berpikir lebih jauh ya!Jawab Hani.
“Kamu sedang tidak berpikir dengan jernih, kamu itu sedang mabuk cinta! Kamu
juga tidak memikirkan reputasimu bila orang tahu siapa pasanganmu!Jawab Hani
“Bagaimana kalau kita nikmati aja kebersamaan ini tanpa ikatan atau tuntutan!Kata
Hani sambil menciumi Rena dan berusaha mengalihkan perhatian Rena.
“Kamu khan harus memikirkan masa depanmu sayang! Nggak mungkin khan kamu
seperti ini terus!Kata Rena yang tidak terpancing. “Kamu khan bisa menua! trus
kamu mau kerja apa kalau sudah nggak bisa disana?Tanya Rena serius
“Iya, Ren, aku kadang juga memikirkannya kok! Aku juga sudah menabung, tapi
masih bingung mau usaha apa!Jawab Hani sambil memandang langit-langit
menerawang.
Hani merasa terharu dan bahagia dengan perhatian serta cinta Rena kepada
dirinya. Belum pernah ada orang yang tulus memperhatikan masa depannya dan
apalagi mau mengajaknya hidup bersama tanpa keinginan tertentu. Tetapi Hani
merasa takut. Dia sadar kehidupannya sangat berbeda dengan Rena, bagaikan bumi
dan langit. Dia tahu kalau dirinya tidak selevel dengan Rena. Hani kuatir suatu
saat Rena akan menyesal berelasi dengan dirinya. Dia bukan dari keluarga berada
dan berpendidikan tinggi seperti Rena. Bahkan SMA aja dia tidak lulus. Hani
tidak ingin mempermalukan Rena di depan orang lain. Dia juga tidak ingin orang
menganggap dia mau dengan Rena karena uangnya atau berpikir dia hanya
memanfaatkan Rena saja.
~~~~~~~
Tanpa terasa sudah 5 bulan mereka selalu bersama. Hampir setiap hari Rena
menjemput Hani keluar. Hanya bila Rena keluar kota atau keluar negeri saja atau
ketika ada meeting dia tidak bisa menemui Hani.
Rena sudah bertekat bulat untuk mengajak Hani pindah ke rumahnya. Dia
ingin mengubah hidup Hani dan menjadikan masa depan Hani lebih baik. Rena ingin
Hani bisa kembali sekolah dan kuliah. Teman-temannya tidak setuju dengan
rencananya itu dan menganggap dia gila, dan dibutakan matanya oleh cinta. Mereka
juga mengatakan kalau dia sedang kena guna-guna Hani. Kemarin Rena bertengkar
dengan sepupunya Iwan karena rencananya ingin mengeluarkan Hani dari dunia
malam. Rena tersinggung dengan ucapan Iwan.
“Kamu pasti kena guna-guna Hani deh! Kamu khan tahu biasanya PSK selalu
menggunakan black magic untuk memikat
pelanggannya supaya tidak bisa lepas dari mereka! Dia itu hanya ingin uangmu
saja Ren! Dia tidak pernah mencintaimu!
“Jaga mulutmu Wan! Hani bukan orang seperti itu!Bela Rena kesal
“Lalu dia orang seperti apa?Tanya Iwan. Dia itu PSK Ren! Ingat itu! Bukan
dari keluarga baik-baik seperti kita! Kamu jangan mencemarkan nama baik
keluarga kita!Kata Iwan
“Keluarga yang mana? Keluargamu maksudnya?Balas Rena sinis.
Rena tahu Iwan dan keluarganya selalu merongrong papa mamanya dulu ketika
mereka masih hidup, bahkan ketika diberi modal untuk mendirikan usaha juga
habis di meja judi. Rena juga tahu kalau keluarga Iwan mengharapakan warisan
dari orang tuanya. Iwan memang berubah sejak pulang dari Amerika. Waktu sekolah
bersama Rena disana, Rena merasa Iwan orang baik, tidak matre. Mungkin orang
tuanya yang membuat dia seperti ini. Meskipun Iwan diberi jabatan dan fasilitas
yang berlebih tetapi tetap saja dia merasa kurang dan tidak cukup.
“Sudahlah wan! Aku tahu apa yang aku lakukan!Jawab Rena berusaha sabar.
“Sekali-kali cobalah bahagia untuk aku! Aku itu sudah nggak punya siapa-siapa Wan!Kata
Rena dengan pelan. “Biarkan aku bahagia dan merasakan cinta!Lanjut Rena.
“Terserah kamu lah!Kata Iwan akhirnya
Iwan merasa kasihan dan nggak enak hati dengan Rena. Akhirnya dia memilih
diam dan merencanakan sesuatu. Dia ingat waktu di Amerika Rena tinggal bareng
dan berelasi dengan Flo. Mungkin dia bisa meminta bantuan Flo untuk berbicara
dengan Rena. Siapa tahu dia mau mendengar dan sukur-sukur kalau mereka bisa
balikan lagi. Dan dia akan menemui Hani untuk menjauhi Rena.
******
Iwan tahu hari ini Rena ada meeting
dan tidak mungkin menemui Hani. Ini kesempatannya untuk menemui Hani. Iwan
sudah berada di apartemen Hani.
“Tumben masih siang sudah kesini?Sapa Anggit dengan genit. “Kemarin kurang
puas ya?Tanyanya sambil memeluk Iwan.
“Haninya ada?Tanya Iwan langsung
“Hani itu tidak melayani laki-laki wan!Kata Anggit
“Iya, aku cuma mau bicara aja sama dia!Jawab Iwan
“Han... ada yang cari ni!Teriak Anggit dari ruang tamu
“Mau ngomong apa sih, kok keliatannya kamu serius banget!Tanya Anggit lagi
“Ada Apa?Tanya Hani keluar dari kamarnya
“Nih, dicari Iwan!jawab Anggit sambil meninggal mereka dan duduk di ruang
makan.
“Ada apa wan?Tanya Hani dengan perasaan nggak enak, dia beberapa kali
mendengar cerita Iwan dan keluarganya dari Rena. Rena merasa pasti ada sesuatu
yang terjadi dengan Rena.
“Han, aku tahu akhir-akhir ini kamu semakin sering dengan Rena. Aku minta
kamu menjauhi Rena!Kata Iwan dengan lugas dan tanpa ekspresi.
“Jangan bilang ke aku! Kamu bilang aja ke Rena!Jawab Hani berusaha sabar
dan tidak terpancing emosi.
“Kalau kamu memang benar mencintai Rena dan tidak menginginkan hartanya,
harusnya kamu sadar bahwa kebersamaan kalian bisa menghancurkan masa depan
Rena! Apa kamu tidak tahu kalau Rena sekarang menjadi Pemimpin semua perusahaan
yang tersebar di seluruh Indonesia! Apa kata orang kalau tahu dia berhubungan
dengan pelacur? Reputasinya akan hancur dan perusahaan kami akan bangkrut!Kata
Iwan dengan tajam
Hani kepalanya seperti dihantam ke tembok, kata-kata Iwan begitu menusuk
dan mendadak sadar bahwa dirinya hanyalah seorang pelacur dan tidak setara
dengan Hani.
“Kamu itu bukan Cinderela atau Prety women seperti Julia Robert yang bisa menggaet Richard Gere!Kata Iwan dengan
menghina.
Hani merasa dadanya mulai bergemuruh ada sakit yang tak tertahankan, ingin
rasanya dia menampar mulut Iwan yang kurang ajar itu.
“Berapa mau kamu?Tanya Iwan kembali
“Maksudmu apa?Tanya Hani mulai meninggi dan merasa terhina dengan sikap
Iwan. Dadanya ingin meledak karena marah. Dia berusaha untuk tidak menangis
dihadapan Iwan.
“Aku akan membeli kamu, berapa aku harus bayar?Tanya Iwan
“Kurang ajar! Aku memang menjual tubuhku tapi bukan harga diriku!Sahut Hani
marah.
Anggit yang mendengar percakapan mereka dari ruang makan dan melihat sikap
Iwan jadi ikutan marah. Dia segera beridir dan mendekati mereka.
“Keluar kamu dari sini! Atau aku panggilkan security!Usir Anggit dengan
marah.
“Kamu pikir aku nggak tahu? Kamu mau dengan Rena karena uang khan! Sekali
lonte tetap lonte!Kata Iwan dengan kasar sambil meninggalkan Hani.
Kemarahan Hani memuncak, Dadanya ingin meledak. Dia mengambil asbak yang
berada di dekatnya dan melemparkan ke Iwan. Iwan mengaduh kesakitan karena
punggungnya kena asbak!
“Kurang ajar kamu ya! perempuan murahan!Kata Iwan dengan marah dan kembali
mendekati Hani hendak menamparnya. Anggit segera menghadang tetapi tubuh Iwan
lebih kuat. Keramaian itu membuat yang lain keluar dari kamarnya dan ikut
membantu melerai dan memukuli Iwan. Iwan yang dikeroyok para perempuan segera
melepaskan diri dan keluar dari apartemen mereka dengan sumpah serapahnya.
Hani masih syok, nafasnya terenga-engah karena marah, kepalanya serasa mau
pecah, airmatanya keluar tak terbendung lagi. Dia merasa terhina dengan ucapan
Iwan. Selama ini dia tidak pernah minta uang atau minta dibelikan sesuatu dari
Rena. Bahkan ketika Rena membelikan bermacam-macam hadiah atau barang, Hani
selalu menolak atau melarang Rena. Karena dia memang tulus mencintai Rena dan
tidak menginginkan uang atau harta Rena.
“Sudahlah Han.. nggak usah nangis si Iwan itu memang brengsek kok!Kata
Anggit sambil memeluk dan berusaha menenangkan Hani.
“Apakah seorang PS tidak boleh memiliki cinta kak?Tanya Hani sambil
sesenggukan.
“Entahlah Han, aku tidak bisa menjawab! Tapi profesi kita kadang dianggap
menjual cinta dan palsu! Meskipun kita tulus mencintai seseorang!Kata Anggit
dengan getir.
“Iya jarang orang baik-baik yang mau memperistri kita, kalaupun ada pasti
keluarganya menolak kita!Sahut Anna. “Paling banter kita dijadikan istri
simpanan!Lanjut Anna yang ikutan duduk di samping mereka.
“Sudah jangan membuat Hani tambah sedih! Kita tidak pernah tahu apa yang
akan terjadi!Sahut Dewi
“Ihh sok bijaksana deh jeng Dewi ini!Kata Anna
“Sudah ahh aku mau laundry dulu aja trus luluran, biar entar malem laris
manis!Kata Dewi berdiri meninggalkan mereka.
“Aku pengen pergi kak!Kata Hani kepada Anggit
“Mau kemana kamu?Tanya Anggit
“Entahlah aku ingin menenangkan diri dan berpikir, menjauh dari Rena! Benar
apa yang dikatakan Iwan, aku tidak layak bersama Rena!Jawab Hani
“Bagaimana dengan Rena? Apa kamu nggak kasihan dengan dia? Dia belum tentu
berpikir seperti itu lho!Tanya Anggit dengan sabar
Hani menangis, hatinya galau dan dia tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Dia tahu cinta Rena tulus untuk dia dan diapun juga mencintai Rena. Tetapi dia
sadar ada jurang yang sangat dalam diantara dirinya dengan Rena. Dia tidak
ingin menghancurkan kehidupan Rena. Dia tidak ingin masa depan Rena berantakan
hanya gara-gara dia. Hani sangat mencintai Rena dan dia ingin kehidupan Rena baik-baik.
QQQQQQQ
Another Chapter a finding love
Sandy terkejut ketika membuka matanya melihat Nisa disampingnya dalam
keadaan telanjang. Dia teringat semalam dia bercinta dengan Nisa. “Shit! Apa
yang sudah aku lakukan!Katanya dalam hati. Ini akibatnya kalau suka sok cakep,
sok keren dan gampang sekali merasa tertantang dan ingin menunjukan kalau
dirinya okay!Batin Sandy memarahi dirinya sendiri. Dia berusaha mengingat
kejadian semalam, bagaimana dia bisa di hotel ini dan bersama Nisa.
Semalem mereka rame-rame ke cafe daerah kemang dan nonton live music. Dia
tahu kalau Anisa tergila-gila dengan dirinya. Sebetulnya Sandy juga tahu kalau
Anisa selalu mencari anak L yang kaya dan cakep untuk dijadikan pacarnya. Dia
juga tahu kalau Anisa suka bercinta dengan siapa saja yang dia anggap menarik.
Selama ini dia sudah berusaha menghindar dari Anisa. Tapi entah kenapa semalam
dia bisa terjebak dengan tantang Anisa.
Sandy berusaha memutar ulang kejadian semalam. Dia ingat waktu itu dia
sedang minum whisky cola bersama teman-temannya dan bercanda. Sandy juga sadar
kalau libidonya sedang tinggi beberapa hari ini dan sangat ingin bercinta.
Sudah hampir tiga tahun Sandy tidak memiliki pacar dan akhir-akhir ini dia
sangat ingin berelasi dengan seseorang. Tetapi belum menemukan seseorang yang
cocok dengan dirinya.
“Halo Ganteng!Sapa Nisa sambil memeluk dari belakang dan mencium pipinya.
Sandy terkejut dan ketika melihat Nisa, dia hanya tersenyum dan membalas sapaannya.
“Hai cantik!
“Gabung ya!Kata Nisa sambil duduk di sebelah Sandy dan meminum whisky cola
punya Sandy. Teman-teman Sandy juga mengenal Nisa dan tahu siapa Nisa. Nisa
malam itu mengenakan rok yang sangat pendek dan atasan yang terbuka. Dia
seperti sengaja memamerkan payudaranya dan ingin menggoda. Sepanjang malam Nisa
terus menggoda Sandy, kadang dia mencium leher Sandy atau menempelkan tubuhnya
ke Sandy.
Entah siapa yang memulai, Nisa berhasil mengajak Sandy untuk bercinta.
Sandy masih merasa beruntung karena tidak mengajak Nisa pulang ke apartmentnya
tapi check in di hotel dekat cafe.
Sandy menatap Nisa yang masih terlelap disampingnya. Dia mengambil HP,
“Masih jam empat!Batinnya. Dia berusaha memejamkan mata, tapi pikirannya terus
berkecamuk. Apakah aku harus jadian dengan Nisa? Pasti dia akan meminta aku
jadi pacarnya! Gawat! Aku khan tidak mencintai dia! Kalau nggak cinta kenapa
mau diajak bercinta! Sandy merasa bersalah dengan Nisa. Dengan becinta dia
sudah memberikan harapan kepada Nisa, padahal dia tahu kalau Nisa suka dengan
dirinya. Meskipun dia tahu Nisa sering one
night stand tapi bukan berarti Nisa akan melepaskan dirinya begitu saja.
Bodoh ahh! Lihat nanti aja!Batin Sandy dan kembali tidur.
****
Sudah seminggu Sandy berusaha menghindar dari Nisa sejak mereka bercinta. Dan
memang dia sedang banyak pekerjaan. Nisa selalu berusaha menghubungi dan
mengajak bertemu. Tapi untung Sandy sedang berada di Bali sehingga dia punya
alasan untuk menghindar. Sandy sudah siap ke Hardrock cafe ketika wa dari Nisa
masuk.
“Hai, sayang lagi ngapain?
Sebetulnya Sandy agak risih dipanggil sayang oleh Nisa. Sejak mereka
bercinta Nisa selalu memanggilnya sayang dan mengirim wa setiap saat berusaha
memberikan perhatian ke Sandy. Sandy sendiri tidak tahu bagaimana perasaannya
dengan Nisa. Nisa sebetulnya cukup menarik, seksi, manja, cerdas dan
bercintanya lumayan. Tetapi entah kenapa ada sesuatu yang membuat dia kurang
sreg dengan Nisa. Sandy merasa Nisa bukan pasangan yang tepat buat dia. Sandy
sudah memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungannya dengan Nisa ke tahap yang
lebih serius. Mungkin aku harus berterus terang dengan Nisa! Atau biarkan aja
dan terus menghindar lama-lama dia akan capek sendiri!Batin Sandy
“Lagi mau ke Hardrock!Balas Sandy
“Sama siapa? Mau nge-date ya?Tanya Nisa
“Janjian sama temen! Nggak nge-date
temenku Buci!Balas Sandy. Lalu
dia tersadar, ngapain ya kok aku menjelaskan ke Nisa mau nge-date atau nggak
khan urusan gue!batin Sandy
“O..kirain mau nge-date!Balas Nisa
“Sayang, beliin aku tiket ke Bali
dong! Biar aku bisa nemeni kamu dan kamu nggak ilang!lanjut Nisa
“Aku khan lagi kerja!balas Sandy
“Btw, sudah dulu ya, aku mau masuk
nih!Lanjut Sandy tanpa melihat
lagi balasan Nisa.
Sandy memasuki cafe di hardrock dan mencoba melihat ke sekeliling. Dia
melihat Gaby melambaikan tanggannya. Suasana masih belum terlalu ramai karena
masih jam setengah enam sore dan bukan week end. Ada beberapa bule yang sedang
minum bir sambil mengobrol dan ada juga yang sedang makan.
“Hai, sudah lama ya?Tanya Sandy
“Belum, aku juga baru nyampe!Jawab Gaby
“Kita pesan minum dulu aja ya, sambil menungg Florence! Dia baru selesai meeting!Lanjut Gaby.
“Iya, its okay!Jawab Sandy
Gaby dan Rena adalah sahabat Sandy sejak SMA, mereka sama-sama satu klub
basket mulai dari SMP. Mereka menjadi dekat ketika saling mengetahui kalau
mereka sama-sama L. Mereka bertiga sering jadi idola para femme karena
sama-sama tinggi dan keren. Tapi mereka seperti punya kode etik untuk tidak
mengejar cewek yang sama. Mereka berpisah ketika lulus SMA. Gaby melanjutkan
kuliah di Swiss sekolah perhotelan, sedangkan Rena di Amerika dan Sandy sendiri
kuliah di Sydney. Bila ada kesempatan mereka saling bertemu atau mengunjungi.
Dan Gaby seperti menjadi pengikat antara Sandy dengan Rena. Sandy sering merasa
tidak cocok dengan Rena. Seperti terjadi persaingan antara dirinya dengan Rena
secara terselubung. Mereka sering menyukai perempuan yang sama. Dan biasanya
Sandy yang selalu menang sehingga Rena selalu kesal.
“Kamu sering ketemu Rena?Tanya Gaby
“Nggak terlalu, sejak orang tuanya meninggal dia seperti menjauhi orang-orang
yang dekat dengan dirinya”jawab Sandy. “Aku beursaha beberapa kali ngajak hang out bareng tapi dia seperti
menghindar, padahal aku pernah melihat dia di daerah kemang”Lanjut Sandy
“Mungkin dia perlu waktu!Jawab Gaby
“Iya! Btw kamu mau ngenalin aku dengan siapa sih!Tanya Sandy
“Florence, dia desain interior juga seperti kamu, lulusan Amerika!Jawab
Gaby
“Dia L juga?Tanya Sandy
“Ya, iyalah kalau nggak L ngapain aku kenalin kamu?Jawab Gaby spontan
“kok nggak kamu pacarin sendiri aja!Goda Sandy
“Kamu khan tahu aku sudah punya istri!Jawab Gaby
“Oiya, mana Lynn kok nggak kamu ajak?Tanya Sandy sadar akan pasangan Gaby
“Dia titip salam nggak bisa ikut, saudaranya datang dari Perancis!Jawab
Gaby
“Kamu kenal Florence dari mana?Tany Sandy
“Dia temennya Lynn, aku sendiri nggak tahu Lynn kenal dari mana. Tapi kalau
ke Bali dia selalu ke tempat kami! Dan aku pikir dia cocok dengan kamu!Kata
Gaby
“Kok tahu kalau aku bakal cocok dengan dia?Tanya Sandy penasaran
“Khan kalian sama-sama designer, trus katanya kamu sudah bosen jomblo,
berarti khan cocok!Jawab Gaby dan ketawa.
“Hei!Tiba-tiba Gaby melambaikan tangannya. Sandy segera menoleh, dia
melihat perempuan sedang menuju ke arah
mereka. Dari penampilannya terlihat sederhana tapi rapi. Tidak ada polesan make
up, hanya lipstik tipis di bibirnya. Dia mengenakan celana jeans dan kemeja
putih yang lengannya digulung berserta backpacker dipunggungnya.
“Sory ya telat!sudah lama ya menunggu!Tanya Florence ketika mendekat dan
cupika cupiki dengan Gaby.
“Nggak kok, kenalkan ini temenku Sandy!Kata Gaby memperkenalkan
“Sandy!
“Florence!
“Sebaiknya kita segera pesan makanan ya!Kata Gaby sambil melambaikan
tangannya ke arah waiters.
Sandy dan Gaby memilih menu sementara Florence masih melihat pesan di
Hpmya.
“Kamu mau makan apa?Tanya Gaby
“Chicken Caesar Salad aja!Jawab Florence
“aku pesan sandwich the Texan aja!Kata Sandy
“Aku sama aja dengan Sandy!Kata Gaby. “Kamu diet ya Flo?Lanjut Gaby
“Nggak sih, tapi masih agak kenyang!Jawab Florence
“Baru selesai meeting ya?Tanya Gaby
“Iya, klienku minta beberapa perubahan desain!Jawab Florence
“Sandy juga desainer lho!Kata Gaby mempromosikan Sandy “Dia dulu kuliah di
Sydney!Lanjut Gaby
“Kalian itu sudah berteman lama ya?Tanya Florence
“Iya kami dulu satu klub basket!Jawab Gaby, “Dan dia itu jagonya, sampai
banyak penggemarnya!Lanjut Gaby
“Aish! Lebay deh kamu!Kata Sandy dengan muka memerah
“Pasti banyak pacarnya ya!Goda Florence
“hahaha nggak Gaby yang justru banyak pacarnya!Sahut Sandy
“Sembarangan aja!Timpal Gaby
“O.. jadi yang ditolak Sandy langsung diterima Gaby ya!Goda Florence
Sandy dan Gaby pun langsung tertawa bersamaan. Mereka terus mengobrol,
kadang saling menggoda. Sandy langsung merasa suka dengan Florence. Sandy
merasa Florence orang yang baik, tidak sombong, menyenangkan dan ada sesuatu
yang menarik dalam diri Florence. Florence sendiri merasa suka dengan Sandy,
terlihat cerdas, sopan dan nggak pecicilan, selain itu wajahnya imut dan
ganteng seperti bintang film Korea.
“Gals..aku harus balik nih! Kasian Lynn sendirian khan lagi banyak orang di
rumah!Kata Gaby tiba-tiba setelah membaca wa. “Kalian lanjut aja!Kata Gaby
sambil mau meminta bill
“Nggak usah biar aku aja yang bayar nanti!Sahut Sandy
“Beneran nih!Tanya Gaby lagi
“Iyaa, sudah sana pulang!Jawab Sandy.
“Baiklah!Kata Gaby beridiri
“See you Gab!Kata Florence sambil cium pipi kiri dan kanan Gaby
“See you, San jaga baik-baik Florence ya!Kata Gaby
“hahaha jangan kuatir handle with
care!Jawab Sandy
Sepeningggal Gaby mereka berdua masih terus mengobrol dan menemukan sesuatu
yang klik sehingga pembicaraan jadi saling mengisi. Suasana di Hardrock makin
ramai dengan live music yang kencang.
Sandy dan Florence mulai terganggu dengan keramaian yang ada disana. Florence
merasa suka mengobrol dengan Sandy. Ada sesuatu dalam diri Sandy yang
membuatnya nyaman dan ingin terus mengobrol dengannya. Begitupula dengan Sandy,
baru sekarang dia menemukan seseorang yang bisa diajak berbicara ap saja. dia
suka dengan perempuan yang cerdas dan mandiri. Sandy merasa ada kecantikan yang
luar biasa yang terpancar dalam diri Florence yang membuat dia ingin menatapnya
terus dan membelai wajahnya. Sandy merasa Florence adalah perempuan yang dia
cari selama ini.
“Kita jalan-jalan ke pantai aja yuk!Ajak Sandy karena dia ingin lebi dekat
dan intim dengan Florence,
“iya yuk mulai berisik disini!Jawab Florence yang juga mulai terganggu
dengan keramaian di cafe.
Sandy segera memanggil waiters dan memintah tagihan. Setelah membayar
mereka berjalan keluar, melewati beberapa orang pengunjung cafe. Mereka berdua
menyebarang jalan menuju pantai. Sandy menghentikan beberapa motor dan mobil,
berusaha melindungi Florence ketika menyebrang.
Deburan ombak terdengar dengan jelas ketika mereka memasuki pantai,
lampu-lampu terlihat berkelap kelip di kejauhan. Ada beberapa orang yang
duduk-duduk berduaan, ada juga anak muda yang bergerombol bercanda di pinggir
pantai. Florence melepaskan sepatunya dan menggulung celananya. “Kamu nggak mau
melepas sepatu?Tanya Florence ketika melihat Sandy hanya mengawasi dirinya.
Sandy terdiam dan akhirnya dia
melepaskan sepatu dan kaos kakinya. Mereka berdua berjalan beriringan dalam
diam, merasakan lembutnya pasir menyentuh kaki mereka.
“Kamu itu Transmen ya?Tanya Florence memecahkan keheningan dan membuat
Sandy kaget sampai hampir jatuh. “Sorry..sorry... kalau pertanyaanku nggak
sopan!Kata Florence sambil memegang tangan Sandy.
“Nggak apa-apa kok!Kata Sandy sambil nyengir. “Aku bukan Transmen, dan juga
bukan butchi! Aku lebih suka no label!Jawab Sandy ketika sudah bisa menguasai
dirinya.
“O..tapi kok kamu ganteng!Jawab Florence spontan
“Makasih, emang aku cakep!Kata Sandy sambil senyum menggoda
Seketika Florence menjadi sadar dan memerah mukanya. “Maksudku kamu kayak
cowok!Kata Florence berusaha menjelaskan.
“wkwkwkwk! Sandy ketawa ketika melihat Florence yang jadi salah tingkah.
“Kamu juga cantik kok! Kamu femme ya?Gantian Sandy menggoda Florence
Dan mereka berdua jadi tertawa.
“Penting ya label itu?Tanya Sandy
“Nggak sih, tapi aku lebih suka dengan yang nggak terlalu macho!Jawab Florence
“Jadi menurutmu aku terlalu macho?Tanya Sandy
“Jadi kamu mau aku suka kamu?Gantian Tanya Florence menggoda
“Emang masih ada peluang kalau aku suka?Jawab Sandy nggak mau kalah
“Mau tahu aja atau mau tahu banget?Tanya Florence
“Kalau aku sih mau kamu?Jawab Sandy sambil memegang lengan Florence dan
menatap kedua mata Florence diantara keremangan. Florence yang ditatap
sedemikian dekat jadi tercenung membeku, mukanya merah padam dan jantungnya
berdebar dengan kencang. Ketika kesadarannya pulih dia mendorong Sandy hingga
jatuh ke pasir.
“hahahaha, makanya nggak boleh godain cewek!Kata Florence sambil
mengulurkan tangannya
Sandy meraih tangan Florence dan menariknya hingga jatuh diatas tubuhnya.
Badanya yang kuat segera menangkap tubuh Florence kedalam pelukannya. Florence
yang tidak siap ditarik seketika jatuh dan ditangkap Sandy. Masih dengan
memeluk Sandy berbisik di telinga Florence, “Baumu seperti buah-buahan, wangi!
“Ihh kamu kok nakal sih, gitu ya cara kamu deketin cewek!Kata Florence
tertawa dan melepaskan dirinya.
“Aku belum berusaha deketin kamu!Jawab Sandy dengan senyum menggoda
Muka Florence langsung memerah dan merasa malu dikira kege-eran.
“Kamu tunggu ya, lihat caraku mendekati kamu!Lanjut Sandy dengan senyuman
menggoda
“hahaha iya aku tunggu!jawab Florence spontan
“Jadi kamu mau aku deketin?Tanya Sandy lagi
“Ya, khan cuma deketin belum tentu khan aku menerima kamu atau nggak!jawab Florence
nggak mau kalah.
“Baiklah, starting for tonight
ya?Kata Sandy. “Oya kamu sampai kapan di Bali?Tanya Sandy teringat kalau dia
harus kembali ke Jakarta.
“Sampai hari sabtu!Jawab Florence
“Baiklah untuk memperlancar proses PDKT aku akan stay sampai Sabtu!Jawab
Sandy
“Lho, harusnya kamu pulang kapan?
“Rabu! Tapi nggak apa-apa, demi kamu dan menunjukan niatku sama kamu!Jawab
Sandy dengan menggoda
“Gombal! Emang kamu mau ngapain 3 hari disini?Tanya Florence
“Ya mau berusaha untuk mendekati kamu!Jawab Sandy sambil ketawa
“Emang, di Jakarta nggak ada kerjaan?Tanya Florence kembali
“Kamu khan lebih penting, untuk masa depanku!Jawab Sandy
“Kalau nanti aku nggak mau gimana?Tanya Florence gantian menggoda
“Ya, namanya juga usaha, kalau belum dicoba khan nggak tahu!Jawab Sandy
“hahaha, nggak nyesel? Awas lho nanti kamu kecewa!Jawab Florence merasa ada
sesuatu yang hangat dalam hatinya, bahagia.
“Sepertinya nggak deh!Jawab Sandy pasti
“Kok yakin, kamu khan belum tahu aku!Jawab Florence
“Gaby nggak akan menjerumuskan aku, kalau kamu bukan anak baik-baik dia
nggak akan memperkenalkan kamu ke aku!jawab Sandy
“O..jadi pertemuan tadi itu set up ya!Kata
Florence spontan
“Lho kamu nggak tahu kalau mau dikenalkan ke aku?Tanya Sandy kaget
“Tahu kok heheheh!Jawab Florence dengan nakal
“Kamu ini ya iseng juga!Jawab Sandy
“Btw kamu stay di hotel mana? Ayo aku antar pulang!Tanya Sandy
“Di Novotel!Jawab Florence
‘Wah kita di hotel yang sama dong!Kata Sandy berdiri dan diikuti Florence
Mereka berdua berjalan ke arah pintu keluar pantai. Florence berusaha
membersihkan kakinya dari pasir yang menempel. “Pakai kaos kakiku aja bersih
kok dan nggak bau!Kata Sandy menawarkan.
“Nanti kamu nggak punya gantinya?Tanya Florence
“Aku bawa gantinya kok! Nih pake aja!Jawab Sandy sambil memberikan kaos
kakinya
“Makasih!Kata Florence mengambil kaos kaki Sandy dan membersihkan pasir
pasir di kakinya.
Sandy mengantarkan Florence di depan pintu kamar hotelnya lalu kembali ke
kamarnya.
“Sampai besok ya!Kata Sandy sambil mencium tangannya.
Muka Florence langsung merah padam, selama ini belum pernah ada yang
mencium tangannya setelah pulang nge-date. “Iya!jawab Florence dengan
malu-malu. Dia jadi merasa seperti ABG yang baru pertama kali kencan dan masih
belum berani berciuman atau bercinta.
Sandy senang melihat wajah Florence yang malu-malu. Dia sengaja tidak mau
buru-buru mencium Florence atau mengajak bercinta. Dia ingin membuat Florence
benar-benar jatuh cinta dengan dirinya. Sandy meninggalkan kamar Florence
dengan berbunga-bunga. Dia merasa nyaman berada di dekat Florence dan merasa telah
jatuh cinta dengan Florence. Begitupula dengan Florence, ketika menutup pintu,
dia jadi senyum-senyum sendiri. Dia suka dengan sikap Sandy yang tidak berusaha
untuk mencium atau meminta menginap di kamarnya. Dia mencium tangannya sendiri,
tangan yang bekas dicium Sandy. Dan menjadi tertawa sendiri karena merasa lucu
dan romantis. Florence suka dengan sikap Sandy. Dia tidak suka hubungan yang
terburu-buru dan hanya berfokus pada seks tanpa ada proses pengenalan terlebih
dahulu.
Sandy kembali ke kamarnya dengan perasaan riang. Dia melihat Hpnya sudah
jam 1 malam dan dia melihat ada beberapa miss call dari Nisa dan juga wa. Sandy
malas membacanya, hanya dibuka tanpa dibaca lalu membaca w yang lain.Pikirannya
masih tertuju dan terkenang dengan Florence. Dia tersenyum sendiri ketika
teringant kejadian di pantai barusan. Dia segera memikirkan rencana untuk
menaklukan hati Florence agar mau jadi pacarnya.
*****
Florence tersenyum-senyum sendiri sudah tiga hari ini dia selalu bersama
Sandy. Dan baru semalam mereka bercinta setelah Sandy memintanya untuk menjadi
kekasih. Dia melihat Sandy masih terlelap di sampingnya. Percintaan yang
menggetarkan dan menyenangkan, dia merasa tulang-tulangnya mau lepas dari
tubuhnya. Belum pernah dia merasakan orgasme yang begitu luar biasa dan tanpa
henti. Baru kali dia merasakan percintaan yang begitu lepas tanpa beban atau
harus jaim. Mungkin karena Sandy yang tidak merasa malu melepaskan semua
pakiannya dan bertelanjang di depannya. Sandy juga tidak keberatan ketika dia
menjelajahi tubuhnya dan memberikan kenikmatan untuknya.
Florence merasa beruntung bisa berelasi dengan Sandy. Dia masih ingat
bagaimana hari pertama Sandy mendekati dirinya. Pagi-pagi pintu kamarnya sudah
di ketok seseorang dan betapa kagetnya melihat Sandy yang telah rapi dengan
membawa bunga di tangannya dan mengajaknya sarapan. Dia yang belum mandi dan
masih menggunakan kaos dan celana pendek jadi gelagapan dan menyuruh Sandy
masuk. Sandy hanya senyum-senyum melihat dia yang masih bau bantal, dan dengan
sabar menunggu dia mandi.
Lalu Sandy menemani dia meninjau proyek desainnya. Sandy teman yang sangat
menyenangkan dia tidak nyinyir sok pintar atau show off ketika melihat hasil desainnya. Dia baru memberikan
pendapatnya ketika diminta. Dan masukan dari Sandy sangat membantu pekerjaan
Florence. Dia juga senang ketika Sandy gantian mengajaknya proyek hotel yang
sedang di bangun dan desain oleh perusahaan Sandy. Florence merasa Sandy adalah
pacar yang tepat buah dia.
Florence juga ingat bagaimana mereka lomba skecth wajah masing-masing
ketika sedang menunggu makan malam. Setelah itu dilanjutkan jalan-jalan di
pantai dan Sandy menggandeng tangannya. Ketika duduk-duduk di pantai dan udara
terasa dingin, Sandy melepaskan jaketnya, dengan gentle dia mengenakan ke tubuh
Florence dan memeluknya. Mereka berdua
tidak berbicara hanya berpelukan sambil menatap pantai. Pelukan yang hangat dan
suasana pantai mendorong Sandy mencium bibirnya dengan lembut. Jantung Florence
rasanya ingin berhenti.
Ini memang bukan ciuman pertama buat Florence, tetapi sudah lama dia tidak
menjalin hubungan yang serius dengan seseorang, malam ini dia memutuskan untuk
memulai lembaran baru berelasi dengan Sandy. Dia masih ingat bagaimana Sandy
menatapnya dengan tatapan yang penuh cinta dan memintanya untuk menjadi
pacarnya. Masih terdengar dengan jelas bagaimana Sandy memintanya menjadi
pacar. “Florence, maukah kamu menjadi kekasihku selamanya, menemaniku menjalani
hari-hari hingga kita menua? Tentu saja dia tidak menolak dan sangat bahagia
mendengar lamaran dari Sandy itu.
Ketika Kembali ke kamar, Sandy kembali menciumnya dengan lembut dan lama
sekali.
Florence seperti pasrah dan tidak menolak ketika Sandy melepaskan
pakaiannya. Dia merasakan betapa Sandy begitu lembut dan penuh cinta. Belum
pernah dia merasakan perlakuan yang begitu lembut dari perempuan manapun. Bahkan
relasi terakhirnya dengan Renapun tidak pernah diperlakukan seromantis ini.
Sentuhan dan ciuman Sandy begitu lembut dan penuh perasaan, membuat dia menjadi
melayang dan sangat menginginkan percintaan itu. Tidak hanya lembut tetapi
Sandy juga piawai membuat dia orgasme, mereka menyatu dalam gelombang pusaran
cinta yang meyedot semua rasa kenikmatan.
Dan malampun berlalu meninggalkan jejak-jejak kenikmatan cinta.
QQQQQQQ
“Sayang kamu kenapa sih, kok
menghindar aku terus?Tanya Nisa
dalam wa-nya
“Aku tahu kamu sudah pulang di
Jakarta!Lanjut Nisa
Sandy hanya membacanya dan malas membalasnya.
“Kok dibaca aja sih! Nggak dibalas!Wa-nya masuk lagi
“Apa aku ada salah sama kamu?Tanyanya kembali
Sandy masih berfikir apa yang harus dilakukan. Dia kini sudah menjalin
hubungan dengan Florence dan dia tidak ingin menjalin hubungan dengan perempuan
lain. Dia juga tidak menceritakan soal Nisa kepada Florence. Dia tidak ingin
hubungannya jadi bubar karena one stand
dengan Nisa.
“Kenapa sih aku kok harus bercinta dengan Nisa!Batin Sandy dengan menyesal
“Padahal aku sudah tahu kalau aku tidak ingin berelasi dengan Nisa! Beginilah
kalau nggak bisa mengontrol nafsu dan sekarang menyesal!
Akhirnya Sandy membalas wa Nisa. “Kamu
nggak salah apa-apa kok :D
“Trus kenapa kok kamu nggak hubungi
aku kalau sudah di Jakarta?Balas
Nisa seketika
“Ya, gpp hehehe!Jawab Sandy
“Kamu nggak kangen sama aku? Aku kangen sama kamu lho!Balas Nisa
“hehehe makasih!Balas Sandy
“kok cuma ketawa dan makasih sih!
Aku rindu bercinta dengan dirimu sayang!Kata Nisa
“waduh gawat ini, aku harus menghentikan segera”Batin Sandy
“Nisa, maafkan aku ya kalau sudah
berbuat yang tidak seharusnya ke kamu! Aku benar-benar menyesal dan minta maaf!Tulis Sandy
“Maksud kakak apa? Kakak menyesal
sudah bercinta dengan aku L Balas Nisa
Sandy hanya membaca dan masih berpikir harus membalas apa.
“Kenapa kok diam? Jadi sebenarnya
malam itu Kakak cuma khilaf aja bercinta sama aku?Tulis Nisa.
“Aku tahu kok kakak juga menikmati
percintaan kita malam itu!Lanjut
Nisa
“Nisa, maafkan aku ya! aku bukannya
tidak menikmati tetapi seharusnya dilakukan dengan penuh kesdaran dan perasaan
cinta bukan hanya sekedar hubungan fisik saja!Balas Sandy
“Tidak bisakah kakak mencintai aku
biarpun sedikit saja?Balas Nisa “Apakah aku kurang cukup menarik dan baik
menurut kakak?Lanjutnya
“Kamu itu baik, menarik dan pintar!
Aku yakin pasti banyak yang menginginkanmu!Balas Sandy
“Aku tidak ingin orang lain Kak, aku
hanya ingin kamu dan perasaanku hanya tertuju untuk kamu!Jawab Nisa “Apakah
ada orang lain yang telah mencuri hati kakak?Tanya Nisa
“Iya!Jawab Sandy singkat. Dia ingin Nisa tahu kalau dia telah jatuh cinta
dengan orang lain.
L Siapakah
perempuan yang beruntung itu? apakah ketemu di Bali kemarin?Tanya Nisa
“Iya!Balas Sandy Singkat
“Apakah kalau kakak tidak bertemu
dia, kakak akan mau sama aku?Tanya
Nisa kembali
“Nisa maafkan kakak ya! ini bukan
soal mau atau tidak mau. Tetapi ini soal hati, soal perasaan yang tidak bisa
dibohongi! Kakak bisa aja pura jatuh cinta, tetapi itu berarti kakak hanya
memanfaatkan kamu saja untuk memuaskan kebutuhan kakak saja! Kakak tahu kamu
lebih dari itu. kamu layak dicintai, dihargai dan disayangi! Dan orang yang
bisa melakukan itu semua bukan kakak. Tapi Kakak akan selalu menganggap kamu
sebagai orang yang istimewa, teman terbaik!Balas Sandy panjang
“Baiklah kak! Aku tidak mungkin
memaksa orang untuk mencintaiku dan aku juga tidak ingin mengemis cinta!Jawab Nisa. “Semoga
kakak bahagia dengan pacar barunya!Lanjut Nisa.
“Makasih Nisa!Balas Sandy
Sandy sedikit lega setidaknya sudah memberitahu Nisa dan tidak memberikan
harapan kepada Nisa. Semoga Nisa menemukan orang yang baik dan mencintai
dia!Doa Sandy dalam hati.
QQQQQQ
The Messenger
Florence tidak tahu kenapa dia harus kemari, harus menemui Rena. Florence
rasanya ingin membatalkan dan kembali ke kantornya tapi Rena terlanjur
mengetahui kehadirannya. Florence juga merasa bersalah dengan Sandy karena dia
tidak memberitahu kalau menemui Rena. Dari tadi dia ragu harus memberitahu
Sandy atau tidak. Kalau memberitahu Sandy, dia harus menceritakan semuanya dari
awal dan dia tidak suka menceritakannya melalu wa atau telpon. Dia takut nanti
malah jadi salah paham. Dia juga belum sempat memberitahu kalau Rena adalah
salah satu mantannya. Tetapi Sandy sendiri juga tidak pernah bercerita tentang
mantan-mantannya.
Kalau bukan karena Iwan yang memohon dan meminta tolong dia untuk berbicara
dengan Rena, mungkin dia tidak akan melakukannya. Iwan memang sahabatnya
sewaktu di Amerika dan dia yang menjodohkan dirinya dengan Rena. Dia masih
ingat Iwan banyak membantunya ketika kuliah di Amerika. Sebagai mahasiswa
Beasiswa tentu dia tidak mempunyai banyak uang dan Iwan yang selau mengajaknya
makan atau kadang membelikan dia text book. Bahkan dia yang mengusulkan kepada
Rena untuk tinggal bersama dengan dirinya, sehingga dia bisa sejahtera dan
berkecukupan. Meskipun akhirnya dia putus dengan Rena setelah empat tahun
bersama dan dia pindah ke New York tapi hubungannya dengan Iwan dan Rena tetap
baik.
Sebetulnya Rena orangnya baik tetapi dia lebih menyenangkan dijadikan teman
baik daripada pasangan. Ketika pertama-tama hubungan mereka cukup menyenangkan
tetapi setelah satu tahun berlalu, Rena banyak sekali menuntut. Dia tidak suka
kalau Rena terlalu lama di kampus, padahal dia harus berada di studio
mengerjakan maket dan kadang sampai subuh. Rena selalu menuntu untuk
diperhatikan dan dilayani. Padahal Florence tidak menyukai relasi yang seperti
itu. Sampai akhirnya Florence mengetahu kalau Rena selingkuh dengan teman
sekelasnya. Florence pura-pura tidak tahu karena dia masih membutuhkan
tumpangan hidup dan akan lulus kuliah. Begitu lulus kuliah dan mendapatkan
tawaran kerja di New York Florence langsung menerimanya.
Waktunya dia habiskan untuk bekerja dan meniti karir. Dia juga mendapatkan
kembali beasiswa untuk melanjutkan kuliah S2 dan kantornya mendukung. Dia
diperbolehkan kuliah dan juga bekerja part
time sampai dia lulus. Sejak itu kehidupannya berubah menjadi lebih baik.
Beberapa kali dia menjalin hubungan dengan perempuan tetapi tidak pernah
bertahan lama. Karena Florence lebih memikirkan karir dan masa depannya.
Sebetulnya dia tidak ingin pulang ke Indonesia, tetapi karena papanya meninggal
dan mamanya tidak mau diajak ke Amerika, dia memutuskan untuk pulang dan
bekerja di Indonesia.
“Hi Tumben, nyamperin aku!Kata Rena mengagetkan Florence yang sedang
melamun
Florence berdiri dan mereka cupika cupiki. “Yuk, masuk!Ajak Rena
“Tumben, ada apa nih? Sudah berapa lama ya kita nggak ketemu? Rasanya lama
banget ya?Kata Rena
Florence melihat Rena sudah tidak lagi bersedih tapi lebih bahagia. Apakah
aku harus mengusik kebahagiaannya?Tanya Florence dalam hati. “Siapa aku yang
kepo mengurusi Rena mau berpasangan dengan siapa?Batin Florence kembali.
“Pasti ada sesuatu deh! Biasanya kalau kamu sulit ngomong gini pasti ada
yang menggangu yang ingin kamu sampaikan!Tanya Rena yang masih ingat kebiasaan
Florence.
“e...sebetulnya ini bukan hal yang penting dan seharusnya aku nggak ikut
campur!Kata Florence akhirnya.
Rena mengernyitkan keningnya mencoba menebak arah pembicaraan Florence. Dia
menyandarkan punggungnya dan menunggu Florence melanjutkan kata-katanya. Florence
yang melihat sikap Rena sedang menunggu dirinya untuk berbicara, mencoba
beripikir bagaimana caranya agar Rena tidak tersinggung.
“Kemarin Iwan ke tempatku!Kata Florence mencoba untuk tenang.
“Kenapa? Apa dia membuat masalah atau meminjam uang?Tanya Rena langsung
“bukan...bukan.... Dia minta aku berbicara dengan kamu soal.... pacar
kamu!Kata Florence melambat dan menunggu reaksi Rena.
“Apa yang dikatakan Iwan tentang pacarku?Tanya Rena dengan tenang dan ingin
tahu
“I know it’s not my business and I don’t have right to say it!Kata Florence
dengan perasaan yang tidak enak. “He said that your girl friend is sex
worker!lanjut Florence
“So, what! Emang kenapa kalau pacarku sex worker?Tanya Rena dengan nada
yang mulai meninggi dan tidak suka.
Florence tahu dia harus menghentikan pembicaraan ini dan dia tidak ingin
mencampuri hidup Rena.
“Sorry Ren, sebetulnya aku juga tidak mau bertanya tetapi Iwan memaksaku
dan aku berhutang budi dengan Iwan! Aku yakin kamu tahu yang terbaik buat
dirimu dan kita berdua bukan anak-anak lagi tapi sudah dewasa dan tahu apa yang
kita lakukan! Maafkan kedatanganku ini!Kata Florence dengan pelan.
“It’s okay!Kata Rena berusaha menenangkan dirinya. Dia tahu ini bukan salah
Florence tetapi Iwan yang cari gara-gara dengan dirinya.
Suasana menjadi dingin dan kaku, semua sibuk dengan pikirannya sendiri.
Florence merasa tidak nyaman dengan keadaan ini, dia ingin sekali cepat-cepat
pergi dari hadapan Rena. Florence merasa Rena berbeda dengan Rena yang dia
kenal dahulu. Dia tidak tahu apa yang berbeda dan berubah tetapi dia seperti
orang lain yang tidak pernah dia kenal. Seperti ada dinding yang melindungi
dirinya dan sulit untuk dimasuki.
“Emm aku balik dulu ya!Kata Florence “Sorry ya! hope you Happy!Lanjut
Florence sambil berdiri.
“It’s okay! Kamu juga ya Take care!Jawab Rena dan mengantar keluar
kantornya.
Florence keluar kantor Rena dengan perasaan malu dan bersalah. Dan dia
tidak ingin tahu dengan siapa Rena berelasi karena itu bukan urusannya. Mereka
memang pernah bersama tetapi sekarang seperti orang lain dan tidak ada
sedikitpun perasaan yang tersisa. Dia bukan tidak peduli tetapi dia yakin Rena
tahu baik dan buruknya. Masa lalu mereka
sudah lama berlalu dan tidak ada yang berbekas sedikitpun. Mereka berdua sudah
menjalani lembaran baru dan mempunyai kehidupan masing-masing.
****
Setelah mengantar Florence keluar, Rena duduk di kursinya. Dia merasa kesal
dengan Iwan dan merasa tidak masuk akal. “Kenapa Iwan minta Flo untuk menemui
dia!Batin Rena. Aku harus bisa melindungi Hani. Pasti Iwan akan merorong
hubungan kami, apalagi kalau sampai dia mengajak Hani pulang! Mungkin aku harus
membeli apartemen yang mereka semua tidak tahu dan hanya kita berdua saja.
Pikiran Rena terus berkecamuk, dia merasa tidak tenang hubungannya dengan Hani
diusik orang lain. Dia merasa begitu bahagia bersama Hani. Kebahagian yang
tidak pernah dia rasakan beberapa tahun ini.
Rena membayangkan betapa bahagianya kalau dia bisa tinggal berdua saja
dengan Hani. Pasti hidup akan jadi lebih bersemangat. Rena masih ingat betapa
perhatiannya Hani terhadap dirinya. Begitu lembut dan penuh cinta. Aku akan
melamar Hani!Batin Rena tiba tiba mendapat ide. Dia segera mengambil kunci
mobilnya berpikir ke toko berlian di plasa Indonesia. Aku harus membelikan
cincin berlian buat Hani!Batin Rena. Pikirannya membayangkan menyematkan cincin
berlian di tangan Hani.
Dengan perasaan bahagia dan senyum-senyum sendiri Rena meninggalkan
kantornya. Dia tidak sabar untuk memilih cincin berlian yang cantik. Dia
membayangkan wajah Hani yang Surprise dan berbinar-binar bila sedang bahagia. Enaknya
dimana ya aku melamar Hani!Batin Rena. Harus suasana yang romantis dan
bena-benar memberikan kesan yang mendalam buat Hani.
*****
Love is love
Sandy sudah menunggu Florence di Plasa Indonesia. Mereka berjanji untuk
bertemu disini sambil makan malam dan melihat apartemen baru. Florence sudah
setuju dan mau untuk membeli apartemen bersama secara sharing. Dia tidak mau
pindah ke apartemen Sandy dan begitu pula dengan Sandy, tidak mau tinggal di
rumah Florence.
Sandy masih ingat kata-kata Florence waktu itu, “Apa nggak kecepatan ya, kita tinggal bersama? Kita baru 5 bulan
bersama lho!
“Kenapa kamu masih ragu dengan
hubungan kita atau kamu ragu dengan Aku?Tanya Sandi
“Nggak tahu ya, aku khan lama nggak
pernah berelasi begitupula dengan kamu, apa kita bisa?Tanya Flo sambil membelai
wajah Sandy.
“Khan selama ini kita fine-fine
aja!Kata Sandy sambil mencium kening Flo, “Bahkan mama juga suka sama aku
khan!Lanjut Sandy
“iya ya kenapa mama bisa suka sama
kamu ya?Tanya Flo agak heran
“Aku khan manis sayang..jelas mama
suka sama aku!Kata Sandy sambil ketawa
“Ish.. langsung deh sok cakep!jawab
Flo sambil mengigit wajah Sandy
“Nanti kalau week end kita bisa
tinggal sama mama atau mama kita ajak ke tempat kita”Kata Sandy.
“Iya cintaku, makasih ya
cintaku!Kata Flo merasa bahagia karena Sandy perhatian dengan mamanya.
Sandy merasa senang dengan kebersamaannya bersama Florence. Dia merasa
semakin hari semakin cocok dan memang Florence pasangan yang dia cari selama
ini. Dia seperti menemukan belahan jiwanya.
“Hai San! Pa kabar?
Sandy yang sedang melamunkan Florence kaget. “Hey Ren! Tumben kelayapan di
mall!Jawab Sandy membalas sapaan Rena dan memeluknya
“Iya nih, mau ada keperluan!Jawab Rena, “Lue sendiri aja?Lanjut Rena
“Nggak lagi nunggu cewek gue!Jawab Sandy, “Nah tuh yang ditunggu sudah
datang!Kata Sandy ketika melihat Florence mendekati mereka. Rena membalikan
badannya melihat siapa yang datang.
“e..ketemu lagi!Sapa Rena, Tadi dari tempatku langsung kesini?Lanjut Rena
sambil mencium pipi kiri dan kanan Florence
“Lho kalian sudah kenal?Tanya Sandy heran
“Kamu nggak cerita ke Sandy tentang aku?Tanya Rena dengan muka heran.
“Dunia memang sempit ya!Lanjut Rena
“Okay deh aku jalan dulu ya!Jawab
Rena
“Okay Bro, kapan-kapan kita keluar bareng ya!JawabSandy
“Iya boleh!Jawab Rena, “bye!
Mereka berdua duduk kembali. Setelah selesai memesan makanan Sandy tak
sabar bertanya ke Florence.
“Kamu kok kenal Rena?Tanya Sandy langsung dengan wajah yang menunjukan
cemburu.
“Iya dulu kami pernah berelasi waktu di Amerika!jawab Florence sambil
melihat reaksi Sandy. Wajah Sandy memerah, ada perasaan yang mengganggu dalam
dirinya, perasaan jealous dan takut kehilangan Florence.
“Kok kamu nggak pernah cerita? Trus ngapain kamu ke tempat Rena tadi?Tanya
Sandy yang mulai galau dan cemburu. Florence melihat perubahan wajah Sandy, dia
tahu kalau Sandy merasa kuatir dan cemburu. Florence mengambil tangan Sandy,
menciumnya lalu menggenggamnya.
“Cintaku, aku tuh sudah nggak ada hubungan dengan Rena. Aku berelasi dengan
dia itu 10 tahun yang lalu. Aku tidak bercerita karena aku menganggap dia cuma
masa lalu aku. Kamu sendiri tidak pernah bercerita masa lalumu dan aku juga
tahu kamu pernah one night stand sama
Nisa!Kata Florence dengan tenang.
Wajah Sandy langsung memerah karena Florence mengetahui hubungannya dengan
Nisa. “Sialan, pasti Nisa ember kemana-mana kalau aku pernah bercinta dengan
dia”Batin Sandy
“Aku menganggap masa depan itu lebih penting dan masa depanku itu bersama
kamu! Aku berharap kamu pun juga begitu!Lanjut Florence dengan lembut berusaha
menenangkan Sandy.
“Jadi ngapain kamu kesana tadi?Tanya Sandy masih ingin tahu
“Sebetulnya aku sendiri males nemuin Rena, karena lama kami nggak pernah
ketemu. Aku kesana karena permintaan Iwan sepupu Rena, makanya aku mau. Aku
banyak berhutang budi dengan Iwan. Dia banyak menolongku sewaktu aku kuliah
karena uang beasiswaku tidak cukup. Iwan juga yang menjodohkan aku dengan Rena.
Dia meminta aku untuk melarang Rena berelasi dengan pacarnya yang sex worker. Sebetulnya aku sudah nggak
mau karena merasa itu bukan hak ku melarang-larang orang berelasi dengan siapa.
Tetapi Iwan memohon-mohon sama aku! Aku sendiri juga merasa nggak enak dengan
Rena karena kami nggak pernah berhubungan dan tiba-tiba aku datang untuk
mengatakan itu!Jelas Florence.
“Kenapa kamu kok nggak cerita ke aku?Tanya Sandy
“Karena aku merasa itu nggak penting dan aku malu untuk bercerita hal kepo
seperti ini, aku nggak ingin nanti kamu mengira aku masih suka sama Rena!Jawab
Florence
“Iya, lain kali kamu cerita aja ya biar aku nggak kaget kalau ada yang
ngasi tahu ke aku! Aku bukannya mau melarang atau mau mengatur kamu mau kemana
atau mau ngapain, just let me know aja, atau kalau terjadi sesuatu aku tahu
kamu ada dimana begitupula sebaliknya, Aku juga akan kasi tahu kamu kalau aku
kemana dan mau ngapain!Kata Sandy yang telah reda perasaan galaunya.
“Iya cintaku! Mungkin kita perlu lebih terbuka tentang semuanya, tentang
masa lalu kita sehingga kita menjadi lebih mengenal dan tahu!Kata Florence
“Iya, aku juga ingin kamu tahu semuanya tentang diriku dan juga masa
laluku!Kata Sandy “Agar kamu tidak ragu dengan cintaku dan perasaanku!Lanjut
Sandy
“Aku tidak pernah meragukan cintamu San! Aku tahu kalau kamu tulus dengan
diriku!Jawab Florence dengan mata berkaca-kaca.
Mereka terus bergantian bercerita tentang kehidupan mereka, tentang masa
lalu mereka. Kadang mereka tertawa bersama, mentertawakan kekonyolan masa lalu
dan kadang mereka berkaca-kaca mengingat kisah sedih yang pernah melintas dalam
kehidupan mereka. Cerita terus berlanjut sampai mereka beruda pulang ke rumah.
QQQQQQ
Love till the end
Rena merasa senang sudah mendapatakan cincin berlian yang sangat indah. Dia
tidak peduli dengan harganya yang puluhan juta. Dia tidak sabar ingin segera
menjemput Hani. Dia menjalakan mobilnya dengan kencang ke tempat Hani. Dia sengaja
tidak menghubungi Hani karena ingin memberikan kejutan buat Hani. Dengan hati
berbunga-bunga dia memencet bel apartemen Hani.
“Hi Kak Anggit, Hani Ada?Tanya Rena ketika melihat Anggit membukakan pintu
Apartemen
“Hi Ren, ayo masuk!Jawab Anggit menyuruh Rena masuk
“Hani ada khan ya kak?Tanya Rena
Anggit menyuruh Rena duduk dan dia berjalan ke dalam kamarnya. Rena yang
merasa bingung menurut dan duduk, dia menatap pintu kamar Hani. Dia ingin masuk
ke dalam kamar Hani dan mencarinya disana. Tapi dia merasa nggak enak karena
sekamar dengan temannya. Ketika sedang bingung menanti Anggit sudah keluar dari
dalam kamarnya.
“Ren, Hani tidak ada dia pergi dan meninggalkan surat ini untuk kamu.
“Hani kemana kak?Tanya Rena yang merasa ada yang tidak beres. “Ada apa
sebenarnya kak?Lanjut Rena
“Kamu baca dulu aja surat dari Hani!Jawab Anggit
Rena segera membuka surat Hani, dengan perasaan deg-degan dia membaca surat
Hani.
Buat Kekasihku tercinta Rena
Sayangku, maaf ya kalau aku tidak
bisa menemuimu dan meninggalkanmu sendiri. Terus terang ini juga keputusan yang
berat buatku. Aku sebetulnya ingin langsung mengatakan ini padamu tapi aku
takut tidak sanggup menghadapi dirimu.
Aku tahu kamu pasti bingung. Aku harap
kamu mengerti dengan keadaanku. Aku perlu waktu untuk berpikir dan melihat
kembali hubungan kita. Aku melakukan ini bukan karena aku tidak mencintaimu.
Aku sangat mencintaimu Ren, sangat!. Kamulah orang pertama yang dengan tulus
mencintai aku tanpa melihat apa profesiku. Bersamamu aku merasa menjadi perempuan yang seutuhnya,
dihargai, dicintai dan disayangi. Perasaan yang belum pernah aku rasakan seumur
hidupku. Bersamamu aku merasakan semua keindahan cinta yang tanpa batas.
Rasanya aku rela melakukan apa saja untuk terus dapat merasakan itu semua.Banyak
hal yang menyenangkan yang telah kita lalui bersama dan semua itu akan menjadi
bagian hidupku yang terindah. Kalau boleh memilih aku tidak ingin
meninggalkanmu, aku ingin selalu bersamamu selamanya.
Tapi aku sadar, aku tidak boleh
egois memikirkan diriku sendiri aja. Memikirkan kesenanganku saja tanpa memikirkan
orang yang aku cintai. Benar kata Iwan, kalau aku bersamamu aku akan
menghancurkan masa depanmu. Aku tidak ingin masa depanmu berantakan gara-gara
aku. Kamu sudah memberikan banyak kebahagian buat aku beberapa bulan ini. Kini
saatnya aku membalas kebaikanmu. Biarkan aku pergi dengan begitu semuanya akan
lebih baik. Lupakanlah aku dan jaga diri baik-baik ya. Kamu tidak perlu
mengkuatirkan diriku. Aku berjanji aku tidak akan menjadi PSK lagi. Aku juga akan
memulai hidup baru di tempat dimana orang tidak mengenal masa laluku. Aku akan
sekolah kembali seperti yang kamu inginkan. Aku sangat mencintaimu sayang,
jangan bersedih ya!
Mencintaumu selalu
Hani
Rena melipat surat Hani dan tidak bisa membendung air matanya yang terus
mengalir mulai dari membaca surat. Anggit yang melihat Rena menangis jadi
kasihan dan tidak tega.
“Kemarin Iwan kesini dan meminta Hani menjauhi kamu, tidak hanya itu dia
juga hendak menghina Hani, sampai Hani marah dan melempar asbak ke tubuh Iwan.
Lalu Iwan hendak memukul Hani. Untuk kita semua bisa mencegah!Cerita Anggit
“Kurang ajar!Kata Rena sangat marah dan mengepalkan tangannya. Dia dapat
merasakan kemarahan dan kesedihan Hani dihina oleh Iwan. Hatinya serasa diremas
remas. Dia tahu Hani itu orang yang sabar dan tidak pernah marah. Pasti Iwan
telah keterlaluan terhadap Hani. Rena merasa marah, sedih, dan kecewa karena
tidak bisa melindungi orang yang dia cintai. Nafasnya memburu ingin membunuh
Iwan. Tapi dia harus menemukan Hani terlebih dahulu.
“Hani dimana sekarang, kak?Tanya Rena cemas dan ingin tahu
“Dia baik-baik saja kok dan dia meminta aku untuk tidak memberi tahu
kamu!Kata Anggit berusaha tenang. Dia tahu Rena sedang marah dan sedih.
“Please kak, tolong aku! Kasi tahu aku dimana Hani berada! Aku tidak bisa
hidup tanpa dia kak! Kakak tahu, aku itu sudah tidak punya siapa-siapa, orang
tuaku sudah meninggal dan sebetulnya aku kesini hendak melamar Hani!Kata Rena
sambil mengeluarkan cincin berlian yang baru dibelinya.
Anggit kasihan melihat kesedihan yang terpancar dari wajah Rena dan melihat
kalau Rena memang tulus menicntainya.
“Apa kamu pernah berpikir kalau kamu bersama Hani, apa kata orang?Tanya
Anggit
“Kak, aku yang menjalani hidupku dan aku tidak peduli dengan kata orang!jawab
Rena
Apa kamu tidak takut perusahaanmu hancur karena Hani?Tanya Anggit
“Kak perusahaanku sukses atau hancur bukan karena aku menjalin hubungan
dengan siapa tapi itu berarti aku tidak becus memimpin perusahaan dan aku
percaya Hani justru membuatku semangat bekerja!Kata Rena meyakinkan Anggit.
“Dan orang tidak perlu tahu urusan pribadiku, dengan siapa aku tidur atau
dengan siapa aku berelasi dan itu bukan urursan mereka!Lannjut Rena. “Iwan dan
keluarga memang selalu menjadi biang kerok dan dia yang malah memungkinkan
menghancurkan perusahaan karena tidak becus bekerja!Tambah Rena dengan marah
“Ren, aku percaya sama kamu, aku tahu kalian saling mencintai. Tetapi
sebaiknya kamu mulai memikirkan cara kalau ingin mengajak Hani tinggal bersama.
Jangan sampai Iwan atau orang lain melukai perasaan Hani lagi atau melecehkan
dia. Sekarang biarkan Hani menenangkan diri dan beripikir apa benar kamu orang
yang dia inginkan untuk bersama, begitu juga dengan kamu. Biar kalian sama-sama
tenang dan bertanya pada diri sendiri, apa benar kalian saling mencintai?
Pikirkan baik buruknya bila kalian bersama. Kalau kamu sudah siap kamu boleh
menyusul Hani! Bukankah cinta juga harus diuji?Kata Anggit menasehati Rena.
“Sekarang kamu pulang dulu, tenangkan dirimu!Lanjut Anggit berusaha meyakinkan
Rena.
“Tapi kak, aku sudah yakin dan mantap bersama Hani!jawab Rena ngotot ingin
menemui Hani.
“Ren, kamu sekarang ini sedang emosi dan kakak takut nanti kamu malah
melakukan sesuatu yang bodoh. Nanti malah menghancurkan semuanya. Kamu tahu
khan Hani juga orang yang keras dan kalau dia sudah memutuskan sesuatu sulit
untuk diubah pendiriannya! Biarkan dia tenang dulu baru nanti kamu menyusulnya
kesana. Kalau kalian salin mencintai, kakak percaya kok kalian pasti akan
kembali bersama!Kata Anggit berusaha menenangkan Rena “Nanti kakak akan bicara
dengan Hani dan memberitahu apa yang kamu katakan, percayalah sama kakak!Lanjut
Anggit
“Baiklah kak!Kata Rena dengan lesu hatinya mendadak menjadi sakit.
“Sekarang kamu pulang dulu, biar kakak antar ya?Tanya Anggit
“Nggak usah kak, aku masih bisa nyetir kok!Jawab Rena
Rena sadar bahwa ini adalah awal dari perjalanan cintanya, akan banyak
tantangan yang akan dia hadapi. Tetapi sudah bertekad akan mengahdapi semuanya.
Dia akan membahagian Hani sampai kematian memisahkan semuanya. Tidak akan ada
yang bisa menghalangi diriku untuk bersama Hani. Tidak akan ada yang bisa
memisahkan cinta kami.
Dia berdiri dan berjalan keluar dengan lemas. Hatinya mendadak hancur,
kebahagian seperti meninggalkan dirinya. Dia menggenggam cincin yang ada
disakunya. “Aku akan menunggumu sayang, aku tidak akan pernah berpaling darimu
dan aku berjanji akan membereskan semua ini. Aku tidak akan membiarkan orang
menyakiti kamu dan aku akan menjaga dirimu selamanya!Kata Rena dalam hati.
Dia meninggalkan apartemen dengan mata yang masih memerah, rahangnya
menengang menahan marah dan kesedihan. Sementara cincin yang dibelinya masih
berada disaku jasnya. Dan sayup-sayup terdengar lagu dari speaker apartemen dan
merasa seperti apa yang dirasakan.
"Thinking Out Loud"
When your legs don't work like they
used to before
And I can't sweep you off of your
feet
Will your mouth still remember the
taste of my love?
Will your eyes still smile from your
cheeks?
And, darling, I will be loving you
'til we're 70
And, baby, my heart could still fall
as hard at 23
And I'm thinking 'bout how people
fall in love in mysterious ways
Maybe just the touch of a hand
Well, me—I fall in love with you
every single day
And I just wanna tell you I am
So, honey, now
Take me into your loving arms
Kiss me under the light of a
thousand stars
Place your head on my beating heart
I'm thinking out loud
Maybe we found love right where we
are
When my hair's all but gone and my
memory fades
And the crowds don't remember my
name
When my hands don't play the strings
the same way (mmm...)
I know you will still love me the
same
'Cause, honey, your soul could never
grow old, it's evergreen
And, baby, your smile's forever in
my mind and memory
I'm thinking 'bout how people fall
in love in mysterious ways
Maybe it's all part of a plan
Well, I'll just keep on making the
same mistakes
Hoping that you'll understand
That, baby, now
Take me into your loving arms
Kiss me under the light of a
thousand stars
Place your head on my beating heart
Thinking out loud
Maybe we found love right where we
are
0 comments: